Anda di halaman 1dari 9

HERMENEUTIKA LABA DALAM PERSPEKTIF ISLAM1

Kurnia Ekasari

Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta 09, Malang.


Surel: kurnia.es@gmail

Abstrak: Hermeneutika Laba dalam Perspektif Islam. Penelitian ini bertujuan


untuk menggali konsep laba dari perspektif Islam. Penelitian ini menggunakan
hermeneutika. Fokus analisis hermeneutik pada teks sebagai sumber data pene-
litian yang digunakan untuk menemukan perspektif baru. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah konsep laba akuntansi konvensional dan
ayat-ayat dalam Quran terutama yang berkaitan dengan perniagaan, perdagang-
an, keuntungan dan kerugian. Artikel ini menggarisbawahi bahwa seharusnya
bisnis dibangun di atas prinsip-prinsip yang terdapat dalam Al-Quran. Tujuan
dari bisnis tidak hanya memaksimalkan laba perusahaan saja namun juga harus
memakmurkan sesama manusia, alam dan lingkungan sekitarnya. Bisnis tidak
hanya menguntungkan diri sendiri tetapi juga bermanfaat bagi kemaslahatan
umat.

Abstract: Income Hermeneutics in Islamic Perspective. The aim of this study


is to explore the concept of income from Islamic perspective. This study employed
hermeneutics. The focus in hermeneutic analysis is text as a source of research
data. The data used in this study are the concept of conventional accounting profit
and the verses in the Quran, especially related to commerce, trade, profits and
losses. This article highlights that business should be built on the Qur'an principles.
The purpose of business must not just to maximize income, but also to maintain
human prosperity, nature and environment. Income in Islamic perspective should
benefit for the people prosperity.

Kata Kunci: Laba, Hermeneutika, Akuntansi Islam

Sejarah menunjukkan, bah- nilaian keberhasilan atau kinerja


wa hingga saat ini keuntungan2 perusahaan. Statement  of  Finan-
masih menjadi tujuan utama cial Accounting Concepts  (SFAC)
mengapa suatu bisnis didiri- Nomor 1 menyatakan bahwa tu-
kan. Pada dasarnya tujuan bis- juan laporan keuangan adalah
nis modern ada 3 (tiga), yaitu: (1) menyajikan informasi yang ber-
keuntungan dan pertumbuhan; guna bagi para investor, kredi-
(2) menciptakan generasi pekerja tor, dan pemakai lainnya (FASB
dan (3) kepuasan pelanggan (Mad- 1978). Dalam SFAC tersebut juga
havan 2008). Salah satu tolak dinyatakan bahwa salah satu
ukur untuk menilai apakah suatu fokus utama pelaporan keuang-
bisnis berhasil atau tidak adalah an adalah memberikan informasi
besarnya keuntungan yang diraih. tentang kinerja suatu perusahaan
Dalam hal inilah akuntansi me- yang disediakan melalui pengu-
miliki peran penting dalam meni- kuran laba.
lai kinerja suatu perusahaan. Konsep laba materialis terse-
Data-data akuntansi yang but menjadi lebih penting dan
disajikan di laporan keuangan tetap terjaga kepentingannya me-
akan dijadikan tolak ukur pe- lalui reproduksi ilmu serupa. Ka-

1 Paper ini telah dipresentasikan 2 Kata laba dan keuntungan dalam pene-
Jurnal Akuntansi Multiparadigma
pada  Seminar Nasional dan Silatu- litian ini memiliki makna yang sama JAMAL
rahmi Ekonomi Islam yang diselengga- dan digunakan secara bergantian Volume 5
Nomor 1
rakan oleh Fakultas Ekonomi Universi- dalam tulisan ini. Halaman 1-169
tas Sebelas Maret tanggal 26 November Malang, April 2014
ISSN 2086-7603
2013 di Solo, dan telah dilakukan be- e-ISSN 2089-5879
berapa penyempurnaan substansial
dalam jurnal ini.

67
68 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 67-75

mayanti et al. (2012) menjelaskan bahwa beruntung adalah orang-orang yang mampu
hal ini dilakukan untuk memelihara konsep bertindak di atas kebenaran hukum Allah,
akuntansi materialis yang maskulin untuk dan meninggalkan segala ketentuan yang
memastikan bahwa pihak yang berkuasa dilarang Allah. Keuntungan yang ditawar-
atas informasi akuntansi tetap menjadi pe- kan kepada manusia apabila ia mampu
nguasa (memelihara status quo). Padahal berperilaku baik dan mentaati hukum Al-
jika ditelisik lebih jauh, Islam menawarkan lah seperti yang terdapat dalam Al-Qur’an
interpretasi melampaui materialisme atas sejatinya bisa dimetaphorakan untuk keun-
keuntungan. tungan bagi perusahaan. Hal ini dikarena-
Dalam Al Qur’an, banyak ayat-ayat kan pada dasarnya seorang manusia juga
yang menyinggung tentang keuntungan merupakan perusahaan bagi dirinya sendiri.
baik yang berkaitan dengan perniagaan Sehingga tata cara yang ditujukan kepada
(bisnis) ataupun yang berkaitan dengan tata manusia agar ia menjadi orang (manusia)
cara perilaku manusia dalam kehidupan yang beruntung dapat diterapkan kepada
sehari-hari. Pembahasan yang berkaitan perusahaan yang juga memiliki tujuan un-
dengan keuntungan dalam Al-Qur’an tidak tuk memperoleh keuntungan. Adalah mung-
dikhususkan untuk perniagaan, namun le- kin untuk mewujudkan hal tersebut menjadi
bih banyak ditujukan kepada manusia seba- suatu premis sepanjang argumen yang men-
gai individu. Hal ini dapat dicontohkan dari dukung dapat diterima secara logika. Laba
surat Fushshilat ayat 35 yang menyatakan: memang merupakan bagian yang penting
dalam membentuk struktur teori akuntansi,
”Sifat-sifat yang baik itu tidak dia-
terutama bila laba tersebut ditinjau dari per-
nugerahkan melainkan kepada
spektif Islam. Bagaimana sejatinya konsep
orang-orang yang sabar dan tidak
laba dalam perspektif Islam akan dibahas
dianugerahkan melainkan kepa-
lebih lanjut dalam hasil dan pembahasan
da orang-orang yang mempunyai
dalam tulisan ini. Berdasarkan alasan itulah
keuntungan yang besar”. (QS.
penelitian ini dilakukan. Struktur penulisan
41:35).
penelitian ini adalah sebagai berikut. Latar
Pertanyaannya siapakah orang-orang belakang, alasan dan tujuan penelitian dike-
yang beruntung itu? Orang-orang yang mukakan dalam pendahuluan. Kajian teori
beruntung menurut surat Al-A’raaf ayat 157 yang berkaitan dengan konsep laba dalam
adalah: akuntansi dikemukakan dalam Tinjauan
Pustaka. Metode penelitian menjelaskan
“(Yaitu) orang-orang yang mengi-
bagaimana hermeneutika digunakan dalam
kut Rasul, Nabi yang ummi yang
penelitian ini. Dalam hasil penelitian dan
(namanya) mereka dapati tertu-
pembahasan akan dijelaskan konsep laba
lis di dalam Taurat dan Injil yang
dari perspektif Islam berbasis Al Qur’an
ada di sisi mereka, yang menyu-
melalui pendekatan Sintetik, Semantik dan
ruh mereka mengerjakan yang
Pragmatis. Artikel ini ditutup dengan sim-
ma'ruf dan melarang mereka dari
pulan.
mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka se-
METODE
gala yang baik dan mengharam-
Hermeneutika dapat diartikan sebagai
kan bagi mereka segala yang
penafsiran atau intepretasi (O’Shaughnessy
buruk dan membuang dari me-
2009). Intepretasi dapat digunakan untuk
reka beban-beban dan belenggu-
memayungi konsep dan pengembangan-
belenggu yang ada pada mereka.
nya sebagai hasil pemikiran jernih terha-
Maka orang-orang yang beriman
dap pengamatan dari fenomena sosial, se-
kepadanya, memuliakannya, me-
mentara berfikir jernih diperlukan karena
nolongnya dan mengikuti cahaya
tidak ada hukum umum dalam ilmu sosial
yang terang yang diturunkan ke-
yang dapat digunakan sebagai sandaran
padanya (Al-Quran), mereka itu-
untuk menggantikan keperluan berfikir kri-
lah orang-orang yang beruntung”.
tis (O’Shaughnessy 2009). O’Shaughnessy
(QS. 7:157).
(2009) juga menjelaskan bahwa tidak ada
Kedua ayat di atas menjelaskan bahwa kebenaran yang absolut dalam ilmu penge-
sifat yang baik akan diberikan kepada orang tahuan namun masih ada pemikiran valid
yang sabar dan beruntung. Dan orang yang (valid thinking) dan pelacakan kebenaran
Ekasari, Hermeneutika Laba dalam Perspektif Islam 69

(tracking of truths) yang dapat mempertajam Berdasarkan struktur teori akuntasi


penjelasan (erklaren) dalam ilmu pengeta- Hendriksen dan Van Breda (2000), ada tiga
huan alam dan memahami (verstehen) dalam tahapan hermeneutika yang diterapkan se-
ilmu humanitas. Sehingga melalui herme- cara berbeda sebagai metode dalam mema-
neutika diharapkan banyak bermunculan hami laba dalam penelitian ini, pertama,
pemikiran-pemikiran baru yang dibangun di hermeneutika laba untuk tingkatan sintak-
atas kebenaran. sis. Pada tingkat ini hermeneutika dipeker-
Menurut Hardiman (2003), di masa jakan untuk mengintepetasikan laba akun-
lampau hermeneutika digunakan dalam tansi dari teks atau ayat-ayat Al Qur’an yang
makna yang luas yaitu sebagai sejumlah pe- berkaitan dengan muamalah. Intepretasi
doman untuk pemahaman teks-teks yang di sini dilakukan untuk menggali konvensi
bersifat autoritatif seperti dogma dan kitab dan aturan logis yang harus dipenuhi dalam
suci. Dalam hidupnya, manusia tidak akan bermuamalah.
dapat membebaskan diri dari memberi mak- Kedua, Hermeneutika laba untuk
na, karena hal ini sudah menjadi bagian dari tingkatan semantik. Dalam tahap ini herme-
hidup manusia. Ada 3 (tiga) taraf pemaham- neutika dijalankan untuk mengintepetasi-
an atau pemaknaan, yaitu: pemahaman kan laba akuntansi dari teks atau ayat-ayat
langsung mengenai alam, pemahaman atas Al Qur’an yang dikaitkan dengan realita kon-
kebudayaan dan pemahaman mengenai diri sep laba akuntansi yang ada saat ini. Hal
atau memahami manusia lain (Hardiman ini dilakukan guna menguraikan hubungan
2003). Dalam pemberian makna terhadap antara teks yang terdapat dalam ayat-ayat
realitas kehidupan ini bahasa memiliki pe- Al Qur’an, makna dan simbol yang mewakili
ranan yang penting, karena melalui bahasa laba akuntansi.
itulah makna ini diungkapkan. Ketiga, hermeneutika laba untuk
Perlu dipahami bahwa pengetahuan tingkatan pragmatis. Pada tingkat ini her-
akan mempengaruhi cara pemaknaan se- meneutika dipekerjakan untuk menginter-
suatu. Pengetahuan akan sesuatu membata- pretasikan laba akuntansi dari teks atau
si pemahaman, namun bila pengetahuan ayat-ayat Al Qur’an dikaitkan dengan peng-
akan sesuatu itu bertambah maka pemaha- guna laporan keuangan yang berkepenting-
man akan turut berubah pula. Dalam peneli- an terhadap informasi yang tersirat dari laba
tian ini, hermeneutika digunakan untuk me- perusahaan.
mahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkait-
an dengan keuntungan. Kata keuntungan HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam Al-Qur’an ditujukan untuk manusia Akuntansi memainkan bagian yang
sebagai pedoman agar ia menjadi orang yang sangat penting dalam masyarakat karena
beruntung baik di dunia maupun di akhirat. banyak keputusan penting dibuat atas da-
Peran hermeneutika dalam penelitian ini sar informasi yang disediakan oleh akuntan
adalah memberikan pamaknaan keuntung- (Deegan 2004). Informasi yang dihasilkan
an dalam Al-Qur’an sejatinya bukan ha- oleh akuntan memungkinkan orang lain un-
nya ditujukan kepada manusia tetapi dapat tuk membuat keputusan penting, bila akun-
digunakan untuk operasional perusahaan. tan menganggap bahwa keuntungan men-
Agar pembahasan lebih terarah, maka pe- jadi ukuran yang penting dalam mengukur
maknaan keuntungan di sini didasarkan kinerja masyarakat, maka masyarakat akan
pada pendekatan struktur teori akuntansi menganggap bahwa keuntungan merupakan
yang dikemukakan oleh Hendriksen dan Van tujuan utama dari bisnis (Deegan 2004). Hal
Breda (2000). Alasan pemilihan pendekatan ini menunjukkan bahwa ”accountant and ac-
ini karena struktur teori akuntansi Hendrik- counting do not necessarily provide an un-
sen dan Van Breda (2000) digunakan untuk biased account of reality, but rather create
memahami laba dalam tingkatan bahasa reality” (Hines 1988). Oleh karena itu jika
yaitu sintaktik, semantik dan pragmatis. profesi akuntan menganggap bahwa keun-
Sementara itu, makna akan sesuatu hal tungan merupakan alat ukur yang sah ten-
atau benda dapat dipahami oleh orang me- tang sukses tidaknya suatu perusahaan,
lalui bahasa, sehingga peneliti menganggap maka suatu perusahaan akan dianggap ber-
adalah tepat memaknai keuntungan dalam hasil dan sukses bila ia mampu meraih ke-
Al Qur’an dengan menggunakan hermeneu- untungan yang besar.
tika sebagai alatnya.
70 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 67-75

