Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODELOGI PENELITIAN
Berikut ini bab III menjelaskan tentang jenis penelitian, variabel penelitian,
dan langkah-langkah penelitian yang dilakukan.

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif berupa data numerik yang digunakan untuk meghitung besarnya
prosentase jenis kecacatan. Sedangkan data kualitatif merupakan data berupa kata-
kata atau naratif mengenai pendapat seseorang proses penyelesaian masalah.

3.2 Variabel Penelitian


Variabel penelitian merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi fokus
perhatian dalam penelitian yang ditetapkan peneliti sehingga dapat ditarik sebuah
kesimpulan (Sugiyono, 2004). Berikut merupakan variabel penelitian yang
digunakan dalam penelitian:
1. Tingkat keparahan defect produk genteng keramik pada PT. XYZ.
2. Tingkat keseringan defect produk genteng keramik pada PT. XYZ.
3. Tingkat deteksi defect produk genteng keramik pada PT. XYZ.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian


Berikut ini merupakan waktu dan tempat dilakukannya penelitian:
3.3.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2017di PT.XYZ selama tiga bulan
dan akan berakhir pada bulan Juni 2017.
3.3.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang berlokasi di Jl. Raya Karang
Andong, Wringin Anom, Banjaran, Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

24
3.4 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan jenis data primer, data primer merupakan data
yang diperoleh dari perusahaan berupa data kuantitatif dan kualitatif yaitu:
1. Laporan harian produksi yang berisi tentang berapa unit jumlah produksi
perhari, berapa jumlah produk cacat atau defect,
2. Data jenis kecacatan produk
3. data dari hasil wawancara berupa brainstorming dan kuesioner pada orang
yang ahli dan bersangkutan pada penelitian meliputi supervisor QC,
foreman QC, dan process control (PC).

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan agar permasalahan yang ada
dalam penelitian dapat diolah dan dianalisa oleh peneliti. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan pengamatan langsung ke
perusahaan.
Berikut ini merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan dalam
penelitian:
1. Observasi
Observasi dilakukan di PT. XYZ dengan mengamati proses produksi,
mengidentifikasi jenis kecacatan pada produk atau melakukan
pengamatan yang berhubungan dengan objek penelitian.
2. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
secara langsung kepada pihak-pihak perusahaan yang bersangkutan
dengan penelitian. Meliputi manager, supervisor departemen yang
berkaitan, hingga unit kerja di lapangan. Wawancara dilakukan dengan
teknik brainstorming dan pembagian kuesioner pada orang-orang ahli
yang bertujuan untuk merumuskan permasalahan, pendapat-pendapat
mengenai suatu masalah dan cara tindakan perbaikan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data, dilakukan
dengan mempelajari data-data perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan

25
produksi berupa laporan harian produksi perusahaan yang berisi tentang
data proses produksi.

3.6 Metode Penyelesaian


Metode yang diguakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan seven
tools dan Fuzzy FMEA sesuai dengan permasalahan yang ada pada perusahaan.
Metode ini digunakan untuk mengamati, mengendalikan, menganalisis, dan
melakukan perbaikan pada proses produksi. Berikut merupakan tahap-tahap
penelitian menggunakan pendekatan seven tools dan Fuzzy FMEA:
3.6.1 Pendekatan Seven Tools
1. Analisis Histogram
Histogram dibuat berupa grafik balok atau diagram batang yang
berfungsi untuk memudahkan dan memahami dalam membaca data dari
check sheet. Dalam histogram yang disajikan berupa data frekuensi jenis
kecacatan produk.
2. Analisis Fishbone Diagram
Berdasarkan analisis diagram pareto yang sudah dilakukan akan
diketahui prosentase cacat, maka cacat terbesar akan diprioritaskan untuk
dilakukan analisis penyebab kecacatan dari beberapa faktor yang meliputi
man, method, machine, material, measurement, dan environment.
Berikut merupakan tahap-tahap penyusunan fishbone diagram:
a. Menentukan prioritas masalah
Menentukan pernyataan masalah-masalah utama yang mendesak
dan perlu dilakukan tindakan penyelesaian terlebih dahulu.
b. Mencari faktor penyebab dari masalah
Mengelompokkan faktor-faktor penyebab utama yang
mempengaruhi masalah kualitas kedalam 6 faktor (man, method,
machine, material, measurement, dan environment). Untuk menentukan
dan menggali jenis-jenis faktor penyebab dilakukan dengan proses
wawancara kepada pihak-pihak yang terkait dengan objek penelitian.

26
c. Menemukan penyebab utama kecacatan
Meneliti dan menentukan faktor sebab akibat yang paling
berpengaruh terhadap jenis kecacatan. Untuk mengetahui faktor
tersebut diawali dengan kata tanya mengapa.
3.6.2 FMEA
Data yang telah olah dengan pendekatan seven tools akan dianalisis
menggunakan metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis). Analisis FMEA
digunakan untuk mengidentifikasi sebab akibat terjadinya kegagalan proses yang
menyebabkan terjadinya kecacatan pada produk genteng keramik dengan
menggunakan kriteria standar tertentu yang sudah ditetapkan. Berikut
merukapan proses tahapan dalam melakukan FMEA:
a. Mengidentifikasi mode kegagalan potensial pada proses produksi.
b. Mengidentifikasi potensi efek kegagalan produksi.
c. Menentukan rating terhadap besarnya nilai severity.
d. Mengidentifikasi penyebab-penyebab kegagalan proses produksi.
e. Menentukan rating terhadap besarnya nilai occurence.
f. Mengidentifikasi mode-mode deteksi proses produksi.
g. Menentukan rating terhadap besarnya nilai detection.
h. Menghitung nilai RPN untuk setiap jenis kegagalan.
i. Membuat prioritas berdasarkan nilai RPN.
3.6.3 Fuzzy FMEA
Berikut merupakan tahap-tahap pada fuzzy FMEA
1. Memasukkan nilai severity (S), occurence (O), dan detection (D).
2. Melakukan fuzzyfikasi
3. Penalaran (inference machine)
4. Aturan dasar (rule based)
5. Defuzzyfikasi

27
3.6.4 Himpunan Input Fuzzy FMEA
Berdasarkan tahapan fuzzy FMEA terdapat variabel input yang akan
dimodelkan meliputi severity (S), occurence (O), dan detection (D) yang
ketiganya memiliki nilai ranking 1 sampai 10. Nilai tersebut akan dibagi menjadi
lima kategori sebagai berikut:
1. Very Low (VL)
2. Low (L)
3. Moderate (M)
4. High (H)
5. Very High (VH)
Untuk mengetahui parameter fungsi keanggotaan dilakukan dengan cara
wawancara pada pihak perusahaan yang ahli dalam departemen yang berkaitan
dengan penelitian.
Ketiga variabel input S, O, dan D diatas akan ditampilkan dalam tabel
seperti berikut:
Tabel 3.11 Kategori dan parameter variabel input
Parameter
Kategori Range Tipe Kurva
Severity (S) Occurence (O) Detection (D)
Very Low (0-3) 0; 0; 1,5; 3 0; 0; 1,5; 3 0; 0; 1,5; 3 Trapesium
Low (2-5) 2; 3.5; 5 2; 3.5; 5 2; 3.5; 5 Segitiga
Moderate (4-7) 4; 5; 6; 7 4; 5; 6; 7 4; 5; 6; 7 Trapesium
High (6-9) 6; 7.5; 9 6; 7.5; 9 6; 7.5; 9 Segitiga
Very High (8-10) 8; 9; 10 8; 9; 10 8; 9; 10 Trapesium

Tabel 3.11 menjelaskan nilai anggota himpunan dari ketiga variabel input
berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan yang ahli dalam bidang
tersebut. Terdapat dua jenis kurva untuk mempresentasikan variabel input dari 5
kategori, yaitu kurva trapesium digunakan mempresentasikan kategori very low
(VL), moderate (M), very high (VH), dan kurva segitiga digunakan untuk
mempresentasikan kategori low (L) dan high (H).

