Anda di halaman 1dari 19

MATERI SKK KESEHATAN IBU

PERANAN IBU SEBAGAI PEMELIHARA KESEHATAN KELUARGA


Suatu keluarga umumnya terdiri atas ayah, ibu dan anak. Ketiganya terikat
dalam kehidupan bersama yang dilandasi kasih sayang. Masing-masing anggota
keluarga mempunyai peran tertentu.
Salah satu hal penting dalam kehidupan keluarga adalah kesehatan
keluarga. Kesehatan menjamin kesanggupan manusia untuk bekerja. Karena
itu kesehatan harus dipelihara sebaik baiknya.
Sebagai pemelihara kesehatan keluarga melalui pengaturan urusan rumah
tangga seorang ibu harus lebih dulu memelihara kesehatan dirinya supaya
sanggup bekerja mengatur kebersihan, makanan dan keteraturan hidup keluarga
tersebut.
Andai kata ibu sakit, rumah tangga menjadi tidak terurus dan penyediaan
makanan terganggu, sehingga setiap anggota keluarga wajib membantu
memelihara kesehatan bersama dan membantu menjaga kesehatan diri dan
kesehatan seluruh keluarga.
Salah jenis bantuan yang dapat dilakukan adalah membantu ibu memelihara
kebersihan rumah tangga menyiapkan makanan dan memelihara suasana kasih
sayang dalam keluarga.

MATERI SKK KESEHATAN ANAK

Apa masalah utama kesehatan anak di masyarakat?

Banyaknya bayi dan anak balita yang meninggal

Bagaimana memelihara anak agar sehat?

Tanda bayi baru lahir sehat :

1 Bayi lahir segera menangis


2 Bayi bergerak aktif
3 Warna kulit seluruh tubuh kemerahan
4 Bayi bisa menghisap Air Susu Ibu dengan kuat
5 Berat lahir 2,5 – 4 kg
SKK KESEHATAN REMAJA

1. Tumbuh kembang Remaja


a. Masa Pubertas, terjadi perubahan fisik
 Remaja perempuan
Pertumbuhan pesat umumnya pada usia 10 – 11 tahun, pada umumnya
perkembangan payudara merupakan tanda awal dari pubertas, kemudian
tumbuhnya rambut kemaluan. Menarche tejadi pada usia 11 – 14 tahun.
Pematangan seksual penuh remaja perempuan terjadi pada usia 16 tahun,.
 Remaja Laki-laki
Pertumbuhan pesat umumnya terjadi pada usia 12 – 13 tahun, dimulainya
produksi spermatozoa & rambut pubis mulai tumbuh maka secara prinsip
sistem
reproduksi telah matang dan mulai berfungsi. Hal ini ditandai dengan mimpi basah
biasanya dimulai pada usia 10-13 tahun yang merupakan tanda awal pubertas.
Suara parau timbul saat usia 14 – 15 tahun. Setahun sebelum suara pecah, jakun
mulai tumbuh. Pematangan seksual penuh terjadi pada usia 17 – 18 tahun

4. Kesehatan Reproduksi Remaja

gertian Kesehatan Reproduksi adalah keadaan sehat baik secara fisik, jiwa maupun sosial
yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi.

Reproduksi sendiri merupakan proses alami untuk melanjutkan keturunan. Reproduksi sehat
berkaitan dengan sikap dan perilaku sehat dan bertanggung jawab seseorang berkaitan
dengan alat reproduksi dan fungsi-fungsinya serta pencegahan terhadap gangguan-
gangguan yang mungkin timbul. Maka pemeliharaan kesehatan reproduksi mutlak
diperlukan dalam rangka mengembangkan keturunan yang sehat dan berkualitas di masa
dewasanya.
Anatomi Organ Reproduksi Perempuan

2 3
5

8a 7
4

uretra
8b
6

1. Ovarium (Indung Telur)


Organ yang terletak di kiri dan kanan rahim di ujung saluran telur (fimbrae/ umbai-
umbai) dan terletak di rongga pinggul, indung telur berfungsi mengeluarkan sel telur
(ovum), sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan
sel telur. Sel telur adalah sel yang dihasilkan oleh indung telur yang dapat dibuahi
oleh sperma sehingga terjadi konsepsi Bila tidak dibuahi, sel telur akan ikut keluar
bersama darah saat menstrusi.

