Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah memvalidasi hubungan antara
mekanisme tata kelola perusahaan dengan kemungkinan kesulitan
keuangan pada peruhasaan yang berkemungkinan kesulitan keuangan.
Dimana pada penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa terdapat
hubungan negatif antara kepemilikan dan kemungkinan kegagalan
bisnis
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Spanyol tidak
termasuk perusahaan keuangan karena perusahaan keuangan memiliki
standar peraturan, standar pelaporan keuangan dan kepatuhan yang
berbeda.
Periode data yang digunakan dari 2007 hingga 2012 dengan prosedur
pencocokan menghasilkan sampel akhir 308 pengamatan berpasangan
dimana 154 ‘tertekan’ dan 154 perusahaan ‘tidak tertekan’.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah matched-pairs research
design dan menerapkan analisi regresi logistik bersyarat terhadap
perusaan yang terdaftar di Spanyol.
Definis Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Financial distress,
Financial Distress didefinisikan sebagai kurangnya kapasitas perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya ( Grice & Dugan, 2001; Grice
& Ingram, 2001; Pindado et al., 2008 ). Dengan menggunakan perkiraan
Pindado et al. (2008, 997) konsep kegagalan bisnis, peneliti
mengkategorikan perusahaan yang mengalami financial distress yang
memenuhi beberapa kondisi berikut: (1) pendapatannya sebelum bunga
dan depresiasi dan
amortisasi pajak (EBITDA) lebih rendah daripada biaya keuangannya
selama dua tahun berturut-turut ; dan / atau (2) penurunan nilai pasar
terjadi
antara dua periode berturut-turut. Studi lain sebelumnya tentang
kegagalan bisnis telah menggunakan proxy tersebut (lihat Manzaneque
(2006)
untuk revisi utama). Di bawah pendekatan ini, peneliti telah
membangun variabel dependen biner yang mengambil nilai 1 jika
perusahaan memenuhi
salah satu kriteria di atas dan 0 sebaliknya.
Definisi variabel independen 1. Konsentrasi Kepemilikan, Konsentrasi kepemilikan Persentase
saham yang dimiliki oleh pemegang saham besar (pemegang
saham besar adalah mereka yang memiliki tiga persen atau
lebih saham)
2. Konsentrasi kepemilikan institusional, Persentase saham yang
dimiliki oleh pemegang saham besar institusional (pemegang
saham besar adalah mereka yang memiliki tiga persen atau
lebih saham)
3. Konsentrasi kepemilikan non-institusional, Persentase saham
yang dimiliki oleh pemegang saham besar non-institusional
(pemegang saham besar adalah mereka yang memiliki tiga
persen atau lebih saham)
4. Variabel karakteristik papan CEO dualitas Variabel dummy yang
mengambil nilai 1 ketika kedua peran dipegang oleh orang
yang sama dan 0, ketika mereka tidak
5. Direktur independen Proporsi direktur luar independen di
dewan direksi
6. Ukuran dewan Jumlah anggota di dewan direksi
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk menilai secara langsung apakah perusahaan
yang memiliki tingkat financial distress lebih tinggi mengadopsi struktur
tata kelola perusahaan yang berbeda dengan perusahaan yang sehat
serta apakah ada hubungan dua arah antara tata kelola perusahaan dan
financial distress
Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini ialah perusahaan yang tertekan secara
finansial dimana laba bersih secara lima tahun berturut-turut bersifat
negatif, serta memiliki data tata kelola perusahaan yang lengkap dari
1999 hingga 2003. Persyaratan ini menghasilkan sampel akhir sebanyak
171 perusahaan yang mengalami financial distress.
Selain itu, subjek pada penelitian ini ialah perusahaan yang sehat secara
finansial dimana laba bersih secara lima tahun berturut-turut bersifat
positif, serta memiliki data tata kelola perusahaan yang lengkap dari
1999 hingga 2003. Persyaratan ini menghasilkan sampel akhir sebanyak
123 perusahaan yang tidak mengalami financial distress.
Metode Penelitian Logit regression model
Definis Variabel Dependen Financial distress dinilai dari laba bersih negatif lima tahun berturut
turut
Definisi variabel independen 1. Independensi dewan , presentasi dari jumlah total dewan yang
teridentifikasi sebagai direktur yang tidak tergantung.
2. Kepemilikan blockholder, jumlah dari semua kepemilikan
individu, non- direktur yang melebihi 5% dari modal ekuitas
yang dikeluarkan perusahaan.
3. Keberadaan CEO dan dualitas kursi dewan (DUALITAS) diwakili
oleh variabel dummy yang diberi kode 1 jika CEO juga
merupakan ketua dewan direksi, sebaliknya 0. Mengikuti Henry
(2008) .
4. kepemilikan direktur (DIROWN) diukur sebagai persentase dari
total ekuitas perusahaan yang dipegang oleh semua direktur
perusahaan.
5. Keberadaan komite audit dewan (AUDITCOM) diwakili oleh
variabel dummy yang dikodekan sebagai 1 jika komite audit
operasional yang didasari secara terpisah hadir pada tahun
perusahaan tertentu, jika tidak, 0.
6. opini audit yang diterima oleh perusahaan (AUDITOPN). Ini
diwakili dengan menggunakan variabel dummy yang dikodekan
sebagai 1 jika perusahaan menerima opini audit yang tidak
memuaskan 4 pada akhir periode tahun keuangan yang
berlaku, jika tidak 0.
7. Penerimaan dari opini audit yang tidak memuaskan dari
auditor adalah sinyal negatif terkait status keuangan
perusahaan dan kami memperkirakan bahwa opini audit yang
tidak memuaskan menunjukkan adanya risiko tersembunyi di
perusahaan dan memiliki kekuatan prediktif dalam
menentukan potensi kesulitan keuangan perusahaan.
Hasil penelitian tingkat kepemilikan direktur dan blockholder yang lebih besar dan
keberadaan komite audit dewan mengurangi kemungkinan kesulitan
keuangan. Menggunakan sistem persamaan tunggal untuk
mengevaluasi masalah kausalitas, analisis peneliti menunjukkan bahwa
kausalitas berjalan dari tata kelola perusahaan ke status kesulitan
keuangan, menunjukkan bahwa adopsi sukarela dari struktur tata kelola
perusahaan tertentu mengurangi kesulitan keuangan.
Tujuan Penelitian Makalah ini secara empiris menguji kualitas praktik tata kelola
perusahaan (CG) di perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Mesir dan
dampaknya terhadap kinerja perusahaan dan kesulitan keuangan dalam
konteks negara berkembang. pasar seperti Mesir.
Subjek Penelitian sampel dari 86 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Mesir
Metode Penelitian Untuk memperkirakan efek CG terhadap kinerja dan kesulitan
keuangan, kinerja perusahaan dinilai menggunakan Tobin's Q. Pada saat
yang sama, skor-Z Altman digunakan sebagai indikator kesulitan
keuangan, karena mengukur kesulitan keuangan secara terbalik.
Semakin besar skor-Z, semakin kecil risiko kesulitan keuangan.
Definis Variabel Dependen 1. Kinerja perusahaan
2. Financial distress
Hasil penelitian Skor keseluruhan indeks tata kelola perusahaan rata-rata menunjukkan bahwa
kualitas praktik CG dalam perusahaan-perusahaan yang terdaftar di
Mesir relatif rendah. Hasil kami tidak mendukung hubungan positif
antara praktik CG dan kinerja keuangan. Selain itu, ada hubungan
negatif yang tidak signifikan antara praktik CG dan kemungkinan
kesulitan keuangan. Studi saat ini juga memberikan bukti bahwa
karakteristik spesifik perusahaan dapat berguna sebagai layar akses
pertama dalam menentukan kinerja perusahaan dan kemungkinan
tekanan finansial.
Tujuan Penelitian menentukan karakteristik tata kelola manajerial yang terkait dengan
perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan.
Subjek Penelitian 178 perusahaan bisnis keluarga yang tidak terdaftar di Libanon periode
2004-2008
Metode Penelitian Logistic regression analysis
Definis Variabel Dependen kinerja yang buruk akan diukur dengan rasio cakupan (didefinisikan
sebagai EBITDA / Biaya Bunga)
Definisi variabel independen 1. kehadiran direksi luar / independen di dewan
2. dualitas kursi CEO-board
3. ekuitas orang dalam
4. layanan direktur perempuan di papan
5. Board size
6. periode waktu direktur yang bertugas di dewan.
Hasil penelitian dewan (yang memiliki proporsi direktur luar yang lebih tinggi) kurang cenderung
menghadapi kesulitan keuangan dibandingkan dewan dengan proporsi
yang lebih rendah. Selain itu, kesimpulan berbeda membuktikan bahwa
ukuran dewan dan kesulitan keuangan terkait langsung.