Sterling (1975:5) berpendapat bahwa: sep yang telah berkembang dari praktik
“Income is the name given to a family of con- akuntansi yang ada. Terdapat dua pendeka-
cepts in the world of ideas closely related to tan pengukuran laba (income measurement)
those of wealth and value.” Menurut Sterling pada tingkat sintaksis, yaitu: pendekatan
(1975) yang termasuk dalam keluarga laba transaksi dan pendekatan aktivitas. Kedua
adalah personal income, business income, adalah konsep laba pada tingkat seman-
gross income, net income, taxable income, tik (interpretatif), dalam tahap ini hubung-
national income dan sebagainya. Sementara an laba dengan realita ekonomi ditelaah.
Deegan (2004:29) mendefinsikan keuntung- Para akuntan dalam usahanya memberikan
an ”… as the outcomes of applying particular makna interpretatif terhadap konsep laba
accounting rules and conventions, many of akuntansi seringkali merujuk pada dua kon-
which are contained within accounting stan- sep ekonomi, yaitu (1) konsep pemeliharaan
dards.” Kedua definisi di atas menunjukkan modal dan (2) laba sebagai alat ukur efisien-
bahwa pada awalnya keuntungan dianggap si. Ketiga adalah konsep laba pada tingkat
sebagai peningkatan terhadap kekayaan pe- pragmatis (perilaku), pada tingkat ini laba
rusahaan, namun dengan berjalannya wak- dikaitkan dengan pengguna laporan keuang-
tu keuntungan yang diperoleh perusahaan an yang berkepentingan terhadap informasi
harus dilaporkan dengan memenuhi aturan yang tersirat dari laba perusahaan. Reaksi
ataupun konvensi yang yang telah diber- dari pengguna dapat ditunjukkan dengan
lakukan secara umum. proses pengambilan keputusan dari investor
Dari perspektif akuntansi, definsi laba dan kreditor, reaksi harga saham laporan
dapat diwakili dari definisi yang disarikan keuangan, reaksi umpan balik (feedback)
dari Accounting Principle Board (APB) State- dari manajemen dan akuntan terhadap laba
ment 4 dan SFAC 6 berikut ini: yang dilaporkan.
Menurut Nafarin (2007) ada 3 (tiga) ala-
“Net income (net loss)– the excess
san mengapa suatu perusahaan atau pemi-
(deficit) of revenue over expenses
lik perusahaan menjadikan keuntungan se-
for an accounting period…” (APB
bagai tujuan usahanya, yaitu: pertama, pe-
1970b: par 134)
milik perusahaan termasuk risk taker atau
risk seeker. Kedua, kondisi pasar yang ti-
“Comprehensive income is the
dak sempurna dalam kegiatan bisnis menga-
change in equity (net assets) of an
kibatkan informasi menjadi tidak sempurna,
entity during a period of transac-
sehingga resiko dan ketidakpastian yang di-
tions and other events and circum-
hadapi akan semakin tinggi. Ketiga, perusa-
stances from non owner sources”
haan sering mengalami ketidakseimbangan
(Financial Accounting Standars
dalam jangka pendek. Ketiga alasan terse-
Board 1985b: par 70).
but menjadikan keuntungan menjadi tujuan
Definisi yang pertama menunjukkan yang paling penting dari suatu perusahaan
definisi laba dengan pendekatan pendapat- dan digunakan sebagai barometer untuk
an dan biaya (revenue–expense approach), menilai keberhasilan atau keterpurukan su-
sementara definisi yang kedua mengguna- atu perusahaan. 
kan pendekatan aset dan hutang (asset and Dalam paparan ini akan dijelaskan
liability approach). Nyatanya hingga saat makna keuntungan (laba) dari perspektif
ini pengukuran laba masih banyak meng- Islam dengan menggunakan Al Qur’an se-
gunakan pendekatan pendapatan dan biaya. bagai sumber tuntunan dalam hidup ini.
Definisi laba akan berdampak pada konsep Pada dasarnya hukum Islam merupakan
laba dalam ilmu akuntansi. penjabaran dari ayat-ayat yang terdapat
Hendriksen dan Van Berda dalam bu- dalam Al Qur’an. Hukum Islam memiliki
kunya Accounting Theory (2000) menetap- 3 (tiga) tujuan yaitu penyucian jiwa, pene-
kan struktur laba terdiri dari tiga konsep gakan keadilan dalam masyarakat dan per-
laba sebagai upaya untuk mendefinisikan wujudan kemaslahatan manusia (Nurhayati
dan mengukur laba menuju tingkatan ba- dan Wasilah 2008). Melalui Al Quran, Al-
hasa. Pertama adalah konsep laba pada lah memberi jalan bagi umat manusia yang
tingkat sintaksis (struktural), pada tingkat mau mengambil hikmah atasnya kemam-
ini konsep laba dikaitkan dengan konvensi puan untuk melakukan penyucian jiwa. Hal
(kebiasaan) dan aturan logis serta konsisten ini seperti termaktub dalam surat Ali Imran
dengan mendasarkan pada premis dan kon- ayat 164:
Ekasari, Hermeneutika Laba dalam Perspektif Islam 71

“Sungguh Allah telah memberi suk waktu pembayaran, jatuh tempo dan se-
karunia kepada orang-orang yang bagainya sehingga hutang piutang tersebut
beriman ketika Allah mengutus terjadi; (3) Menghadirkan saksi dalam tran-
diantara mereka seorang Rasul saksi hutang piutang; (4) Saksi harus jujur
dari golongan mereka sendiri, dan bersedia memberi keterangan; (5) Men-
yang membacakan kepada me- catat dengan jujur, tidak mengurangi me-
reka ayat-ayat Allah, membersih- nambah dari jumlah hutang piutang yang
kan (jiwa) mereka, dan mengajar- disepakati dan (6) Tidak diperkenankan un-
kan kepada mereka Al kitab dan tuk saling mempersulit urusan.
Al hikmah. dan Sesungguhnya se- Poin 1, 2, 3 dan 6 di atas dapat di-
belum (kedatangan Nabi) itu, me- gunakan menjadi aturan tertulis ketika
reka adalah benar-benar dalam melakukan transaksi akuntansi, sementa-
kesesatan yang nyata (QS 3:164). ra poin 4 dan 5 dapat dijadikan pedoman
atau aturan etis dalam mencatat transaksi
Berkaitan dengan tiga tujuan hukum
akuntansi. Seperti yang tertulis pada su-
Islam di atas, maka penelitian ini memak-
rat Thaahaa ayat 61 “… Dan sesungguhnya
nai keuntungan berbasis Al Qur’an dari
telah merugi orang yang mengada-adakan
sudut, agar keuntungan dapat diterapkan
kedustaan.” Ayat di atas mengajarkan ke-
dalam menjalankan suatu usaha. Tujuan-
pada manusia bahwa transaksi akuntansi
nya adalah agar keuntungan yang diperoleh
harus dicatat apa adanya tanpa ditambah
perusahaan tidak hanya menguntungkan
atau dikurangi.
perusahaan itu saja, tetapi juga dapat mem-
Hal ini untuk menghindari terjadinya
bersihkan (mensucikan) perusahaan itu,
manipulasi, korupsi dan kongkalikong. Bila
menjadikan perusahaan lebih bermanfaat
hal ini dapat dilakukan maka laba akuntan-
bagi masyarakat dan adil dalam membagi
si yang dihasilkan akan menunjukkan akti-
keuntungan. Pendekatan yang dilakukan
vitas perusahaan yang sebenarnya. Karena
dengan menggunakan struktur teori akun-
pencatatan akuntansi dilakukan berdasar-
tansi yang dikemukakan oleh Hendriksen
kan transaksi dan aktivitas secara bersa-
dan Van Berda (2000).
maan (Triyuwono dan As’udi 2001).
Bahasan pertama yang akan dikupas
Dalam pendekatan transaksi, peruba-
dalam adalah hermeneutika laba Islami
han aktiva, hutang ataupun laba terjadi ha-
pada tingkat sintaksis. Hendriksen dan Van
nya karena transaksi, baik transksi internal
Berda (2000) menyatakan laba pada tingkat
maupun eksternal. Transaksi eksternal tim-
sintaksis dihubungkan dengan konvensi
bul karena adanya transaksi yang melibat-
(kebiasaan) dan aturan logis serta konsisten
kan perubahan aktiva/hutang dengan pihak
dengan mendasarkan pada premis dan kon-
luar perusahaan. Transaksi internal timbul
sep yang telah berkembang dari praktik
dari pemakaian atau konversi aktiva dalam
akuntansi yang ada. Pada tahapan ini ter-
perusahaan. Pada saat transaksi eksternal
dapat dua pendekatan pengukuran laba (in-
terjadi, nilai pasar dapat dijadikan dasar
come measurement) yaitu: pendekatan tran-
untuk mengakui pendapatan. Transaksi in-
saksi dan pendekatan aktivitas. Dalam Islam
ternal berasal dari perubahan nilai, yaitu
aturan bermu’amalah dikemukakan dengan
perubahan nilai dari pemakaian atau kon-
jelas dalam surat Al-Baqarah ayat 282. Ayat
versi aktiva. Apabila konversi telah terjadi,
tersebut mengemukakan penulisan tran-
maka nilai aktiva lama akan diubah men-
saksi (khususnya terjadinya hutang) beserta
jadi aktiva baru, konsep atau pendekatan
keberadaan saksi untuk memenuhi keadil-
ini sama dengan konsep realisasi pendapat-
an dalam bertransaksi. Tindakan tersebut
an dalam akuntansi konvensional. Dengan
merupakan refleksi ketakwaan kepada Allah
pendekatan ini komponen laba dapat dapat
SWT.
diklasifikasikan dalam berbagai cara, misal-
Yang dimaksud dengan bermuamalah
nya atas dasar jenis produk atau kelompok
dalam ayat ini adalah jual beli, hutang piu-
konsumen.
tang, atau sewa menyewa dan sebagainya.
Sementara itu melalui pendekatan ak-
Ayat di atas mengatur 6 (enam) hal, dianta-
tivitas, laba dianggap timbul bila kegiatan
ranya adalah: (1) Apabila terjadi jual beli ti-
tertentu telah dilaksanakan, misal pada ta-
dak secara tunai hendaklah dicatat; (2) Men-
hap perencanaan, pembelian, produksi, pen-
catat transaksi dengan benar, baik jumlah
jualan dan pengumpulan kas. Pendekatan
hutang piutang, kesepakatan hutang terma-
ini merupakan perluasan dari pendekatan
72 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 67-75

transaksi karena kegiatan dimulai dengan “Barang siapa yang menghendaki


transaksi sebagai dasar pengukuran. Per- keuntungan di akhirat akan Kami
bedaannya adalah bahwa pendekatan tran- tambah keuntungan-keuntungan
saksi didasarkan pada proses pelaporan itu baginya dan barang siapa
yang mengukur transaksi dengan pihak luar. yang menghendaki keuntungan
Sementara pendekatan kegiatan didasarkan di dunia Kami berikan kepadanya
pada konsep peristiwa/kegiatan dalam arti sebagian dari keuntungan dunia
luas, tidak dibatasi pada kegiatan dengan dan tidak ada baginya suatu ba-
pihak luar. Triyuwono dan As’udi (2001) ber- hagianpun di akhirat” (QS. Asy
pendapat bahwa kedua pendekatan transak- Syura:2).
si tersebut dapat diaplikasikan dalam dunia Bagaimana dengan tujuan didirikan-
nyata melalui pelaksanaan kewajiban zakat. nya sebuah perusahaan? Hampir semua pe-
Dalam kaitannya dengan akuntansi, rusahaan di dunia ini mendirikan usahanya
akuntansi itu sendiri sejatinya mengajarkan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Jika
nilai-nilai spiritual seperti kejujuran, ama- hal ini ditelaah lebih dalam maka akan dapat
nah dan keadilan yang melekat dalam prak- disimpulkan bahwa apabila laba mening-
tek akuntansi (Ekasari 2012a dan 2012b). kat maka yang diuntungkan adalah pemilik
Dengan mengedepankan nilai-nilai keju- modal, karena laba akan ditambahkan pada
juran dalam pencatatan akuntansi maka modal. Pada sisi lain Allah SWT telah dengan
akan menghasilkan pribadi-pribadi yang tegas mengatakan bila manusia hanya me-
amanah. Pribadi yang amanah ini hanya nginginkan keuntungan dunia, maka keun-
akan dicapai bila memiliki akhlak yang baik tungan tersebut hanya akan ditambahkan
atau ihsan. “Ihsan adalah engkau beribadat meskipun dalam jumlah yang sedikit menu-
kepada Tuhanmu seolah-olah engkau meli- rut ukuran Allah. Artinya keuntungan peru-
hat-Nya sendiri, kalaupun engkau tidak me- sahaan sebaiknya tidak hanya menambah
lihat-Nya, maka ia melihatmu” (HR. Muslim). modal perusahaan saja, namun sebaiknya
Melalui ihsan, seseorang akan selalu juga bermanfaat bagi kemaslahatan umat
merasa bahwa dirinya dilihat oleh Allah SWT bahkan bagi alam raya ini. Betapa Allah
yang mengetahui, melihat dan mendengar SWT itu Maha Pemurah. Dia memberikan
sekecil apapun perbuatan yang dilakukan bumi ini beserta isinya untuk dinikmati tan-
seseorang, walaupun dikerjakan di tempat pa pernah meminta pengembalian. Dalam
tersembunyi. Bahkan Allah SWT mengeta- surat An-Nahl ayat 14, Allah berfirman:
hui segala pikiran dan yang tersembunyi di
hati makhluknya. Dengan memiliki kesadar- ”Dan Dia-lah, Allah yang menun-
an seperti ini, seorang muslim akan terdo- dukkan lautan (untukmu), agar
rong untuk berperilaku baik, dan menjauhi kamu dapat memakan daripadan-
perilaku buruk. Tuntunan untuk berbuat ya daging yang segar (ikan), dan
jujur, amanah dan adil ini seyogyanya dija- kamu mengeluarkan dari lautan
dikan dasar aturan dalam pencatatan tran- itu perhiasan yang kamu pakai;
saksi akuntansi, sehingga laba yang dihasil- dan kamu melihat bahtera ber-
kan dari proses akuntansi bisa dipertang- layar padanya, dan supaya kamu
gungjawabkan kebenarannya tidak hanya mencari (keuntungan) dari karu-
kepada sesama manusia tetapi juga kepada nia-Nya, dan supaya kamu ber-
Allah sang Pemilik hidup ini. syukur” (QS 16:14).
Pembahasan kedua adalah mengenai Allah SWT telah mempersilakan ma-
hermeneutika laba pada tingkat semantik. nusia mencari keuntungan dari bumi ini,
Ayat dari Asy Syura mengajarkan bahwa dengan syarat agar selalu bersyukur. Salah
apabila manusia hanya menginginkan keun- satu wujud dari syukur ini dapat berupa
tungan duniawi saja, maka Allah SWT akan berbagai dengan sesama. Oleh karena itu tu-
menambah keuntungan duniawi tersebut juan perusahaan untuk mencapai laba yang
sedikit saja tanpa memberi keuntungan di maksimal sebaiknya disertai dengan tujuan
akhirat, sementara apabila manusia meng- perusahaan untuk berbagi kepada sesama,
inginkan keuntungan di akhirat dia akan alam dan lingkungan, baik itu berbagi dalam
mendapatkan keduanya, dunia dan akhirat. bentuk pemberian sebagian laba, berbagi
Ekasari, Hermeneutika Laba dalam Perspektif Islam 73

ilmu dan teknologi, maupun berbagi dengan menyebabkan aku dapat berse-
cara lain yang dianggap bermanfaat untuk dekah dan aku termasuk orang-
kemaslahatan umat. Bukan keuntungan orang yang saleh?” (QS 63:9-10).
yang bermanfaat buat diri sendiri atau ke-
Maka sebelum para pelaku bisnis me-
lompoknya saja. nyesal di titik akhir hidupnya, sebaiknya
Di samping itu orang-orang yang tidak hanya memikirkan diri sendiri atau
beruntung adalah orang-orang yang mam- kelompoknya saja. Usaha dan keuntungan
pu memanfaatkan waktu dengan sebaik- sebaiknya bermanfaat untuk orang banyak.
baiknya. Seperti termaktub dalam surat Al Dengan demikian tujuan perusahaan yang
Asr ayat 1- 3, yang berbunyi: “Demi waktu, hanya berorientasi untuk mencapai keun-
sesungguhnya manusia itu dalam keadaan tungan yang maksimum harus mulai dige-
merugi, kecuali orang-orang yang beriman, ser menjadi kebermanfaatan buat sesama
mengerjakan amal saleh dan nasehat me- manusia. Apabila ini dapat dicapai, maka
nasehati supaya mentaati kebenaran dan pasti hidup ini menjadi tenteram dan da-
nasehat menasehati supaya menetapi ke- mai. “Sesungguhnya orang-orang yang se-
sabaran” (QS 103:1-3). Surat ini mengajar- lalu membaca kitab Allah dan mendirikan
kan manusia untuk menghargai waktu. Hal shalat dan menafkahkan sebahagian dari
ini berarti bahwa manusia harus dapat me- rezki yang Kami anugerahkan kepada mer-
manfaatkan waktu seefektif dan seefesien eka dengan diam-diam dan terang-terangan,
mungkin. Dalam perspektif akuntansi, hal mereka itu mengharapkan perniagaan yang
ini dapat dikaitkan dengan ketepatan waktu tidak akan merugi” (QS. 35:19). Dari kutip-
laporan keuangan. Laporan keuangan di- an ayat tersebut, dapat dimaknai bahwa
perlukan oleh pihak-pihak pengguna untuk dengan berbagi, kekayaan perusahaan tidak
pengambilan keputusan ekonomis, apabila akan berkurang, namun justru usaha yang
informasi akuntansi melewati batas waktu dijalankan semakin lancar karena sebagian
yang diperlukan maka informasi tersebut harta didistribusikan untuk kemaslahat-
menjadi basi dan tidak lagi berguna bagi an umat manusia. Tidak akan berkurang
pengambilan keputusan. Penggunaan waktu kekayaan perusahaan bila perusahaan ber-
yang efisien juga akan mempengaruhi laba sedia untuk berbagi, justru sebaliknya, usa-
perusahaan. Ketidakefisienan penggunaan ha akan semakin lancar, karena sebagian
waktu akan mengakibatkan biaya opera- harta dinafkahkan untuk kemaslahatan
sional perusahaan membengkak dan pada umat manusia. Laba pada tingkatan seman-
akhirnya akan berakibat pada penurunan tik memusatkan perhatian kepada hubung-
kinerja perusahaan. an antara fenomena dengan simbol yang me-
Semua laba yang diraih oleh perusa- wakili fenomena (Hendriksen dan Van Breda
haan hendaklah jangan menjadikan pemilik 2000), uraian di atas telah menjawab fenom-
perusahaan lupa diri, karena justru dengan ena-fenomena keuntungan dalam masyara-
semakin bertambahnya harta, suatu peru- kat dan metafora keuntungan yang terdapat
sahaan harus semakin bermurah hati dan dalam Al Qur’an.
bersedia untuk berbagi. Allah SWT meng- Pembahasan yang ketiga adalah herme-
ingatkan dalam surat Al Munaafiquun ayat neutika laba pada tingkat pragmatis. Pada
9-10: tingkat pragmatis (perilaku) konsep laba
“Hai orang-orang beriman, ja- dapat dihubungkan dengan pengguna la-
nganlah hartamu dan anak-anak- poran keuangan terhadap informasi yang
mu melalaikan kamu dari meng- tersirat dari laba perusahaan. Informasi laba
ingat Allah. Barangsiapa yang sangat dibutuhkan oleh pengguna berkaitan
berbuat demikian maka mereka dengan pengambilan keputusan baik dari
itulah orang-orang yang merugi. dari investor dan kreditor, ataupun oleh pi-
Dan belanjakanlah sebagian dari hak manajemen itu sendiri.
apa yang telah Kami berikan ke- Pada tahap ini yang perlu segera di-
padamu sebelum datang kema- lakukan perubahan adalah tentang keber-
tian kepada salah seorang di an- manfaatan laba bagi sesama. Meskipun su-
tara kamu; lalu ia berkata: "Ya dah banyak perusahaan yang berbagi laba
Rabb-ku, mengapa Engkau tidak dengan memberikan bantuan dalam ben-
menangguhkan (kematian) ku tuk Corporate Social Ressponsibility (CSR)
sampai waktu yang dekat, yang namun hal ini belum cukup, karena keba-
74 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 67-75