2. Tuba Fallopii (saluran telur)


Saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh sel telur dari indung
telur menuju rahim.

3. Fimbrae (Umbai-umbai).
Dapat di analogikan dengan jari-jari tangan, umbai-umbai ini berfungsi untuk
menangkap sel telur yang dikeluarkan indung telur.

4. Uterus (rahim)
Merupakan tempat janin berkembang, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan
berat normalnya antara 30 – 50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang
lebih sebesar telur ayam kampung, dindingnya tediri dari:
5. Serviks (leher rahim)
Bagian uterus yang berbatasan dengan vagina. Pada saat persalinan tiba, leher
rahin membuka sehingga bayi dapat keluar.

6. Vagina (liang kemaluan)


Merupakan sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter depan ± 6,5 cm dan
dinding belakang ± 9 cm yang bersifat elastis dengan berlipat lipat. Fungsinya
sebagai tempat penis berada saat bersanggama, tempat keluarnya menstruasi dan
bayi.

7. Klitoris (kelentit)
Merupakan organ kecil yang paling peka rangsangan dibanding dengan bagian-
bagian alat kelamin perempuan yang lain. Klitoris banyak mengandung pembuluh
Mekanisme fungsi darah dan
organ reproduksi syaraf.
perempuan yang
terakhir ditunjuk 8. Labia
kan dengan (bibir
adanya peristiwa kemaluan)
menstruasi. Terdiri dari
dua bibir,
Menstruasi adalah yaitu bibir
proses peluruhan tebal (labia
lapisan dalam/ major) dan
endometrium yang bibir tipis
banyak (labia minor).
mengandung Menstruasi
pembuluh darah dimulai
saat dari uterus melalui pubertas,
vagina berhenti
sesaat
waktu hamil atau
menyusui
dan berhenti
menetap saat menopause, ketika seorang perempuan berumur sekitar 40 sampai 50an. Di
Indonesia menopause terjadi rata-rata di atas 50 tahun.

b) Laki-laki

Anatomi Organ Reproduksi Laki-laki

Organ reproduksi laki-laki yang penting dalam proses reproduksi adalah :

1. Testis (buah pelir)


Berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan
testosteron. Testis berada dalam scrotum, diluar rongga panggul karena
pembentukan sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah dari pada suhu badan
(36,7 o C). Sperma merupakan sel yang berbentuk seperti berudu (kecebong)
berekor hasil dari testis yang dikeluarkan saat ejakulasi bersama cairan mani dan
bila bertemu dengan sel telur yang matang akan terjadi pembuahan.

2. Skrotum
Kantong kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat lipat. Scrotum
adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung otot polos yang
mengatur jarak testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar
relatif tetap.

3. Vas deferens (saluran sperma)


Saluran yang menyalurkan sperma dari testis-epididimis menuju ke uretra/ saluran
kencing pars prostatika. Vas deferens panjangnya ± 4,5 cm dengan diameter ±2,5
mm. Saluran ini muara dari Epididymis yaitu saluran- saluran yang lebih kecil dari
vas deferens. Bentuknya berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi.

4. Prostat, vesikula seminalis dan beberapa kelenjar lainnya.


Kelenjar2 yang menghasilkan cairan mani (semen). yang berguna untuk memberikan
makanan pada sperma.

5. Penis
Berfungsi sebagai alat sanggama dan sebagai saluran untuk pengeluaran sperma
dan air seni. Pada keadaan biasa, ukuran penis kecil. Ketika terangsang secara
seksual darah banyak dipompa ke penis sehingga berubah menjadi tegang dan
besar disebut sebagai ereksi. Bagian Glans merupakan bagian depan atau kepala
penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. Kulit yang menutupi
glans disebut foreskin (preputium).

