Anda di halaman 1dari 5

MODUL VI VARIASI TEGANGAN

Khusnul Khotimah (K1C016001)


Asisten: Endah Tri Listiowati
Tanggal Percobaan: 1/06/2018
PAF15211P-Elektronika Dasar II
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Abstrak catu daya dengan tegangan relative kecil tetapi banyak


juga peralatan yang membutuhkan tegangan oprasional
Percobaaan Variasi Tegangan ini dilakukan untuk
cukup tinggi, bahkan sampai ribuan volt (sebagai contoh
memahami berbagai variasi yang dapat dikerjakan
laser dan sinar X). Untuk mengantisipasi hal tersebut
dengan tergangan, diantaranya membuat rangkaian
maka dibuatlah rangkaian yang dapat digunakan untuk
pembagi tegangan dan pelipat tegangan. Percobaan
memenuhi hal tersebut, yaitu rangakaian pembagi
dengan rangkaian pembagi tegangan dilakukan dengan
tegangan dan rangakaian pelipat tegangan [1].
cara merangkai rangkaian loop tertutup dengan dua
buah resistor tersusun seri dan sebuah sumber Pembagi Tegangan
tegangan dengan tegangan masukkan sebesar 20 Vpp.
Rangkaian pembagi tegangan biasanya digunakan untuk
Kemudian pengukuran tegangan dilakukan pada R2,
membuat suatu tegangan referensi dari sumber
serta dengan mengganti R1 dengan potensiometer dan
tegangan yang lebih besar, titik tegangan referensi pada
memvariasikan nilai hambatannya. Pada percobaan
senso, untuk memberikan bias pada rangkaian penguat
menggunakan rangkaian pelipat tegangan dilakukan
atauuntuk memberi bias pada komponen aktif.
dengan merangkai rangkaian yang terdiri dari enam
Rangkaian pembagi tegangan pada dasarnya dapat
kapasitor dan enam buah dioda. Kemudian mengukur
dibuat dengan dua buah resistor [2].
tegangan di titik yang telah ditentukan (A,B,C, dan D).
Sehingga didapatkan pemahaman mengenai berbagai Rangkaian pembagi tegangan berfungsi membagi
variasi yang dapat dikerjakan dengan tegangan, tegangan input menjadi beberapa bagian tegangan
diantaranya membuat rangkaian pembagi tegangan output. Pada contoh rangkaian diatas, tegangan input
dan pelipat tegangan. Vin dibagi menjadi dua buah tegangan yaitu tegangan
V1dan tegangan V2. Berdasarkan hukum ohm dapat
Kata kunci: Potensiometer, pembagi tegangan, pelipat
diketahui bahwa nilai V1 sama dengan kuat arus (I) kali
tegangan.
Resistor (R1) dan V2 sama dengan kuat arus (I) kali
Resistor (R2). Sedangkan nilai I adalah tegangan Vin
1. PENDAHULUAN
dibagi resistor total (Rtotal) yang merupakan hasil dari
Catu daya merupakan perangkat baku dalam dunia resistor R1 ditambah resistor R2 [3].
elektronika. Suatu rangkaian elektronika dapat bekerja
V1 = I * R1 —-> I = V1/R1 (rumus 1)
secara optimal apabila mendapat catu daya sesuai
kebutuhan. untuk memenuhi kebutuhan tersebut V2 = I * R2 —-> I = V2/R2 (rumus 2)
maka dibuatlah rangkaian yang dapat digunakan sesuai
I = Vin / (R1 + R2) (rumus3)
kebutuhan, yaitu pembagi tegangan dan pelipat
tegangan. Dari ketiga rumus diatas dapat diperoleh rumus mencari
V2 tanpa menghitung kuat arus lebih dulu, yaitu dengan
Percobaan Pembagi tegangan dilakukan dengan
mensubstitusikan rumus 1 dan rumus 2 pada rumus 3.
merangkai rangkaian loop tertutup yang terdiri dari dua
buah resisitor tersusun seri, yang dihubungkan dengan I = Vin / (R1+R2)
generator isyarat pada inputnya, kemudian mengukur
V1/R1 = Vin / (R1+R2)
tegangan pada masing masing hambatannya,
mengganti resistor 2 dengan potensio, melakukan V1 = R1 * Vin / (R1+R2) atau lazim ditulis seperti ini :
variasi dan kembali mengukur tegangan pada masing
masing hambatan
Pada percobaan pelipat tegangan dilakukan dengan
merangkai rangkaian pelipat tegangan dengan enam
buah dioda dan enam buah kapasitor yang kemudian
mengukur tegangan ditiap titiknya. dengan cara yang sama dapat dicari rumus tegangan v2
berikut ini :
2. STUDI PUSTAKA I = Vin / (R1+R2)
Suatu rangkaian elektronika akan bekerja secara V2/R2 = Vin / (R1+R2)
optimal apabila mendapatkan catu daya yang sesuai
kebutuhan. Terkadang suatu peralatan membutuhkan V2 = R2 * Vin / (R1+R2) atau lazim ditulis seperti ini:
6. Resistor 10 kΩ dan 20 Kω
7. Potensio 100 kΩ
8. Dioda

Pelipat Tegangan 9. Kapasitor 1000 pF/100 V

Rangkaian pelipat tegangan adalah rangkaian yang


dapat menghasilkan tegangan DC beberapa kali lebih
besar dari tegangan puncak sinyal input. Dengan kata
lain, sinyal DC yang dihasilkan dapat sebesar 2x, 3x, 4x
dan seterusnya dari besarnya sinyal AC yang masuk
rangkaian. Rangkaian pelipat tegangan digunakan pada
rangkaian pencatu tabung sinar katoda [4].
Rangkaian ini terlihat seperti penyearah tegangan tetapi
dengan letak kapasitor dan dioda yang berbeda. Fungsi
kapasitor pada rangkaian ini adalah sebagai penyimpan
energi dan dioda sebagai penyearah tegangan. Gambar 3-1 Rangkaian Pembagi Tegangan
Siklus pertama dari tegangan Vin adalah siklus negatif,
membuat dioda pertama menjadi rangkaian tertutup
dan dioda kedua menjadi rangkaian terbuka. Kapasitor
C1 diisi hingga tegangannya sama dengan Vin.
Kemudian pada saat siklus positif dioda pertama
menjadi rangkaian terbuka dan dioda kedua menjadi
rangkaian tertutup. Karena kapasitor C1 sebelumnya
sudah terisi penuh dan ada beda potensial terhadap
kapasitor C2 yang masih kosong, terjadi proses
pengisian kapasitor dengan beda potensial yang lebih
besar dari sebelumnya yaitu Vin + C1 karena mereka
dianggap satu sumber. Kapasitor C2 diisi penuh hingga
mencapai 2 Vin (Vin + C1). Gambar 3-2 Rangkaian Pelipat Tegangan

Setelah itu siklus negatif selanjutnya membuat


tegangan pada C1 kosong (Tegangan pada C1 adalah Vin
dan siklus tegangan input sedang negatif -Vin) Sehingga
membuat tegangan pada katoda dioda pertama 0 V.
Tegangan pada katoda dioda pertama sama dengan
tegangan pada anoda dioda kedua membuat dioda
kedua berubah menjadi rangkaian terbuka. Selanjutnya
kapasitor C3 mulai diisi dengan tegangan dari kapasitor
C2 menuju Vin.
Selanjutnya siklus positif membuat C1 kembali terisi
sehingga tegangan katoda dioda 1 kembali 200v. Karena
menganggap dioda ideal maka dioda 2 menjadi
rangkaian tertutup dan mengingat tegangan C3 adalah
400v maka dioda 3 menjadi rangkaian terbuka.
Kemudian kapasitor C4 diisi dengan tegangan dari
Kapasitor C4 menuju Vin seperti siklus ketiga [5].

3. METODOLOGI
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini
yaitu:
1. Osiloskop (CRO)
2. Generator Isyarat
3. Breadboard
4. MMD
5. kabel penghubung, jumper
3.1 PEMBAGI TEGANGAN 4. HASIL DAN ANALISIS
Bedasarkan percobaan yang telah dilakukan maka
Menyusun rangkaian seperti gambar
diperoleh data sebagai berikut:
3.1
4.1 Pembagi Tegangan
A. Rangkaian Pembagi Tegangan

