Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagaimana kita bisa merasakan sakit ketika di cubit?, bagaimana terjadi reflek ketika tangan
kita tersulut api? bagaimana kita melihat, mendengar dan lain sebagainya? mungkin
jawabannya ada dalam pembahasan berikut, makalah ini akan membahas tentang sistem saraf.

Sistem saraf manusia merupakan jalinan jaringan saraf yang saling berhubungan, sangat khusus, dan
kompleks. Sistem saraf ini mengoordinasikan, mengatur, dan mengendalikan interaksi antara seorang
individu dengan lingkungan sekitarnya.

Fenomena mengenai kesadaran, daya pikir, daya ingat, bahasa, sensasi, dan gerakan semuanya berasal
dari sistem ini. Oleh karena itu, kemampuan untuk memahami, belajar, dan berespon terhadap
rangsangan merupakan hasil dari integrasi fungsi sistem saraf, yang memuncak dalam kepribadian
dan perilaku seseorang (Price dan Wilson, 2005).

1.2 Rumusan masalah

Apa yang dimaksud dengan sistem saraf ?


Apa saja struktur sel saraf ?
Apa saja macam-macam sel saraf ?
Apa yang dimaksud sistem saraf pusat ?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengertian sistem saraf
Untuk mengetahui struktur sel saraf
Untuk mengetahui macam-macam sel saraf
Untuk mengetahui apa itu sistem saraf pusat

1.4 Manfaat penulisan


Agar pembaca mengetahui apa saja yang ada di dalam sistem persarafan terutama sistem
saraf pusat

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Saraf

Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern
ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf merupakan salah satu sistem
koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan
direspon oleh tubuh.

Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel
saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang
atau tanggapan. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh
sistem saraf, yaitu:

a. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
b. Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c. Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar

2.2 Fungsi Sistem Saraf

Saraf sebagai sistem koordinasi atau pengatur seluruh aktifitas tubuh manusia mempunyai
tiga fungsi utama, yaitu sebagai alat komunikasi, pengendali atau pengatur kerja, dan pusat
pengendali tanggapan.

2
a. Saraf sebagai alat komunikasi antara tubuh dan dunia di luar tubuh. Hal ini dilakukan
oleh alat indera yang meliputi mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. Karena ada indera,
dengan mudah kita dapat mengetahui perubahan yang terjadi di luar tubuh kita.

b. Saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja organ tubuh sehingga dapat bekerja
serasi sesuai dengan fungsi masing-masing.

c. Saraf sebagai pusat pengendali tanggapan atau reaksi tubuh terhadap perubahan
keadaan di sekitarnya. Karena saraf sebagai pengendali kerja alat tubuh maka jaringan saraf
terdapat pada seluruh alat tubuh.

2.3 Struktur Sel Saraf (neuron)

a. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan
dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan
sel.Misalnya, berupa rasa nyeri dari reseptor tekanan pada kulit.

b. Badan Sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf
terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel.

c. Akson

Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran
sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat
lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Lapisan mielin sebelah luar
disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak
dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan

3
2.4 Macam Sel Saraf

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibedakan atas sel saraf sensorik, sel saraf motorik, dan sel
saraf asosiasi. Ketiga macam sel saraf tersebut berhubungan dengan sistem saraf pusat.

a. Sel Saraf Sensorik

Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu
otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensorik
berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

b. Sel Saraf Motorik

Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar
yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di
sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi,
sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

c. Sel Saraf Asosiasi (sel saraf penghubung).

Sel saraf asosiasi disebut juga sel saraf intermediet. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem
saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau
berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf
intermediet menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya.
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,
kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa
elektrik yang menjalari serabut saraf.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan
terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerak sadar

Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang

b. Gerak refleks

4
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati
otak.

2.5 Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula
spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting
maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga
dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi
radang yang disebut meningitis

A. OTAK ( ensefalon )

Otak manusia dibedakan atas tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.

1. Otak Depan ( Prosensefalon )

Otak depan terdiri atas telensefalon dan diensepalon

 Telensefalon

Telensefalon merupakan bagian otak yang berkembang secara cepat, baik menurut ukuran
maupun kompleksitasnya.Komponen utamanya adalah sereberum dan bulbus olfaktori.
Sereberum atau otak besar merupakan bagian otak utama dan paling berkembang. Otak besar
merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak tetapi
ada juga yang dilakukan secara reflek/tidak disengaja. Pada bagian korteks otak besar yang

5
berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah
belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan

Fungsi otak besar :

Fungsi otak besar dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan
kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.

 Diensefalon

Diensefalon terdapat di depan otak tengah. Bagian otak ini mengandung beberapa komponen,
antara lain berupa :

- talamus : terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai “tempat penerimaan untuk
sementara” sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman data dari mata
dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks.

- hipotalamus : berfungsi meregulasi berbagai fungsi homeostatik. Hipothalamus adalah suatu


kumpulan nuclei khusus dari serabut integrasi berbagai fungsi homeostatic yang penting dan
berperan sebagai penghubung penting antara sistem saraf otonom dengan sistem endokrin.
Secara khusus hipothalamus berfungsi:

(1) mengontrol suhu tubuh


(2)mengontrol haus dan pengeluaran urin
(3)mengontrol pengambilan makanan
(4)mengontrol sekresi hormon pituitary anterior
(5)menghasilkan hormon-hormon pituitary posterior
(6)mengontrol kontraksi uterus dan pengeluaran ASI
(7)sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom yang utama, yang selanjutnya
mempengaruhi semua otot polos, otot jantung dan kelenjar eksokrin
(8)berperan dalam emosi dan pola tingkah laku, termasuk kejadian-kejadian psikosomatik.

6
2. Otak Tengah ( Mesensefalon )

Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat
talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas
(dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti
penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Otak tengah tidak
berkembang dan tetap menjadi otak tengah.

3. Otak Belakang ( Rhombensefalon )

Otak belakang merupakan bagian otak yang bersambungan dengan sumsum tulang belakang.
Pada bagian otak ini terdapat beberapa komponen utama, yaitu serebelum, pons, dan medulla
oblongata.

Serebelum atau otak kecil mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan
atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

Jembatan varol atau pons varoli berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

Sumsum sambung atau medulla oblongata berfungsi menghantar impuls yang datang dari
medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks
fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur
gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

B. SUMSUM TULANG BELAKANG ( Medula Spinalis )

Impuls sensorik dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk
dorsal dan impuls motorik keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral
menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor)

7
yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf
motorik.

Fungsi sumsum tulang belakang

a) Melayani hubungan informasi antar otak dan tubuh,

b) Mengintegrasi aktivitas refleks antara input aferen dan output eferen tanpa melibatkan
otak (reflek spinal). Sumsum tulang belakang bertanggung jawab mengintegrasikan berbagai
refleks dasar

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari
jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa
rangsang atau tanggapan. Sistem saraf pusat sendiri hanya terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang.

3.2 Saran

Saran kami sebagai penulis makalah ini adalah sistem saraf pusat manusia terdiri atas otak
dan medulla spinalis atau tulang sumsum tulang belakang. dan jika ingin memahami sistem
saraf selain membaca dan memahami materi dari sumber ilmu yang ada, kita harus dapat
mengkaitkan materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari agar lebih mudah dipahami dan
diingat.

Anda mungkin juga menyukai