Anda di halaman 1dari 3

KATEKESE III (KETIGA)- 18 MARET 2019

"MAKNA MASA PUASA BAGI ORANG KATOLIK"—


SALAM:
Saudara pendengar Radio RRI Pro-1 Tarakan yang berbahagia….
Jumpa lagi dengan saya Alexander Kojongian dalam acara Mimbar Agama Katolik. Malam hari ini kita akan
membahas sambil menrenungkan Tema tentang " MAKNA MASA PUASA BAGI ORANG KATOLIK "—
Saudara pendengar yang berbahagia, kita awali jumpa kita malam ini dengan berdoa, mohon bimbingan dan
penyertaan Tuhan dalam acara ini.
Marilah berdoa,
Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
Allah Bapa di surga, puji syukur kami haturkan ke hadirat-Mu atas segala kasih karunia-Mu yang senantiasa
kami terima dalam kehidupan kami. Engkau memelihara kami, dan senantiasa menuntun, menunjukkan jalan
terbaik untuk kami lalui. Malama hari ini kami akan melanjutkan permenungan kami tentang MAKNA MASA
PUASA BAGI ORANG KATOLIK yang merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan Gereja Katolik,
melalui siaran Mimbar Agama Katolik di RRI Pro-1 Tarakan. Maka kami mohon kehadiran Tuhan dalam acara
ini, bimbinglah kami semua teristimewa para pendengar setia RRI Pro-1 Tarakan dengan Roh Kudus-Mu agar
dibukakan matahati kami untuk mendengarkan firman-Mu, dan mendapatkan pemahaman lebih dalam
mengenai masa Prapaskah dalam penghayatan iman Gereja Katolik. Dengan begitu kami berharap dimampukan
untuk menjalani dengan baik masa puasa,-masa prapaska ini dalam hidup, karya dan pelayan kami. Demi
Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
Saudara pendengar yang berbahagia,…. kita akan mendengarkan Firman Tuhan yang diambil dari Injil Lukas,
pasal 6, ayat 36-38.
Namun sebelumnya mari kita bersama-sama menyanyikan lagu “Hanya Debulah Aku” sebagai persiapan hati
kita untuk mendengarkan Firman Tuhan.
=========== Lagu Selingan 1: “Hanya Debulah Aku”…….. ===========

1. Menghadap Bapa.mp3

Saudara pendengar, mari kita bersama membaca dan mendengarkan Firman Tuhan.
Semoga tuhan beserta kita,…. Sekarang danselama-lamanya….
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus….
Dimulikanlah Tuhan…….. Lukas, pasal 6, ayat 36-38.. Bunyinya demikian.

36) Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
(37) Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum,
maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
(38) Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah
ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan
kepadamu."
(39)Demikianlah Injil Tuhan…… Terpujilah Kristus.

Saudara pendengar yang berbahagia, Pesan inti yang disampaikan dalam Injil hari ini adalah ……..
MENJADI MURAH HATI SEPERTI BAPA
"Hendaklah kamu murah hati sama seperti Bapamu adalah murah hati." ( Lukas 6 :36)
Ajaran Yesus tentang perihal murah hati dapat dimaknai sebagai seruan untuk mengimplementasikan Hukum
Cinta Kasih; “Kasihilah Allahmu dengan segenap hati dan Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Masa Puasa/masa Prapaskah yang sedang kita jalani sekarang ini merupakan suatu kesempatan yang baik bagi
kita meneladani semangat menjadi murah hati seperti Bapa, tetapi sekaligus kesempatan bagi kita untuk
menerapkannya dalam perilaku kita terhadap sesama. Dengan begitu, masa puasa/prapaska yang kita jalani
sungguh bermakna dan berbuah secara melimpah dalam penghayatan kehidupan iman kita.

Saudara pendengar,… Kita akan bicarakan lebih dalam tentang Makna masa Puasa/prapaska bagi kita umat
Katolik, namun sebelumnya, mari kita selingi dulu katekese kita dengan menyanyikan lagu “O Yesusku,” untuk
mendukung permenungan kita tentang Makna puasa bagi kita.
=========== Lagu Selingan 2: “Oh Yesusku”…….. ===========

Saudara pendengar, mari kita lanjutkan katekese kita tentang Makna masa Puasa/Prapaskah.
Bagi umat Katolik, salah satu makna masa Prapaskah adalah ikut serta dalam pengorbanan Yesus Kristus, dan
mengenang saat-saat Yesus berpuasa di padang gurun selama 40 hari. Masa Prapaskah ditandai dengan
berpuasa dan berpantang, dan ikut serta dalam perayaan-perayaan persiapan Paskah termasuk perayaan Pekan
Suci.
Masa Prapaska tahun ini, diawali dengan Perayaan Rabu Abu, sebagai simbol pertobatan, pada tanggal 6 Maret
lalu.
Kenapa umat katolik berpuasa dan berpantang selama 40 hari?
Pertama-tama perlu diketahui dulu alasan mengapa berpuasa dan berpantang. Bagi orang Katolik, puasa dan
pantang adalah tanda pertobatan, tanda penyangkalan diri, dan tanda mempersatukan pengorbanan dirinya
dengan pengorbanan Yesus di kayu salib sebagai silih dosa dan demi mendoakan keselamatan dunia.
Puasa dan pantang bagi orang Katolik tak pernah terlepas dari doa. Dalam masa prapaskah, umat Katolik akan
berpuasa, berpantang dan berdoa. Puasa-pantang-doa ini disertai juga dengan perbuatan amal kasih bersama-
sama dengan anggota Gereja yang lain.
Dengan demikian, pantang dan puasa bagi orang Katolik merupakan latihan rohani yang mendekatkan diri pada
Tuhan dan sesama, dan bukan untuk hal lain, seperti diet dengan maksud supaya kurus, bukan juga sekedar
berhemat-menekan pengeluaran, dan lain-lain.
Dengan mendekatkan dan menyatukan diri pada Tuhan, maka kehendak-Nya menjadi kehendak kita. Dan
karena kehendak Tuhan yang terutama adalah keselamatan dunia, maka melalui puasa dan pantang, umat
diundang Tuhan untuk mengambil bagian dalam karya penyelamatan dunia, dengan cara yang paling sederhana,
yaitu berpuasa-pantang-berdoa dan beramal, melakukan aksi nyata sebagai wujud usaha kita menyatukan
pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib.
Umat pun dapat mulai mendoakan keselamatan dunia dengan mulai mendoakan bagi keselamatan orang-orang
yang terdekat dengan kita: orang tua, suami/istri, anak-anak, saudara, teman, dan juga kepada para imam,
pemimpin Gereja, pemimpin negara, dan seterusnya.
Saudara pendengar….
Mari kita lihat beberapa ketentuan tobat dengan puasa dan pantang, menurut Kitab Hukum Gereja Katolik:
1. Siapa yang wajib bertobat?
Semua orang beriman kristiani wajib menurut cara masing-masing melakukan tobat demi hukum ilahi;
tetapi agar mereka semua bersatu dalam suatu pelaksanaan tobat bersama, ditentukan hari-hari tobat,
dimana umat beriman kristiani secara khusus meluangkan waktu untuk doa, menjalankan karya
kesalehan dan amal-kasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya
secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang, menurut norma kanon-kanon berikut.
2. Kapan hari dan waktu tobat?
Hari dan waktu tobat dalam seluruh Gereja ialah setiap hari Jumat sepanjang tahun, dan juga selama
masa prapaskah.
3. Kapan puasa dan berpantang dilakukan?
Pantang makan daging atau makanan lain menurut ketentuan Konferensi para Uskup hendaknya
dilakukan setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu kebetulan jatuh pada salah satu hari
yang terhitung hari raya; sedangkan pantang dan puasa hendaknya dilakukan pada hari Rabu Abu dan
pada hari Jumat Agung, memperingati sengsara dan wafat Yesus Kristus.
4. Peraturan puasa dan pantang mengikat bagi siapa?
Peraturan pantang mengikat bagi mereka yang telah berumur genap empat belas tahun; sedangkan
peraturan puasa mengikat semua yang berusia dewasa sampai awal tahun ke enam puluh; namun para
gembala jiwa dan orangtua hendaknya berusaha agar juga mereka, yang karena usianya masih kurang
tidak terikat wajib puasa dan pantang, dibina ke arah cita-rasa tobat yang sejati.
5. Konferensi para Uskup dapat menentukan dengan lebih rinci pelaksanaan puasa dan pantang; dan dapat
menggantikan seluruhnya atau sebagian wajib puasa dan pantang itu dengan bentuk-bentuk tobat lain,
terutama dengan karya amal-kasih serta latihan-latihan rohani.
Saudara pendengar, khususnya di Indonesia, Konferensi para Uskup di Indonesia menetapkan beberapa hal
terkait pelaksanaan puasa dan pantang. Sebelum kita membahasnya, ada baiknya kita selingi dengan
menyanyikan lagu “Golgota Tempat Tuhanku Disalib.”
=========== Lagu Selingan 3: “golgota Tempat Tuhankuy Disalib”…….. ===========

Saudara pendengar, bagi umat Katolik di Indonesia, Konferensi para Uskup di Indonesia menetapkan beberapa
hal terkait pelaksanaan puasa dan pantang, antara lain antara lain:
1. Hari Puasa dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Hari Pantang dilangsungkan pada hari
Rabu Abu dan tujuh Jumat selama Masa Prapaska sampai dengan Jumat Agung.
2. Yang wajib berpuasa ialah semua orang Katolik yang berusia 18 tahun sampai awal tahun ke-60. Yang
wajib berpantang ialah semua orang Katolik yang berusia genap 14 tahun ke atas.
3. Puasa (dalam arti yuridis) berarti makan kenyang hanya sekali sehari.
4. Pantang (dalam arti yuridis) berarti memilih pantang daging, atau ikan atau garam, atau jajan atau rokok.
Bila dikehendaki masih bisa menambah sendiri puasa dan pantang secara pribadi, tanpa dibebani dengan
dosa bila melanggarnya.
Penerapannya adalah:
1. Berpantang setiap hari Jumat sepanjang tahun (contoh: pantang daging, pantang rokok dll) kecuali jika
hari Jumat itu jatuh pada hari raya, seperti dalam oktaf masa Natal dan oktaf masa Paskah. Penetapan
pantang setiap Jumat ini adalah karena Gereja menentukan hari Jumat sepanjang tahun (kecuali yang
jatuh di hari raya) adalah hari tobat. Namun, jika kita mau melakukan yang lebih, silakan berpantang
setiap hari selama Masa Prapaskah.
2. Jika kita berpantang, pilihlah makanan/minuman yang paling kita sukai. Pantang daging adalah
contohnya, atau yang lebih sukar mungkin pantang garam. Tapi ini bisa juga berarti pantang minum
kopi bagi orang yang suka sekali kopi, dan pantang sambal bagi mereka yang sangat suka sambal,
pantang rokok bagi mereka yang merokok, pantang jajan bagi mereka yang suka jajan. Jadi jika kita
pada dasarnya tidak suka jajan, jangan memilih pantang jajan, sebab itu tidak ada artinya.

Demikian ulasan sekilas tentang makna masa prapaskah atau masa puasa dan pantang bagi orang Katolik
yang kita bisa bahas pada malam ini, semoga hal ini dapat bermanfaat bagi kita dalam rangka kita
mempersiapkan hati kita menyambut perayaan Paskah, Perayaan kemenangan iman kita.

Saudara Pendengar,… Sebelum kita akhir perjumpaan kita malam ini dengan doa, marilah kita bersama
menyanyikan lagu “Dulu Yesus Berpuasa.”

Saudara pendengar….Mari kita tutup perjumpaan kita malam ini dengan berdoa.
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Amin.
Allah Bapa di surga terima kasih atas penyertaana-Mu dalm acara kami malam ini. Engkau telah hadir dan
menyelenggarakan acara mimbar agama katolik sehingga sudahn berjalan lancar. Kami serahkan dan doakan
seluruh umat katolik yang sedang menjalankan ibadah puasa dan pantang, yang disatukan dalam doa dan amal
karyanya, semoga umat katolik tetap setia menjalankan ibadat puasanya selama 40 hari sehingga pada akhirnya
dapat memetik buah-buah dari semua latihan rohani yang mereka jalankan selama masa prapaska ini. Semoga
melalui pengorbanan puasa-pantang-doa dan amal bakti umat-Mu nama-Mu semakin dipuji dan dimuliakan.
Demi Kristus Pengantara kami. Amin.
Dalam nama Bapa dan Putra dan roh Kudus, Amin.
Suadara pendengar demikian acara mimbar agama Katolik pada malam ini akan kita akhiri. Semoga
permenungan kita malam ini menambah wawasan pengetahuan kita tentang makna masa prapaska bagi umat
Katolik, sehingga pada gilirannya pemahaman ini dapat membantu kita semua dalam menghayati perayaan-
perayaan iman yang kita laksanakan sebagai persiapan merayakan hari kemenangan iman kita pada perayaan
besar Paskah yang akan datang. Semoga Demikian. Amin.
Akhirnya, Saya Alexander Kojongian mohon pamit dari udara, sampai jumpa di lain kesempatan di acara yang
sama. Selamat Malam. Tuhan Memberkati, Bunda Maria mendoakan.

Anda mungkin juga menyukai