SIL 351
3
TSD © 2017 (Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, Khisty & Lall, 2005, p.7)
Materi
1. Pendahuluan
2. Survey lalu lintas
3. Perencanaan kapasitas ruas jalan Perencanaan
4. Bagian jalinan dan bundaran kapasitas jalan
5. Bagian jalinan dan bundaran dan manajemen
6. Perencanaan simpang tidak bersinyal lalu lintas
7. Perencanaan simpang bersinyal
8. Perencanaan kapasitas jalan bebas hambatan
Perencanaan
9. Dasar perencanaan geometri jalan geometrik
10. Perencanaan geometri jalan alinyemen horisontal vertikal (alinyemen) jalan
11. Perencanaan perkerasan jalan dasar
12. Perencanaan perkerasan jalan fleksibel Perencanaan
13. Perencanaan perkerasan jalan rigid perkerasan jalan
14. Survey indeks perkerasan jalan
4
TSD © 2017
Pendahuluan
Parameter dasar teknik lalu lintas:
Kecepatan, adalah jarak yang ditempuh
kendaraan per satuan waktu.
Volume, atau arus lalu lintas, adalah jumlah
kendaraan yang melintas suatu titik pada ruas
jalan dalam satuan waktu tertentu.
Kepadatan, adalah jumlah kendaraan per satuan
panjang jalan.
5
TSD © 2017
Pendahuluan
Kecepatan, adalah jarak yang ditempuh
kendaraan per satuan waktu.
• Kecepatan tiap kendaraan relatif beragam.
• Diperlukan sampel kecepatan perwakilan dari
keseluruhan kendaraan yang disurvey,
menjadi kecepatan rata-rata.
6
TSD © 2017
Pendahuluan
8
TSD © 2017
Pendahuluan
Spot speed dan time mean speed
Diperoleh dari rata-rata kecepatan titik
9
TSD © 2017
Pendahuluan
Contoh:
Titik pengamatan
12
TSD © 2017
Pendahuluan
Kepadatan
Kepadatan atau density adalah jumlah
kendaraan yang menempati suatu panjang jalan
atau lajur jalan tertentu, pada waktu tertentu.
13
TSD © 2017
Pendahuluan
Kepadatan
Memiliki satuan kendaraan/panjang, umumnya
dinyatakan dalam kendaraan/km.
Dapat diperoleh dari (1) foto udara, atau (2)
hubungan matematis volume (arus) dan
kecepatan.
17
TSD © 2017 (Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, Khisty & Lall, 2005, p.125)
Pendahuluan
Contoh (1):
di titik pengamatan AA‟didapatkan 8 kendaraan melintas dalam
25 detik.
•Berapa tingkat arus dalam tiap jamnya? 1152 kend/jam.
Dalam 25 detik pengamatan tsb didapatkan tiap kendaraan
melintas titik AA‟berturut-turut di detik ke 2.0, 5.3, 7.6, 12.0,
13.2, 18.5, 20.0 dan 23.2.
•Berapa headway dan headway rata-ratanya?
Headway (detik) : 1 – 2 : 3,3 Headway rata-rata: 3,03 detik
2–3 : 2,3
3–4 : 4,4
4–5 : 1,2
5–6 : 5,3
6–7 : 1,5
40
7–8 : 3,2 TSD © 2017
Pendahuluan
Contoh (2):
(Lanjutan) Pengukuran dilakukan juga di titik BB‟yang berjarak
250 meter dari AA‟dengan hasil sebagai berikut. Berapa
kecepatan rata-rata waktu, dan kecepatan rata-rata ruang?
41
TSD © 2017
Pendahuluan
Hubungan kecepatan, arus dan kepadatan
Empiris: 900
pcu/h/lane
20
TSD © 2017 (Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, Khisty & Lall, 2005, p.125)
Pendahuluan
Hubungan kecepatan, arus dan kepadatan
21
TSD © 2017 (Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, Khisty & Lall, 2005, p.125)
Pendahuluan
Hubungan kecepatan, arus dan kepadatan
22
TSD © 2017
Pendahuluan
Hubungan kecepatan, arus dan kepadatan
23
TSD © 2017
Pendahuluan
Hubungan kecepatan, arus dan kepadatan
Dengan nilai k = (A – v) / B
• Berapa nilai kecepatan rata-rata maksimum?
• Berapa puncak kurva sebagai nilai maksimum arus q?
24
TSD © 2017
Pendahuluan
Hubungan kecepatan, arus dan kepadatan
25
TSD © 2017 (Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, Khisty & Lall, 2005, p.126)
Pendahuluan
Hubungan kecepatan, arus dan kepadatan
27
TSD © 2017
Pendahuluan
Hubungan kecepatan, arus dan kepadatan
Usulan teori hubungan kecepatan, arus dan kepadatan.
Greenshields (1935)
TSD © 2017
Survey Lalu Lintas
Survey perencanaan
1. Lahan dan topografi
- Mendapatkan profil ketinggian tanah
- Mendapatkan trase, alinyemen horisontal – vertikal
yang terbaik, aman dan nyaman
- Menghindari cagar alam, budaya, tapal batas
- Informasi resiko potongan dengan infrastruktur
eksisting, misal. Sutet, jaringan pipa, irigasi, dll
30
TSD © 2017
Survey Lalu Lintas
Survey perencanaan
2. Tata guna lahan, populasi, prediksi demand
- Mendapatkan obyek penting yang perlu
dihubungkan
- Mengetahui populasi penduduk, tata guna lahan
dan besarannya, dan prediksi traffic demand yang
akan terbangkit
31
TSD © 2017
Survey Lalu Lintas
Survey perencanaan
3. Penyelidikan tanah
- Mendapatkan sifat fisik-mekanik tanah yang akan
dilewati dan digunakan sebagai tanah dasar jalan
- Mendapatkan kebutuhan jembatan, terowongan,
atau infrastruktur khusus lain.
32
TSD © 2017
Survey Lalu Lintas
2. Survey Analisis dan Evaluasi
Diantaranya meliputi:
• Survey arus lalu lintas (jumlah, jenis/komposisi)
• Survey kecepatan, tundaan, headway
• Survey asal – tujuan
• Survey perparkiran, hambatan samping, pejalan kaki
• Survey geometrik jalan dan simpang
• Survey alinyemen vertikal – horisontal jalan
33
TSD © 2017
Survey Lalu Lintas
Survey Analisis dan Evaluasi
• Survey arus lalu lintas (jumlah, jenis/komposisi)
• Survey kecepatan, tundaan, headway
Selatan (s)
35
TSD © 2017
Survey Lalu Lintas
Survey Analisis dan Evaluasi
• Survey kecepatan: Metode Moving Car Observer atau Survey Kendaraan Bergerak
Utara (u)
Ou & Pu
Ms Uu.r atau Vu adalah kecepatan perjalanan (space
mean speed) arus lalu lintas dari selatan ke utara
Selatan (s)
36
TSD © 2017
Survey Lalu Lintas
Moving car observer Arus atau
volume
Mu Kecepatan
Os & Ps
Qu : volume kendaraan ke arah utara
Ms : jumlah kendaraan yang berpapasan dengan
Ou & Pu observer ketika observer menuju selatan
Ms Ou : jumlah kendaraan yang menyiap observer
ketika observer menuju ke utara
Pu : jumlah kendaraan yang disiap observer
ketika observer menuju ke utara
Tu : waktu perjalanan observer menuju ke utara
Selatan (s)
Ts : waktu perjalanan observer menuju ke
selatan
37
TSD © 2017
Survey Lalu Lintas
Contoh: Moving car observer
38
TSD © 2017
Survey Lalu Lintas
Contoh: Mo ving car observer
39
TSD © 2017
Survey Lalu Lintas
Survey Analisis dan Evaluasi
Survey asal – tujuan
43
TSD © 2017
Perencanaan Kapasitas Jalan
Perhitungan kapasitas
jalan diperlukan di
tahap:
(1) Perencanaan.
(2) Analisis dan
evaluasi.
Dalam perhitungan
untuk perencanaan,
perhitungan kapasitas
diperlukan untuk
mendapatkan dimensi-
dimensi jalan yang
diperlukan meliputi
jumlah lajur, lebar lajur,
pembagian arah,
perlu/tidaknya median,
dan sebagainya.
44
TSD © 2017
Perencanaan Kapasitas Jalan
Definisi dan istilah dalam arus lalu lintas (MKJI)
LV KENDARAAN Kendaraan bermotor ber as dua dengan 4 roda dengan
RINGAN jarak as 2,0-3,0 m (meliputi mobil penumpang, angkot,
pick up, mikrobis, dll)
HV KENDARAAN BERAT Kendaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda (meliputi
bis, truk 2 as, truk 3 as dan truk kombinasi)
MC SEPEDA MOTOR Kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda
UM KENDARAAN TAK Kendaraan dengan roda yang digerakkan oleh orang atau
BERMOTOR hewan (meliputi sepeda, becak, andong, dll)
emp EKIVALENSI MOBIL Faktor konversi berbagai jenis kendaraan dibandingkan
PENUMPANG dengan mobil penumpang/kendaraan ringan (LV)
sehubungan dengan dampaknya pada perilaku lalu lintas.
