Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah medode

kuantitatif. Menurut Azwar (2012) metode penelitian kuantitatif lebih

mengarah kepada analisis dari data-data yang berupa angka (numerik) yang

diolah menggunakan metode statistika. Pada penelitian kali ini peneliti

menggunakan desain penelitian studi korelasional. Desain pada penelitian ini

adalah cross-sectional yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antar variable dimana variable independen dan variable dependen

diidentifikasi pada satu satuan waktu ( Dharma, 2015). Metode deskriptif

korelasional dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

penggunaan sosial media terhadap perilaku seksual beresiko di SMK Prawira

Marta Kartasura.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi, obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

SMK Prawira Marta Kartasura yang berjumlah 275 siswa.

39
40

3.2.2 Sampel

Menurut Arikunto (2010) berpendapat bahwa sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut

Sugiyono (2017) berpendapat sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel pada

penelitian ini adalah sebagian siswa di SMK Prawira Marta Kartasura.

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode probability sampling,

probability sampling adalah suatu metode pengambilan sampel secara

random yang memberikan kesempatan/peluang yang sama kepada

setiap individu dalam populasi tersebut untuk menjadi sampel

penelitian. Pada penelitian ini menggunakan teknik Sistematik random

sampling dilakukan untuk memilih sampel dari populasi secara

sistematis (Dharma,2015).

Menurut Notoatmodjo (2010) untuk populasi kecil atau lebih kecil dari

10.000 dapat menggunakan rumus :


𝑁
Rumus Slovin : n = 1+𝑁(𝑑2 )

Keterangan :

n : Besar populasi

N : Besar sampel

d : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (10% atau 0,1)

Perhitungannya sebagai berikut :

275
n = 1+275(0,12 )
41

275
n = 1+275(0,01)

275
n = 1+2,75

275
n = 3,75

n = 73,333 → 74 Siswa

Berdasarkan hasil penghitungan menurut rumus diatas maka

sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 74 sampel.

3.2.4. Kriteria Sampel

Kriteria sampel diperlukan agar karakteristik sampel tidak

menyimpang dari populasinya, maka sebelum dilakukan pengambilan

sampel perlu ditentukan kriterianya. Menurut (Notoatmodjo, 2010)

kriteria sampel dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi

oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel,

kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain :

a. Siswa bersedia menjadi responden

b. Sehat jasmani rohani

c. Siswa yang menggunakan sosial media instagram dengan

konten pornografi
42

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak

dapat diambil sebagai sampel, kriteria eksklusi dalam penelitian ini

antara lain :

a. Siswa yang tidak memiliki akun sosial media

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1 Tempat

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian SMK Prawira Marta Kartasura.

3.3.2 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari-April 2019

3.4 Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

3.4.1 Variabel

Variabel penelitian menurut sugiyono (2017) adalah segala sesuatu

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini terdiri dari

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah objek atau

gejala-gejala dalam penelitian yang bebas dan tidak tergantung dengan

hal-hal lain dilambangkan dengan (X) dan variabel terikat adalah objek

atau gejala-gejala yang keberadaannya tergantung atau terikat dengan

hal-hal lain yang mempengaruhi dilambangkan dengan (Y).

berdasarkan judul penelitian, maka terdapat dua variabel yaitu :


43

1. Variabel bebas (X) yakni : Penggunaan Sosial Media

2. Variabel terikat (Y) yakni : Perilaku Seksual Beresiko.

3.4.2 Definisi Opersional

Tabel 3.4 Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat ukur Hasil Ukur Skala


penelitian Data
Variabel Penggunaan Kuisioner Untuk nilai skala Skala
Independent media sosial Skala Likert likert: Ordinal
: merupakan
Penggunaan perilaku dalam Hasil penilaian Jumlah skor yang
Sosial memakai salah kuesioner diperoleh dengan
Media satu bentuk dengan kriteria: kategori :
pengembangan 1. SS (Sangat 1. Sering : 65-96
internet yang Sesuai) 2. Kadang : 33-64
memungkinkan skor=4 3. Jarang : 24-32
penggunanya 2. S (sesuai)
untuk berbagi skor=3
foto atau video 3. TS (Tidak
dan memiliki Sesuai)
fitur-fitur lainnya skor=2
seperti hashtag, 4. TST (Sangat
follow, like, serta Tidak Sesuai)
mention.. skor=1
Variabel Perilaku seksual Kuisioner Untuk nilai skala Ordinal
Dependent : beresiko adalah Skala Likert likert:
Perilaku perilaku atau
Seksual aktivitas seksual Hasil penilaian Jumlah skor yang
Beresiko yang dilakukan kuesioner diperoleh dengan
oleh remaja dengan kriteria: kategori :
seperti 1. SS (Sangat 1. Tinggi >50%
berpegangan Sesuai) 2. Rendah≤50%
tangan, skor=4
berciuman, 2. S (sesuai)
berpelukan, yang skor=3
dapat 3. TS (Tidak
menimbulkan Sesuai)
berbagai risiko. skor=2
4. TST (Sangat
Tidak Sesuai)
skor=1
44