6. Ganguan (kelainan) fisik yang bisa terjadi pada remaja

a. Cedera akibat kecelakaan

b. Gangguan fisik karena masalah gizi


c. Kehamilan pada usia remaja

d. Penyakit menular

Kompetensi Psikososial meliputi 10 aspek :

1. Empati :

2. Kesadaran diri :

3. Pemecahan masalah :

4. Pengambilan keputusan :
5. Berfikir kreatif :

6. Berfikir kritis :
7. Komunikasi efektif :

8. Hubungan interpersonal :

9. Mengatasi emosi :

10. Mengatasi stress :

SKK KESEHATAN USIA LANJUT

PENGANTAR
 Manusia tumbuh dan berkembang mulai dari janin hingga dewasa dan kemudian
menjadi tua.
 Lanjut Usia adalah seorang pria atau wanita yang berusia 60 tahun atau lebih.
 Masalah kesehatan lanjut usia bersifat khas dan memerlukan deteksi dini serta
penanganan yang tepat.
 Pelayanan kesehatan bagi usia lanjut dapat dilaksanakan baik di masyarakat melalui
kegiatan posyandu lansia maupun melalui sarana kesehatan yang ada seperti
Puskesmas dan Rumah sakit.

1. Usia lanjut adalah seorang pria atau wanita yang berusia 60 tahun atau lebih.
Ciri-ciri usia lanjut adalah:
 Kulit keriput dan kering karena kelenjar keringat dan kelenjar lemak sudah
berkurang fungsinya.
 Gangguan penglihatan karena terjadinya proses kemunduran dari indera
penglihatan.
 Gangguan pendengaran karena terjadinya proses kemunduran. dari indera
pendengaran.
 Perubahan komposisi tubuh karena gigi berangsur-angsur berkurang. produksi
cairan ludah berkurang sehingga mulut terasa kering, gangguan pada indera
pengecap.
 Menurunnya daya ingat sehingga seringkali terjadi usia lanjut lupa meletakkan
barang atau nama tempat atau nama orang.
 Menurunnya fungsi hati sehingga harus hati-hati untuk pemberian obat.
 Menurunnya fungsi ginjal mengakibatkan berkurangnya kemampuan ginjal untuk
mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.
 Perubahan pada system aliran darah, terjadi kekakuan pada pembuluh darah
sehingga akan mengganggu aliran darah dan dapat menyebabkan meningkatnya
tekanan darah.

2. Usia lanjut dibagi menjadi usia lanjut potensial dan usia lanjut non potensial. Usia
lanjut potensial dibagi menjadi usia lanjut potensial terlantar dan usia lanjut potensial
tidak terlantar.

a. Usia lanjut potensial terlantar, yaitu:


1) Sehat fisik dan mental
2) Masih dapat melakukan pekerjaan sehari-hari maupun pekerjaan yang
produktif.
3) Berada dalam kondisi miskin
b. Usia lanjut potensial tidak tertular, yaitu :
1) Sehat fisik dan mental
2) Masih dapat melakukan pekerjaan sehari-hari maupun pekerjaan. yang
produktif
3) Tidak berada dalam keadaan miskin
c. Usia lanjut non potensial terlantar, yaitu :
1) Menderita sakit kronis
2) Tidak dapat meninggalkan tempat tidur terus menerus.
3) Tidak dapat mengurus dirinya sendiri
4) Berada dalam kondisi miskin dan tidak mempunyai sanak keluarga yang
merawatnya.
d. Usia lanjut non potensial tidak terlantar, yaitu :
1) menderita sakit kronis
2) Tidak dapat meninggalkan tempat tidur sendiri
3) Tidak berada dalam kondisi miskin dan masih ada sanak keluarga yang
merawatnya.

