Haryadi1
Abstract
This is a very interesting article in the midst of the enactment of the Law No.
6/2014 on Village. One of the important clauses in the Law is regarding the
10% budget allocation of APBN and APBD for each village administration. In
total, each village will approximately get 1 billion rupiahs. Prior to the
enactment of the Law, in 2011, Pasaman Barat Regency, West Sumatera, has
launched Nagari Budget Allocation Program (Program Alokasi Dana Nagari
or AND) One Billion per Nagari (Satu Miliar per Nagari or SMpN). The
budget will be governed by the Nagari itself. This article presents the research
findings and analysis on the effectiveness of AND SMpN in Pasaman Barat
Regency: a case study on the physical development in Nagari Sinuruik and
Nagari Rabi Jonggor. The measurement of the effectiveness consists of (1)
achievement of objectives; (2) Integration; (3) Adaptation.
Abstrak
Artikel ini sangat menarik ditengah euforia lahirnya UU Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa. Salah satu klausul yang ada di UU Desa adalah tentang adanya
dana 10% dari APBN dan APBD bagi setiap desa. Ini menjadi menarik karena
jika ditotal maka setiap desa akan memperoleh dana sekitar 1 milyar rupiah.
Jauh sebelumnya di Provinsi Sumatera Barat, sejak tahun 2011 disalah satu
pemerintah kabupaten yakni Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah
meluncurkan Program Alokasi Dana Nagari (ADN) Satu Miliar per Nagari
(SMpN) yang pengelolaannnya diserahkan secara utuh kepada nagari. Secara
lengkap tulisan ini menyajikan hasil penelitian dan analisis terhadap
bagaimana “Efektivitas Program Alokasi Dana Nagari (ADN) Satu Miliar Per
Nagari (SMpN) Di Kabupaten Pasaman Barat (Kasus Pembangunan Fisik di
Nagari Sinuruik dan Nagari Rabi Jonggor). Sehingga diketahui bagaimana
efektivitas Program ADN SMpN di Kabupaten Pasaman Barat (kasus
pembangunan fisik di Nagari Sinuruik dan Nagari Rabi Jonggor) mencakup
(1) Pencapaian tujuan; (2) Integrasi, dan (3) Adaptasi.
1
Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS) Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.
Alamat kontak: haryadi_nasution@yahoo.co.id
Evaluasi Program Alokasi Dana Nagari, Haryadi 49
I. Pendahuluan
Program Alokasi Dana Nagari (ADN) Satu Miliar per Nagari adalah
merupakakan salah satu bentuk dari pembangunan daerah, Nawawi (2009:1)
mengemukakan bahwa: “Pembangunan merupakan proses perubahan secara
sengaja untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat”. Disisi lain
Siagian mendefinisikan pembangunan sebagai “Rangkaian usaha mewujudkan
pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh
suatu negara bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa
(nation-building)”.
Saksono menjelaskan bahwa “Implementasi desentralisasi dalam bentuk
pelaksanaan kekuasaan dan wewenang oleh pemerintah daerah dalam rangka
pemenuhan kepentingan dan kebutuhan local, yaitu melalui pembangunan
daerah”. Maka dalam penelitian ini pembangunan daerah yang dimaksud salah
satunya adalah pembangunan fisik berupa pembangunan jalan usaha tani dan
MDA di kejorongan melalui pemanfaatan Program Alokasi Dana Nagari
(ADN) Satu Miliar per Nagari di Kabupaten Pasaman Barat. Dimana
dijelaskan lebih jauh bahwa: „Maksud/niat utama dari desentralisasi bukan
poliik tetapi desentralisasi ditujukan untuk memajukan pembangunan yang
mampu menghasilkan manfaat bagi masyarakat‟. Pembangunan juga mencakup
pengertian menjadi dan mengerjakan. Lebih jelas lagi Bryan and White
mengemukakan bahwa “Pembangunan diartikan sebagai peningkatan
kemampuan orang untuk mempengaruhi masa depannya”.
Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa pembangunan adalah
upaya merubah kehidupan kearah lebih baik dengan mengelola semua
sumberdaya yang ada di wilayahnya semata mata untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah pembangunan nagari di Kabupaten Pasaman Barat. Berkaitan dengan
Efektivitas Program ADN SMpN di Kabupaten Pasaman Barat suatu upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan dengan
pemanfaatan Program ADN SMpN di Kabupaten Pasaman Barat.
