Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM INFRARED

Nama kelompok :

1. Adjie Wahyudin
2. Akhyat Maulana
3. Amrul Hanifah
4. Chairin Zulfia
5. Faqih Auliya Muhammad

Pengertian

Terapi infrared adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
yang menggunakan gelombang elektromagnetik infra merah dengan karakteristik gelombang adalah
panjang gelombang 770nm-106 nm, berada di antara spektrum gelombang cahaya yang dapat dilihat
dengan gelombang microwave, dengan tujuan untuk pemanasan struktur muskuloskeletal yang
terletak superfisial dengan daya penetrasi 0,8-1mm.

I. Standar Operasi Penggunaan (SOP)


 Persiapan Alat
Perlu dipersiapkan alat serta pemeriksaan alat antara lain meliputi kebelnya, jenis lampu,
besarnya watt. Pada umumnya generator non luminous diperlukan waktu pemanasan
sekitar 5 menit.
Untuk pengobatan lokal biasanya menggunakan reflector berbentuk parabola yang di
dalamnya hanya ada 1 bolam.Sedangkan untuk general (misalnya punggung) dengan
menggunakan beberapa lampu yang di pasang pada reflector semi sekuler.
 Persiapan Penderita
Posisi penderita diatur seenak (confortable) mungkin disesuaikan dengan daerah yang
diobati. Posisinya bisa duduk, terlentang, atau tengkurap. Daerah yang diobati bebas dari
pakaian serta perlu dilakukan test sensibilitas terhadap panas dan dingin. Test ini bisa
dilakukan dengan menggunakan tabung berisi air hangat dan dingin. Bila terjadi gangguan
sensibili panas dan dingin pada daerah tersebut, maka pengobatan dengan infra merah.
 Pengaturan dosis (Penggunaan)
Pada penggunaan lampu luminous jarak antara 45-60 cm, Sinar diusahakan tegak lurus
dengan daerah yang diobati serta waktu antara 10-15 menit. Pada penggunaan lampu
luminous jarak lampu 35-45 cm. Sinar diusahakan tegak lurus, waktu antara 10-30 menit
disesuaikan dengan kondisi penyakitnya.
 Evaluasi
Hal ini bisa dilakukan penyinaran dengan sinar infra merah dan juga saat penyinaran, apakah
ada rasa panas terlalu tinggi atau, terlalu banyak keringat keluar, hal ini harus dihindarkan.
Apabila waktu pengobatan selesai perlu dievaluasi lagi dan dibandingkan dengan keadaan
sebelumnya.

II. Blok diagram Infrared


Power Supply Mikrokontroler Penguat Infrared

1. Saklar sebagai memutus atau nyabungkan jala-jala PLN.


2. Setting dimer sebagai pengatur arus yang mengontrol nyala lampu dari mati, redup, terang.
3. Lampu infrared sebagai beban.

III. Prinsip Kerja Infrared


1. Tegangan masuk pada rangkain dan melewati resistor (sebagai pengaman potensio).
2. Lalu melewati potensio yang berfungsi sebagai pengatur beser kecilnya arus yang masuk
pada triac. Agar lampu bisa menyala mati, redup, terang.
3. Arus masuk menyulut anoda dan katoda sehingga saturasi, lampu infrared menyala.
4. Capasitor di taroh di antara T2 dan gate triac berfungsi untuk memperhalus nyala lampu
antara mati, redup, terang.

IV. Gambar alat dan rangkaian Infrared

Anda mungkin juga menyukai