PENDAHULUAN
I. 1 LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan salah satu komponen utama dalam Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang dapat mendukung terciptanya SDM yang
cerdas, sehat dan ahli menuju keberhasilan Pembangunan Kesehatan.
Pembangunan Kesehatan merupakan salah satu hak dasar masyarakat yaitu hak
untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional, dimana dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial ekonomis.
Desentralisasi upaya Kesehatan memberi wewenang kepada kabupaten
dan kota untuk menentukan sendiri prioritas pembangunan Kesehatan daerahnya
sesuai dengan kemampuan, kondisi dan kemampuan setempat. Dalam upaya
mendukung pembangunan Kesehatan, sistem informasi Kesehatan merupakan
sesuatu yang sangat penting sebagai dasar penyusunan kebijakan, strategi
maupun perencanaan, sehingga pembangunan Kesehatan yang dilaksanakan
dapat tepat sasaran dan mampu mengatasi masalah Kesehatan yang dihadapi.
Penyediaan data dan informasi kesehatan yang lengkap dan akurat
merupakan salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan efektifitas dan
efesiensi kebijakan, strategi dan perencanaan yang disusun.
Dalam rangka memberikan gambaran situasi dan kondisi kesehatan
Puskesmas Tanjung Karang dan untuk mengetahui gambaran hasil-hasil program
kegiatan yang dicapai selama tahun 2015 perlu dibuat laporan kinerja Puskesmas
Tanjung Karang tahun 2015.
1
I.2. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
1.2.1 Tujuan Umum :
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal
dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten/kota
2
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Penyajian laporan Profil di wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang
Tahun 2015 disajikan dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profi di wilayah Kerja
Puskesmas Tanjung Karang 2015. dan sistematika penulisannya.
Bab II Gambaran Umum
Bab ini menyajikan uraian tentang Gambaran Umum Puskesmas Tanjung
Karang terdiri dari Kondisi Geografi dan Topografi, Gambaran Demografi
Keadaan Pendidikan dan ekonomi.
Bab V Sumberdaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, Sumber Daya Manusia
Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan.
Bab. VI Hasil Kinerja Puskesmas Tanjung Karang.
Bab VI Kesimpulan
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
4
Wilayah Puskesmas Tanjung Karang adalah 746 Km2, yang termasuk dalam 2
kecamatan yaitu kecamatan Sekarbela yang terdiri dari Kelurahan Tanjung
Karang, Kelurahan Tanjung Karang Permai, dan Kekalik Jaya, dan kecamatan
Ampenan yang terdiri dari Kelurahan Ampenen Selatan, Kelurahan Banjar dan
Kelurahan Taman sari.
Luas Kepadatan
Jumlah Jumlah
No Kelurahan Wilayah Penduduk/
Lingkungan Penduduk
(Km2) Km2
Tanjung
1 6 8285
Karang
Tanjung
2 5 7504
Karang Permai
5 Banjar 4 7301
Ampenan
6 5 8795
Selatan
Jumlah 29 58418
5
Rata-rata kepadatan penduduk adalah 6.846 jiwa/Km². Jika dirinci
menurut keluraha maka kelurahan dengan kepadatan penduduk tertinggi
adalah kelurahan Ampenan selatan dengan kepadatan penduduk sebesar
8.592 jiwa/Km² sedangkan Kelurahan yang kepadatan penduduknya paling
rendah adalah kelurahan banjar sebesar 5.474 Jiwa/Km².
6
BAB III
DERAJAT KESEHATAN
7
Grafik 2. Umur Harapan Hidup Kota Mataram Tahun 2007 – 2012
67.62
67.13
66.64
66.15
65.66
65.19
Pada grafik diatas terlihat bahwa selama periode tahun 2007 – 2012 umur
harapan hidup terus mengalami peningkatan. Umur harapan hidup penduduk
Kota Mataram meningkat dari 65,19 tahun pada tahun 2007 menjadi 67,62 tahun
pada tahun 2012. Seiring teori yang ada, umur harapan hidup berbanding
terbalik dengan angka kematian (bayi lahir mati, kematian bayi dibawah 1 tahun,
kematian anak dibawah lima tahun dan kematian ibu). Makin tinggi kualitas
kesehatan menyebabkan makin rendahnya angka kematian dan berakibat
kepada meningkatnya umur harapan hidup.
III.2. MORTALITAS
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan derajat kesehatan masyarakat. Faktor yang mempengaruhi
Angka Kematian Bayi antara lain tingkat pengetahuan/pendidikan kedua
orang tuanya, umur perkawinan pertama, pola konsumsi, perilaku hidup
sehat, keadaan sosial ekonomi, adat istiadat, kebersihan lingkungan dan
pelayanan kesehatan.
Berdasarkan Data Survei Kependudukan dan Demografi Indonesia
(SDKI, 2012) menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) Nasional sebesar 34
per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan untuk Nusa Tenggara Barat Angka
Kematian Bayi sebesar 57 per 1.000 kelahiran hidup.
8
Data terakhir dari Buku Indeks Pembangunan Manusia Kota Mataram Tahun
2010 dijelaskan bahwa angka kematian bayi pada tahun 1999 adalah
sebesar 53 bayi per 1.000. pada tahun 2010 angka kematian bayi dapat
ditekan menjadi 38 bayi per 1.000 kelahiran hidup
Sedangkan jumlah kasus kematian bayi Tahun 2015 tercatat sebesar
4 kasus, Berikut ini adalah distribusi kematian bayi tahun 2013 sebanyak 6
kasus dan 2014 sebanyak 3 kasus berdasarkan kelurahan di puskesmas
Tanjung Karang.
1 TANJUNG KARANG
TANJUNG KARANG PERMAI
KEKALIK JAYA
2
TAMAN SARI
BANJAR
1 AMPENAN SELATAN
0% 0%
9
Gambar 3. Kematian Bayi Menurut Penyebab Tahun 2015
BBLR
ASFIKSIA
SEPSIS
III.3 MORBIDITAS
1. Tuberkulosis
Tuberkulosis paru adalah penyakit yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberkulosis, yakni kuman aerob yag dapat hidup
terutama di paru-paru atau di berbagai organ tubuh lainnya yang
mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Pada penyakit
tuberkulosis, jaringan yang paling sering diserang adalah paru-paru yakni
sebesar 95,9 %. Penyakit Tuberkulosis Paru masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia ,demikian juga di Kota Mataram.
10
kasus yang diperkirakan dari prevalensi tersebut. Tujuan dari program
penanggulangan TB adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian
akibat TB dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
I 48 7 2 1
II 39 9 1 2
III 39 10 6 2
IV 36 7 3 0
Jumlah 162 33 12 5
11
Angka Konversi (Convention Rate)
Angka
Triwulan Diobati Konversi KET
konversi (%)
I 7 7
II 9 9
III 10 10
IV 7 3
Jumlah 33 33
Convention Rate = 100%
Hasil pengobatan
Triwulan Diobati Sembuh Meninggal Pindah KET
I 7 6 0 1
6 0 1 Defauter = 1
II 9
Sisipan = 1
8 0 0 Dalam masa
III 10
pengobatan = 2
0 0 0 Dalam masa
IV 7
pengobatan = 7
Jumlah 33 20 0 2
Angka kesembuhan (Cure Rate) = 60,6 %
Dari hasil presentase diatas terlihat tidak mencapai target yang
diharapkan dimana pada angka penemuan kasus mungkin terlalu tinggi
sedangkan pada angka konversi dn angka penyembuhan masih ada
sebagian penerima pada tahap pengobatan.
2. Pneumonia
12
batuk disertai napas cepat dan atau kesukaran bernafas. Kasus pneumonia di
Kota Mataram dari tahun ke tahun cenderung mengalami penurunan. Hal
tersebut terlihat dari cakupan penemuan penderita pneumonia cenderung
menurun dari tahun 2014 hingga tahun 2015. Capaian penemuan kasus
Pneomonia tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.Jumlah pencapaian program ISPA Puskesmas Tanjung Karang tahun
2014/2015
13
Dari tabel diatas terlihat bahwa di kelurahan Kekalik Jaya memiliki
kasus ISPA terbanyak yaitu 260 kasus.
3. HIV/AIDS
1 Januari 8 6
2 Februari 11 7
3 Maret 0 3
4 April 0 2
5 Mei 0 12
6 Juni 0 3
7 Juli 2 2
8 Agustus 0 0
9 September 2 9
10 Oktober 1 0
11 November 0 0
12 Desember 4 0
14
Jumlah Total Puskesmas 28 44
Dari tabel diatas jumlah kunjungan kasus IMS pada tahun 2014 adalah
sebanyak 28 kasus dan paling banyak terdeteksi yaitu pada bulan Februari yaitu
sebanyak 11 kasus.
4. Diare
Diare adalah suatu penyakit yang ditandai buang air besar dengan
konsistensi lembek/cair yang frekwensinya lebih sering dari biasanya. Penyakit
diare potensial menyebabkan kematian pada bayi dan balita karena dehidrasi
yang disebabkannya. Jumlah kasus diare yang ditemukan pada tahun 2015
sebanyak 2500 kasus menurun dari tahun 2014 sebanyak 3510.
Tabel 6. Penemuan Kasus Diare di Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2015
15
5. Kusta
1 2014 5 0
2 2015 1 1
Jumlah 6 1
Tahun 2015 ditemukan penurunan kasus dari 5 kasus baru pada tahun
2014 menjadi 1 kasus baru di tahun 2015 . dari 2 penderita yang diobati 1 RFT
kasus PB 1 orang masih dalam pengobatan. Penyakit ini membutuhkan waktu
pengobatan yang cukup lama dan apabila tidak dilakukan pengobatan maka
dapat menimbulkan kecatatan. Lembaga dunia WHO mengklasifikasikan tingkat
kecacatan kusta ini menjadi tiga tingkatan, yaitu Tingkat 0, Tingkat 1 dan Tingkat
2. Kecacatan Tingkat 2 merupakan yang terparah dimana telah terjadi kelainan
16
anatomis (cacat) pada tangan dan kaki serta terdapat gangguan (cacat) pada
mata.
17
Tabel 10. Pencapaian BIAS tahun 2014
2014 2015
No KLS IMUNISASI
Jlh % Jlh %
CAMPAK 904 98.2 892 96%
1 I
DT 905 98 924 99%
2 II TD/TT 844 99 868 98%
3 III TD/TT 977 99 896 98%
Pencapaian kegiatan imunisasi ini tidak lepas dari antara kerja sama lintas
program, peran serta kader dan masyarakat.