Judul Tata Kelola Perusahaan dan Finansial Kesulitan: bukti dari Taiwan
Journal Blackwell Publishing
Volume dan Halaman Vol. 12 No. 3
Tahun 2004
Penulis Tsun-Siou Lee dan Yin-Hua Yeh
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan,”Apakah
variabel tata kelola perusahaan membantu memprediksi kesulitan
keuangan?”
Subjek Penelitian mengumpulkan data dari perusahaan terdaftar di Taiwan yang
mengalami kesulitan keuangan antara Januari 1996 dan Desember
1999, bersama dengan sampel yang cocok yang terdiri dari perusahaan
sehat
Metode Penelitian Regresi logistik biner
Definis Variabel Dependen ariabel dependen mengambil nilai satu jika perusahaan mengalami
kesulitan keuangan dalam periode pengambilan sampel, dan nol
sebaliknya.
Definisi variabel independen persentase direktur yang ditempati oleh pemegang saham pengendali,
persentase pemegang saham pengendali yang dijaminkan untuk
pinjaman bank (pledge ratio), dan penyimpangan dalam kendali jauh
dari hak arus kas.
Hasil penelitian Bukti menunjukkan bahwa ketiga variabel yang disebutkan di atas secara positif
terkait dengan risiko kesulitan keuangan pada tahun berikutnya. Secara
umum, perusahaan dengan tata kelola perusahaan yang lemah rentan
terhadap penurunan ekonomi dan kemungkinan jatuh ke dalam
kesulitan keuangan meningkat
Hasil penelitian 1. Studi ini menyimpulkan bahwa ukuran dewan akan mengurangi
tingkat kesulitan keuangan dalam suatu perusahaan. Alasan utama
dari fenomena tersebut adalah karena fakta bahwa ukuran dewan
yang lebih besar memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi di
dewan mereka dan karenanyaperusahaan tersebut dapat
membuat keputusan keuangan yang lebih baik daripada yang lain.
2. Dualitas CEO dan ketua juga telah mengakibatkan penurunan
kesulitan keuangan di perusahaan. Itu karena ketika pekerjaan
Ketua dan CEO dipisahkan, keputusan dibuat terlepas dari bias dan
keputusan sulit seperti mengganti CEO atau direktur diambil untuk
perbaikan perusahaan.
3. Dewan independensi juga telah mengakibatkan penurunan
kesulitan keuangan perusahaan sesuai hasil statistik. Ini bisa
diperdebatkan karena dewan independen lebih mampu mengambil
keputusan terbaik untuk perusahaan yang paling menguntungkan
pemegang saham dan bukan eksekutif dan manajemen saja.
4. Di sisi lain, independensi komite audit tidak memiliki dampak pada
kesulitan keuangan perusahaan di Pakistan. Hal ini sebagian besar
karena fakta bahwa keputusan komite audit tergantung pada
karyawan perusahaan seperti masalah terkait audit internal atau
implementasi pengendalian internal. Karyawan seperti itu sebagian
besar dipengaruhi oleh keputusan manajemen dan karenanya
bahkan komite audit independen tidak memiliki kendali pada
tingkat kesulitan keuangan di perusahaan yang terdaftar di
Pakistan.
SKRIPSI VIVY
Judul PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FINANCIAL DISTRESS
(studi kasus ...)
Latar Belakang Masalah Outline :
Masalah Umum
1. Pengertian financial distress
2. Indikasi financial distress
3. Penerapan CG di indonesia
4. Definisi cg
5. Karakteristik CG
Masalah Khusus
1. Penerapan cg sebegai solusi financial distress
2. Hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh CG terhadap FD
3. Industri yang mengalami kemunduran finansial (berita)
4. Industri FMCG
Inti Penelitian
1. Penulis ingin mengetahui pengaruh CG terhadap FD pada perusahaan
MFCG yang terdaftar di BEI 2013-2018
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini akan menguji pengaruh corporate governance (proporsi dewan
komisaris independen, ukuran dewan komirasi, konsentrasi kepemilikan,
kepemilikan manajerial, proporsi komite audit, Dewan komisaris perempuan
...) terhadap financial distress pada perusahaan ...
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini adalah:
Bab I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang
lingkup dan sistematika penulisan.
Bab II : KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Pada bab ini berisi kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis
Bab III : METODE PENELITIAN
pada bab ini berisi variabel penelitian, objek penelitian, metode pengumpulan
data, metode analisis data
Bab IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
statistik deskriptif, uji koefisien determinasi, uji regresi berganda, ringkasan
pengujian hipotesis
Bab V : PENUTUP
Pada bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan, implikasi
penelitian, keterbatasan dan saran.