menghubungkan input rangkaian dengan generator R1 R2 V1 V2 VG


isyarat

20kohm 10kohm 14.7 5.3 20

mengatur agar generator isyarat mempunyai


tegangna masukan sebesarar 2 Vpp pada frekuensi 1
KHz
No R2 V2 VR1 V1 VG

1 10kohm 1.6 v 1.2 18.4 20 v


mengukur tegangan pada R1 dan R2 dengan
osiloskop 2 10kohm 1.6 v 2 18.4 20 v

3 10kohm 1.6 v 3 18.4 20 v


mengganti R1 dengan potensio 100kΩ
4 10kohm 1.6 v 4 18.4 20 v

mengatur potensio agar tegangan R2 (V2) bervariasi dari


minimum sampai maksimum (variasikan setiap 2 Vpp) Sesuai dengan prinsip kerja rangkaian pembagi
tegangan, nilai V1+V2 yang didapat pada pengukuran
akan sama dengan VG. Namun pada pengukuran yang
telah dilakukan didapatkan hasil yang berbeda yaitu
mengukur nilai hambatan potensio dengan MMD dan tegangan
V1+V2 lebih besar dibandingkan dengan VG,.
pada R1 (v1) dengan osiloskop, pada setiap variasinya
Hal tersebut dapat disebabkan karena pengukuran yang
dilakukan menggunakan Osiloskop yang prinsip
kerjanya mengukur tegangan puncak ke pencak dan
Gambar 3-4 Diagram percobaan pembagi tegangan tegangan maksimum. Sehingga dalam pembacaannya
pun dapat terjadi kesalahan. Kesalahan pembacaan
tersebut terjadi karena skala pada osiloscop paling kecil
3.2 PELIPAT TEGANGAN sebesar 0.2. sehingga dalam pembacaan manual seperti
ini kita tidak dapat mendapatkan nilai tegangan yang
Menyusun rangkaian seperti tepat. Berbeda jika pengukuran dilakukan dengan
gambar 3.2 menggunakan Multimeter Digital (voltmeter) yang
mengukur langsung tegangan efektif.
B. Rangkaian Pelipat Tegangan

menghubungkan input rangkaian dengan


generator isyarat Posisi Tegangan VG Faktor
Kelipatan

A 1.7 V 2V O.85
mengatur agar generator isyarat mempunyai
tegangna masukan sebesarar 2 Vpp pada B 0V 2V 0
frekuensi 1 KHz

C 1.7 V 2V 0.85

D 0V 2V 0
mengukur tegangan pada titik-
titik A, B, C, dan D.

Gambar 3-5 Diagram percobaan pelipat tegangan Hasil pengukuran tegangan pada tabel diatas
menunjukan tegangan pada titik A, B, C dan D yang
mengalami kenaikkan tegnagan dengan nilai faktor
kelipatan tegangan yang semakin tinggi dari titikA, B, C
ke titik D. Nilai faktor kelipatan yaitu nilai besarnya
kelipatan tegangan pada masing-masing titik yang
diperoleh dengan perbandingan antara tegangan pada
titik tertentu dengan VG. Pada titik B dan D tegangan
tidak diperoleh diperoleh karena pada titik tersebut
ada perubahann dari AC menjadi DC. Sehinngga grafik
tegangan yang diperoleh akan sperti grafik berwarna
merah pada soal kuis. Grafik tersebut tidak akan
terbaca oleh osiloscop grafik tunggal seperti yang
dggunakan dalam percobaan ini
Rangkaian pembagi tegangan (voltage divider)
merupakan dasar untuk memahami rangkaian DC atau
rangkaian elektronika yang lebih komplek. Rangkaian
Pelipat tegangan dapat memperbesar tegangan dari
trafo, karena tegangan trafo memuati
kedua kapasitor silih berganti. Kapasitor dimuati sampai
harga maksimal Vm, sedang Vo atau tegangan output
adalah tegangan pada ujung kedua kapasitor yang
masing-masing tegangannya sebesar nilai Vm,
sehingga Vo dapat mencapai tegangan sebesar 2x Vm.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari percobaa variasi tegangan yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Rangkaian pembagi tegangan adalah
rangkaian yang membagi tegangan input
menjadi beberapa bagian tegangan output.
2. Rangkaian pelipat tegangan adalah rangkaian
yang dapat menghasilkan tegangan beberapa
kali lebih besar dari tegangan puncak sinyal
masukannya.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Hartono dkk, Modul Praktikum Elektronika Dasar
II, UNSOED, Purwokerto, 2018.
[2] http://elektronika-dasar.web.id/pembagi-
tegangan-voltage-divider/. 1 Juni 2018, 22.10
WIB.
[3] https://abisabrina.wordpress.com/2013/11/22/
prinsip-kerja-rangkaian-pembagi-tegangan/ . 1
Juni 2018, 22.10 WIB.
[4] http://fshamouzcier.blogspot.co.id/2012/03/cla
mper-cliper-dan-pelipat-tegangan.html 1 Juni
2018, 22.10 WIB.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai