Anda di halaman 1dari 24

Bab 4

Secondary Storage
Pokok Bahasan:
1. Pengertian Storage
2. Hardisk
 Komponen hardisk
 Jenis hardisk
 Disk ATA/EIDE
 Disk SCSI
 Disk Raid
 Disk SATA
3. SSD
 Fitur SSD
 Teknologi SSD
 SSD Berbasis Flash
 SSD Berbasis DRAM
4. RAID 0 & 1
5. Flashdisk

Tujuan Belajar:
Setelah mempelajari dalam bab ini, mahasiswa
diharapkan mampu:
memahami dan menjelaskan pengertian storage, hardisk,
komponen yang terdapat pada hardisk, jenis-jenis hardisk, fitur
SSD, dan teknologi SSD baik yang berbasis flash maupun yang
berbasis DRAM, RAID 0 & 1, dan flashdisk.
Bab 4. Secondary Storage 74

4.1 Pengertian Storage

Pengertian
Storage atau media penyimpanan adalah tempat
menyimpan hasil input pada sebuah komputer. Ada dua jenis
storage dalam computer yaitu Main Storage dan Secondary
Storage, dalam prosesnya disaat data diolah storage yang
bekerja adalah Main Storage kemudian disaat data tersebut
disimpan maka yang bekerja adalah Secondary Storage. Dalam
perkembangannya media penyimpanan memiliki kekurangan
dan kelebihan masing-masing tergantung dari kapasitas
penyimpanan, kecepatan akses, mobilitas, kemampuan menulis
dan membaca data serta harga yang di tawarkan. Ada beberapa
contoh secondary storage yaitu:
 Hardisk
 Disket
 Flashdisk
 Memory Card
Disini kita hanya akan membahas beberapa dari media
penyimpanan tersebut.

4.2 Hardisk

Pengertian Hardisk adalah suatu device atau komponen


pada komputer yang berfungsi sebagai media penyimpanan data
(storage) dan juga termasuk dalam salah satu memory eksternal
dari sebuah komputer. Jika sebelumnya data diproses didalam
RAM selanjutnya data tersebut akan disimpan secara permanen
didalam Hardisk.

4.2.1 Komponen Hardisk


Hardisk sendiri terdiri dari berbagai komponen-
komponen didalamnya dan akan dijelaskan sebagai
berikut:

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 75

Gambar 4.1 Komponen Hardisk

 Platter
Merupakan komponen utama Harddisk
yang digunakan sebagai tempat menyimpan Data.
platter akan dilengkapi dengan track dan sector, ini
menyebabkan mengapa sebuah Harddisk
kapsitasnya tidak sesuai dengan yang tertera pada
spesifikasinya (pasti akan lebih sedikit), karena
track dan sector akan menyimpan ID pengenal
untuk Format Harddisk.

 Spindle
Merupakan komponen harddisk berupa
poros yang digunakan untuk menempatkan Platter
dan memutar platter (spindle motor). kualitas
sebuah harddisk di tentukan dari Spindle ini,
semakin besar kecepatan putar yang dimiliki oleh
spindle berarti kecepatan akses pada harddisk pun
akan semakin cepat.

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 76

 Head
Merupakan komponen Harddisk yang
berfungsi sebagai piranti pembaca dan penulis pada
Harddisk, dimana setiap Platter akan dilengkapi
dengan dua buah head harddisk yang berada di atas
dan dibawahnya. Cepat atau tidaknya proses
pembacaan dan penulisan oleh head akan sangat
tergantung pada kondisi sector pada platter.

 Logic Board
Merupakan papan utama Harddisk yang
dilengkapi dengan piranti penyimpan BIOS
Harddisk, sehingga Harddisk akan siap untuk
dikenali setiap saat di hubungkan dengan
Motherboard.

 Actual Axis
Merupakan sebuah gagang atau media yang
menyangga Head agar dapat berada diatas atau
dibawah platter.

 Ribbon Cable
Merupakan sebuah kabel yang
menghubungkan antara Head dan Logic Board,
sebagai media penghantar informasi dari head ke
logic board atau sebaliknya.

 IDE Connector
Merupakan media konektor sebagai
penghubung secara fisik antara Harddisk dan
Motherboard.

 Setting Jumper
Merupakan media harddisk yang digunakan
untuk menentukan kedudukan Harddisk pada BIOS
motherboard komputer.

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 77

 Power Connector
Merupakan media utama tempat untuk
menyalurkan sumberdaya bagi Keseluruhan
komponen Harddisk.

4.2.2 Jenis Hardisk


Bila dikelompokkan berdasarkan jenis interfacenya
hardisk terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya:
 ATA/EIDE
 SCSI
 RAID
 SATA

4.2.2.1 Disk ATA/EIDE

Gambar 4.2 ATA dan EIDE

Hard disk dengan tipe EIDE (Enhanced


Integrated Drive Electronic) atau tipe ATA (Advanced
Technology Attachment) adalah standar versi terbaru
suatu antar muka disk yang sesuai untuk koneksi ke
bus, Banyak produsen disk memiliki rentang disk
dengan antar muka EIDE/ATA, disk semacam itu dapat
dihubungkan langsung ke bus PCI, yang digunakan
pada banyak PC (personal computer). Keuntungan
drive EIDE/ATA yang signifikan adalah harganya yang
cukup murah, karena penggunaannya di pasaran PC.
Salah satu kekurangan utamanya adalah diperlukan
kontroler terpisah untuk tiap drive jika dua drive
digunakan bersamaan untuk meningkatkan performa.

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 78

Salah satu produsen chip yang terkenal sudah


menyertakan kontroler yang memungkinkan disk
EIDE/ATA dihubungkan langsung ke motherboard.

4.2.2.2 Disk SCSI


Banyak disk memiliki antar muka yang
didesain untuk koneksi ke bus SCSI standar. Disk
tersebut cenderung lebih mahal, tetapi mempunyai
performa yang lebih baik, yang dimungkinkan karena
kelebihan bus SCSI daripada bus PCI. Akses yang
bersamaan dapat dilakukan ke banyak disk drive karena
antar muka drive secara aktif dihubungkan ke bus SCSI
hanya pada saat drive tersebut siap untuk transfer data.
Hal ini terutama berguna dalam aplikasi dimana
terdapat sejumlah besar request untuk file kecil, yang
sering terjadi dalam komputer yang digunakan sebagai
file server.

Gambar 4.3 SCSI

4.2.2.3 Disk Raid


Menjanjikan performa yang luar biasa dan
menyediakan penyimpanan yang besar dan handal.
Disk tersebut digunakan baik dalam komputer performa
tinggi atau dalam sistem yang memerlukan keandalan
yang lebih tingi dari tingkat normal. Akan tetapi,
dengan semakin menurunnya harga ke tingkat yang

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 79

lebih terjangkau, disk tersebut menjadi lebih menarik


bahkan untuk sistem komputer dengan ukuran rata-rata.

Gambar 4.4 Disk Raid

4.2.2.4 Disk SATA

Gambar 4.5 SATA

Hard disk dengan tipe SATA (Serial Advanced


Technology Attachment), yaitu interface disk ATA
(Advanced Technology Attachment) dengan versi
Serialnya menggunakan kabel tipis yang memiliki total
kabel kecil sekitar dua pertiga dari total kabel harddisk
dengan tipe EIDE atau ATA disk yang berjumlah 39
pins dan SATA mempunyai kecepatan pengiriman data
sangat tinggi serta mengurani latensi. Sehingga bus
serial ini mampu melebihi kecepatan bus paralel.
Dalam mentransfer data secara berurutan atau
serial lewat kabelnya dan juga secara teknik SATA
menyusun sendiri disk yang tersambung ke dalam
motherboard tanpa adanya sistem master ataupun slave,

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 80

sehingga kabel SATA hanya dapat digunakan pada satu


hard disk. Tipe hard disk yang telah dibahas ini,
semuanya masuk dalam kategori internal hard disk,
maksudnya yang diinstall di dalam CPU. Selain internal
hard disk ada juga eksternal harddisk (hard disk yang
berada diluar CPU), jadi bisa dipindah – pindahkan.
Eksternal hard disk mempunyai kecepatan rotasi 7200
rpm, pemasangannya sangat mudah, tidak perlu
membongkar PC dan hanya dengan menghubungkan
port USB ke PC, dan dapat mentransfer data 480 Mbps.