3.5 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

3.5.1 Alat penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner adalah daftar

pertayaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana

Responden (dalam hal angket) tinggal memberikan jawaban atau

memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2012).

Penelitian ini menggunakan 2 kuisioner antara lain :

1. Kuesioner A (kuisioner Penggunaan Sosial Media)

Metode pengumpulan data yang akan diambil dalam peneitian ini

adalah menggunakan metode skala likert. Skala likert digunakan

karena subjek adalah orang yang paling tahu dan mengerti tentang

penggunaan sosial medianya sendiri.

Tabel 1

Blue Print Rancangan Penggunaan Media Sosial

Dimensi Penggunaan Jumlah Item Total


Media Sosial Item
Hashtag Like Mention Follow
Intesitas 2 2 2 2 8
Frekuensi 2 2 2 2 8
Durasi 2 2 2 2 8
Total 6 6 6 6 24
45

2. Kuesioner B (Perilaku Seksual Beresiko)

Kuisioner Untuk mengukur variabel dependen (Perilaku Seksual

Beresiko). Pernyataan akan diberikan dalam bentuk kuesioner yang

terdiri dari 21 pernyataan yang dibedakan dalam 3 kategori :

Perilaku seksual beresiko terdiri dari 10 pernyataan, pengontrolan

perilaku seksual terdiri dari 6 pernyataan, perilaku seksual beresiko

kategori berat terdiri dari 5 pernyataan.Terdapat 4 option pilihan

jawaban,yaitu: SS (Sangat Sesuai) skor=4, S (sesuai) skor=3, TS

(Tidak Sesuai) skor=2, TST (Sangat Tidak Sesuai) skor=1

Tabel 2

Blue Print Rancangan Perilaku Seksual Beresiko Remaja

Dimensi Indikator ∑ 𝒊𝒕𝒆𝒎


Perilaku Seksual Beresiko Masturbasi 1
Berpegangan tangan 2
Berangkulan 1
Berpelukan 2
Berciuman pipi 1
Berciuman bibir 2
Meraba-raba dada 1
Meraba alat kelamin 1
Perilaku Seksual Beresiko Berat Menggesekan alat kelamin 1
Oral sex 1
Anal sex 2
Intercouse 2
Tindakan Pengontrolan Perilaku Komunikasi dengan orang tua 1
Seksual Olahraga 1
Pendidikan seks 1
Olahraga 1
Kegiatan religious 1
Pengontrolan sarana komunikasi 1
Beraktifitas positif 1
Total 24
46

3.5.2 Cara Pengumpulan Data

Menurut Hidayat (2011), teknik pengumpulan data adalah cara peneliti

mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian Teknik

pengumpulan data dari primer dan data sekunder, yaitu:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo,

2013). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian

kuesioner tentang penggunaan sosial media terhadap perilaku

seksual beresiko.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder didapatkan dari

tempat penelitian yaitu berupa informasi dari Wakil Kepala Sekolah

SMK Prawira Marta.

3. Langkah- langkah Pengumpulan Data

Setelah mendapat ijin dari SMK Prawira Marta Kartasura untuk

melakukan penelitian, Setelah itu peneliti mendatangi SMK

Prawira Marta Kartasura. Kemudian membina kontak dengan

responden dan menjelaskan tujuan penelitian, responden diberikan

surat permohonan menjadi responden kemudian yang menyetujui

diberikan informed consent terlebih dahulu kemudian diminta

menandatangi dan diberikan kuesioner. Peneliti mempersilahkan


47

responden mengisi kuesioner, jika belum paham responden bisa

bertanya kepada peneliti. Hasil kuesioner dicatat, dianalisa, diolah

data dan diketahui hasil serta didokumentasikan.

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

3.6.1 Teknik Pengolahan Data

Analisis data merupakan pengelompokan dan tabulasi data berdasarkan

variabel dan jenis responden, penyajian data pada setiap variabel yang

diteliti, menghitung data untuk menjawab rumusan masalah dan

menghitung data untuk menguji hipotesis yang telah dibuat

(Sugiyono,2017). Analisis data dilakukan setelah data terkumpul

semua. Data dianalisis melalui tahap-tahap editing, skoring, coding,

tabulating dan entry data (Notoatmodjo, 2012) :

1. Editing merupakan kegiatan cek data dan memperbaiki isi

instrumen.

a. Memberikan identitas kusioner sosial media dan perilaku

seksual beresiko, yang telah terjawab. Memberi nomor pada

kode responden sebelah kanan atas sesuuai pada lampiran

kusioner urutan responden.

b. Memeriksa satu per-satu lembaran instrument pengumpulan

data, kemudia memeriksa poin-poin serta jawaban yang

tersedia.

2. Skoring adalah pemberian nilai pada masing-masing jawaban yang

dipilih responden sesuai kriteria instrumen.


48

3. Coding adalah mengubah data menjadi angka atau kode untuk

mempermudah pengelompokan data.

4. Tabulating yaitu mengelompokkan data berdasarkan variabel dan

memasukkan ke dalam tabel.

5. Entry data adalah memasukkan data kedalam aplikasi SPSS di

komputer.

3.6.2 Analisa Data

1. Analisis Univariat

Analisa univariat adalah analisa yang menganalisis tiap

variabel dari hasil penelitian (Notoatmojo,2012). Analisa univariat

dilakukan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik

setiap variabel hasil penelitian, yaitu penggunaan sosial media yang

dipakia sebagai variable bebas dan perilaku seksual sebagai variable

terikat.

2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan pada dua variabel

yang diduga berhubungan atau korelasi (Notoatmojo, 2012). Pada

penelitian ini analisis bivariat antara penggunaan soisal media

dengan perilaku seksual beresiko siswa SMK Prawira Marta

Kartasura menggunakan rumus kendal’s tau (Sugiyono, 2014) :


49

=
A - B
NN - 1
2

Keterangan :

 : Koefisien Kendal’s Tau yang besarnya ( -1 < 0 < 1)

A : Jumlah rangking atas

B : Jumlah rangking bawah

N : Jumlah anggota sampel

Penulis menggunakan rumus Kendal’s Tau karena pada

penelitian ini menggunakan desain korelasi, kemudian pada skala

pengukuran kuesioner keduanya menggunakan skala ordinal, pada

subyek yang menilai hanya 1 subyek yaitu siswa pengguna sosial

media (Sugiyono, 2014)

Pengujian analisis dilakukan menggunakan program

komputerisasi dengan tingkat kesalahan 5%. Apabila didaptakan

nilai p < 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima (Sugiyono 2010).

Dengan nilai keeratan hubungan 0,00-0,199 korelasi sangat rendah,

0,20-0,399 korelasi rendah, 0,40-0,599 korelasi sedang, 0,60-0,799

dengan korelasi cukup, 0,80-1 korelasi tinggi.

3.7 Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2014) masalah etika penelitian yang harus diperhatikan

adalah sebagai berikut:

1. Informed Consent (Persetujuan)


50

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

consent tersebut diberikan dengan memberikan sebelum penelitian

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Peneliti menjelaskan tujuan peneliti kepada calon responden.

Calon responden bersedia menjadi responden maka dipersilahkkan

menandatangani lembar persetujuan. Jika subjek tidak bersedia, maka

peneliti harus menghormati hak responden. Beberapa informasi yang harus

ada dalam informed consent antara lain partisipasi responden, tujuan

dilakukan tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur

pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan,

informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.

2. Right to justice

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama reponden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

telah disajikan (Anonymity) dan kerahasiaan informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data yang

akan dilaporkan dalam hasil penelitian.

3. Right to full disclosure

Responden mempunyai hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan

yang diberikan, seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci

serta bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada responden.
51

4. Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.

5. Beneficience

Etika penelitian ini menuntut peneliti untuk melakukan hal ang baik

kepada responden, dengan begitu dapat mencegah timbulnya

bahaya/cidera fisik dan psikologis pada responden.

Anda mungkin juga menyukai