28
Adapun representasi bentuk kurva pada gambar 3.10 sebagai berikut:

Gambar 3.12 representasi variabel input


Fungsi keanggotaan variabel input dibuat berdasarkan tipe kurva untuk
setiap kategori yang sudah ditetapkan berdasarkan pada tabel 3.11.

3.6.5 Himpunan Output Fuzzy FMEA (FRPN)


Nilai output FRPN akan dikelompokkan kedalam 9 kategori sesuai yang
dijelaskan pada tabel 3.12 sebagai berikut:
3.12 Kategori dan parameter variabel output FRPN
Risk Priority Number Category Parameter Tipe Kurva
1-50 Very Low 0; 0; 25; 75 Trapesium
50-100 Very Low - Low 25; 75; 125 Segitiga
100-150 Low 75; 125; 200 Segitiga
150-250 Low - Moderate 125; 200; 300 Segitiga
250-350 Moderate 200; 300; 400 Segitiga
350-450 Moderate - High 300; 400; 500 Segitiga
450-600 High 400;500;700 Segitiga
600-800 High-Very High 500; 700; 900; Segitiga
800-1000 Very High 700; 900; 1000; 1000 Trapesium

Nilai output FRPN yang memiliki range 1-1000 didapat dari hasil perkalian
S,O, dan D yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk linguistik yaitu Very
Low (VL), Very Low Low (VL-L), Low (L), Low Moderate (L-M), Moderate
(M), Moderate High (M-H), High (H), High Very High (H-VH), Very High
(VH).

29
Berikut merupakan gambar representasi bentuk kurva variabel output
(FRPN):

µFRPN(x)
VL VL-L L L-M M M-H H H-VH VH
1

0,5

0 25 75 125 200 300 400 500 700 900 1000

Domain
Gambar 3.13 Representasi output FRPN

3.6.6 Analisis Diagram Pareto


Diagram pareto merupakan diagram yang menunjukkan klasifikasi data dari
kiri ke kanan menurut urutan prosentase besarnya nilai FRPN dalam fuzzy
FMEA di PT.XYZ dari ranking tertinggi ke terendah. Urutan besar prosentase
FRPN menunjukkan besarnya permasalahan yang harus diselesaikan oleh PT.
XYZ. Prosentase yang terbesar harus diprioritaskan terlebih dahulu untuk
dilakukan perbaikan berkelanjutan sehingga proses produksi dalam batas kendali
kualitas.

30
3.7 Flowchart Penelitian
Berikut merupakan flowchart jalannya penelitian:

Mulai Penelitian
Mulai

Mengidentifikasi

Tahap Identifikasi Masalah


permasalahan dan
Penetapan tujuan

Observasi Studi Literatur


Lapangan

Pengumpulan data

Tahap Pengumpulan data


Data Kualitatif
Data Kuantitatif
1. Data profil perusahaan
1. Pengumpulan data laporan harian produksi
2. Data penyebab kecacatan produk dan
2. Pengumpulan data kecacatan produk
....kerusakan mesin
3. Pengumpulan data kerusakan mesin
3. Alur bagan proses produksi
4. Standar kualitas perusahaan
4. Penyebaran kuesioneer

Analisis pokok permasalahan :


1. Histogram
2.Fishbone diagram

Tahap Pengolahan Data


Pengolahan data FMEA dan Fuzzy FMEA
1. Menentukan Severity
2. Menentukan Occurane
2. Menentukan Detection
4. Menghitung nilai RPN
5. Menghitung nilai FRPN

Hasil FMEA Hasil Fuzzy FMEA

Analisa dan intepretasi data:


Analisis dan intepretasi data

1. Analisis hasil FMEA


2. Analisis hasil Fuzzy FMEA
3. Analisis perbandingan antara ....FMEA
dengan Fuzzy FMEA

Usulan prioritas masalah


yang diperbaiki (Diagram
pareto)
Penelitian selesai

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.14 Flowchart penelitian

31

Anda mungkin juga menyukai