Pada usia lanjut potensial yang tidak terlantar pembinaan kesehatannya


dilaksanakan di masyarakat (kelompok usia lanjut) yang diutamakan untuk tindakan
peningkatan dan pencegahan. Untuk pelayanan kesehatan yang bersifat
pengobatan dapat dilayani di puskesmas ataupun di rumah sakit.
Pada usia lanjut potensial yang terlantar perlu mendapatkan bantuan dana maupun
fasilitas baik dari masyarakat maupun dari pemerintah sehingga mereka dapat
mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas maupun di Rumah Sakit.
Pada usia lanjut non potensial tidak terlantar, sanak keluarganya perlu mendapatkan
informasi yang jelas tentang apa dan di mana dapat memperoleh pelayanan
kesehatan, sehingga mereka dapat mengupayakan pelayanan kesehatan bagi usia
lanjut ini di puskesmas maupun di rumah sakit.
Pada usia lanjut non potensial terlantar memerlukan bantuan dana maupun fasilitas
masyarakat dan pemerintah agar mereka dapat mendapatkan pelayanan kesehatan
di puskesmas maupun di rumah sakit.
5. Menyumbangkan tenaga dan pikirannya pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
oleh usia lanjut, misalnya: kegiatan di kelompok usia lanjut, peringatan atau hari-hari
penting yang berkenan dengan usia lanjut.
Kegiatan di kelompok usia lanjut dapat sebagai tenaga administrasi, membantu
petugas kesehatan untuk penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan,
membantu memberikan penyuluhan kesehatan usia lanjut yang sederhana.

Gangguan yang dapat timbul akibat proses menua


 Adanya keterbatasan gerak
 Mudah terjatuh
 Mengompol
 Gangguan fungsi intelektual dan kognitif seperti pikun
 Mudah terserang kuman penyakit
 Gangguan penglihatan seperti katarak
 Gangguan pendengaran seperti tuli akibat ketuaan
 Gangguan saluran cerna
 Suka menyendiri
 Kurang gizi dan adanya gangguan mengunyah
 Kemiskinan
 Masalah akibat tindakan medis dan pengobatan yang tidak tepat
 Gangguan tidur
 Daya tahan tubuh menurun
 Gangguan ereksi

C.Beberapa penyakit pada Usia Lanjut

 Radang paru
 Bengek
 Sesak dan nyeri
 Rematik
 Keropos tulang
 Infeksi saluran kemih
 Kencing manis
 Darah tinggi
 Gangguan pembuluh darah otak
 Pikun
 gangguan gigi dan mulut
 Kanker (Pada pria dapat terjadi pembesaran prostat, pada wanita dapat terjadi
kanker rahim, kanker payudara dan kanker paru)

D.Masalah Gizi pada Lanjut Usia

 Kurang gizi
 Kegemukan
 Anemia (Kurang darah)

E.Masalah kesehatan jiwa

 Murung, sedih, tertekan


 Pikun
 Bingung
 Susah tidur
 Cemas

Upaya pencegahan dan mengurangi masalah Kesehatan Jiwa melalui :


 Kegiatan spiritual dan keagamaan
 Mengekspresikan emosi secara positif (misalnya hobi, berkebun)
 Mempertahankan kegiatan intelektual (membaca, menulis, diskusi)
 Mempertahankan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuan
 Mempertahankan interaksi sosial (arisan, jejaring sosial)
 Tetap berperan di keluarga maupun masyarakat

F.Aktivitas fisik dan olahraga

Jenis aktivitas fisik dan olahraga antara lain:

 Melakukan pekerjaan rumah


 Berkebun dilingkungan rumah
 Berjalan kaki
 Senam
 Lari kecil (jogging)
 Berenang
 Bersepeda
SKK KESEHATAN GIGI DAN MULUT

I. CARA PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

1. Menyikat gigi :
a. Waktu Menyikat Gigi.
Sikatlah gigi secara teratur, Manson (1971) berpendapat bahwa menggosok gigi
sehari cukup 2 X, setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.

