Anda di halaman 1dari 1

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia dan dapat menyebabkan Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) (Lan, 2006). Virus HIV diklasifikasikan ke dalam golongan lentivirus
atau retroviridae. Virus ini merusak sel T-helper yang akan menyebabkan penurunan
sekresi antibodi dan gangguan pada sel-sel imun lainnya (Murtiastutik, 2008).
Belum ditemukan penyembuhan untuk AIDS, jadi perlu dilakukan pencegahan dalam
penularannya. Tetapi, apabila telah terinfeksi oleh HIV, maka tatalaksana yang tepat
dengan megendalikan infeksi oportunistik, terapi AZT (Azidotimidin), terapi
antiretroviral (ARV), pendidikan, dan menghindari infeksi lain. Terapi antiviral baru akan
meningkatkan aktivitas sistem imun dengan menghambat replikasi virus atau
memutuskan rantai reproduksi virus pada prosesnya (Kementerian Kesehatan Indonesia,
2011). Orang dengan HIV/AIDS yang mendapat ARV sangat kecil kemungkinannya
untuk menularkan HIV dibandingkan mereka yang tidak diobati, maka dari itu ARV tidak
hanya menguntungkan seseorang dalam pengobatan, tapi juga menurunkan epidemi HIV
di masyarakat (WHO, 2018).
Pada tahun 2017, World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa 36,9 juta
orang di dunia mengidap HIV/AIDS, dimana sebagian besar merupakan penduduk negara
berkembang (WHO, 2018). Total kumulatif kasus HIV di Indonesia hingga Maret 2017
adalah 242.699 dan AIDS 87.453. Provinsi dengan tingkat epidemi terkonsentrasi adalah
DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Papua (Ditjen P2P, 2017). Penderita
HIV/AIDS didominasi oleh pria, sedangkan kelompok heteroseksual dan Ibu Rumah
Tangga (IRT) merupakan faktor risiko tinggi terjangkit penyakit ini. HIV disebarkan
melalui kontak seksual, kontak dengan darah yang terontaminasi, transplantasi dengan
organ yang terinfeksi, dapat pula ditularkan dari ibu kepada bayinya semasa kehamilan
(Kementerian Kesehatan Indonesia, 2011). Tingginya penularan vrus ini disebabkan oleh
rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya informasi mengenai HIV dan AIDS.

Anda mungkin juga menyukai