Untuk LVnilai emp = 1
smp SATUAN MOBIL Satuan arus lalu lintas dari berbagai tipe kendaraan yang
PENUMPANG telah dikonversi dalam LVatau dalam emp=1 45
TSD © 2017
Perencanaan Kapasitas Jalan
Definisi dan istilah dalam arus lalu lintas (MKJI)
Q ARUS LALULINTAS Jumlah kendaraan bermotor yang melewati suatu titik
pada jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kend/jam
(Qkend), smp/jam (Qsmp), atau LHRT(Lalu-lintas Harian Rata-
rata Tahunan)
Fsmp FAKTOR SMP Faktor untuk mengubah arus kendaraan campuran menjadi
arus yang setara dalam smp untuk keperluan analisa
kapasitas
k FAKTOR LHRT Faktor untuk mengubah arus yang dinyatakan dalam LHRT
menjadi arus lalu lintas jam sibuk. QDH = LHRTx k
QDH ARUS JAM RENCANA Arus lalu lintas yang digunakan untuk perancangan, atau
arus jam puncak tahun rencana.
SP PEMISAHAN ARAH Pembagian arah lalu lintas dalam kedua arah jalan,
biasanya dinyatakan dalam prosentase arus total pada
setiap arah, misalnya 60/40, 50/50, dst.
SP arah 1 = 100 x Q1/(Q1+Q2) 46
TSD © 2017
Perencanaan Kapasitas Jalan
Definisi dan istilah dalam arus lalu lintas (MKJI)
47
TSD © 2017
Perencanaan Kapasitas Jalan
Definisi dan istilah dalam arus lalu lintas (MKJI)
48
TSD © 2017
Perencanaan Kapasitas Jalan
Definisi dan istilah dalam arus lalu lintas (MKJI)
49
TSD © 2017
Perencanaan Kapasitas Jalan
Definisi dan istilah dalam arus lalu lintas (MKJI)
50
TSD © 2017
Perencanaan Kapasitas Jalan
Hubungan kecepatan – arus – kerapatan.
51
TSD © 2017
Perencanaan Kapasitas Jalan
Hubungan kecepatan – arus – kerapatan.
52
TSD © 2017
Perencanaan Kapasitas Jalan
Hubungan kecepatan – arus – kerapatan.
Terdapat kondisi standar, dimana
kondisi sesuai dengan penjelasan
dalam manual kapasitas.
53
TSD © 2017
Perencanaan Kapasitas Jalan - Ruas
Perencanaan Kapasitas Ruas Jalan di MKJI 1997
meliputi:
1. Jalan Perkotaan
2. Jalan Luar Kota
3. Jalan Bebas Hambatan
54
TSD © 2017
Perencanaan Kapasitas Jalan - Ruas
1. Jalan Perkotaan
Definisi (MKJI, 1997). “Mempunyai perkembangan secara permanen dan menerus
sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, -apakah
berupa perkembangan lahan atau bukan. Jalan di atau dekat pusat perkotaan dengan
penduduk lebih dari 100.000 selalu digolongkan dalam kelompok ini. Jalan di daerah
perkotaan dengan penduduk kurang dari 100.000 juga digolongkan dalam kelompok
ini jika mempunyai perkembangan samping jalan yang permanen dan menerus”.
Batasan:
- Tepat di atau dekat pusat kota
- Pada daerah dengan penduduk >100.000 jiwa
- Perkembangan guna lahan di samping jalan
- Puncak arus pagi-sore, dan distribusi tidak berimbang
- Prosentase HVrendah
- Keberadaan kereb, dll.
55
TSD © 2017
Jalan Perkotaan
57
TSD © 2017
Jalan Luar Kota
58
TSD © 2017
Jalan Luar Kota
59
TSD © 2017
Jalan Luar Kota
PERTANYAAN 2:
Dengan menganggap pertumbuhan lalu lintas tahunan 7% tersebar merata di seluruh jenis kendaraan,
prediksilah parameter berikut untuk 6 (enam) tahun kemudian:
- Derajat kejenuhan
- Kecepatan
- Derajat iringan
PERTANYAAN 3:
Setelah 6 tahun tersebut, jelaskan pengaruh dari perlakuan alternatif berikut terhadap kapasitas,
derajat kejenuhan, dan derajat iringan (kondisi lain tetap):
60
TSD © 2017
Perencanaan Kapasitas Jalan - Ruas
61
TSD © 2017
Bebas Hambatan
62
TSD © 2017
Bebas Hambatan
63
TSD © 2017
Bebas Hambatan
65
TSD © 2017
Perencanaan Simpang
Perencanaan Simpang
Prioritas/Tidak Bersinyal, Bersinyal, Bundaran
66
TSD © 2017
Perencanaan Simpang
Definisi
Simpang adalah pertemuan antara dua
atau lebih ruas jalan dan akan
membentuk simpul konflik arus lalu
lintas diantaranya.
67
TSD © 2017
Perencanaan Simpang
Definisi
Dalam mengelola adanya konflik arus,
simpang dapat terbagi atas simpang
sebidang (intersection) dan simpang
tidak sebidang (interchange) atau
simpang susun.
Perencanaan Simpang
Pemilihan tipe simpang sangat dipengaruhi oleh:
1. Besarnya arus
2. Perbedaan arus jalan mayor dan minor
3. Pertimbangan keselamatan
4. Faktor lain seperti pejalan kaki, ekonomi, dll
TSD © 2017
Tidak Bersinyal
Perencanaan Simpang
3. Kondisi Lingkungan
Kelas ukuran kota
Tipe Lingkungan
Jalan
Kelas Hambatan samping terdefinisi dengan kualitatif Tinggi, Sedang atau Rendah
TSD © 2017
Perencanaan Simpang
Simpang Bersinyal
73
TSD © 2017
Bersinyal
Perencanaan Simpang
Definisi
Simpang bersinyal memanajemen
kapasitas simpang dengan memberikan
pemisahan antar lintasan arus yang
berkonflik. Pemisahan antar arus yang
bertentangan/berkonflik tersebut
dilakukan dalam dimensi waktu atau
secara bergiliran.
74
TSD © 2017
Bersinyal
Perencanaan Simpang
Pemisahan arus lalu lintas tersebut
dilakukan dengan mendistribusikan arus
lalu lintas melalui pengalokasian waktu
hijau pada masing-masing lengan
simpang.
Perencanaan Simpang
Dalam MKJItinjauan kinerja
simpang bersinyal berkaitan dengan
kapasitas dan perilaku lalu lintas.
TSD © 2017
Bersinyal
Perencanaan Simpang
Fungsi, Keuntungan dan Kerugian Sinyal Lalu Lintas (Fachrurrozy, 2002)
Perencanaan Simpang
Jenis sinyal lalu lintas
1. Fixed time signal atau sinyal dengan waktu
tetap. Pengaturan waktu, fase, waktu siklus
tetap sesuai dengan pengaturan di awal.
Dalam satu simpang dapat diterapkan
beberapa pengaturan fixed time signal di tiap
jam tertentu sesuai pola arus harian yang
didapatkan dari hasil survey lalu lintas.
Perencanaan Simpang
Pengaturan Waktu Sinyal
Dalam pengaturan waktu sinyal lalu lintas terdapat beberapa istilah sebagai berikut:
1. Fase adalah salah satu tahap dari keseluruhan waktu dimana salah satu lengan
atau kombinasi gerakan lalu lintas menjadi hijau (berjalan) dan di saat yang sama
lengan lain atau kombinasi gerakan lalu lintas lain menjadi merah (stop).
2. Siklus adalah perputaran keseluruhan fase dari suatu kondisi (fase) berulang
kembali ke kondisi (fase) awal tersebut.
3. Waktu siklus adalah waktu urutan lengkap yang diperlukan untuk menyelesaikan
satu siklus.
4. Periode antar hijau (intergreen atau IG). IG adalah jeda waktu sejak berakhirnya
waktu hijau satu fase menuju fase berikutnya. IG = kuning + merah semua.
TSD © 2017
Bersinyal
Perencanaan Simpang
Pengaturan Waktu Sinyal
IG
Waktu siklus
TSD © 2017
Bersinyal
Perencanaan Simpang
Pengaturan Waktu Sinyal
Waktu siklus
Waktu siklus
TSD © 2017
Bersinyal
Perencanaan Simpang
Pengaturan Waktu Sinyal
terlawan
terlindung
sebagian
terlindung
sebagian
TSD © 2017
Bersinyal
Perencanaan Simpang
Pengaturan Waktu Sinyal
terlindung
sebagian
terlindung
terlindung
TSD © 2017