b. Cara Menyikat Gigi

1. Siapkan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung fluor, banyaknya pasta
gigi sebesar sebutir kacang tanah dan berkumur-kumur sebelum menyikat
gigi.
2. Letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi
3. Gerakan sikat dari arah gusi kebawah untuk gigi rahang atas (seperti
mencungkil) atau sikatlah seluruh gigi dengan gerakan maju mundur pendek-
pendek atau memutar selama + 2 menit (sedikitnya 12 kali gerakan setiap 3
permukaan gigi)
4. Gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah
5. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan
dalam dan luar gigi dengan cara tersebut.
6. Sikat permukaan kunyah gigi dari arah belakang ke depan.

Macam Gerakan Cara Menyikat

Gigi: 1) Gerakan vertikal.

2) Gerakan horizontal

3) Gerakan roll teknik/ modifikasi Stillman.

c. Sikat Gigi
1) Memilih Sikat Gigi
 Tangkai sikat gigi lurus, sehingga mudah dipegang.
 Kepala sikat gigi kecil (sama panjang dengan lebar empat gigi seri rahang bawah)
atau sama dengan ukuran kepala sikat gigi anak-anak atau disesuaikan dengan
kondisi rongga mulut.
 Bulu sikat gigi sama panjangnya, sehingga membentuk permukaan yang rata.
 Bulu sikat gigi terbuat dari nilon yang tidak kaku.
2) Cara Memelihara Sikat Gigi
 Ketuk-ketuk sikat gigi supaya sisa air dari sikat gigi yang kita bersihkan
dapat menjadi kering.
 Keringkan sikat gigi secara perlahan-lahan dengan menggunakan handuk
yang halus.
 Usahakan untuk menjemur sikat gigi di tempat yang terkena sinar
matahari.
 Tidak menyimpan sikat gigi di kamar mandi karena udara kamar mandi
sangat lembab sehingga sikat gigi mudah ditumbuhi kuman dan jamur.

 Usahakan setiap anggota keluarga mempunyai sikat gigi sendiri supaya


tidak tertular, berikan tanda atau dengan warna yang berbeda atau diberi
nama.
 Ganti sikat gigi tiap tiga bulan sekali, setelah terlihat bulu sikat gigi tidak
lurus lagi.
d. Pasta Gigi

Gambar
sikat gigi
beserta
pasta gigi
berfluoride

Gb. pasta gigi terlalu penuh Gb. pasta gigi


sebutir kac. tanah

II. KELAINAN – KELAINAN PADA GIGI DAN MULUT, PENYEBAB, AKIBAT


DAN CARA PENCEGAHANNYA :
a
- Langkah 5: Dengan gerakan menyerupai gergaji, keluarkan dental floss setelah
. seluruh permukaan selesai dibersihkan.
Karies Gigi/Gigi Berlubang

Gambaran gigi lubang/karies

Karies pada gigi seri Karies pada gigi geraham


 Penyebab Gigi Berlubang
Penyebab gigi berlubang merupakan akumulasi dengan adanya gigi, kuman,
makanan yang kariogenik dan waktu, sedang beberapa peneliti-peneliti
mengemukakan bahwa dalam hitungan tiga sampai empat menit bakteri
streptococcus mutans atau lactobasilus akan memetabolismekan karbohidrat
yang menempel di gigi dan menghasilkan asam. Asam inilah yang sifatnya
merusak email gigi serta jaringan pendukungnya sehingga terjadi karies.

b. Radang Gusi/ Penyakit Penyangga Gigi

Gambaran radang gusi

c. Plak pada gigi


 Ciri-ciri Plak :
- Tidak berwarna/transparan sehingga sulit dilihat.
- Melekat erat pada permukaan gigi teristimewa di bagian leher gigi.
- Meskipun telah dihilangkan dengan menyikat gigi, plak dalam beberapa jam
akan terbentuk kembali.
- Bila dibiarkan melekat pada permukaan gigi plak akan semakin tebal di
mana bakteri akan berkembang biak.

Gambaran plak pada permukaan gigi

Plak Termineralisasi Plak Plak yang sudah diwarnai


V. MANFAAT FLUOR BAGI KESEHATAN GIGI

Manfaat Penggunaan Fluor

 Fluor merangsang terjadinya remineralisasi (pembentukan kembali zat


mineral penyusun email) dalam rongga mulut
 Fluor memperkokoh susunan email gigi dengan pembentukan fluor apatite,
sehingga gigi lebih tahan terhadap invasi bakteri mulut
 Fluor dapat menghambat pembentukan asam bakteri pada gigi.

Indikasi/Kegunaan pada Gigi

Kegunaan fluor untuk gigi, antara lain:

 Bila pada permukaan gigi banyak munculnya bintik putih.


 Karies yang ganas dan luas atau rampant karies.
 Pada perawatan orthodontik (kawat gigi).
 Untuk perlindungan gigi anak-anak..
 Untuk gigi sensitif.
 Melindungi permukaan akar.

SKK KESEHATAN JIWA


Mengerti masalah kesehatan jiwa
remaja Masalah kesehatan jiwa
remaja antara lain:
1. Kesulitan belajar
Yaitu suatu keadaan dimana remaja tidak menunjukkan prestasi sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya.
Ada 3 faktor saling terkait yang mempengaruhi kesulitan belajar pada remaja yaitu:
a) Biologik dan bawaan
Adanya penyakit, kurang gizi, kelelahan, taraf kecerdasan kurang,
gangguan pemusatan perhatian (sulit berkonsentrasi), gangguan
perkembangan spesifik misalnya disleksia (gangguan membaca) dan
lain-lain.
b) Psikologik dan pendidikan
Cara guru atau orang tua mendidik/mengajar yang tidak tepat, dapat
menimbulkan gangguan dalam hubungan remaja dengan guru dan
teman
sebayanya, serta konflik intrapsikis (konflik kejiwaan dalam diri sendiri)
c) Lingkungan sosial dan budaya
Situasi keluarga yang tidak kondusif, tidak ada keharmonisan, perilaku
orang tua atau saudara yang sering mempermalukan anak, atau anak
dibandingkan dengan remaja lain, saudara atau temannya yang lebih
pandai, beban pekerjaan rumah yang berlebihan, tersisihkan dari
pergaulan teman sebaya dan lain-lain.
2. Kenakalan remaja
Adalah tingkah laku yang melampaui batas toleransi orang lain di
lingkungannya, perbuatan yang melanggar hukum atau sampai melangar
hak azasi manusia. Antara lain: melawan orang tua, naik bis tanpa bayar,
membolos, mengompas, mencuri, tawuran, membunuh dan memperkosa.
Penyebabnya:
a) Faktor genetik/biologik/konstitusional (cedera kepala), misalnya:
 Gangguan tingkah laku tak berkelompok yang sudah mulai terlihat
pada masa kanak-kanak, semakin parah dengan bertambahnya
usia yang antara lain terlihat pada sikap kejam terhadap binatang,
suka main api dan lain-lain.
 Kepribadian akibat kerusakan otak berupa perilaku impulsif
(bertindak tanpa dipikir terlebih dahulu), mudah marah.
 Gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktifitas, yaitu
gangguan yang diakibatkan kerusakan minimal pada otak
b) Faktor pola asuh orang tua yang tidak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan anak, misalnya: orang tua yang permisif, otoriter dan
masa bodoh.
c) Faktor Psikososial, misalnya:
 Rasa rendah diri, rasa tidak aman, rasa takut yang dikompensasi
dengan berperilaku resiko tinggi
 Pembentukan identitas diri yang kurang mantap dan keinginan
mencoba batas kemampuannya, menyebabkan remaja
berani/nekat
 Proses identifikasi remaja terhadap tindak kekerasan
 Penanaman nilai yang salah, yaitu orang atau kelompok yang
berbeda misalnya seragam sekolah, etnik, agama dianggap
“musuh”.
 Pengaruh media massa (majalah, film, televisi) dapat memberi
contoh yang tidak baik bagi remaja.
Penatalaksanaan dengan melalui program konselling baik kepada orang tua,
remaja dan keluarga.

3. Masalah perilaku seksual


Meningkatnya kadar hormon pada remaja, akan mempengaruhi dorongan seksual
sehingga ia dapat melakukan aktivitas seksual.
Bentuk tingkahlaku seksual dapat mulai dari perasaan tertarik, berkencan,
bercumbu sampai bersenggama.
Masalah perilaku seksual antara lain:
- Hubungan seksual pra nikah
- kehamilan di luar nikah
- Pengguguran kandungan (aborsi)

C. Pengaruh Lingkungan Terhadap Perkembangan Jiwa


Remaja 1. Lingkungan Keluarga
a) Pola Asuh Keluarga
Proses sosialisasi sangat dipengaruhi oleh pola asuh dalam keluarga.
 Sikap orang tua yang otoriter (mau menang sendiri, selalu mengatur,
semua perintah harus diikuti tanpa memperhatikan pendapat dan
kemauan anak) akan sangat berpengaruh pada perkembangan
kepribadian remaja. Ia akan berkembang menjadi penakut, tidak
memiliki rasa percaya diri, merasa tidak berharga, sehingga proses
sosialisasi menjadi terganggu.
 Sikap orang tua yang permisif (serba boleh, tidak pernah melarang,
selalu menuruti kehendak anak, selalu memanjakan) akan
menumbuhkan sikap ketergantungan dan sulit menyesuaikan diri
dengan lingkungan sosial di luar keluarga.
 Sikap orang tua yang selalu membandingkan anak-anaknya, akan
menumbuhkan persaingan tidak sehat dan saling curiga antar saudara.
 Sikap orang tua yang berambisi dan terlalu menuntut anaknya,akan
berakibat anak cenderung mengalami frustasi, takut gagal dan merasa
tidak berharga.
 Orang tua yang demokratis akan mengakui keberadaan anak sebagai
individu dan makhluk sosial serta mau mendengarkan dan menghargai
pendapat anak. Kondisi ini akan menimbulkan keseimbangan antara
perkembangan individu dan sosial, sehingga anak akan memperoleh
suatu kondisi mental yang sehat.
b) Kondisi Keluarga
Hubungan orang-tua yang harmonis akan menumbuhkan kehidupan
emosional yang optimal terhadap perkembangan kepribadian anak.
Sebaliknya, orangtua yang sering bertengkar akan menghambat
komunikasi dalam keluarga, dan anak akan “melarikan diri” dari keluarga.
Keluarga yang tidak lengkap misalnya karena perceraian, kematian dan
keluarga dengan keadaan ekonomi yang kurang, dapat mempengaruhi
perkembangan jiwa anak.
c) Pendidikan moral dalam keluarga
Pendidikan moral dalam keluarga adalah upaya menanamkan nilai-nilai
akhlak atau budi pekerti kepada anak di rumah. Pengertian budi pekerti
mengandung nilai-nilai:
 Keagamaan, pendidikan agama diharapkan dapat menumbuhkan
sikap anak yang mampu menjauhi hal-hal yang dilarang dan
melaksanakan perintah
agama. Remaja yang taat norma agama akan terhindar atau mampu
bertahan terhadap pengaruh buruk lingkungannya.
 Kesusilaan, nlai-nilai yang berkaitan dengan sopan santun, kerjasama
dan saling menghormati.
 Kepribadian, misalnya keberanian, kejujuran, kemandirian dsb.