nyakan perusahaan melakukan hanya un- meningkatkan kinerjanya. Sementara dari


tuk meningkatkan image perusahaan. Ber- sisi pragmatis, laba sebaiknya bermanfaat
bagi dengan hati itu mungkin yang perlu bagi semua pihak yang berkepentingan ter-
dilakukan. Seperti firman Allah dalam surat hadapnya karena akan member keberkahan
As Shaaf ayat 10-11 yaitu: “Hai orang-orang bagi perusahaan itu. Ke depan, penelitian ini
yang beriman, sukakah kamu aku tunjuk- dapat dikembangkan untuk menghasilkan
kan suatu perniagaan yang dapat menye- konsep laba dalam tataran pragmatis yang
lamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) lebih aplikatif.
kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan DAFTAR RUJUKAN
jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika Al Qur’an dan Terjemahannya. CV. Asy Syi-
kamu mengetahui” (QS. 61: 10-11). fa. Semarang.
Perniagaan yang menyelamatkan di Accounting Institute of Certified Public Ac-
dunia dan di akhirat itulah yang perlu di- counting. 1970. Accounting Principle
praktekkan dalam dunia usaha., Perniagaan
Board. United States of America.
yang bagaimana? Perniagaan yang dibangun
Deegan, C. 2004. Financial Accounting The-
di atas nilai-nilai kejujuran, saling percaya,
ory. Mc Graw Hill Companies. North
adil dan tidak memihak. Tidak saling men-
Ryde. NSW. Australia.
jatuhkan, tetapi jaya bersama-sama. Perni-
Ekasari, K. 2012a. Exploring Spirituality
agaan yang hasilnya tidak hanya dinikmati
Values in Accounting. Proceeding in So-
oleh pemilik modal, tetapi juga dapat dinik-
ciety of Interdisciplinary Business Re-
mati oleh masyarakat di sekitarnya. Perni-
agaan yang demikian akan menghasilkan search (SIBR) - Thammasat University
laba yang berkah, dan keberkahan ini akan Conference on Bangkok Thailand June
menjadikan kelangsungan usaha menjadi 7-9, Vol. 1, Iss. June.
berjalan lama. Suatu impian yang diharap- Ekasari, K. 2012b. “Portraying Accoounting
kan oleh semua pemilik usaha. in Spirituality Value”. Review of Integra-
tive Business and Economics Research.
SIMPULAN July. Diunduh tanggal 12 November
Penelitian in merupakan penelitian 2013. <www.sibresearch.org>.
kualitatif dalam ranah intepretif. Kata keun- Financial Accounting Standard Board. 1978.
tungan dalam Al Qur’an ditujukan kepada Statement  of  Financial Accounting
manusia agar selaku berbuat kebaikan dan Concepts. United States of America.  
menjauhkan diri dari kemungkaran. Namun Hendriksen, E., S. Michael dan F. Van Bre-
sejatinya metafora keuntungan yang diper- da.  2000. Teori Accounting. Interak-
untukkan untuk manusia tersebut dapat sara. Batam.
diterapkan dalam pelaksanaan operasional Hardiman. F.B. 2003. Pustaka Filsafat.
perusahaan. Melampaui Positivisme dan Modernitas.
Dari sisi sintaksis, konsep muamalah Kanisius. Yogyakarta.
dalam Al Quran dapat dijadikan dasar aturan Hines, R. 1988. “Financial Accounting. In
dalam melakukan transaksi, yaitu dengan Communicating Reality, We Construct
menggunakan dasar jujur, amanah dan adil.
Reality”. Accounting Organizations and
Ditinjau dari sudut semantik, konsep laba
Society, Vol. 13, No. 3, hlm 251-62.
berbasis Al Qur’an menggarisbawahi bah-
wa keuntungan yang diperoleh perusahaan Kamayanti, A., I. Triyuwono, G. Irianto dan
seyogyanya tidak hanya memperkaya pe- A.D. Mulawarman. 2012. “Philosophi-
rusahaan saja, namun sebaiknya sebagian cal Reconstruction of Accounting Ed-
dari keuntungan diperuntukkan untuk ke- ucation: Liberation through Beauty”.
maslahatan umat manusia, alam dan ling- World Journal of Social Sciences, 2012.
kungan. Dengan semakin banyak berbagi Vol. 2, No. 7, hlm 222–233.
maka perusahaan akan semakin makmur. Madhavan, K.S. 2008. Business and Ethics,
Agar tidak menjadi orang yang merugi Al Is it an oxymoron? (All You Ever Want-
Qur’an juga mengajarkan untuk menghargai ed to know about Business and Eth-
waktu. Ditinjau dari sudut pandang perusa- ics). ISBN-978-81-906715-3-8. Maret..
haan, pemanfaatan waktu yang efisien dan Vishnu Priya Redidency. Hyderabad.
efektif akan membantu perusahaan untuk India
Ekasari, Hermeneutika Laba dalam Perspektif Islam 75

Nafarin, M. 2007.Penganggaran Perusahaan. Sterling, R. 1975. Changing Concepts Of Busi-


Salemba Empat. Jakarta. ness Income. Scholars Book Co. Texas.
Nurhayati, S. dan Wasilah. 2008. Akuntansi Triyuwono, I. dan M. As’udi. 2001. Akuntan-
Syariah di Indonesia. Salemba Empat. si Syariah. Memformulasikan Konsep
Jakarta. Laba dalam Konteks Metafora Zakat.
O’Shaughnessy, J. 2009. Intepretation in So- Salemba Empat. Jakarta.
cial Life, Social Science and Marketing.
Routledge Publishing. New York.

Anda mungkin juga menyukai