Makalah Promkes
Makalah Promkes
PENDAHULUAN
melalui pembelajaran diri agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (Kemenkes, 2011). Promosi kesehatan adalah
dan melindungi kesehatannya. Masalah kesehatan di masyarakat disebabkan oleh tiga faktor
yaitu bibit penyakit, lingkungan yang menyebabkan timbulnya bibit penyakit dan perilaku
manusia yang tidak peduli akan lingkungan sekitar. Promosi kesehatan oleh puskesmas
dilaksanakan agar masyarakat dapat berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai
kesehatan harus menjadi teladan bagi pasien, keluarga dan masyarakat untuk melakukan
Penyakit tidak menular sangat berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat dan
dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya. Seperti kebiasaan merokok, kurang
aktivitas fisik, konsumsi minuman berakohol, dan diet tidak sehat. Diet tidak sehat seperti
asupan kalori berlebih dan kontaminasi bahan berbahaya. Faktor risiko penyakit tidak
menular tersebut saling terkait satu sama lain. Jika asupan makanan dengan kalori berlebih
berisiko menyebabkan kegemukan. Hal itu berujung pada gangguan kesehatan, seperti
dilakukan deteksi dini dan diintervensi secara dini agar tidak berlanjut menjadi fase akhir.
1
World Health Organization (WHO) tahun 2013 menyatakan dengan mengkonsumsi
makanan tinggi serat, olahraga yang cukup, dan tidak merokok dapat mencegah (90%)
penyakit diabetes tipe-2, (80%) penyakit kardiovaskular, dan (33%) penyakit kanker.
Melakukan aktifitas fisik secara benar, teratur dan terukur makan makanan bergizi dengan
pola seimbang, cukup buah dan sayur serta mengelola stres dengan tepat dan benar. Tetapi
masyarakat Indonesia masih jauh dari pola hidup sehat. Survei yang diinisiasi AIA Healthy
Living Index 2013 pada 15 negara di Asia Pasifik, Indonesia menempati peringat terendah
berikut :
2. Apa pengertian dari perilaku manusia dan perilaku pencarian pelayanan kesehatan?
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian dari perilaku manusia dan perilaku pencarian pelayanan
kesehatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Prinsip dari promosi kesehatan adalah pemberdayaan, partisipatif, holistik, intersektoral, adil,
memungkinkan individu atau masyarakat untuk merasa memiliki daya dalam mempengaruhi
kesehatan mereka dengan terlibat dalam tahap perencanaan, pelaksaan, dan evaluasi untuk
mendorong kesehatan fisik, mental, sosial, dan spiritual melalui kolaborasi dengan berbagai
instansi terkait berdasarkan kesetaraan dan keadilan sosial untuk membawa perubahan dan
Proses pemberdayaan dilakukan dari oleh masyarakat yang artinya proses pemberdayaan
3
kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang
dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan. (Lawrence Green, 1984). Promosi Kesehatan adalah Proses membuat orang
mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan mereka (WHO, 1984).
Perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari
luar organisme (orang). Dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau
faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti meskipun stimulusnya sama
bagi beberapa orang, namun respons tiap-tiap orang berbeda (Niven, 2009). Perilaku
merupakan respons/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun
dari dalam dirinya. Respons ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan : berfikir, berpendapat,
Sesuai dengan batasan ini, perilaku kesehatan dapat dirumuskan sebagai segala
menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan. Perilaku aktif dapat dilihat (overt)
sedangkan perilaku pasif tidaklah tampak, seperti misalnya pengetahuan, persepsi atau
motivasi. Beberapa ahli membedakan bentuk-bentuk perilaku kedalam tiga domain yaitu
pengetahuan, sikap dan tindakan atau sering kita dengar dengan istilah knowledge, attitude,
Bloom yang dikutip dalam Niven (2009) seorang ahli psikologi pendidikan membagi
perilaku manusia dalam 3 (tiga) domain, ranah, atau kawasan, yakni: kognitif (cognitive),
4
Perilaku manusia dibagi atas Pengetahuan, Sikap dan Praktek/Tindakan.
