(Skripsi)
Oleh:
Rensius Febriyandi
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRAK
Oleh
RENSIUS FEBRIYANDI
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai dampak yang sangat besar
terhadap manajemen sumber daya manusia. Apabila suatu perusahaan ingin bertahan dan
berkembang dalam persaingan yang ketat, maka perusahaan harus meningkatkan efisiensi
dan produktivitas sumber daya yang dimilikinya termasuk sumber daya manusia dan sistem
manajemennya. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Sub.Divisi Regional III.2.Tanjung Karang Bandar Lampung. Permasalahan dalam
penelitian ini yaitu apakah kepemimpinan dan komunikasi berpengaruh secara bersama-sama
terhadap kinerja karyawan pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Sub.Divisi Regional III.2
Tanjung Karang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh
kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan metode wawancara, kuesioner dan studi dokumentasi. Jenis data
yang digunakan adalah data kuantitatif. Metode analisis data yang digunakan adalah deskripsi
hasil survei dan analisis kuantitatif yaitu menggunakan analisis regresi linier berganda. Uji
hipotesis yang digunakan adalah uji t (parsial), uji F(simultan). Hasil Kuantitatif Y = 17,330
+ 0,004 Kepemimpinan (X1) + 0,0508 Komunikasi (X2)
Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil thitung untuk kepemimpinan
menunjukkan nilai sebesar 2,372 > nilai ttabel 1,987 dan nilai thitung untuk pemberian intensif
menunjukkan nilai sebesar 6.833> nilai ttabel 1,987 nilai, hasil tersebut memiliki arti bahwa
secara parsial kepemimpinan dan komunikasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Sub.Divisi Regional III.2.Tanjung Karang Bandar
Lampung, sedangkan hasil Fhitung sebesar 33,662 > nilai Ftabel 3,100, artinya kepemimpinan
dan komunikasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Sub.Divisi Regional III.2.Tanjung Karang Bandar Lampung
Rensius Febriyandi
Adapun saran yang diberikan oleh penulis dalam skripsi ini adalah supaya pimpinan
perusahaan sebaiknya memberikan ide-ide atau gagasan kreatif yang berhubungan dengan
pekerjaan di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Sub. Divisi Regional III.2 Tanjung Karang
Bandar Lampung, karyawan kesulitan mendapatkan informasi dari perusahaan, dan karyawan
kesulitan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang ingin dicapai perusahaan.
Diharapkan pihak karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Sub. Divisi Regional III.2
Tanjung Karang Bandar Lampung, untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang luas
melalui masa kerja yang panjang.
Oleh
Rensius Febriyandi
Skripsi
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
Lampung, pada tanggal 04 Februari 1993. Penulis adalah anak keempat dari
empat bersaudara dari pasangan Bapak Rafles Aritonang (+) dan Kormalina
Sihotang.
SMP Negeri 5 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2008. Pada tahun
Negeri 12 Bandar Lampung, dan menyelesaikan pada tahun 2011. Pada tahun
di luar kampus. Pada tahun 2014 terdaftar sebagai anggota dari Ikatan Mahsiswa
Batak Toba, dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, dan di tahun 2015
penulis menjadi bagian dari Badan Pengurus Cabang (BPC GMKI) Cabang
Divisi Regional III.2 Tanjung Karang Bandar Lampung yang dibantu oleh Ibu Dr.
Rr. Erlina, S.E., M.Si dan Ibu Zainnur M.Rusdi, S.E., M.Sc sebagai pembimbing
hatimu”.
(Mazmur 37 : 3-4)
Karya Ini Kupersempahkan Untuk :
Dan
Almamaterku Tercinta
Segala puji syukur, dan hormat bagi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus sebab atas
segala berkat, kasih karunia dan tuntunannya penulisan skripsi ini dapat
Penelitian yang dilakukan penulis merupakan sebuah proses yang harus dijalani
untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi. Dalam penulisan skripsi ini banyak
pengetahuan dan hal-hal baru yang didapatkan oleh penulis yang kiranya kelak
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk siapa saja yang membaca.
besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si sebagai dekan Fakultas
2. Ibu Dr. Rr. Erlina, S.E.,M.Si selaku Ketuan Jurusan Manajemen Fakultas
terimaksih atas segala bimbingan, kritik, masukkan, waktu dan kesabaran yang
sangat berharga untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A selaku pembimbing akademik yang
penyelesaian perkuliahan.
7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku yang tercinta dan terkasih, Bapak Rafles
memberi pelajaran hidup serta doa yang tulus selalu tanpa henti hingga saat ini.
Dan untuk kakak-kakak dan abangku Arnold Sosmar, Maria Novita, dan Yuli
kepadaku.
Feronica, Mersa, Rizky, Bungsu, Anggo, Asep, Odi, Shinta, Triana, dan semua
yang tak bisa disebut satu per satu. Terimakasih untuk kerjasamanya ya,
10. Dan untuk semua orang yang telah berdoa dan membantu aku selama kuliah
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat
Penulis
Rensius Febriyandi
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
besar terhadap manajemen sumber daya manusia. Apabila suatu perusahaan ingin
bertahan dan berkembang dalam persaingan yang ketat, maka perusahaan harus
sumber daya yang sangat strategik tidak mengurangi pentingnya sumber daya
yang lain seperti modal, mesin, waktu, energi, informasi, dan sebagainya.
Walaupun dana dan daya memungkinkan organisasi berbuat sesuatu, akan tetapi
2002).
berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target/sasaran atau kriteria yang
telah disepakati bersama. Menurut Mathis dan Jakson (2002) kinerja karyawan
serta keterampilan yang dimiliki secara optimal. Salah satu faktor yang
yang telah direncanakan dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah
pegawai secara ketat untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang
pada pengembangan para pegawai maka hal ini akan menyebabkan ketidakpuasan
keadaan tersebut tidak segera diambil tindakan, maka tujuan instansi untuk
meningkatkan kinerja karyawan dan kinerja instansi tidak dapat dicapai, serta
(Kartini, 2002).
lingkungan satu sama lain. Kompetensi komunikasi yang baik antar karyawan
Komunikasi dalam suatu organisasi merupakan faktor yang sangat penting dalam
menjalani interaksi antara satu dengan yang lainnya, apabila tidak adanya suatu
apa yang harus mereka lakukan untuk organisasinya, pemimpin tidak dapat
instruksi.
Menurut Supardi dan Anwar (2002) komunikasi adalah usaha untuk mendorong
pada titik persamaan, saling pengertian. Komunikasi mengandung arti yang lebih
secara bersama-sama untuk itu diperlukan adanya komunikasi yang baik antara
atasan dengan bawahan. Seorang pemimpin yang baik harus dapat menyadari
bahwa mereka tidak memiliki semua jawaban dan berusaha melatih kembali
dirinya sendiri dalam bisnis dan mempertajam keahliannya dalam memimpin dan
karyawan akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk bekerja sebaik mungkin dan
Bandar Lampung. PT Kereta Api Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara
Indonesia. Layanan yang diberikan perusahaan ini meliputi angkutan barang dan
dan barang. Hampir semua jalur yang beroperasi memiliki layanan angkutan
5
kereta api penumpang yang dijalankan secara teratur. Selain kereta api
penumpang, PT Kereta Api Indonesia juga melayani Kelas Agro, Kelas Satwa,
Barang.
Tabel 1.1 dapat dilihat jumlah karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Sub.Divisi Regional III.2 Tanjung Karang Bandar Lampung pada bulan Januari
bulan April sebanyak 93 orang, bulan Mei sebanyak 93 orang, bulan Juni
informasi, instruksi, saran, nasehat, dan penilaian kepada bawahan tentang tujuan
memberikan informasi kepada tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi
informasi kepada orang-orang yang berbeda pada tingkat hierarki wewenang yang
sama (horizontal) dan arus informasi diagonal antar karyawan pada tingkatan
yang berbeda dan tidak mempunyai wewenang langsung pada pihak lainnya.
menjadi satu kesatuan yang utuh dan juga berfungsi sebagai alat utama untuk
perusahaan.
1. Mengadakan Briefing setiap pagi yang dipimpin oleh manajer sebelum semua
pengarahan.
2. Menetapkan agenda rapat setiap akhir bulan yang dipimpin oleh pimpinan
yang ada.
1. Komunikasi melalui peraturan tata tertib karyawan yang ada dibagikan kepada
presentasi.
3. Komunikasi melalui surat perintah yang diterbitkan atasan oleh pimpinan yang
berwenang melalui surat keterangan, telegram, fax, serta melalui surat masuk
Berikut data tentang media yang digunakan dalam penyampaian komunikasi pada
Bandar Lampung.
Keterangan :
1. P : Perbaharui.
Tabel 1.2 diketahui bahwa semua sarana atau media yang digunakan dalam
Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan PT Kereta Api Indonesia
Tabel 1.4 Target Volume Angkutan Barang dan Realisasi Serta Presentase
Tingkat Pencapaian Volume Angkutan Per Bulan Tahun 2014
Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa selama tahun 2014 PT Kereta Api Indonesia
yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 100%. Namun, pada bulan Januari,
wawancara dengan karyawan PT Kereta Api Indonesia hal ini disebabkan karena
komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan, maupun antara karyawan
dalam perusahaan masih kurang terjalin baik dan komunikasi tidak berjalan
angkutan barang lebih mudah direalisasikan, dengan alasan bahwa barang tidak
11
Tabel 1.5 menunjukan bahwa hanya pada bulan Desember target angkutan
penumpang yang tercapai, yaitu sebesar 83,45%, dan pencapaian rata-rata pada
tahun 2014 yaitu sebesar 50,73%. Pencapaian target tersebut di bawah standar
yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 100%. Berdasarkan data yang diperoleh
ditentukan oleh kantor pusat, sehingga cabang perusahaan pada setiap daerah
Tabel di atas menunjukan daftar pemimpin yang pernah memimpin PT Kereta Api
dimana saat ini pimpinan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Sub.Divisi Regional
Tabel 1.7 terlihat bahwa tingkat ketidakhadiran karyawan selalu ada setiap
bulannya yaitu dengan rata-rata sebesar 0,73% per bulan. Tingkat absensi ini
sangat rendah karena jauh di bawah standar yang telah ditetapkan perusahaan
dengan baik serta adanya komunikasi yang baik terhadap karyawan maka kinerja
antara pemimpin dengan karyawan, atau karyawan dengan karyawan yang kurang
karyawan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Masalah tersebut terlihat
barang mencapai target pada tiga bulan pertama yaitu bulan Januari sebanyak
107,48%, Februari 104,48 % dan bulan Maret 110,70%, namun pada bulan
selanjutnya tingkat pencapaian naik turun. Berdasarkan uraian latar belakang yang
14
telah dikemukakan di atas, maka secara terperinci masalah yang akan diteliti
antara lain:
1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan
1. Bagi Perusahaan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi pada PT Kereta Api
konsumen.
2. Bagi Fakultas
3. Bagi Peneliti
2.1 Kepemimpinan
perusahaan dalam rangka mengelola sumber daya manusia yang ada karena
dengan meminta bantuan orang lain untuk membantu dengan memberikan tugas-
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja
mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara
(Siagian, 2002).
Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi satu situasi khusus.
kelompok dengan cirri-ciri karakteristik itu merupakan fungsi dari situasi khusus
17
(Kartini Kartono, 2002). Upaya untuk menilai sukses tidaknya pemimpin itu
dilakukan antara lain dengan mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau
mutu perilakunya, yang dipakai sebagai kriteria untuk menilai orang lain melalui
(Anoraga, 2002).
a. Kemampuan
c. Kecerdasan
d. Ketegasan
e. Kepercayaan diri
kepemimpinan yang baik, perlu diteliti secara induktif, mengamati mereka yang
dimilikinya masaing-masing.
Menurut Siagian (2002) terdapat lima tipe kepemimpinan yang mempunyai ciri-
1) Tipe Otokratik
Dalam hal mengambil keputusan, seoang manajer yang otokratik akan bertindak
keputusan tertentu dan para bawahan itu hanya berperan sebagai pelaksana karena
2) Tipe Paternalistik
Ciri-cirinya adalah :
keputusan sendiri
3) Tipe Karismatik
dan wibawa yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain
itu bersedia mengikutinya tanpa selalu bisa menjelaskan apa penyebab kesediaan
itu.
bersifat suportif. Pemimpin ini tidak senang mengambil resiko dan lebih
5) Tipe Demokratik
dan melibatkan bawahan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melelui
bawahan sebagai mahluk politik, ekonomi, sosial dan sebagai individu dengan
karakteristik dan jati diri. Pemimpin ini dihormati dan disegani dan bukan ditakuti
2.2 Komunikasi
untuk memelihara agar manajemen dan para karyawan tetap tahu tentang
Kinerja yang baik dari seseorang dapat tercipta apabila terdapat kemudahan
ke orang lain.
2. Intensitas komunikasi
3. Efektivitas komunikasi
langsung dengan adanya frekuensi tatap muka untuk memudahkan orang lain
seseorang. Adanya komunikasi yang baik dan lancar dapat lebih memudahkan
disampaikan.
5. Perubahan sikap
komunikator kepada penerima pesan, maka akan terjadi perubahan sikap yang
titik persamaan, saling pengertian. Komunikasi mengandung arti yang lebih luas
suatu pengertian.
komunikasi dapat dipandang apakah komunikasi dilakukan secara verbal atau non
verbal. Namun karena dalam bisnis ini komunikasinya bersifat resmi, maka yang
dalam komunikasi verbal yaitu suara, tulisan atau gambar. Sedangkan komunikasi
non verbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap dan
menggunakan kata-kata.
struktur organisasi atau ditunjukkan oleh berbagai sarana formal lainnya. Menurut
dan diagonal.
a. Komunikasi Vertikal
pertemuan atau rapat dan percakapan serta melalui interaksi orang atau
kelompok-kelompok kecil.
b. Komunikasi Horizontal
yang lambat.
c. Komunikasi Diagonal
sebagai hasil-hasil hubungan departemen lini dan staf. Tipe komunikasi ini
25
yang ada antara personalia lini dan staf dapat berbeda-beda, yang akan
akurat dan dapat dimengerti dengan jelas antara manajemen dan para bawahan
dalam proses dua arah. Menurut Eugene (2001) dalam komunikasi yang efektif
2.3.Kinerja Karyawan
Kinerja adalah kondisi dari sebuah kelompok di mana ada tujuan yang jelas dan
tetap yang dirasakan menjadi penting dan terpadu dengan tujuan individu
pekerjaan secara lebih giat, sehingga dengan demikian pekerjaan akan diharapkan
Menurut Bernardin dan Russel (2006) untuk mengukur kinerja karyawan dapat
dalam satuan mata uang, jumlah unit, atau jumlah siklus kegiatan yang
diselesaikan.
diselesaikan, atau suatu hasil produksi dapat dicapai, pada permulaan waktu
yang ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
atau mengurangi kerugian yang timbul dari setiap unit atau contoh penggunaan
menghargai, niat baik dan kerjasama antara karyawan yang satu dengan
maka pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan, kerusakan akan dapat dikurangi,
diperkecil seminimal mungkin. Hal ini semua berarti diharapkan bukan saja
produktivitas kerja dapat ditingkatkan, tetapi biaya yang dikeluarkan juga menjadi
Syarat untuk menimbulkan kinerja adalah bahwa tugas dan jabatan yang
dipegangnya itu sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Tugas dan jabatan yang
seringkali menjelma dalam sikap dan tingkah laku agresif, terlalu banyak kritik,
kondisi dari sebuah kelompok dimana mereka melakukan pekerjaan dengan lebih
Mangkunegara (2001) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
1. Kualitas : yang tergantung pada mutu yang dihasilkan karyawan yang mampu
3. Ketepatan waktu : yang tergantung oleh sesuai tidaknya dengan waktu yang
Kuantitas dan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan sangat tergantung pada
kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia ini berperan
sebagai motor penggerak dari seluruh sarana dan prasarana yang tersedia untuk
menghasilkan barang dan jasa. Kinerja yang baik dari karyawan akan berdampak
Kepemimpinan
Variabel (X1)
1. Kemampuan
2. Kebutuhan prestasi kerja
3. Kecerdasan
4. Ketegasan
5. Kepercayaan diri Kinerja
Variabel (Y1)
Edwin Giselli (dalam Handoko, 2001)
1. Kualitas kerja
2. Kuantitas
3. Ketepatan waktu
Komunikasi
Variabel (X2) Mangkunegara (2001)
Mangkunegara (2000)
2.6. Hipotesis
karyawan.
kinerja karyawan.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau
frekuensi adanya hubungan suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat.
Metode penelitian deskriptif menitik beratkan pada observasi dan suasana ilmiah.
Tujuan dari penelitian deskriptif ialah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
a. Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata atau yang berwujud
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka yang
seseorang, dan jumlah karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan data
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang)
secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian, dalam hal ini data primer yaitu data
yang diperoleh dari hasil wawancara dan hasil kuesioner yang diedarkan pada
Bandar Lampung.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
34
dipublikasikan, dalam hal ini data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh
penulis dari dokumen-dokumen yang ada pada PT Kereta Api Indonesia (Persero)
3.4 Populasi
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
keseluruhan pengukuran, objek, atau individu yang sedang dikaji. Jadi, pengertian
namun mengacu pada seluruh ukuran, hitungan, atau kualitas yang menjadi fokus
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT
Kereta Api Indonesia (Persero) Subdivre III.2 Tanjung Karang Bandar Lampung
kuesioner, apabila jumlah subjek yang akan diteliti kurang dari 100 orang, maka
tanpa sampling.
