PERCOBAAN Antosianin
PERCOBAAN Antosianin
I. Tujuan percobaan
Mempelajari cara isolasi antosianin dari ubi jalar ungu
1.2 Bahan
1. Ubi jalar ungu
2. Etanol-HCl 1%
3. HCl 2M
4. NaOH 2M
5. Kertas Saring
6. Kertas pH universal
7. Aluminium foil
VI. Kesimpulan
1. Ubi jalar ungu mengandung senyawa antosianin, yakni suatu kelompok senyawa flavonoid
yang berwarna ungu. pigmen yang memiliki manfaat sebagai antioksidan, antibakteri, dan
hebatnya lagi senyawa ini berfungsi untuk mencegah penyakit kanker, jantung, dan stroke.
2. Ubi jalar ungu diisolasi dengan cara menambahkan larutan Etanol – HCl 1 % sebanyak 100
ml.
3. Nilai Absorban yang diperoleh pada pH 1 adalah 0,086 dan nilai Absorban pada pH 4,5
adalah 0,581 dan Jumlah nilai absorban yang murni ialah -0,495
4. Jumlah nilai total antosianin yang diperoleh ialah sebesar -33,0638
DAFTAR PUSTAKA
Kartasapoetra, A.G. 1994. Teknologi Penanganan Pasca Panen. Rineka cipta. Jakarta
Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka. Jakarta
Muchtadi, Tien R dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Sudarmadji, slamet dkk. 2003. Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Jakarta.
5.3 Pembahasan
Senyawa antosianin adalah termasuk kelompok senyawa flavonoid yang berwarna
ungu.Ubi jalar ungu mengandung senyawa antosianin, yakni suatu pigmen yang memiliki
manfaat sebagai antioksidan, antibakteri, dan hebatnya lagi senyawa ini berfungsi untuk
mencegah penyakit kanker, jantung, dan stroke. Sebagai antioksidan dan antibakteri, ubi jalar
ungu bahkan mampu mengungguli sebanyak 2,5 hingga 3,2 kali blueberry. Oleh karena itu
dalam percobaan ini akan dilakukan proses isolasi antosianin dari ubi jalar ungu.
Pada perlakuan pertama 5 gram tepung ubi jalar ungu dimasukkan ke dalam erlenmeyer
250 ml,bahan yang digunakan ialah ubi jalar ungu yang berbentuk serbuk agar supaya mudah
larut dalam larutan pelarut. kemudian ditambahkan ke dalamnya etanol – HCl 1 % sebanyak
100 ml. Tujuan dari penambahan etanol – HCl 1 % tersebut adalah untuk mengekstraksi
campuran dalam suasana asam. Hal tersebut dikarenakan antosianin tidak dapat bereaksi
dengan baik dalam larutan netral atau basa, oleh karena itu antosianin harus diekstraksi
dengan pelarut yang mengandung asam asetat atau asam hidroklorida. Selanjutnya campuran
tersebut dikocok diatas mesin kocok agitasi 250 rpm selama dua jam agar dapat terekstraksi
sempurna. Kemudian campuran tersebut disaring dan ditampung filtratnya.
Kemudian filtrat dari ekstrak tersebut dimasukkan ke dalam dua buah gelas kimia yang
masing-masing diisi sebanyak 5 ml. Selanjutnya kedalam gelas kimia yang pertama
ditambahkan 5 ml HCl 2 M dan diperoleh larutan yang berwarna merah. Sedangkan untuk
gelas kimia yang kedua ditambahkan dengan NaOH 2 M sebanyak 5 M dan diperoleh larutan
yang berwarna hijau muda. Hal tersebut menurut Sudarmadji, dkk (2003) menyatakan bahwa
Sebagian besar antosianin berwarna kemerahan dalam larutan asam, tetapi menjadi ungu, biru
dan hijau dengan meningkatnya pH yang akhirnya rusak dalam larutan alkali kuat. Jadi
percobaan yang d lakukan telah sesuai dengan literatur.
Selanjutnya sisa filtrat ekstrak tersebut dibagi menjadi dua bagian yang kemudian
diatur kedua pH larutannya menjadi pH 1 dan pH 4,5. Lalu kedua filtrat tersebut di ukur
serapannya pada panjang gelombang 510 nm dan 701 nm. Untuk larutan dengan pH 1
diperoleh hasil sebesar 0,089 pada panjang gelombang 510 nm dan 0,003 pada panjang
gelombang 700 nm. Sedangkan untuk larutan dengan pH 4,5diperoleh hasil sebesar 0,901
pada panjang gelombang 510 nm dan 0,320 pada panjang gelombang 700 nm. Dan dari hasil
tersebut diperoleh nilai absorbansi yaitu -0,495 serta total anosianinnya diperoleh sebesar -
8,2659mg/L. Hal yang diperoleh tidak sesuai dengan literatur bahwa kandungan pigmen
antosianin dari ubi jalar ungu sebesar 84-600 mg/100 gr berat basah. Hal tersebut mungkin
dikarenakan kurangnya ketelitian praktikan dalam melakukan praktikum