Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)

POKOK BAHASAN : CARA MENGGOSOK GIGI YANG BENAR

SASARAN : ANAK SD kelas 1-6

WAKTU : 60 MENIT

HARI/TANGGAL : MINGGU/ 7 OKTOBER 2018

TEMPAT : SD NEGERI 1 SIDOARUM

PENYULUHAN

I. ANALISIS DATA
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu,
penduduk agar mampu meningkatkan dan mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan kata lain setiap individu
harus mampu dan bisa menjadi pelaku utama dalam mewujudkan
pembangunan kesehatan tersebut. Melalui program PHBS diharapkan
individu mampu mewujudkan kesehatannya sendiri. (kemenkesRI,
2011).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) itu sendiri adalah
upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, sehingga membantu
masyarakat mengenali dan mengatasi masalah sendiri, dan agar dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara,
dan meningkatkan kesehatan. (Maharani, 2010)
Munculnya berbagai penyakit sering menyerang anak usia
sekolah (usia 6-10) ternyata umumnya berkaitannya dengan PHBS. Oleh
karena itu, penanaman kebutuhan mutlak dan dapat diketahui melalui
pendekatan usaha kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
adalah upaya untuk memberdaya siswa , guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah agar tahu dan mampu mempraktikan PHBS, dan
berperan aktif dalam mewujudkan sekolah yang sehat.
Dalam mewujudkan PHBS salah satu cara diantaranya yaitu
dimulai dari hal-hal sederhana seperti memperhatikan kesehatan gigi dan
mulut. Seringkali kesehatan gigi dan mulut terabaikan dan disepelekan,
padahal gigi dan mulut merupakan ‘pintu gerbang’ awal masuknya
kuman dan bakteri penyebab masalah kesehatan tubuh di dalamnya.
Masalah-masalah akibat gigi berlubang masih banyak dikeluhkan oleh
khususnya anak-anak yang menyebabkan ketidaknyamanan.

B. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis, karena
pada usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan.
Selain rentan terhadap masalah kesehatan, anak usia sekolah juga berada
pada kondisi yang sangat peka terhadap stimulus sehingga mudah
dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik,
termasuk kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat. Pada umumnya,
anak-anak seusia ini juga memiliki sifat selalu ingin menyampaikan apa
yang di terima dan diketahuinya dari orang lain. (Sugiyanto)
Anak – anak pada usia SD ini senang melakukan atau
memperagakan sesuatu secara langsung. Dilihat dari teori perkembangan
kognitif anak SD memasuki tahap operasional konkrit. Dari apa yang ia
pelajari dapat dihubungkan dengan konsep baru dan lama. Bagi anak SD
akan lebih mudah bagi mereka menerima suatu pelajaran baru dengan
dirinya terlibat didalamnya atau memperagakannya secara langsung.
(Haryanti, Dkk, 2016)
C. KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
Dilihat dari karakteristik peserta didik, anak SD cenderung
membutuhkan model atau tipe pembelajaran yang menarik dan tidak
monoton. Mereka lebih menginginkan kondisi belajar yang melibatkan
dirinya. Hal ini disebabkan karena kebanyakan anak di usia SD lebih
suka kegiatan yang melibatkan motoriknya. Maka dari itu strategi yang
diberikan yaitu melalui demonstrasi dan praktik yang melibatkan peserta
didik berada di dalamnya agar peserta didik mudah mengingat serta
dapat mengaplikasikan secara langsung apa yang telah diberikan.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan pendidikan kesehatan peserta didik dapat memahami cara
menggosok gigi dengan benar.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan pendidikan kesehatan peserta didik dapat:
a. Mengenali anatomi gigi dan mulut
b. Mengetahui pentingnya kebersihan gigi dan mulut
c. Menyebutkan masalah-masalah gigi
d. Menyebutkan kebiasaan baik dan buruk
e. Mempraktikkan cara menggosok gigi dengan benar.

IV. MATERI PEMBELAJARAN


Kisi-kisi materi pembelajaran : Terlampir
a. Anatomi gigi dan mulut
b. Pentingnya kebersihan gigi dan mulut
c. Masalah-masalah pada gigi
d. Kebiasaan baik dan buruk
e. Teknik menggosok gigi

V. METODE
Ceramah dan demonstrasi
VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN
ssN Waktu Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Peserta
o.
1 7 menit PEMBUKAAN a. Menjawab salam
a. Memberikan salam b. Mendengarkan
b. Perkenalan dan
c. Menjelaskan TIU & memperhatikan
TIK c. Mendengarkan
d. Menyebutkan materi dan
yang akan diberikan memperhatikan
e. Pre-test d. Mendengarkan
dan
memperhatikan
e. Menjawab
pertanyaan
2 45 INTI a. Mendengarkan
menit a. Menjelaskan materi dan
- Anatomi gigi dan memperhatikan
mulut b. Bertanya kepada
- Pentingnya penyuluh
kebersihan gigi dan c. Melakukan praktik
mulut gosok gigi
- Masalah-masalah d. Mendengarkan
pada gigi dan
- Kebiasaan baik dan memperhatikan
buruk
- Teknik menggosok
gigi
b. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya tentang materi
c. Praktik menggosok gigi
d. Menyimpulkan materi

3 5 menit EVALUASI a. Menjawab


a. Post-test (review materi pertanyaan
dengan memberikan
pertanyaan)
b. Memberikan apresiasi
positif dan hadiah jika
jawaban benar dan
membenarkan jika
jawaban masih salah
s4 3 menit PENUTUP a. Mendengarkan
a. Memberikan motivasi dan
b. Mengucapkan salam memperhatikan
penutup b. Menjawab salam
VII. MEDIA
Power Point
Panthum gigi
Video

VIII. SUMBER BAHAN


Anon., 2012. In: Buku panduan pelatihan kader kesehatan gigi. Jakarta:
Kemenkes RI.
Anon., 2018. In: panduan pembinaan dan penilaian PHBS di rumah tangga.
s.l.:Kemenkes RI.
Haryanti, D. D., Adhani, R. & Aspri, D., 2012. efektifitas menyikat gigi
metode horizontal, vertical dan roll terhadap penurunan plak pada anak usia
9-11 tahun. JURNAL KEDOKTERAN GIGI, pp. 150-151.
Koesoemah, H. A. & Dwiastuti, P. A. S., 2017. Histologi dan Anatomi
Fisiologi Manusia. [Online].
Maharani, A., 2018. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. [Online]
Available at:
http://eprints.undip.ac.id/50215/3/Amita_Maharani_22010112120014_Lap_
KTI_BAB_II.pdf
Sugiyanto, 2018. Karakteristik Anak Usia SD. [Online]
Available at:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Karakteristik%20Siswa%20SD.p
df

IX. EVALUASI
Evaluasi menggunakan metode post-test Tanya jawab
1. Sebutkan bagian-bagian dari gigi?
2. Bagaimana teknik menggosok gigi yang benar?
3. Bahaya apa saja yang akan timbul jika tidak menggosok gigi? Sebutkan!
MATERI