4.3 SSD

SSD sendiri adalah media penyimpanan berbasis chip


flash yang berjenis non volatile memory. Non volatile memory
memungkinkan data yang tersimpan di SSD tidak hilang meski
aliran listrik terputus. Sedangkan yang berjenis volatile akan
kehilangan data ketika aliran listrik terputus, seperti memory
RAM (Random Access Memory).

4.3.1 Fitur SSD


Dalam SSD terdapat fitur TRIM, tetapi tidak
semua SSD memiliki fitur ini. TRIM adalah salah satu
fitur yang terdapat pada SSD yang berguna untuk
memonitoring tiap memori (indexing) dalam SSD,
dimana dia akan secara otomatis membersihkan setiap
sektor data yang tak terpakai, sehingga tidak terjadi
penumpukan sampah yang akan membuat kinerja SSD
menjadi lambat.

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 81

Gambar 4.6 Fitur SSD

4.3.2 Teknologi SSD


Dari sifatnya, SSD dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu berbasis flash dan berbasis DRAM (Dynamic
Random Access Memory). Dipasaran saat ini banyak
kita temui teknologi SSD berbasis flash, misalnya Flash
Disk, Secure Digital (SD Card), Micro SD Card, Multi
Media Card (MMC) dan Compact Flash (CF).
Sementara SSD dengan ukuran fisik sebesar harddisk
konvensional, yaitu ukuran 1,8 inci dan 2,5 inci dengan
kapasitas hingga diatas 128 GB, sejak tahun 2008 sudah
mulai populer di pasaran seiring dengan harganya yang
semakin terjangkau.

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 82

Gambar 4.7 Chip SSD

SSD berbasis flash memanfaatkan sejumlah


kecil DRAM untuk cache yang dipakai untuk
penyimpanan informasi tentang penempatan blok data
serta informasi wear levelling (sebuah teknik untuk
memperpanjang usia pemakain memori berbasis flash).
Sementara pada SSD dengan kinerja tinggi biasanya
juga dilengkapi dengan penyimpanan daya listrik
sementara (energy storage). Komponen ini umumnya
disusun dari rangkaian kapasitor atau baterai yang
berfungsi untuk memindahkan data dari cache SSD ke
flash memory saat komputer dimatikan atau mati
mendadak (jika berbasis kapasitor) atau untuk
menyimpan data sementara dalam cache (jika
menggunakan baterai.

4.3.2.1 SSD Berbasis Flash


Data dalam SSD berbasis flash biasanya
disimpan dalam sel memori pada chip. Dalam ini ada
dua macam jenis sel memori yang umum digunakan,
yaitu jenis MLC (Multi Level Cell) dan SLC (Single
Level Cell). SSD jenis MLC biasanya lebih murah
dibandingkan dengan yang berbasis SLC. Hal ini

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 83

disebabkan MLC menyimpan data sebesar 3 bit atau


lebih setiap selnya, sedangkan untuk SLC hanya 1 bit
saja, sehingga per giga byte-nya menjadi lebih rendah.

Gambar 4.8 SSD

Sedangkan SSD jenis SLC berharga lebih mahal,


namun tipe ini memiliki kelebihan tersendiri sehingga
jika dibandingkan dengan jenis MLC, yaitu kecepatan
transfer data yang lebih tinggi, konsumsi daya yang
lebih rendah dan daya tahan sel memori yang lebih
lama. Salah satu penyebab mahalnya harga SLC ini
adalah ongkos pembuatan yang lebih tinggi per giga
byte-nya mengingat SSD jenis SLC hanya mampu
menyimpan data dengan jumlah yang lebih sedikit per
selnya. SSD jenis SLC ini biasanya digunakan untuk
keperluan militer, misi luar angkasa namun ada juga
yang menjualnya secara konvensional.

4.3.2.2 SSD Berbasis DRAM


SSD dengan teknologi ini memilki kecepatan
akses data yang sangat tinggi (umumnya kurang dari 1
mili detik). Perangkat ini biasanya dilengkapi dengan
baterai internal dan sistem penyimpanan data cadangan
untuk memastikan tetap adanya data dalam SSD saat
komputer dimatikan atau mati mendadak. Dalam
kondisi ini, baterai dalam SSD akan memasok daya
bagi rangkaian sel untuk menyalin semua informasi dari
DRAM ke perangkat penyimpanan cadangan. Saat

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 84

komputer dinyalakan lagi, semua informasi ini akan


dikembalikan lagi ke DRAM.

Gambar 4.9 SSD Berbasis DRAM

4.4 RAID 0 & 1

Raid adalah singkatan dari Redundant Array of the


Inexpensive Disk, pada awalnya Raid digunakan untuk Sistem
Komputer guna melakukan proses mirroring dan striping. Mode
striping ini biasanya dikenal dengan sebutan Raid 0, tujuannya
menggabung dua buah hard disk sehingga dikenali operating
sistem sebagai satu drive yang merupakan penjumlahan 2
kapasitas dari dua hard disk yang di set untuk Raid 0, membawa
keuntungan untuk mempercepat proses Read dan write
dibanding single hard disk dengan spesifikasi yang sama. pada
Miroring atau Raid 1 berguna untuk mengutamakan security
pada enterprise user bahkan data sensitif user daripada peforma,
namun kecepatan Read meningkat karena dapat membaca data
yang sama secara bersamaan, raid 1 ini membutuhkan
minimmal dua buah hard disk.
Pada saat di mana PC belum secanggih sekarang, untuk
dapat melakukan raid Anda masih perlu card pci tambahan,
karena chipset motherboard jaman dahulu tidak mendukung

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 85

fungsi raid, jadi untuk dapat menikmati teknologi Raid jaman


dahulu, selain membutuhkan 2 HDD, Anda juga harus membeli
PCI card (total budget yang harus dikeluarkan jadi lebih mahal)
. Namun sekarang anda tidak perlu khawatir karena chipset
sudah semakin maju pesat sehingga fungsi Raid pun dapat
dimasukan pada single chipset I/O. bahkan Anda sudah dapat
menikmati teknologi raid ini pada Notebook. Notebook
Workstation dan gaming based umumnya mendukung teknologi
Raid karena sesuai dengan kebutuhannya akan high
performance.

Gambar 4.10 RAID

Saat ini Teknologi Raid banyak sekali digunakan oleh


PC Enthusiast dan workstation dalam meningkatkan
Performance Rig nya. Hal ini wajar saja, karena komponen PC
sudah semakin maju dan canggih, namun komponen terlambat
pada sebuah PC adalah hard disk atau sering disebut paling
bottleneck, walaupun Anda menggunakan 10.000 rpm HDD
tetap saja tidak dapat mengimbangi kecepatan komunikasi
chipset dengan memory utama. Walaupun begitu, storage sudah
dibuat sedemikian rupa ke arah Flash based yang sekarang
disebut solid state disk (SSD) yang memiliki kecepatan jauh
melebihi mekanik dari kepingan HDD. Terlebih lagi jika SSD
yang sudah Flash based ini buat dalam bentuk Raid 0 tentunya

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 86

akan semakin cepat. untuk mengetahui lebih jelasnya Anda


dapat melanjutkan Artikel ini dengan Video Review kami
tentang Raid dan komparasi HDD vs SSD dua-dua nya pada
raid 0.