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap sutu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni melalui mata dan telinga. Ada 6 tingkatan pengetahuan yang tercakup dalam
(1) Tahu (know), diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
(3) Aplikasi (application), diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang
yang dimiliki;
2. Sikap
Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seorang terhadap suatu
stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Dengan kata lain sikap merupakan
5
reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek
(Notoatmodjo, 2005). Allport (dalam Hogg, 2004) mendefinisikan sikap sebagai sebuah
kecendrungan untuk bertingkah laku dengan cara tertentu dalam situasi sosial. Sikap merujuk
pada evaluasi individu terhadap berbagai aspek dunia sosial serta bagaimana evaluasi tersebut
memunculkan rasa suka atau tidak suka individu terhadap isu, ide, orang lain, kelompok
3. Tindakan (praktek)
(1) Persepsi (perception), mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan
(2) Respons terpimpin (guided response), dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan
yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indicator praktik tingkat dua.
(3) Mekanisme (mecanism), apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan
benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah
(4) Adopsi (adoption), adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang mudah
terutama pada orang dewasa dimulai pada domain kognitif, dalam arti subjek tahu terlebih
menimbulkan respons batin dalam bentuk sikap si subjek terhadap objek yang diketahui itu.
Akhirnya rangsangan yakni objek yang telah diketahui dan disadari sepenuhnya tersebut akan
menimbulkan respons lebih jauh lagi, yaitu berupa tindakan (action) terhadap atau
sehubungan dengan stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007). Namun demikian didalam
kenyataannya, stimulus yang diterima oleh subjek dapat langsung menimbulkan tindakan.
6
Artinya seseorang dapat bertindak atau berperilaku baru tanpa mengetahui terlebih dahulu
makna stimulus yang diterimanya. Dengan kata lain tindakan (practice) seseorang tidak harus
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
dan atupun masyarakat. Sesuai dengan batasan seperti di atas, mudah dipahami bahwa bentuk
dan jenis pelayanan kesehatan yang ditemukan banyak macamnya (Depkes, 2009).
dipengaruhi dengan jumlah sarana pelayanan kesehatan yang semakin bertambah serta jenis,
metode serta peralatan pelayanan kesehatan yang tersedia di sarana pelayanan kesehatan juga
semakin beragam.
Menurut Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan kesehatan secara umum dapat
a. Pelayanan kedokteran
services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice)
atau secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan utama untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasaran terutama untuk perseorangan dan
keluarga.
7
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
health service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama
kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya untuk kelompok dan masyarakat.
Enviromental, Development).
Model Procede dan Proceed juga berperan penting dalam perencanaan pendidikan
berkaitan dengan masalah kesehatan, perilakudan pelaksanaan program. Yang terbaik untuk
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program promosi kesehatan adalah model Precede-
Proceed. Precede bagian dari fase (1-4) berfokus pada perencanaan program, dan bagian
Proceed fase (5-8) berfokus pada implementasi dan evaluasi. Delapan fase dari model
panduan dalam menciptakan program promosi kesehatan, dimulai dengan hasil yang lebih
umum ke hasil yang lebih spesifik. Secara bertahap, proses mengarah ke penciptaan sebuah
8
Delapan Fase Procede-Proceed (Fertman, 2010) :
Dalam fase ini, program fokus pada kualitas dari hasil keluaran secara spesifik,
indikator utama sosial dari kesehatan dalam populasi spesifik (contohnya derajat
yang berefek kepada kesehatan dan kualitas hidup. Sebagai contoh, pada pekerjaan
industri yang kumuh dan berbahaya dengan rata-rata kecelakaan yang tinggi dan
penilaian sosial dan bagaimana menerima untuk merubah masalah kesehatan yang ada.
Setelah prioritas utama masalah kesehatan stabil, identifikasi pada munculnya masalah
kesehatan. Kepentingan yang sama dan analisis perubahan akan menampilkan identifikasi
faktor mana yang menjadi target dalam program promosi kesehatan. Setelah penyakit
memilih salah satu masalah kesehatan. Langkah selanjutnya dalam penilaian ini adalah
(contohnya racun, kondisi kerja yang penuh tekanan, atau kondisi pekerjaan yang tidak
terkontrol), faktor prilaku (contohnya sedikitnya aktivitas fisik, diet yang buruk, merokok,
atau konsumsi alkohol), dan faktor genetik (contohnya riwayat keluarga). Perubahan data
akan dianalisis, dan kemudian satu atau beberapa dari faktor resiko ini akan dipilih
menjadi fokus. Untuk melengkapi fase ini, tujuan status kesehatan, perilaku objektif, dan
9
c. Fase 3: Penilaian Pendidikan dan Ekologis
predisposisi adalah yang dapat mendukung atau mengurangi untuk memotivasi perubahan,
seperti sikap dan pengetahuan. Faktor-faktor pemungkin adalah yang dapat medukung
atau mengurangi dari perubahan, seperti sumber daya atau keahlian. Faktor-faktor penguat
yang dapat membantu melanjutkan motivasi dan merubah dengan memberikan umpan
dan kemungkinan (seberapa banyak faktor yang mungkin dapat dimasukan dalam sebuah
Fokus utama dalam administrasi dan penilaian kebijakan dan keselarasan intervensi
dalam fase ke empat adalah pemastian kenyatan, untuk meyakinkan bahwa ini ada dalam
aturan (sekolah, tempat kerja, organisasi pelayanan kesehatan, atau komunitas) semua
Penyampaian program terjadi selama fase 5.Juga, proses evaluasi (fase 6), yang mana
dalam fase evaluasi yang pertama, terjadi dengan simultas dengan pelaksanaan program.
Proses evaluasi adalah sebuah evalusi yang formatif, sesuatu yang muncul selama
pelaksanaan program. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan baik data kuantitatif dan
10
g. Fase 7: Pengaruh Evaluasi
Fokus dalam fase ini adalah evaluasi sumatif, yang diukur setelah program selesai, untuk
mencari tahu pengaruh interfensi dalam prilaku atau lingkungan. Waktunya akan
bervariasi mulai dari sesegera mungkin setelah selesai dari menyelesaikan aktivitas
Fokus dari fase evualusi terakhir sama dengan fokus ketika semua proses berjalan sampai
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri
sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Prinsip dari promosi
multi-strategi. Perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan
dari luar organisme (orang). Dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik
atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti meskipun stimulusnya
sama bagi beberapa orang, namun respons tiap-tiap orang berbeda (Niven, 2009).
dipengaruhi dengan jumlah sarana pelayanan kesehatan yang semakin bertambah serta jenis,
metode serta peralatan pelayanan kesehatan yang tersedia di sarana pelayanan kesehatan juga
semakin beragam.
memiliki dua bagian yang berbeda, yaitu PRECEDE (Predisposing, Reinforcing, Enabling,
12
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa dan mahasiswi keperawatan
dalam melaksanakan promosi kesehatan. Diharapkan semua petugas kesehatan terlibat dalam
program promosi kesehatan tidak hanya petugas promosi kesehatan dan penyakit tidak
menular saja.
13
DAFTAR PUSTAKA
digilib.unila.ac.id. 2018. Tinjauan Pustaka, (Online), (http:// digilib. unila. ac. Id/2379/8/
Pesantren Al Bisyri Tinjomoyo Semarang, (Online), (https:// media. neliti. com/ media/
18 Agustus 2018.
repository.usu.ac.id. 2018. Bab 2 Tinjauan Pustaka, (Online), (http: // repository. usu. ac. id/
14