”Pemikirankritismembentuklandasanuntukdokumentasi yang berkualitas” (chase, 1997).
Pemikirankritismembutuhkanpenggunaanpenilaianperawat di beberapa area, termasukpenilaianawaltentang status pasien, keputusantentangpilihanpengobatan, danevaluasiefektivitasintervensi. Jikaperawan ICU diharapkanuntukmembuatpenilaian, kemudiangagaluntukmencatatpenilaiannya, makahaltersebutdilihatsebagaipemberianpelayanan yang tidakmemenuhistandarperawatan (Chase, 1997). Pencatatanpenilaiankritistersebutmengharuskanperawatmelihat data padalembaralur, yang dokumentasinyahanyaobservasipasif. Catatanperkembangankeperawatansering kali beruparangkumaninformasi yang ada di lembaralur, dinyatakanulangdalambentuknaratif. Jikapendokumentasiandilakukandengancarainiperawatdapatmenghilangkaninformasipentingtenta ngperkembanganpasiendankehilangankesempatanuntukmenunjukkandampakkontribusiperawatte rhadaphasil yang dicapaipasien. Perhatikancatatanperkembanganberikut : Ekstubasipada pk. 23.00. Tanda vital stabil. Respirasi 20 kali/menit. Memakaioksigen 3 L/menitmelaluikanula nasal. Balutan mediastinal dantungkaibawahkeringdanutuh. Monitor menunjukkan NSR dengan PVC. Pacujantungdimatikan. Selangdadamengeluarkancairanmerahkehitaman. Kateter Foley mengeluarkanurinberwarnakuning. Selang nasogastric terpasang di lubanghidungkananuntuk suction rendah. Laporandiberikanpadadokterdankeluarga. Denganpengecualiandeskripsidrainase, catataninitidakmemberikaninformasilebih yang dapatditemukandalamcatatanlembaralur. Perawatmerawatpasienselama 8 jam danmencatat data harianpadalembaralur, kemudianmenuliscatatanini, yang tidakmenjelaskanapakahkondisipasienmengalamiperbaikanatauperburukanatauapa yang sebenarnyadilakukanperawatuntukmemengaruhipencapaianhasilpasien. Menurut Chase (1997), strategi yang bermanfaatdalammempersiapkancatatanbermaknaadalahperawatmengindentifikasiapamasalahpa sienataumasalahutama yang menjadi focus asuhankeperawatan. Padacontohsebelumnya, asuhankeperawatanpasienberfokuspadaintervensiuntukmemperhatikankepatenanjalannapas. Spoirometerincentive dipasangsekalisetiap jam, pasiendianjurkanuntukseringbatukdannapasdalam, danperawatmemastikanpemberianterapi aerosol yang diresepkan. Selainitu, perawatmempertahankanaliranudara yang diperkayaoksigen, melakukanpengkajianpernapasandengansering, danmemeriksanilai AGD secara periodic. Semuaintervensidanpengkajiantersebutdapatdilihatsemuanyadalamlembaralur, apa yang tidakdapatdicakupdalamlembaraluradalahevaluasi actual tentangefektifitasintervensi. Perawatharusmenggunakancatatanperkembangankeperawatanuntukmendokumentasikanpemikira nkritis, terutamadalammendeskripsikanresponspasienterhadapintervensidanmembuatpenilaiantentangper kembanganpasien,;sebagaicontoh : Dilakukanekstubasidandipasangdengankanulamasal 3 L/menit. Pernapasanteratur 20 kali/menitdantidakadakesulitandalambernapas. Pasienmengalamikecemasanringansegerasetelahekstubasi, yang berkurangsetelahdihibur. SaO2 95% - 100%. Pemberianperiodeistirahatantara C & DB danpenggunaan IS. Pasiensadardanterorientasiterlihatdaribicaranya yang jelas. Pengobatan aerosol dengan RT. Paiendiajarkanuntukmembelatdadaketikabatuk. Mampubatukdanmengeluarkan sputum. Pasiendapatmempertahankankepatenanjelasnapasdenganpertukaran gas yang baik. Catataninimenunjukkanhubunganantaramasalahpasien, intervensi yang diberikan, danresponspasien, sertamenyatakandenganjelasbahwapasienbernapastanpakesulitandanmenoleransikanpelepasansel ang ET. Catatantersebut juga menjelaskankontribusiunikdariperawatterhadaphasil yang dicapaipasien (mampubernapastanpabantuan). Chase (1997) memberikan saran-saran tambahanberikutiniuntukmemperbaikidokumentasipemikirankritis : Berfokuspadamasalahutamapasien yang memerlukanasuhankeperawatan. Berpikirdarisegimasalahpasien yang memerlukanasuhankeperawatan Melaporkanpenilaiantentang data Memasukkanresponspasienterhadapintervensikeperawatan Mendokumentasikanhasil yang dicapaipasien. Memasukkanpemikiranprediktiftentangperawatan (lihatbagianberikutuntukinformasiselanjutnya)