4.5 Flashdisk

Flashdisk sering disebut sebagai USB Drive, Pen Drive,


Pocket Drive, atau microdisk adalah alat penyimpan data/file
yang berupa NAND. Di dalam perangkat ini, tertanam
controller dan memori penyimpan data yang bersifat non –
volatile alias tidak akan hilang meskipun tidak terdapat daya
listrik. Komponen flashdisk lebih sederhana dan relative lebih
sedikit dibandingkan dengan hardisk . Hal ini disebabkan
karena flashdisk tidak memerlukan piringan, motor, atau part
lain yang berkerja secara mekanik. Umur flashdisk saat ini
berkisar 10 tahun (masa pemakian normal). Flashdisk juga
memiliki tipe-tipe seperti tipe-tipe pada USB, yaitu :
 Flashdisk 1.0
 Flashdisk 2.0
 Flaskdisk 3.0

Gambar 4.11 Flashdisk

4.6 Studi Kasus

Banyak yang belum tahu bahwa di windows xp kita dapat


membuat, memformat, atau menghapus partisi harddisk

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 87

menggunakan fitur bawaan dari sistem operasi tersebut. Fitur


tersebut adalah Diskpart, Diskpart dapat di jalankan melalui
Command Prompt di windows. Berikut langkah-langkahnya:

1. Klik Start dan pilih Command Prompt

2. Setelah muncul, ketikan perintah diskpart di command


prompt-nya

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 88

3. Setelah itu kita akan masuk ke dalam fitur diskpart, untuk


mengetahui apa saja perintah-perintah yang ada pada
diskpart kita tinggal mengetik “?” (Tanpa tanda kutip) lalu
Enter.

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 89

4. Sekarang kita akan melihat ada berapa tempat penyimpanan


yang tersedia di komputer kita. Gunakan perintah “list disk”
(tanpa tanda kutip) lalu Enter.

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 90

5. Setelah kita mengetahui ada berapa tempat penyimpanan


yang dapat di buat partisinya, kita harus memilih di Disk
mana kita akan membuat partisi tersebut. Karena disini
hanya terdapat “Disk 0” maka kita pilih “Disk 0”, gunakan
perintah “select disk 0” (tanpa tanda kutip) lalu Enter.

6. Setelah kita memilih Disk 0, kita harus tahu ada berapa


partisi yang ada dalam Disk 0 tersebut. Gunakan perintah
“list partition” (tanpa tanda kutip) lalu Enter. Disini
terdapat partition 1 bertype Primary dimana di partisi
tersebut lah OS windows xp berada. Dan ada partition 2
bertype Extended.

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 91

7. Untuk melihat berapa volume yang ada di komputer kita,


gunakan perintah “list volume” (tanpa tanda kutip) lalu
Enter.

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 92

8. Sekarang kita mulai membuat partisi bertype Logical, disini


kita akan membuat partisi bertype Logical dengan kapasitas
4 GB (giga byte), karena di Diskpart satuan kapasitasnya itu
MB (mega byte) maka kita jadikan 4 GB menjadi 4000
MB. Gunakan perintah “create partition logical size =
4000” lalu tekan Enter.

9. Setelah itu kita lihat hasil kita membuat partisi tadi dengan
perintah “list partition”, lalu di daftar partition akan ada
partition 3 bertype Logical, itu adalah partisi yang barusan
kita buat.

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 93

10. Setelah kita buat partisi kita diharuskan menempatkan


partisi tersebut di drive mana, apakah di drive E, F, dan
lain-lain. Untuk itu kita gunakan perintah “select partition
3” (tanpa tanda kutip) lalu Enter, perintah tersebut
berfungsi memilih partisi yang ada. Setelah itu di samping
kiri tulisan partition 3 terdapat tanda “*” yang berarti
“partition 3” telah kita pilih.

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 94

11. Setelah itu gunakan perintah “assign letter = [drive yg di


inginkan]” disini kita gunakan drive untuk partisi yang beru
kita buat, maka perintahnya “assign letter = E” (tanpa tanda
kutip lalu Enter.

12. Lalu kita format partisi tersebut dengan perintah “format


fs=ntfs label=”New Volume” quick”.

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 95

13. Lalu kita cek di My Computer, ketika kita ingin membuka


drive tersebut maka akan muncul kotak dialog untuk
mengharuskan memformat drive tersebut. Pilih Yes.

14. Lalu kita format dengan ketentuan sebagai berikut.

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma


Bab 4. Secondary Storage 96

15. Setelah selesai partisi baru pun siap digunakan.

Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai