Makalah Fisika
Makalah Fisika
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan
sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat. Gerak bersifat
relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang
bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja yang ada dibumi pasti
dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi bila matahari yang
melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi matahari.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui benda-benda yang bergerak
melingkar beraturan. Salah satu contoh benda yang bergerak melingkar beraturan
adalah jarum detik, jarum menit dan jarum jam pada jam analog. Jarum detik selalu
menempuh sudut 3600 selama 60 sekon (satu menit) atau menempuh sudut 60 selama
satu sekon. Jarum menit selalu menempuh sudut 3600 selama 60 menit (satu jam) atau
menempuh sudut 60 selama satu menit. Jarum jam juga selalu menempuh sudut 3600
selama 24 jam (satu hari). Jika suatu benda bergerak melingkar secara teratur seperti
jarum detik, jarum menit atau jarum jam maka benda-benda tersebut dikatakan
melakukan gerak melingkar beraturan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan gerak
melingkar
2. Untuk mengetahui dan memahami apa saja besaran-besaran fisis dalam gerak
melingkar
3. Untuk mengetahui dan memahaami bagaimanakah hubungan antara gerak
lurus dan gerak melingkar
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Gerak Melingkar Beraturan
5. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi gerak melingkar dalam kehidupan
sehari-hari
1
BAB II
PEMBAHASAN
Gerak melingkar adalah gerak benda yang lintasannya berbentuk lingkaran. Gerak
ini dapat kita asumsikan sebagai gerak berputar atau gerak rotasi suatu benda. Agar
suatu benda dapat bergerak melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang selalu
membelokkan-nya menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya ini dinamakan gaya
sentripetal.
Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu gerak dipercepat
beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang besarnya tetap dengan arah
yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar menempuh lintasan
berbentuk lingkaran.
Ciri khas dari gerak melingkar adalah jarak benda ke suatu titik acuan, yang
merupakan titik pusat lingkaran selalu tetap. Sifat lain yang menonjol pada gerak
melingkar adalah arah kecepatan selalu menyinggung lintasan. Ini artinya pada gerak
melingkar kecepatan selalu tegak lurus jari-jari lingkaran.
2
Besaran Gerak Lurus dan Gerak Melingkar
∆𝑆 = 2𝜋𝑟
CONTOH
Sebuah benda bergerak melingkar pada sebuah lintasan yang memiliki diameter 200 cm.
Jika benda tersebut berputar sebanyak 1,5 kali putaran, tentukanlah jarak yang ditempuh
benda tersebut.
Jawab
Diketahui :
d : 200 cm; 2 m
oleh karena jari-jari lingkaran adalah setengah dari panjang diamater maka
1
𝑟 = 𝑥2 𝑚 = 1 𝑚
2
3
Keliling sebuah lingkaran adalah 2𝜋r sehingga jarak yang ditempuh oleh benda
tersebut adalah 1,5 kali keliling lingkaran, yakni
Δ𝑠 = 1,5 𝑥 (2𝜋𝑟)
Δ𝑠 = 1,5 𝑥 2 𝑥 3,14 𝑥 1 𝑚
Δ𝑠 = 9,42 𝑚
Jadi, jarak yang telah ditempuh benda tersebut adalah sejauh 9,42 m.
Waktu yang ditempuh sebuah benda ketika bergerak melingkar dalam satu putaran
penuh disebut periode, yang diberi lambang T dengan satuan sekon. Banyaknya lintasan
yang dapat ditempuh dalam satu sekon disebut frekuensi, yang diberi lambang f dengan
satuan hertz. Nama ini diambil dari salah seorang ilmuwan yang berjasa dalam ilmu
Fisika, yakni Henrich Hertz (1857–1895). Hubungan antara periode dan frekuensi
dapat dituliskan dalam persamaan berikut :
1
𝑓=
T
Panjang Lintasan S
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐿𝑖𝑛𝑒𝑎𝑟 = atau 𝑣=
Selang Waktu t
Dalam gerak melingkar, panjang lintasan diubah menjadi keliling lintasan dan
selang waktu yang ditempuh diubah menjadi periode. Oleh karena itu persamaannya
menjadi
2πr
𝑣=
T
1
Oleh karena = 𝑓 dapat ditulis kembali menjadi
T
𝑣 = 2πrf
CONTOH
Sebuah roda sepeda berputar sebanyak 10 kali putaran tiap 1 sekon dengan kecepatan
linear 18 m/s. Tentukanlah panjang diameter roda sepeda tersebut.
Jawab :
4
Diketahui :
f : 10 hertz dan
v : 18 m/s
Dengan menggunakan rumus :
𝑣 = 2𝜋𝑟𝑓
𝑣
𝑟=
2𝜋𝑓
18 𝑚/𝑠
𝑟=
2 𝑥 3,14 𝑥10 𝐻𝑧
𝑟 = 0,287 𝑚
Oleh karena jari-jari sebuah lingkaran adalah setengah dari diameter maka :
1
𝑟= 𝑑
2
𝑑 = 2𝑟
𝑑 = 2 𝑥 0,287 𝑚
𝑑 = 0,547 𝑚 = 5,47 𝑐𝑚
Jadi, diameter roda sepeda tersebut adalah 5,74 cm
360°
1 𝑟𝑎𝑑 = = 57,3°
2πr
5
Besarnya perubahan sudut ( θ ) dalam selang waktu ( t ) tertentu disebut kelajuan
anguler atau kelajuan sudut. Kelajuan anguler ini di-lambangkan dengan ω dan memiliki
satuan rad/s. Besarnya kelajuan anguler dapat ditulis sebagai berikut :
perubahan sudut
𝐾𝑒𝑙𝑎𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑢𝑙𝑒𝑟 =
selang waktu
atau
∆𝜃
𝜔=
∆t
Dalam melakukan satu putaran penuh, sudut yang ditempuh adalah 360° atau 2π rad
dalam waktu T sekon, dengan T adalah periode; dapat ditulis kembali menjadi :
2𝜋𝑟
𝜔=
T
Ini dapat dilihat terdapat hubungan antara laju linear (v) dengan kelajuan anguler ( ω ).
Jika persamaan-persamaan laju linear dan laju anguler ditulis kembali, akan diperoleh
persamaan baru seperti berikut :
𝑣 = 2πfr 𝜔 = 2πf
sehingga hubungan antara laju linear (v) dan laju anguler ( ω ) dapat ditulis menjadi :
v = 𝜔r Dengan :
v = laju linear (m/s)
ω = laju angular (rad/s),
r = jari-jari lintasan (m).
CONTOH
Sebuah partikel bergerak melingkar dengan kelajuan 4 m/s dan jari-jari lintasannya
0,5 m. Tentukanlah kelajuan angulernya.
Jawab :
Diketahui :
v : 4 m/s dan
r : 0,5 m
6
Dengan menggunakan rumus :
𝑣 = 𝜔𝑟
𝑣
𝜔=
𝑟
4 𝑚/𝑠
𝜔=
0,5 𝑚
𝑟 = 8 rad/s
Pada bab sebelumnya sudah di pelajari ruumus Percepatan sesaat sebuah benda
dituliskan dalam bentuk limit seperti berikut ini :
∆𝑣 Δ𝑣
𝑎 = lim 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎 =
∆𝑡→0 ∆𝑡 Δ𝑡
Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa percepatan sesaat (𝑎) searah dengan
perubahan kecepatan (∆𝑣). Jika ∆𝑣 → 0 perubahan kecepatan (∆𝑣) akan tegak lurus
terhadap kecepatan 𝑣1 dan 𝑣2 sehingga percepatan sesaat haruslah tegak lurus juga
dengan kecepatan 𝑣1 dan v 𝑣2. Jika dibandingkan sisi pada gambar a dengan gambar b
diatas diperoleh :
|Δ𝑦| Δ𝑥
=
v1 r
v1
|∆𝑣| = ∆𝑥
r
Jika kedua persamaan (baik di sebelah kiri maupun sebelah kanan) dibagi dengan ∆𝑡
akan diperoleh :
7
|Δ𝑣| 𝑣1 Δ𝑥
𝑎= =
∆t r ∆t
Pada konsep kecepatan sesaat, nilai percepatan adalah limit dari persamaan tersebut dan
jika ditulis ulang akan diperoleh :
𝑣1 ∆𝑥
𝑎 = lim
∆𝑡→0 𝑟 ∆𝑡
𝑣1 𝑣1 ∆𝑥
𝑎= lim
𝑟 ∆𝑡→0 𝑟 ∆𝑡
𝑣2
𝑎𝑠 =
r
Percepatan yang tegak lurus terhadap kecepatan yang menyinggung lingkaran ini disebut
percepatan sentripetal. Percepatan sentripetal arahnya selalu menuju pusat lingkaran.
Jika Anda masih ingat hubungan antara kecepatan linear dan kecepatan sudut, persamaan
kecepatan sentripetal dapat ditulis dalam bentuk lain, yaitu :
𝑎𝑠 = 𝜔 2 𝑟
CONTOH
Sebuah bola yang memiliki jari-jari 2 cm berputar dalam bidang lingkaran horizontal.
Satu kali putaran dapat ditempuh bola selama 2s. Tentukanlah percepatan sentripetalnya.
Jawab :
Diketahui :
r : 2 cm = 0,02 m dan
T:2s
Dengan menggunakan rumus :
2𝜋𝑟 2𝜋 (0,02 𝑚)
𝑣= = = 0,0628 𝑚/𝑠
𝑇 2𝑠
𝑚 2
𝑣 2 (0,0628 𝑠 )
𝑎𝑠 = =
𝑟 0,02 𝑚
𝑎𝑠 = 0,917 𝑚⁄𝑠 2
8
beraturan (GMB) dan gerak melingkar berubah beraturan (GMBB). Pada bab ini
hanya dibahas gerak melingkar beraturan (GMB), sedangkan gerak melingkar
berubah beraturan akan Anda pelajari di Kelas XI.
Gerak melingkar beraturan (GMB) dapat dianalogikan seperti gerak lurus
beraturan (GLB) di mana kecepatan 𝜔 sudut sama dengan kecepatan sesaat.
perpindahan sudut ∆θ
𝜔= → 𝜔=
selang waktu ∆t
∆x 𝜃−𝜃0
dengan; ∆𝜃 = jadi 𝜔=
∆r 𝑡−𝑡0
𝜃 = 𝜃0 + 𝜔𝑡 dan 𝜔 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Sebuah benda dapat dikatakan bergerak melingkar jika lintasan yang
dilewatinya berbentuk lingkaran.
2. Kecepatan yang diberikan kepada benda ketika bergerak melingkar, dalam
arah tangensial, disebut kecepatan linear.
3. Kecepatan anguler adalah perubahan sudut ( θ ) dalam selang waktu ( t)
tertentu.
4. Hubungan antara kecepatan linear dan kecepatan anguler dapat dituliskan
sebagai berikut :
v = 𝜔r
𝜃 = 𝜃0 + 𝜔𝑡 dan 𝜔 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
3.2 Saran
Bagi pembaca (siswa/siswi) diharapkan mampu untuk mendefinisikan gerak
melingkar, besaran-besaran fisis dan GMB beserta gaya sentripetal sehingga
dengan begitu bisa lebih memahami tentang gerak melingkar.
Hendaknya para pembaca (siswa/siswi) banyak berlatih dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang berkaitan dengan teori kinematika gerak melingkar agar
pemahaman konsep tentang kinematika gerak melingkar semakin dikuasai.
10
DAFTAR PUSTKA
1. http://mynefile.blogspot.com/2016/06/makalah-gmb-gerak-melingkar-
beraturan.html
2. https://www.scribd.com/doc/288502971/Bahan-Ajar-Fisika-Gerak-Melingkar
3. https://www.scribd.com/doc/311251185/05-GERAK-MELINGKAR-pdf
4. https://www.scribd.com/doc/259856303/gerak-melingkar-ppt
11
LAMPIRAN 1
1. 𝑅1 (𝑚) = 40 → 0,4 𝑚
m = 6 gram 𝜔 = 2𝜋𝑟𝑓 𝑣 = 𝜔. R 𝑣2 𝑓𝑠𝑝 = 𝑚. 𝑎𝑠𝑝
𝑎𝑠𝑝 =
⟶ 0,006 kg R
12
2. 𝑅2 (𝑚) = 50 → 0,5 𝑚
m = 6 gram 𝜔 = 2𝜋𝑟𝑓 𝑣 = 𝜔. R 𝑣2 𝑓𝑠𝑝 = 𝑚. 𝑎𝑠𝑝
𝑎𝑠𝑝 =
⟶ 0,006 kg R
3. 𝑅3 (𝑚) = 60 → 0,6 𝑚
m = 6 gram 𝜔 = 2𝜋𝑟𝑓 𝑣 = 𝜔. R 𝑣2 𝑓𝑠𝑝 = 𝑚. 𝑎𝑠𝑝
𝑎𝑠𝑝 =
⟶ 0,006 kg R
13
4. 𝑅4 (𝑚) = 70 → 0,7 𝑚
m = 6 gram 𝜔 = 2𝜋𝑟𝑓 𝑣 = 𝜔. R 𝑣2 𝑓𝑠𝑝 = 𝑚. 𝑎𝑠𝑝
𝑎𝑠𝑝 =
⟶ 0,006 kg R
5. 𝑅5 (𝑚) = 80 → 0,8 𝑚
m = 6 gram 𝜔 = 2𝜋𝑟𝑓 𝑣 = 𝜔. R 𝑣2 𝑓𝑠𝑝 = 𝑚. 𝑎𝑠𝑝
𝑎𝑠𝑝 =
⟶ 0,006 kg R
T = 14,0 𝑠 22 𝑣 = 0,4305283757 𝑥 0,8
𝜔 =2𝑥 𝑥 0,0684931507
1 7 𝑣 = 0,3444227006 𝑚⁄𝑠 (0,3444227006)2 𝑓𝑠𝑝 = 0,006 𝑥 0,1482837458
𝑓= 3,0136986301 𝑎𝑠𝑝 =
T 𝜔= 0,8 𝑓𝑠𝑝 = 0,0008897025 N
1 7 𝑎𝑠𝑝 = 0,1482837458 𝑚⁄𝑠 2
𝑓= 𝜔 = 0,4305283757 Hz
14,0
𝑓 = 0,0684931507 Hz
14
LAMPIRAN 2
15
16