35
a. Wawancara
masalah yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur mapun tidak terstruktur dan dapat
b. Kuesioner
dalam waktu yang relatif singkat dapat memperoleh data yang banyak, tenaga
yang diperlukan sedikit dan responden dapat menjawab dengan bebas tanpa
pengaruh orang lain. Sedangkan kelemahan kuesioer adalah angket bersifat kaku
karena pertanyaan telah ditentukan dan responden tidak memberi jawaban yang
jawabannya.
c. Studi Dokumentasi
instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukurnya
secara tepat dan benar. Instrumen penelitian yang digunakan memiliki validitas
Menurut Ghozali (2013) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis faktor dengan bantuan software SPSS versi 17.0. Untuk mengukur tingkat
interkorelasi antar variabel dan dapat atau tidaknya dilakukan analisis faktor
Bila nilai KMO MSA lebih besar dari 0,5 maka proses analisis dapat dilanjutkan.
Validitas suatu butir kuesioner dapat diketahui dengan melihat nilai loading factor
≥ 0,5.
37
Sampling Adequacy sebesar 0,843 lebih dari 0,5 dengan signifikansi 0,000
Pertanyaan yang digunakan valid) dan dapat dilihat nilai loading factor pada
dikatakan valid.
Sampling Adequacy sebesar 0,865 lebih dari 0,5 dengan signifikansi 0,000
pertanyaan yang digunakan valid) dan dapat dilihat nilai loading factor pada
seluruh variabel komunikasi lebih besar dari 0,5 sehingga pertanyaan dikatakan
valid.
Sampling Adequacy sebesar 0,805 lebih dari 0,5 dengan signifikansi 0,000
dimana kurang dari 5%, sehingga analisis bisa dilanjutkan (keseluruhan Butir
Pertanyaan yang digunakan valid) dan dapat dilihat nilai loading factor pada
seluruh variabel kinerja karyawan lebih besar dari 0,5 sehingga pertanyaan
dikatakan valid.
39
dapat memberikan hasil yang konsisten. Pengujian reliabilitas ini hanya dilakukan
terhadap item-item yang valid yang diperoleh melalui uji validitas pada tahap
Menurut Ghozali (2013) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Cara yang digunakan untuk menguji realiabilitas
kuesioner dalam penelitian ini adalah uji statistik Alpha Cronbach. Rumus Alpha
Cronbach adalah :
k 1
2
r 1 2
k 1 t
Keterangan:
r = Reliabilitas instrumen
k = Jumlah item pertanyaan
2
h = Nilai varians masing-masing item
t
2
= Varians total
Tabel 3.4 dapat dijelaskan bahwa item kuesioner memiliki nilai koefisien Alpha
Cronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan Item pertanyaan yang
sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang,
proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang
diteliti. Rumus analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dengan
Y = α + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Pengujian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan
Pada pengujian uji hipotesis ini secara parsial (uji t) dan simultan (uji F).
umum hipotesis dapat diujikan dengan dua metode, yaitu mencocokkan dengan
b
t hitung
b
Keterangan:
b = Koefisien regresi variabel independen
b = Standar deviasi koefisien regresi variabel independen
Hasil uji t dapat dilihat pada Output Coefficient dari hasil analisis regresi linier
independen dan variabel dependen secara simultan dengan syarat dapat dikatakan
R2 / k
Fhitung
(1 R 2 ) ) /(n k 1)
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
n = Jumlah data
k = Jumlah variabel independen
Tabel 4.1 menunjukan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki sebesar 63,7%,
dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebesar 36,3%. Hal ini
Tabel 4.2 menunjukan responden yang berusia 20-29 tahun sebesar 12,1 %,
responden yang berusia 30-39 tahun sebesar 40,7 %. Responden yang berusia 40-
44
49 tahun sebesar 38,5 %. Responden yang berusia lebih dari 50 tahun sebesar
8,8%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero)
berusia antara 30-39 tahun yang menunjukkan sudah memiliki pengalaman kerja
yang cukup.
Tabel 4.3 menunjukan responden yang memiliki tingkat pendidikan SMA sebesar
memiliki tingkat pendidikan SMP 5,5 %, dan responden yang memiliki tingkat
dapat dikatakan dari tingkat pendidikan yang dimilki dalam kategori cukup.