1. Anatomi gigi dan mulut


a. Puncak atau Mahkota Gigi, yaitu bagian gigi yang terlihat dari luar, pada
bagian ini di lapisi pelindung yang disebut email gigi.
b. Leher Gigi, yaitu suatu bagian gigi yang sudah tertanam oleh gusi, pada
bagian ini terdapat diposisi bawah mahkota gigi dan diatas akar gigi.
c. Akar Gigi, yaitu suatu bagian gigi yang tertanam dibawah rahang dan tidak
terlihat dari luar, masing-masing jenis gigi pada manusia mempunyai jumlah
akar gigi yang berbeda-beda
d. Email Gigi, yaitu suatu lapisan yang melapisi bagian mahkota gigi. Email
gigi ini ialah bagian sangat keras karena tersusun oleh kasium dengan
konsentrasi yang sangat tinggi. Bagian email gigi paling keras terletak pada
bagian mahkota yang memiliki fungsi sebagai pelindung, kemudian semakin
ke bawah maka email gigi akan semakin tipis hingga akhirnya hilang ketika
memasuki akar gigi.
e. Sementum Gigi, yaitu suatu bagian gigi yang melapisi akar gigi. Sementum
mempunyai fungsi untuk menghubungkan gigi dengan rahang tempatnya
tumbuh. Struktur Sementum ini tidaklah sekeras email pada mahkota gigi.
Sementum akan semakin tebal seiring dengan bertambahnya usia.
f. Tulang Gigi (Dentin), yaitu suatu lapisan gigi yang terdapat sesudah lapisan
email gigi pada mahkota dan terdapat sesudah lapisan sementum pada akar
gigi. Dentin mempunyai struktur seperti tulang namun lebih keras, karena
mempunyai konsentrasi kalsium yang lebih tinggi, oleh karena itu ia sering
disebut dengan Tulang Gigi.
g. Dentin ialah suatu struktur terluas pada gigi karena yang melapisi seluruh
tubuh gigi, dari mahkota sampai dengan akar.
h. Rongga Gigi (Pulpa), yaitu suatu jaringan lunak pada tengah gigi yang
berbentuk rongga dan terisi oleh pembuluh darah dan pembuluh saraf. Pulpa
mempunyai fungsi untuk memberikan nutrisi pada gigi karena
mempunyai pembuluh darah, juga berfungsi untuk mengidentifikasi
jika terdapat zat asing dalam gigi karena mempunyai pembuluh saraf. Pulpa
juga berfungsi untuk membentuk suatu lapisan dentin.
Jenis-jenis gigi

 Gigi Seri, yaitu gigi yang memiliki satu akar dan mempunyai fungsi untuk
memotong atau mengerat makanan. Gigi seri ini berbentuk tegak dengan
mahkota yang horizontal. Manusia dewasa mempunyai 4 gigi seri, 2 di
rahang bawah dan 2 di rahang atas.
 Gigi Taring, yaitu gigi yang mempunyai satu akar dan mempunyai
fungsi untuk merobek dan mengoyak makanan. Gigi taring ini berbentuk
tegak dan agak runcing. Pada manusia dewasa mempunyai 4 gigi taring, 2 di
rahang bawah dan 2 di rahang atas.
 Gigi Geraham Depan (Premolar), yaitu jenis gigi yang memiliki 2 akar dan
mempunyai fungsi untuk menggiling dan mengunyah makanan. Gigi
Premolar berbentuk rendah dan terdapat beberapa suatu tonjolan pada
bagian mahkotanya. Pada manusia Dewasa mempunyai 8 Gigi Premolar,
yakni 4 di rahang bawah, dan 4 di rahang atas.
 Gigi Geraham Belakang (Gigi Molar), yaitu jenis gigi yang memiliki 2 atau
3 akar dan mempunyai fungsi untuk menggilas, melumat, menghancurkan,
dan menghaluskan makanan. Gigi Molar mempunyai bentuk yang hampir
sama dengan gigi Premolar diatas. Manusia dewasa mempunyai 12 gigi
Molar permanen. Masing – masing 6 di rahang atas dan bawah
2. Pentingnya kebersihan gigi dan mulut
10 hal mengapa harus menggosok gigi :
a. Mencegah kerapuhan gigi
b. Membasmi bakteri
c. Mencegah lubang pada gigi
d. Menjaga kesehatan mulut
e. Aroma mulut segar
f. Lebih percaya diri
g. Mencerminkan kepribadian
h. Contoh kebiasaan yang sehat
i. Menghemat uang
j. Mencegah penyakit pada gusi
3. Masalah-masalah pada gigi
a. Karies gigi
Karies adalah kerusakan jaringan gigi hingga membentuk lubang.
Kerusakan ini ditandai/diawali dengan tumbuhnya bercak putih pada
permukaan gigi, yang lama kelamaan membentuk lubang. Proses Terjadinya
Karies Gigi Bakteri/kuman-kuman yang ada didalam plak bersama sisa
makanan akan bereaksi menghasilkan asam dan racun, asam yang dihasilkan
kuman akan menyebabkan kerusakan jaringan gigi sedangkan racunnya
akan menyebabkan radang gusi.
Tempat-Tempat Yang Rawan Karies Karies biasa terjadi ditempat-
tempat yang sering menyangkut sisa-sisa makanan. Tempat tersebut antara
lain : 1) Dicelah-celah antara gigi 2) Pada lekuk-lekuk permukaan kunyah
gigi geraham 3) Pada perbatasan gigi dan gusi.
b. Radang gusi
Radang gusi atau gingivitis adalah penyakit pada gusi yang
menyebabkan gusi sekitar leher gigi membengkak, berwarna lebih merah
dari biasanya serta mudah berdarah.
Radang gusi ini akan lebih parah bila terdapat karang gigi. Kelainan-
kelainan lainnya yang terdapat pada gusi adalah luka tertembus akar gigi
susu (pada anak-anak), pembengkakkan (benjolan berisi nanah) karena
infeksi dari gigi keropos.
c. Karang gigi (kalkulus)
Endapan mineral pada gigi. Ditandai dengan permukaan yang kasar dan
tampak noda pada gigi. Akibat dari karang gigi ini dapat menyebabkan
radang pada gusi, gigi goyang dan gigi tanggal.
d. Gigi berlubang