Konsep Program ADN SMpN merupakan model pembangunan
masyarakat nagari yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. Kabupaten Pasaman
Barat sebagaimana kabupaten lainnya memiliki persoalan kemiskinan dan
pengangguran yang harus segera ditangani demi tercapainya tujuan nasional
untuk mensejahterakan masyarakat. Program ADN SMpN dijalankan dengan
strategi menjadikan masyarakat nagari sebagai kelompok sasaran serta
54 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-44 No.1 Januari-Maret 2014
1. Pencapaian Tujuan
2. Integrasi
3. Adaptasi
Tabel
KARAKTERISTIK WILAYAH MENURUT DATA
PASAMAN BARAT DALAM ANGKA TAHUN 2010
Total
Lokasi Jenis
No Nagari NO. SPPB Tanggal Alokasi
Kegiatan Kegiatan
Dana
LOKASI TOTAL
N NAGA TANGGA JENIS
NO. SPPB KEGIAT ALOKASI
O RI L KEGIATAN
AN DANA
62 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-44 No.1 Januari-Maret 2014
TOTAL
LOKASI JENIS
NO NAGARI NO. SPPB TANGGAL ALOKASI
KEGIATAN KEGIATAN
DANA
Tabel
REKAP ALOKASI DAN LOKASI PEMBANGUNAN FISIK
NAGARI RABI JONGGOR TAHUN 2013
Total
Lokasi Jenis
No Nagari No. Sppb Tanggal Alokasi
Kegiatan Kegiatan
Dana
Keterangan: Hasil pembangunan fisik jalan usaha tani dari program 1 miliar
per nagari
Sesuai dengan ketentuan dalam Program ADN SMpN ini salah satu
penekanan yang dilakukan dalam rangka memunculkan partisipasi
masyarakat dalam kegiatan pembangunan fisik Program ADN SMpN ini
adalah adanya swadaya dari masyarakat sebanyak 10% dari total pagu
dana pembangunan yang dibutuhkan. Namun dalam pelaksanaannya di
lapangan belum terwujud secara maksimal. Hal tersebut di dukung
dengan hasil wawancara key informant Wali Nagari Sinuruik atas
pertanyaan “Kendala apa yang dihadapi oleh Pemerintah Nagari dalam
melaksanakan pembangunan jalan usaha tani?” Adapun jawaban dari key
informant Wali Nagari Sinuruik adalah sebagai berikut:
Masih ditemuinya seperti pembebasan lahan yang akan dijadikan
titik pembangunan, belum maksimalnya swadaya dari masyarakat dengan
harapan dapat melewati 10 persen dari pagu dana kegiatan yang
dikerjakan.
Kendala tersebut terjadi dikarenakan kondisi sosial ekonomi
masyarakat setempat yang sulit. Untuk mengatasi kendala tersebut pihak
kenagarianpun melakukan langkah-langkah dengan cara nagari
bekerjasama dengan LPMN. Mengajak peran serta masyarakat dan
menanamkan betapa pentingnya partisipasi dalam pembangunan. dengan
cara tersebut sejumlah kendala dapat diatasi. Selain itu, juga ditopang
oleh kondisi lokal bahwa tanah yang terkait pembebasan lahan adalah
tanah ulayat, sehinggga memudahkan dalam hal pembebeasan
dikarenakan penguasaannnya bersifat penguasaan secara adat istiadat
masyarakat.
Begitu juga dalam hal swadaya masyarakat, setelah musyawarah
dilakukan masyarakat rata-rata tertarik untuk berkontribusi dan ikut serta
dalam memberikan sumbangan baik tenaga, pikiran, dan bantuan
peralatan dalam mensukseskan kegiatan pembangunan. secara umum
pencapaian tujuan dalam Program ADN SMpN ini telah tercapai jika
dilihat pada hasil akhirnya, meski dalam prosesnya masih diperlukan
upaya keras oleh pihak kenagarian baik di Nagari Sinuruik maupun
Nagari Rabi Jonggor dalam Pelaksanaan Program ADN SMpN jika
dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan.
Meski demikian, pencapaian tujuan dari Program ADN SMpN ini
tidak seluruhnya mengalami kendala. Seperti yang terdapat di kenagarian
Sinuruik selain memberikan sumbangan berupa keuangan, masyarakat
nagari Sinuruik juga memberikan sumbangan berupa peralatan,
Evaluasi Program Alokasi Dana Nagari, Haryadi 69
2. Aspek Integrasi
3. Aspek Adaptasi
Analisa aspek yang ketiga ini adalah analisa terhadap aspek adaptasi.
Aspek adaptasi ini kemudian mencakup pemberdayaan masyarakat dan
pemeliharaan pencapaian tujuan. Aspek ini dalam rangka menjawab
pertanyaan penelitian “Bagaimanakah Adaptasi Program ADN SMpN
pada pembangunan fisik di Nagari Sinuruik dan Nagari Rabi Jonggor?”
Adapun analisis jawaban dari pertanyaan ini dijabarkan di bawah ini.
Kaitannya dengan efektivitas Program ADN SMpN pada
pembangunan fisik di Nagari Sinuruik dan Nagari Rabi Jonggor adalah
sejauhmana Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat memberdayakan
pemerintahan nagari sekaligus masyarakat nagari serta pemeliharaan
hasil pencapaian tujuan dalam rangka pelaksanaan Program ADN SMpN
pada pembangunan fisik di Nagari Sinuruik dan Nagari Rabi Jonggor
secara baik. Agar bermanfaat bagi masyarakat secara luas sehingga
bermanfaat secara berkelanjutan.
Pemberdayaan masyarakat dalam efektivitas Program ADN SMpN
adalah dimana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan
ADN SMpN untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.
Pemberdayaan masyarakat yang terjadi dalam efektivitas Program ADN
SMpN terlihat dengan warganya ikut berpartisipasi. Hal tersebut sesuai
dengan yang disampaikan oleh 3 key informant yakni Sekretaris Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Kabupaten Pasaman Barat
74 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-44 No.1 Januari-Maret 2014
IV. Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
Daftar Pusataka
Buku
Peraturan Perundang-Undangan
Dokumen
Pedoman Umum Pelaksanaan Alokasi Dana Nagari (ADN) Satu Miliar Per
Nagari Kabupaten Pasaman Barat, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Keluarga Berencana (BPMKB) Kabupaten Pasaman Barat, Tahun 2011.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten
Pasaman Barat Tahun 2012.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Pasaman Barat 2010-2015.
Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga
Berencana (BPMKB) Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat Tahun
2013.
82 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-44 No.1 Januari-Maret 2014
Website