7. DBD
18
Tabel 10. Distribusi Kasus DBD Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2015
Pada tabel diatas terlihat bahwa incidence rate (IR) kasus DBD tahun
2015 mengalami peningkatan sebesar 66 kasus, dari tahun 2014
Adapun hasil kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 11. Hasil Kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) Tahun 2015
Jumlah Rumah
Jumlah
No Kelurahan rumah post
kasus
yang di PE Jentik
1 Banjar 8 139 27
2 Ampenas Selatan 22 450 61
3 Taman sari 28 518 70
4 Kekalik Jaya 19 420 42
5 Tjk permai 9 154 33
6 Tanjung Karang 10 201 15
Total 96 1882 284
19
8. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi
permasalahan kesehatan masyarakat yang sangat mempengaruhi angka
kematian dan kesakitan bayi, balita dan ibu hamil serta dapat menurunkan
produktifitas tenaga kerja.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut salah pada program P2 malaria
telah melakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Penemuan penderita
2. Penegakan diagnosa melalui mikroskopis dan RDT (Rapid Diagnostic
Test)
3. Pengobatan menggunakan Artemisinin Combination Therapy (ACT)
4. Pembagian kelambu anti nyamuk.
Meskipun telah dilakukannya kegiatan-kegiatan seperti yang telah disebutkan
angka kasus malaria masih tinggi seperti tertera pada tabel berikut
20
Tabel 12. Kasus malaria Puskesmas Tanjung Karang
Malaria 2014 Malaria 2015
No Bulan
Klinis Post Klinis Post
1 Januari 52 86
2 Februari 60 102
3 Maret 36 107
4 April 67 1 (PF) 95
5 Mei 16 85
6 Juni 50 55
7 Juli 39 38
8 Agustus 56 43
9 September 60 50
10 Oktober 60 70
11 November 64 75
12 Desember 41 53
Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat kasus pada bulan april, akan
tetapi kasus tersebut merupakan pasien dari luar wilayah Puskesmas Tanjung
Karang.
21
9. Penyakit Tidak Menular
3 Obesitas 109 47
4 Struma 0 3
5 Thyrotoksikosis 0 0
6 Stroke 28 26
7 Asma 490 289
8 PPOK Klinis 22 13
9 Osteoporosis 417 0
10 Penyakit Ginjal Kronik 8 5
11 Gagal Jantung 0 22
12 Kecelakaan Lalu Lintas 1097 420
13 Tumor Payudara 9 9
14 Tumor Kulit 0 0
15 Tumor Pada Retina Mata 0 0
16 Tumor Pada Bibir Rongga Mulut 3 0
17 Tumor Genetalia Externa 0 0
18 Tumor Cervik 0 0
Tumor Genetalia interna 0
19 0
Perempuan (kecuali Cervik)
20 Angina Pektoris 9 0
22
10. Kesehatan Jamaah Haji
Tabel 15. Kejadian Luar Biasa (KLB) diPuskesmas Tj. Karang Tahun 2014
KLB di Desa/Kelurahan
No Kelurahan
Jumlah Ditangani <24 %
jam
1 Tj.Karang 0 0 0
2 Tj.Karang Permai 0 0 0
3 Kekalik Jaya 0 0 0
4 Taman Sari 0 0 0
5 Banjar 0 0 0
6 Ampenan Selatan 0 0 0
JUMLAH 0 0 0
Sumber : P2M pkm Tj Karang Tahun 2015
Kejadian Luar Biasa (KLB) pada tahun 2015 ini yaitu tidak terjadi KLB
23
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
24
Tabel 16. Cakupan K1 dan K4 menurut Kelurahan wilayah PKM Tanjung
Karang Tahun 2015
Target K1 K4
No Kelurahan
Bumil Jumlah % Jumlah %
1 Tanjung Karang 198 213 107,58 202 102,02
2 Tj. Karang Permai 183 193 105,46 186 101,64
3 Kekalik Jaya 337 238 70,62 217 64,39
4 Taman sari 212 197 92,92 188 88,68
5 Banjar 177 200 112,99 199 112,43
6 Ampenen Selatan 208 276 132,69 258 124,04
Pkm Thn 2015 1315 1317 100,15 1250 95,06
Tahun 2014 1325 1329 100,30 1259 95,02
Sumber : Laporan PWS KIA tahun 2015
25
Tabel 17.Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan dan
Tenaga Non Kesehatan Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2015
Persalinan Non
Persalinan Nakes
Target Nakes
No Kelurahan
Bulin Cakupa
% Cakupan %
n
189
1 Tanjung Karang 192 101,59 0 0
26
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR antara lain : Gizi yang
kurang saat hamil, umur, jarak hamil dan bersalin terlalu dekat, Paritas ibu,
Asma bronkiale, Infeksi Saluran Kemih, Hipertensi dan Gaya Hidup. Adapun
kejadian BBLR Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2015 sebagai berikit :
Tabel 18. Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Puskesmas
Tanjung Karang Tahun 2015
BAYI BAYI
JUMLAH
LAHIR BBLR
NO Kelurahan LAHIR
DITIMBANG
HIDUP
Jumlah % Jumlah %
1 Tanjung Karang 192 192 100 6 3,12
2 Tanjung Karang 162 162 100 5 3,09
Permai
3 Kekalik Jaya 205 205 100 10 4,88
4 Taman Sari 174 174 100 5 2,87
5 Banjar 178 178 100 5 2,81
6 Ampenan Selatan 238 238 100 10 4,20
Pkm Tj Karang 1149 1149 100 41 3,57
Tahun 2014 1145 1145 100 36 3.1
Sumber : Data KIA pkm Tahun 2015
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kejadian BBLR Puskesmas Tanjung
Karangtahun 2015 sebanyak 41 bayi. Dimana kejadian BBLR paling banyak
di Kelurahan Kekalik jaya dan Ampenan Selatan yaitu sebanyak masing-
masing 10 kasus (4,8%).
27
di sarana pelayanan kesehatan. Cakupan neonatus komplikasi yang
ditangani pada tahun 2015 sebanyak 76,37%
Sedangkan cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi (29 hari –
11 bulan) yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
oleh dokter, bidan dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan
paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Tahun
2015 cakupan kunjungan bayi minimal 4 kali di Puskesmas Tanjung Karang
cukup besar yaitu 101,84% dari target sasaran bayi.
Data kunjungan neonatal minimal 3 kali, neonatal komplikasi yang
ditangani dan kunjungan bayi minimal 4 kali menurut Kelurahan di wilayah
Puskesmas Tanjung Karang tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 19. Cakupan Kunjungan Neonatal 3 (KN3), Neonatal Komplikasi
dan Kunjungan Bayi Pskesmas Tanjung Karang Tahun 2014
Kunjungan Neonatal
Kunjungan
Target Neonatus 3 Komplikasi
Bayi 4
(KN3) tertangani
No Kelurahan
Bayi
Lahir Bayi Jml % Jml % Jml %
Hidup
1. Tanjung Karang 192 180 192 106,67 21 77,78 155 86,11
2. Tanjung Karang Permai 162 166 161 96,99 22 88,35 176 106,02
3. Kekalik Jaya 205 307 203 66,12 21 45,60 244 79,48
4. Taman Sari
ppPermai 174 193 175 90,67 20 69,08 158 81,87
5. Banjar 178 161 177 109,94 11 45,55 234 145,34
6. Ampenan Selatan 238 189 234 123,81 42 148,15 251 132,80
Tahun 2015 1149 1196 1142 95,48 137 76,37 121 101,84
Tahun2014 1145 1207 1141 105,78 167 92,27 129
8 113,06
Sumber : Laporan PWS KIA (Anak) tahun 2015 0
28
Selatan sebesar 145,41% dan terendah pada Kelurahan Kekalik Jaya
sebesar 79,48 %.
4. Imunisasi
a. Imunisasi Bayi
Tolak ukur keberhasilan kegiatan imunisasi adalah pencapaian
Cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization) dimana ≥80
dari jumlah bayi yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat
imunisasi lengkap (masing-masing antigen) dalam waktu satu tahun.
Cakupan UCI Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2015 sebesar >80%.
Imunisasi dasar lengkap pada bayi (0 – 11 bulan) meliputi 1 dosis
BCG, 3 dosis DPT-Hb, 4 dosis Polio, 1 dosis Campak. Adapun Cakupan
imunisasi bayi di Puskesmas Tanjung Karang tahun 2015 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 20. Cakupan Imunisasi Bayi di Puskesmas Tanjung Karang Tahun
2015
29
b. Imunisasi ibu hamil
Salah satu upaya untuk menekan kematian bayi akibat tetanus
neonatorum adalah melalui pemberian imunisasi TT pada ibu hamil.
Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dilaksanakan 2 kali semasa
kehamilan yaitu TT1 dan TT2. Tahun 2015 cakupan imunisasi TT ibu hamil
di Puskesmas Tanjung Karang cukup tinggi yaitu 100,15 % (TT1) dan
95,06% (TT2). Sedangkan cakupan imunisasi TT pada ibu hamil menurut
Kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut :
30
tercatat di Kelurahan Kekalik Jaya sebesar 70,64% (TT IH1) dan sebesar
64,39% (TTIH2).
5. Peserta KB
Peserta KB aktif adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang salah satu
pasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi oleh alat
kontrasepsi tersebut. Sedangakan Pasangan Usia Subur adalah pasangan
Suami – Istri, yang istrinya berusia 15 – 49 tahun. Adapun jumlah peserta KB
aktif di Puskesmas Tanjung Karang tahun 2015 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 22. Cakupan Jumlah Peserta KB Aktif Puskesmas Tanjung Karang
Tahun 2015
NO JUMLAH Peserta KB baru Peserta KB Aktif
KELURAHAN
PUS Jumlah % Jumlah %
1 Tanjung
Karang
1122 836 74,5
2 TJK Permai
1165 885 76,0
3 Kekalik Jaya
1633 1159 71,0
4
Taman Sari 1220 998 81,8
5 Banjar
1105 938 84,90
6 Ampenan
Selatan
1640 1293 78,8
Jumlah pasangan usia subur tahun 2015 sebanyak 7885 yang terdiri dari
peserta KB baru sebanyak 594 akseptor (7,53%) sedangkan jumlah peserta
KB aktif sebanyak 6013 (76,26%) akseptor.
31
6. Asi Ekslusif
ASI Eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) tanpa makanan dan
minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. ASI
Eksklusif adalah makanan terbaik yang harus diberikan kepada bayi karena
didalamnya terkandung hampir semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi.
Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Tanjung Karang dapat dilihat pada grafik di
bawah ini:
Grafik 7. Cakupan ASI Ekslusif di Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2015
NO 2015
KELURAHAN 2014
1 Tanjung 86,08
Karang
71,27
2 TJK Permai 60,49
63,88
3 Kekalik Jaya 70,00
71,42
4 67,74
Taman Sari 64,86
5 Banjar 72,87
77,35
6 Ampenan 68,24
Selatan
73,33
32
Distribusi MP-ASI
Tujuan pemberian MP-ASI adalah untuk menanggulangi dan mencegah
terjadinya gizi buruk dan gizi kurang sekaligus mempertahankan status gizi baik
pada bayi usia 6 – 11 bulan dan anak 12 – 24 bulan. MP-ASI ini dialokasikan
untuk penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk dan prioritas balita gakin.
Selama tahun 2015 balita yang telah diberikan MP-ASI sejumlah 32 balita
dengan jumlah sasaran 333 balita (9,6 %). Ketersediaan MP-ASIdi Puskesmas
Tanjung Karang berdasarkan droping dari Dikes Kota Mataram.
7. Vitamin A
Tabel 24.Cakupan Distribusi Vitamin A bayi usia 6-11 bulan Puskesmas Tanjung
Karang Tahun 2015
33
Sumber : Lap.Vitamin A dan F/III/Gizi.Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2015
Tabel 24.Cakupan Distribusi Vitamin A anak balita Usia 1-5 Tahun Puskesmas Tanjung
Karang tahun 2015
Hasil pencapaian distribusi vitamin A (merah) pada Anak balita usia 1-5
sudah mencapai 100% dari sasaran pendataan.(Riil).
34
Tabel 25. Data Hasil Penimbangan Bulanan Balita Puskesmas Tanjung Karang
Tahun 2015
NO Kelurahan D/S Riil N/D-O-B BGM/D
1 Tanjung Karang 98,05 66,62 2,58
2 TJK Permai 73,65 57,00 3,2
3 Kekalik Jaya 65,57 52,21 1,7
4 Taman Sari 79,50 69,76 0,81
5 Banjar 89,21 67,94 2,23
6 Ampenan Selatan 78,8 62,12 1,49
Puskesmas 83,34 63,56 2,06
Sumber : Rekap F/ III/GIZI Puskesmas Tanjung Karang tahun 2015.
9. Status Gizi
Status gizi balita sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
balita di masa yang akan datang. Pemantauan Status Gizi Balita tahun 2014
dilaksanakan dengan pengumpulan data dilaksanakan oleh Petugas Puskesmas
Tanjung Karang, tetapi pengolahan data di lakukan di Dinas Kesehatan Kota
Mataram.
Sedangkan dari hasil pelacakan kasus gizi buruk di Puskesmas Tanjung
Karang pada tahun 2015 ditemukan 1 kasus gizi buruk di Lingkungan bendega
35
Kelurahan Tanjung Karang sedangkan kasus gizi buruk tahun 2014 sebanyak 6
orang hal ini mengalami penurunan
10. Penjaringan Anak Sekolah Dasar
Penjaringan kesehatan merupakan salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan
yang bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan
agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini diutamakan untuk siswa kelas 1 SD/MI.
Dalam kegiatan ini, dilakukan pemeriksaan kesehatan umum seperti mengukur
berat badan dan tinggi badan untuk mengetahui tumbuh kembang anak. serta
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta mata dan telinga. Tim Puskesmas
yang turun kali ini adalah dokter, petugas gizi dan petugas UKS.
Pada tahun 2015 ini cakupan penjaringan siswa sekolah adalah 100%.
Mendapat SD Mendapat
Jumlah Pelayanan Jumlah Pelayanan
No Kelurahan Kesehatan Kesehatan
Siswa SD
Jumlah % Jumlah %
1 Tanjung Karang 116 107 92 2 2 100
5 Banjar 92 81 88 3 3 100
36
Tabel 28. Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) siswa SMP & SMA
setingkat Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2015
Sekolah Diperiksa Sgt Kurus Normal Gemuk Obesitas Anemi Tdk
kurus anemi
n N N N n N N
SMP 18 62 1 2 52 5 2 27 35
MTR
MA 15 0 1 13 1 0 11 4
Nurul
Jannah
SMA 23 0 2 20 1 0 13 10
Nurul
Janah
Jumlah 100 1 5 85 7 2 51 49
Berdasarkan tabel diatas bahwa dari jumlah siswa sekolah lanjuran yang
dilakukan penjaringan diwilayah puskesmas Tanjung Karang yang paling banyak
didapatkan kasus Anemia (49,0%) dari sasaran 100 orang dan kegiatan yang
telah dilakukan yaitu memberikan penyuluhan tantang nutrisi dan pemberian FE
pada siswa/siswi anak sekolan lanjutan .
37
IV.2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah sebagai bagian dari pembangunan
nasional, dalam pembangunan kesehatan tujuan yang ingin dicapai adalah
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Pemerintah dalam hal ini telah berupaya memenuhi hak setiap warga
negara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Dengan di
Undangkannya Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional merupakan perubahan yang mendasar bagi perasuransian di
Indonesia khusunya Asuransi Sosial dimana salah satu program jaminan sosial
adalah jaminan kesehatan. Dalam Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40
tahun 2004 dinyatakan bahwa jaminan kesehatan diselenggarakan dengan
tujuan agar peserta memperolah manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan dasar, hal ini merupakan
salah satu bentuk atau cara agar masyarakat dapat dengan mudah melakukan
akses ke fasilitas kesehatan atau mendapatkan pelayanan kesehatan. Sehingga
Seluruh Warga Negara Indonesia berhak mendapat jaminan pemeiharaan
kesehatan.
Gambar 7. Adapun cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan di Kota
Mataram Tahun 2013
32%
umum
askes/jkn
68%
Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa, tidak semua masyarakat yang
berkunjung memiliki kartu Askes / JKN. 68% dari pasien yang berkunjung ke
Puskesmas Tanjung Karang adalah pasien umum yang belum memilki
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
38
9. Kunjungan Puskesmas
Puskesmas dan jaringannya merupakan sarana pelayanan kesehatan
terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan baik yang bersifat promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Perkembangan jumlah kunjungan
puskesmas Puskesmas Tanjung Karang tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 13 .
Jumlah Kunjungan jalanPuskesmas Tanjung Karang Tahun 2015
39
Distribusi kunjungan puskesmas menurut status kunjungan tahun 2015
adalah sebagai berikut :
Tabel 29. Distribusi Kunjungan Rawat Inap Puskesmas Tj.Karang Th. 2015
40
Hasil kunjungan Puskesmas tahun 2015 ditunjukkan dengan 10
penyakit terbanyak, yaitu :
41
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa seperti tahun-tahun
sebelumnya penyakit dengan jumlah kunjungan terbesar adalah Gastritis
dengan jumlah kunjungan pada tahun 2015 sebesar 11 Kasus .
IV.3 Perilaku Hidup Masyarakat
Salah satu indikator yang dipakai untuk melihat keadaan perilaku
masyarakat adalah jumlah rumah tangga yang melaksanakan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga adalah
upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Hasil survey PHBS Puskesmas
Tanjung Karang Tahun 2014 dan 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 31.Hasil Survey PHBS Tingkat Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2015
Hasil Survey (%)
No Indikator Target Tahun Tahun
2014 2015
1. Persalinan oleh Nakes 90 % 100% 100 %
2. ASI Ekslusif 90 % 82,44 82,0 %
%
Menimbang Balita Tiap Bulan di 99,22
3. Posyandu 80 % 99,40%
%
4. Tidak Merokok 80 % 64,43 92,20%
%
5. Aktifitas Fisik 80 % 69,31 96,50%
%
6. Konsumsi Sayur & Buah 80 % 49,62 94,50%
%
7. Menggunakan Jamban 80 % 93,08 93,50%
%
8. Sumber Air Bersih 90 % 95,78 92,9 %
%
9. Cuci Tangan Pakai Sabun 80 % 86,98 95,8 %
%
10. Rumah Bebas dari Jentik 95 % 78,11 92,3 %
%
Rumah Tangga Sehat 32,40%
42
PHBS, terdapat 6 indikator yang hampir semua sudah memenuhi target yaitu
indikator Persalinan oleh Tenaga Kesehatan, Balita ditimbang setiap Bulan,
Aktifitas Fisik, Jamban Keluarga,Sumber Air Bersih kecuali Rumah bebas jentik
Asi ekslusif yaitu
Air adalah merupakan unsur terpenting bagi manusia. Kualitas air yang dan
kuantitas yng cukup sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia. Di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Karangmeskipun masyarakat tidak punya
jamban, tapi sarana air bersih mereka punya.
43
Tabel 14. Jumlah dan Prosentase Sarana Air Bersih di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanjung karang
Cakupan
Jlh Jlh
No Kel Jlh kk Jlh sab ms Jiwa %
jiwa rmh
SR KU SGL PMA
1 Banjar 7301 1479 1573 1237 4 128 6600 98,00
2 Amp sel 8795 2314 2492 1685 0 30 8000 98,79
3 Tmn sari 9206 1696 1708 1254 8 195 7645 90,13
4 Kklkjaya 17327 5274 5896 1604 10 1071 12695 80,23
5 Tjk permai 7504 1705 1715 1428 0 36 6770 99,28
6 Tj Karang 8285 1660 1858 1079 10 423 7010 93,82
puskesmas 58418 14146 15242 8287 32 1883 48720 91,19
Grafik 14. Sarana air bersih (SAB) puskesmas tanjung karang tahun 2015
120
100
80
60
40
20
0
banjarampenan selatan
taman sarikekalik jayatjk permai tj karang puskesmas
Series1 98 98.79 90.13 80.23 99.28 93.82 91.19
44
Sehat, Cakupan Jamban Keluarga dan Cakupan Saluran Pembuangan Air
Limbah. Hasil dicapai pada tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :
a. Rumah Sehat
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
ampena taman kekalik tjk puskesm
banjar tj karang
n selatan sari jaya permai as
Series1 78.96 72.82 85.26 77.87 87.86 72.95 78.67
Dari grafik di atas terlihat bahwa kondisi rumah sehat yang memenuhi
syarat pada tahun 2014 sebesar 78.67%. Bila dilihat wilayah kelurahan,
yang tertinggi adalah kelurahan Tanjung Karang Permai sebesar 87.86 %
dan terendah di wilayah kelurahan Ampenan Selatan sebesar 72.82 %.
45
Grafik 16. Cakupan Jamban Keluarga Puskesmas Tanjung Karang tahun
2015
100
95
90
85
80
75
70
ampena taman kekalik tjk puskesm
banjar tj karang
n selatan sari jaya permai as
Series1 97.97 97.28 82.5 89.26 97.96 97.11 92.71
Dari Grafik di atas terlihat bahwa cakupan Jamban keluarga dengan layak
sanitasi di wilayah Puskesmas Tanjung Karang tahun 2015 sebesar 92.71%.
Rata-rata cakupan jamban keluarga dengan layak sanitasi di masing-masing
kelurahan cukup tinggi kecuali kelurahan Taman Sari dan kekalik Jaya.
46
Tabel 32. Jumlah TPM (Tempat Pengolahan Makanan) yang Terdaftar dan
Diperiksa di Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2015
Catering / Jasa
3 25 10 40.00
Boga
5 Kantin 20 18 90.00
Makanan
6 30 15 50.00
Jajanan
Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana setiap orang dapat
masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan. Pengawasan
TTU sangat penting untuk mengendalikan faktor fisik yang dapat merugikan
kesehatan. Hasil pemeriksaan TTU Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2015
dapat dilihat pada grafik berikut :
47
Tabel 33.
Cakupan pengawasan tempet-tempat umum (TTU) puskesmas Tanjung
Karang tahun 2015
3 Perkantoran 23 8 100
6 Poskesdes 2 2 100
7 Salon 18 5 35,71
8 Hotel 1 1 100
48
Tabel 34. Cakupan Desa STBM Puskesmas Tanjung KarangTahun 2015
Akses jamban
JSP JSSP SHARING OD
No Kelurahan JUMLAH kk
Pada tabel diatas untuk Kota Mataram tahun 2014 seluruh kelurahan telah
melaksanakan STBM, tetapi belum ada Desa/kelurahan yang telah 100%
melaksanakan 5 pilar STBM.
49
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
50
Penyediaan fasilitas kesehatan baik secara kualitatif maupun kuantitatif yang
dikelola Pemerintah ataupun swasta berperanan penting dalam kondisi
kesehatan masyarakat.
b. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Pentingnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, telah diakui
oleh semua pihak. Hasil pengamatan menentukan terhadap keberhasilan,
kemandirian dan kesinambungan pembangunan kesehatan.
Peran serta masyarakat melalui Posyandu yang merupakan salah satu bentuk
upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM), memiliki peranan penting
masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Bentuk lain peran serta
masyarakat melalui UKBM selain Posyandu adalah Polindes, Desa Siaga, POD,
Pos UKK, TOGA, Dana Sehat dan lain-lain. Keberadaan jenis UKBM di
Puskesmas Tanjung Karang yang menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat
dalam bidang kesehatan antara lain :
Tabel 36.Telaah Kemandirian UKBM di Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2014
Pos- Pos Pos
To Pos Dana Desa Bat
No Kelurahan Yand kes kes SBH
ga UKK Sehat Siaga tra
u tren des
1 Tanjung Karang 6 1 0 0 -0 0 Ada Ya 0
5 Banjar 4 1 0 1 0 0 Ada Ya 0
6 Ampenan
7 0 1 1 0 0 Ada Ya 2
Selatan
Puskesmas 34 2 2 5 0 0 Ada Ya 6
Dari Tabel di atas ternyata upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat
sebagian besar berupa Posyandu sebanyak 34(100,0%) dari UKBM yang ada.
1. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
51
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Puskesmas Tanjung Karang terdiri dari 34 Posyandu ,Tingkat kemandirian
posyandu menunjukkan tingkatan peran serta masyarakat yang terbagi dalam 5
kelompok, yaitu : Pratama, Madya, Utama, Purnama dan Mandiri.
Tabel 37. Strata Posyandu Wilayah Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2015
Tahun 2014 Tahun 2015
Posyandu Aktif Posyandu Aktif
Target Total Jumlah Total
No Puskesmas Jumlah
Pos- Purnam Pos-
% Purnama %
yand a+ yand
+ Mandiri
u Mandiri u
1 Tj Karang 40 % 6 5 100% 6 1/5/0 100%
2 Tj krg Permai 40 % 7 3 100% 7 4/3/0 100%
3 KekaliJaya 40 % 7 4 100% 7 3/4/0 100%
4 Tamam sari 40 % 4 3 100% 4 1/3/0 100%
5 Banjar 40 % 4 4 100% 4 0/3/1 100%
Ampenan 7 100% 6 100%
6 40 % 5 1/5/0
Selatan
Puskesmas 40 % 34 24 100% 10/32/1 100%
Sumber : Data Primer Tahun 2015
2. Desa Siaga
52
Tabel 38. Desa Siaga di Puskesmas Tanjung Karang tahun 2015
NO DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH
Kelurahan Lingkungan/Posy PRAT MAD PURN MAND JUM
andu %
AMA YA AMA IRI LAH
1
Tj Karang 6 1 0 0 0 1 100.00
2
Tj krg Permai 7 1 0 0 0 1 100.00
3
KekaliJaya 7 1 0 0 0 1 100.00
4
Tamam sari 4 1 0 0 0 1 120.00
5
Banjar 4 0 0 1 0 1
6 Ampenan
Selatan 6 1 0 0 0 1
Puskesmas
34 5 0 1 0 6
Sumber : Promosi Kesehatan pkm Tj Karang Tahun 2015
Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk Puskesmas Tanjung Karang
tahun 2014 bahwa semua kelurahan yang ada merupakan Desa/kelurahan siaga
(100%).
53
Tabel 39. Standart Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2015
TARGET REALISASI REALISA KET
INDIKATOR SPM
2015 2014 SI 2015
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
1 Kunjungan ibu hamil K4 93,00% 102,04% 95,06%
2 Komplikasi kebidanan yang ditangani 78,00% 115,85% 119,39%
3 Pertolongan persalinan oleh bidan 88,00% 90,51% 91,48%
atau tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
4 Pelayanan Nifas 88,00% 90,87% 91,40%
54
TARGET REALISASI REALISA KET
INDIKATOR SPM
2015 2014 SI 2015
22 Desa Siaga Aktif 80,00% 100 % 100%
55
No Jenis Tenaga Jumlah
PNS NON.PNS
1 Medik
- Dokter Umum 1 2
- Dokter Gigi 1 0
2 Sarjana Kesehatan
- S. Keperawatan / 1 ( Kepala Puskesmas )
SKM
3 - Sarjana Kes. Lingk 1 1
- D4 Kebidanan 2 -
Paramedik Perawatan
- S. Kep./ Ners 1/0 0/4
- Akper 11 6
- SPK - -
- Akbid 5 10
4 - Bidan - -
- Akademi Perawat 3 0
Gigi
Paramedik Non Perawatan -
- AKL / APK 2 1
- AAK 2 0
- AKZI 3 -
- DIII Farmasi - -
- SPAG - -
- SPPH -
5 - SMF / SAA 0
- Pekarya Kesehatan 2
- SMAK -
- Akademi R.Medik -
Non Medik 1
- Sarjana ( S1 )
- Sarjana Muda ( DIII ) 2
- SLTA 1 4
- SMP 3 1
- SD 1 3
-
JUMLAH 46 30
56
Gambar 9. Proporsi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Tanjung Karang 2015
Keterapian
Fisik
1,42%
Gizi Tehnisi Medis Medis
4,64% 11,56% 20,21%
Kesmas
6,00%
Kefarmasian
7,85%
Keperawatan
48,33%
1. Pendapatan
Sektor Kesehatan juga memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kota Mataram melalui retribusi pelayanan kesehatan. Realisasi
penerimaan pendapatan melalui Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2015
seperti pada dalam tabel berikut :
Tabel 40. Target dan Realisasi Pendapatan Puskesmas Tanjung Karang Tahun
2015
No Jenis Penerimaan Target Realisasi %
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan
Penerimaan dari Pengunjung Puskesmas 15.81.1500 15.81.1500 100
2 Penerimaan APBD 115.072.000 103.725.080 90.14
3 Bantuan Operasional Puskesmas (BOK) 92.900.000 92.900.000 100
4. Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) 1.590.608.980 1.083.622.688 68,13
Jumlah 1.814.392.480 1.296.059.268 85.34
Sumber : Sub Bagian Keuangan pkm Tj Karang Tahun 2015 4,244,845,854
4,244,845,854
57
Dari tabel diatas terlihat Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2015
sebagian besar penerimaan berasal dari jamkesmas dan Jampersal sebesar Rp
3.110.451.748 (85,34%).
2. Anggaran
Rata-rata alokasi anggaran kesehatan Puskesmas Tanjung Karang per
kapita tahun 2015 adalah Rp 3.110.451.748 per kapita. Alokasi anggaran Dinas
Kesehatan Kota Mataram tahun 2015 bersumber dari APBD Kota Mataram
sebesar Rp103.725.080. ; BOK sebesar Rp. 92.900.000,- dan sumber JKN Rp.
1.083.622.688,-.
Berdasarkan di atas menunjukkan bahwa anggaran pembangunan
kesehatan sebagian besar bersumber dari APBD Kabupaten/Kota (73,60%). Hal
tersebut dikarenakan karena belanja gaji dan tunjangan pegawai yang
mengambil porsi cukup besar bersumber dari APBD Kabupaten/Kota. Disamping
itu belanja DAK dan ASKES telah masuk dalam pembiayaan APBD
Kabupaten/Kota. Proporsi belanja tidak langsung (gaji dan tunjangan pegawai)
adalah sebesar 65% dari APBD Kabupaten/Kota.
58
BAB VI
PENUTUP
Dukungan dan peran serta aktif dari seluruh pihak yang terkait serta
dengan petunjuk, rahmat, dan perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa
akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi keberhasilan
pembangunan kesehatan di Wilayah Puskesmas Tanjung Karang .
59
DAFTAR PUSTAKA
60
LAPORAN KINERJA
PUSKESMAS TANJUNG KARANG
TAHUN 2015