Anda di halaman 1dari 5

RESUME UNDANG-UNDANG

MAKALAH
Memenuhi tugas matakuliah

MIK 3

Yang dibina oleh Gunawan

Disusun Oleh
Sastya Alfin Nanda (17410172021)

PRODI D-III PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


JURUSAN KESEHATAN TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES MALANG
2019
RESUME
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 55 TAHUN 2013
TENTANG
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PEREKAM MEDIS

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Pasal 1 ini menjelaskan tentang definisi Perekam Medis, Rekam Medis,
Manajemen Pelayanan Rekam Medis, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Surat Tanda Registrasi
Perekam Medis, Surat Izin Kerja, Standart Profesi Perekam Medis, Menteri, Majelis Tenaga
Kesehatan Indonesia, Majelis Tenaga Kesehatan provinsi, dan Organisasi Profesi.

Pasal 2

Dalam Peraturan Pasal 2 ini diatur segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan rekam
medis dan informasi kesehatan yang harus dilaksanakan oleh Perekam Medis dalam melaksanakan
pekerjaannya.

BAB II
PERIZINAN

Pasal 3

Dalam Peraturan Pasal 3 ini menjelaskan tentang Standart kualifikasi Pendidikan Perekam Medis.

Pasal 4
Dalam Peraturan Pasal 4 ini menjelaskan tentang Sertifikasi Kompetensi dan STR yang harus
dimiliki oleh perekam medis.

Pasal 5
Dalam Peraturan Pasal 5 ini menjelaskan tentang perpanjangan STR.

Pasal 6
Dalam Peraturan Pasal 6 ini menjelaskan tentang SIK yang harus dimiliki Perekam Medis untuk
Syarat bekerja.

Pasal 7
Dalam Peraturan Pasal 7 ini menjelaskan tentang ketentuan dan syarat-syarat Perekam Medis
untuk memperoleh SIK.
Pasal 8
Dalam Peraturan Pasal 8 ini menjelaskan tentang ketentuan dan syarat-syarat Perekam Medis dari
Luar negeri untuk mengurus SIK.

Pasal 9
Dalam Peraturan Pasal 9 ini menjelaskan tentang masa berlakunya SIK.

Pasal 10
Dalam Peraturan Pasal 10 ini menjelaskan tentang ketentuan pekerjaan Perekam Medis yg hanya
bisa di 2 fanyankes.

Pasal 11
Dalam Peraturan Pasal 11 ini menjelaskan tentang tempat kerja Perekam Medis.

Pasal 12
Dalam Peraturan Pasal 12 ini menjelaskan tentang izin kerja Perekam Medis yang tidak punya
SIK.

Pasal 13
Dalam Peraturan Pasal 13 ini menjelaskan tentang wewenang Perekam Medis dalam melakukan
pekerjaannya sesuai kualifikasi pendidikannya. Ahli madya, Sarjana Terapan, dan Magister
Rekam Medis.

Pasal 14
Dalam Peraturan Pasal 14 ini menjelaskan tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh Perekam
Medis dalam memberikan pelayanan.

Pasal 15
Dalam Peraturan Pasal 15 ini menjelaskan tentang bentuk pelayanan rekam medis dan informasi
kesehatan yang dilakukan oleh Perekam Medis.

Pasal 16
Dalam Peraturan Pasal 16 ini menjelaskan tentang Perekam Medis dalam kegiatan
pencatatan/perekaman sampai dengan pelaporan.

Pasal 17
Dalam Peraturan Pasal 17 ini menjelaskan tentang hak Perekam Medis dalam menjalankan
pekerjaannya.

Pasal 18
Dalam Peraturan Pasal 18 ini menjelaskan tentang kewajiban Perekam Medis dalam menjalankan
pekerjaannya.
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 19

Dalam Peraturan Pasal 19 ini menjelaskan tentang pembinaan dan pengawasan yang dilakukan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, MTKI,
dan MTKP untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan oleh Perekam Medis.

Pasal 20

Dalam Peraturan Pasal 20 ini menjelaskan tentang Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib
melaporkan Perekam Medis yang bekerja dan berhenti bekerja di fasilitas pelayanan kesehatannya
pada tiap triwulan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada
Organisasi Profesi dan Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota wajib melaporkan Perekam Medis
yang bekerja di daerahnya setiap 1 (satu) tahun kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.

Pasal 21

Dalam peraturan Pasal 21 ini menjelaskan tentang Menteri, pemerintah daerah provinsi atau kepala
dinas kesehatan provinsi dan pemerintah daerah kabupaten kota/kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota dapat memberikan tindakan administratif kepada Perekam Medis yang melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan penyelenggaraan pekerjaan Perekam Medis dalam Peraturan
Menteri ini.

Pasal 22

Dalam peraturan Pasal 22 ini menjelaskan tentang pemberian sanksi kepada Perekam Medis yang
melakukan pekerjaan tanpa memiliki SIK perekam medis oleh Pemerintah daerah kabupaten/kota
atau kepala dinas kesehatan kabupaten/kota.
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 23

Dalam Peraturan Pasal 23 ini menjelaskan tentang Perekam Medis yang telah menjalankan
pekerjaan rekam medis dan informasi kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebelum
ditetapkan Peraturan Menteri ini, harus memiliki STR Perekam Medis sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan Perekam Medis yang telah menjalankan pekerjaan rekam medis dan
informasi kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebelum ditetapkan Peraturan Menteri ini,
dinyatakan telah memiliki SIK Perekam Medis berdasarkan Peraturan Menteri ini.

Pasal 24
Dalam Peraturan Pasal 24 ini menjelaskan tentang Standar Profesi Perekam Medis yang ditetapkan
oleh Organisasi Profesi masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan
Menteri ini dan belum ditetapkan yang baru oleh Organisasi Profesi.

Pasal 25

Dalam Peraturan Pasal 25 ini menjelaskan tentang Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku
maka Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 377/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 26

Dalam Peraturan Pasal 26 ini menjelaskan tentang berlakunya peraturan Menteri ini sejak tanggal
diundangkan nya dan penempatan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai