Anda di halaman 1dari 3

PERTEMUAN 04

DESAIN PENELITIAN

Sebelum kita melakukan penelitian, terlebih dulu kita buat desain


penelitiannya
( perencanaannya ). Hal pokok dalam melakukan desain penelitian adalah

1. Memilih tujuan penelitian yang akan dilakukan , apakah penelitian


eksploratif ( mencari pengetahuan baru ), menguji hypotesis ( hypotesis
testing ) atau deskriftif ( memperjelas konsep yang ada ) ?

Seorang programer ingin membuat program sistim komputerisasi


akuntansi di perusahaan X yang belum pernah ada sebelumnya, berarti
penelitian ini tergolong eksploratif. Tapi jika sistim komputerisasi akuntansi
di perusahaan itu sudah ada sebelumnya, hanya ingin mengetahui
efektifitas penggunaan SKA tsb. maka penelitiannya merupakan hypotesis
testing. Bila seorang manajer marketing ingin mengetahui jumlah produk
yang terjual lima tahun terakhir, maka penelitiannya hanya deskriftif.

2. Menentukan jenis penelitiannya , apakah kausal ( sebab akibat ),


komparatif ( membandingkan ) atau deskriftif ( mempelajari lebih dalam )

Seorang mahasiswa melakukan penelitian tentang pengaruh


jumlah absen terhadap nilai TM, penelitian ini termasuk jenis kausal. Bila
ia ingin mengetahui apakah cara penilaian dosen A lebih mudah
dibanding dosen B dalam mata kuliah METPEN, maka ini termasuk
penelitian komparatif . Dan bila ia hanya ingin mengetahui bagaimana
cara belajar dengan sistim MCL , maka penelitiannya hanya deskriftif.

3. Menentukan metoda pengumpulan data, apakah survey, angket atau


wawancara ?

Kita membutuhkan data tentang jumlah mahasiswa UM


PAREPARE yang aktif kuliah tahun 2004, maka mungkin kita perlu
survey ke biro data . Bila ingin mengetahui bagaimana pendapat
mahasiswa tentang kuliah sistim MCL, mungkin kita perlu
wawancara atau memberi angket untuk diisi.

12
4. Menentukan alat untuk mengambil datanya ( instrument ), skala
pengukuran dan bagaimana analisa datanya.

Seorang teknisi di perusahaan otomotif ingin meneliti kecepatan


maksimal motor X, maka dia perlu alat speedometer dengan skala
km/jam dan mencatat beberapa data hasil pengukurannya. Maka
nanti dia dapat menghitung kecepatan maksimal dari rata-rata data
tsb. Untuk memperoleh data pendapat seseorang mengenai
produk kosmetik, mungkin instrumennya berupa questionare
dengan skala interval.

5. Menentukan waktu pengumpulan datanya , apakah cross sectional


( satu kali ) atau longitudinal ( berulang dalam kurun waktu tertentu ) ?

Dari contoh teknisi tadi maka dia mengambil data dengan mencoba
kecepatan berkali-kali mungkin dalam waktu berbeda, maka ini
termasuk longitudinal. Tetapi kalau kita mengambil data jumlah
mahasiswa yang aktif kuliah tahun 2004, cukup sekali datang ke
biro data kita sudah dapat data lengkap. Maka ini termasuk cross
sectional.

6. Menentukan tempat penelitian; apakah di lapangan ( field study ) atau


di laboratorium ( laboratorium study ) ?

Penelitian tentang pengaruh obat kanker terhadap tikus


percobaan, tentu harus dilakukan di laboratorium. Tetapi kalau
meneliti tentang cara kura-kura bertelur, kita menelitinya di
lapangan.

7. Menentukan unit analisisnya, apakah individu, group, atau organisasi


?
Penelitian tentang cara meningkatkan motivasi kerja karyawan, kita
membutuhkan setiap individu, tetapi bila ingin mengetahui
bagaimana keharmonisan kerja karyawan di perusahaan maka unit
analisisnya group. Dan bila ingin mengetahui kinerja LBH dalam
menangani kasus perburuhan berarti unit analisisnya organisasi .

8. Menentukan teknik pengambilan sampel dan jumlah sampelnya,


apakah probability sampling atau non probability sampling ?

13
Penelitian yang menggunakan mahasiswa jurusan TI semester 5
dapat diambil sampelnya dengan simpel random sampling,
sedangkan bila menggunakan sampel mahasiswa UM PAREPARE
semua jurusan, maka perlu di Cluster berdasarkan fakultas dulu.

14

Anda mungkin juga menyukai