2. Lingkungan Sekolah
Umumnya orang-tua menaruh harapan yang besar pada pendidikan di
sekolah.
a) Suasana Sekolah
Baik buruknya suasana sekolah sangat tergantung pada kepemimpinan
kepala
sekolah, sarana pendidikan dan disiplin sekolah.
Dalam upaya mengoptimalkan perkembangan jiwa remaja di sekolah,
guru
diharapkan:
 Memperhatikan pendekatan perorangan (individual), karena setiap
siswa memiliki sifat, bakat, minat dan kemampuan yang berbeda.
 Bersedia mendengarkan dan memperhatikan keluhan siswa.
 Memiliki kepekaan dalam membaca kondisi batin (mood) siswa.
 Perilaku guru dapat menciptkan rasa aman bagi seluruh
siswa di sekolah.
 Menghindari sikap mengancam
 Mmberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan diri
 Bersikap sabar

3. Lingkungan Teman Sebaya


Remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan teman sebaya,
sehingga sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku teman sebaya
lebih besar pengaruhnya daripada keluarga.
Di dalam kelompok sebaya, remaja berusaha menemukan konsep dirinya.

4. Lingkungan Masyarakat
 Lingkungan Sosial Budaya
Dalam era globalisasi, dunia menjadi sempit. Budaya lokal dan budaya
nasional akan tertembus oleh buday universal. Dengan demikian akan
terjadi pergeseran nilai kehidupan.
 Media Massa
Melalui radio, televisi, internet manusia saling berhubungan. Hubungan
antara manusia yang manusiawi menjadi pudar. Remaja sibuk
“berkomunikasi” dengan televisi, radio, vcd atau internet. Media
elektronik yang saat ini melanda setiap rumah adalah televisi. Televisi
telah merengut waktu luang yang berharga di rumah. Hubungan antara
anggota keluarga menjadi sangat minim.

D. Masalah kesehatan jiwa pada remaja di daerah pasca bencana


Perubahan mental pasca bencana
a) Perubahan mental pada remaja 10 – 19 tahun
 Rasa takut, gelisah sering kurasakan, takut kalau-kalau bencana
itu datang lagi sehingga anak terus saja merasakan kegelisahan
 Menjadi anak yang cengeng dan sering termenung membayangkan
orang-orang atau teman-teman yang dicintainya yang telah meninggal
dunia akibat bencana
 Anak mudah marah tanpa sebab kepada siapa saja, terutama kepada
teman sebaya
 Mengalami ngompol dan ada yang menghisap jari kembali
 Sulit tidur dan mimpi buruk
 Sulit belajar (konsentrasi) dan tidak mau ke sekolah lagi
 Kadang-kadang timbul rasa pusing, mual dan sesak nafas secara tiba-
tiba

E. Mengerti cara meningkatkan taraf kesehatan jiwa remaja.


Cara meningkatkan taraf kesehatan jiwa remaja antara lain melalui upaya
sebagai berikut:
a) Bisa menyatakan perasaan dengan cara sopan dan baik.
b) Bisa membina hubungan yang harmonis dengan orang tua, keluarga,
guru dan teman sebaya.
c) Bisa melakukan kegiatan yang positif, olah raga kesenian.
d) Bisa menghadapi masalah dan menyelesaikannya.
e) Mengerti saat minta tolong pada orang lain bila menghadapi suatu
masalah yang tidak dapat disesuaikan sendiri.

F. Pengertian Kesehatan Jiwa


Kesehatan Jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu
menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana
adanya dan mempunyai sifat positif terhadap diri sendiri dan orang lain

Kesehatan jiwa bukan sekedar terbatas dari


gangguan
jiwa, tetapi merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh
semua orang

Ciri-ciri orang yang Sehat Jiwa :


 Menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya
 Mampu menghadapi stress kehidupan yang wajar
 Mampu bekerja secara produktif dan memenuhi kebutuhan hidupnya
 Dapat berperan serta dalam lingkungan hidup
 Menerima baik dengan apa yang ada pada dirinya
 Merasa nyaman bersama orang lain

Anda mungkin juga menyukai