4. Kebiasaan baik dan buruk


Kebiasaan Baik
- Menggosok gigi 2x sehari pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur.
- Membersihkan gigi dengan benang gigi (flossing)
- Menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor/ fluoride
- Makan-makanan yang berserat dan bergizi
Kebiasaan-kebiasaan buruk

- Menghisap jari Kebiasaan menghisap jari mengakibatkan gigi depan atas


mendongos /tonggos.
- Meletakkan benda-benda dalam mulut (penghapus, pensil, pulpen, paper
klip, peniti , jepitan, uang koin)
- Menggigit kuku, menggigit pensil Dapat menyebabkan gigi berubah
posisi/tidak beraturan terutama pada tahap gigi tumbuh
- Menggigit benang, membuka botol dengan gigi Dapat menyebabkan gigi
patah
- Memakai piercing/menindik pada bibir dan lidah Piercing di dalam mulut
dapat menyebabkan komplikasi antara lain : pembengkakan, perdarahan,
gigi patah, tambalan gigi rusak, kelainan bicara bahkan tetanus, hepatitis,
HIV dan penyakit lainnya bila jarum yang digunakan terkontaminasi. Kalau
gigi bisa disikat sementara sisa makanan yang menempel pada piercing sulit
dibersihkan, akhirnya piercing menjadi sarang bakteri yang menyebabkan
infeksi. Akibat piercing bibir menjadi bengkak dan nanah keluar dari daerah
sekitar piercing.
- Merokok, minum minuman keras, narkoba Merokok dapat menyebabkan
pewarnaan / stain pada gigi, nafas bau, gigi berlubang, penyakit gusi,
kehilangan indera perasa, tanggalnya gigi dan kanker mulut.
- Minuman Keras
- Narkoba
5. Teknik menggosok gigi
Sebelum membahas cara menyikat gigi yang benar pemilihan tipe sikat
gigi juga sangat disarankan. Sikat gigi yang benar yaitu yang memenuhi
beberapa criteria seperti gagang lurus, kepala sikat sesuai dengan mulut, bulu
sikat halus. Selain sikat gigi yang benar pemilihan pasta gigi juga harus selektif
contohnya seperti pasta gigi yang rendah daya abrasifnya, bau enak, mudah
digunakan, dan daya bersih yang bagus. Saat menggosok gigi miringkan sikat
gigi pada sudut 45° dan sikatlah dengan jarak dekat dengan gusi dalam gerakan
melingkar. Bersihkan secara merata mulai dari bagian samping kanan dan kiri,
atas bawah. Lalu bagian depan, langit-langit mulut dan terakhir bagian lidah.

Anda mungkin juga menyukai