45
Tabel 4.4 menunjukan responden yang memiliki masa kerja < 5 tahun sebesar
24,2 %, responden yang memiliki masa kerja 6-10 tahun sebesar 42,9 %,
responden yang memiliki masa kerja 11-15 tahun sebesar 27,5 %, dan responden
yang memiliki masa kerja > 16 tahun sebesar 5,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa
10 tahun.
Menurut Ghozali (2013) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis faktor dengan bantuan software SPSS versi 17.0. Untuk mengukur tingkat
interkorelasi antar variabel dan dapat atau tidaknya dilakukan analisis faktor
Bila nilai KMO MSA lebih besar dari 0,5 maka proses analisis dapat dilanjutkan.
Validitas suatu butir kuesioner dapat diketahui jika nilai KMO ≥ 0,5. Bila terdapat
nilai MSA yang kurang dari 0,5, maka variabel dengan nilai MSA terkecil harus
dikeluarkan dan begitu seterusnya sampai tidak ada lagi nilai MSA yang kurang
dari 0,5.
Menurut Imam Ghozali (2013) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Cara yang digunakan untuk menguji
realiabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah uji statistik Alpha Cronbach.
k 1
2
r 1 2
k 1 t
Keterangan:
r = Reliabilitas instrumen
k = Jumlah item pertanyaan
2
h = Nilai varians masing-masing item
t
2
= Varians total
47
4.3.1Analisis Kuantitatif
1. Variabel kepemimpinan (X1) memiliki thitung (2,254) ≥ nilai t tabel (1,987), maka
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dituliskan persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut :
4.4 Pembahasan
orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Rincian deskripsi responden
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1. Pimpinan menjadi 1 11 23 32 24
penghubung peran (1,1%) (12,1%) (25,3%) (35,2%) (26,4%)
antar pribadi setiap
karyawan
2. Pimpinan membuat 2 12 13 25 39
kebijakan dengan (2,2%) (13,2%) (14,3%) (27,5%) (42,9%)
tepat
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
sebesar 1,1%, jawaban tidak setuju sebesar 12,1%, jawaban netral 25,3%, jawaban
setuju 35,2%, jawaban sangat setuju 26,4%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 2,2%, jawaban tidak setuju sebesar
13,2%, jawaban netral 14,3%, jawaban setuju 27,5%, jawaban sangat setuju
42,9%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju jika
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1. Pimpinan - 12 14 21 44
memberikan (13,2%) (15,4%) (23,1%) (48,4%)
pelatihan kerja
kepada karyawan.
2. Pimpinan sanggup 7 17 34 33
membuat program- - (7,7%) (3,3%) (37,4%) (36,3%)
program baru.
3. Pimpinan - 3 22 27 39
melaksanakan (3,3%) (24,2%) (29,7%) (42,9%)
tugasnya dengan
baik.
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
kepada karyawan, responden yang menjawab tidak setuju sebesar 13,2%, jawaban
50
netral 15,4%, jawaban setuju 23,1%, jawaban sangat setuju 48,4%. Hal ini
jawaban netral 3,3%, jawaban setuju 37,4%, jawaban sangat setuju 36,3%. Hal ini
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 3,3%, jawaban netral 24,2%,
jawaban setuju 29,7%, jawaban sangat setuju 42,9%. Hal ini menunjukkan bahwa
baik.
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1. Pimpinan 25 17 18 20 11
memberikan ide- (27,5%) (18,7%) (19,8%) (22,0%) (12,1%)
ide atau gagasan
kreatif yang
berhubungan
dengan pekerjaan.
2. Pimpinan membuat 1 4 19 35 32
keputusan yang (1,1%) (4,4%) (20,9%) (38,5%) (35,2%)
tepat demi
kemajuan
perusahaan.
3. Pimpinan 24 17 13 19 18
memberikan saran (26,4%) (18,7%) (14,3%) (20,9%) (19,8%)
atau nasihat teknis
yang penting bagi
karyawan
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
tidak setuju sebesar 27,5%, jawaban tidak setuju 18,7%, jawaban netral 19,8%,
jawaban setuju 22,0%, jawaban sangat setuju 12,1%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden sangat tidak setuju jika pimpinan memberikan ide-ide
jawaban tidak setuju sebesar 4,4%, jawaban netral 20,9%, jawaban setuju 38,5%,
jawaban sangat setuju 35,2%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden setuju jika pimpinan membuat keputusan yang tepat demi kemajuan
perusahaan.
52
Pernyataan tentang pimpinan memberikan saran atau nasihat teknis yang penting
bagi karyawan menunjukkan responden yang menjawab sangat tidak setuju 26,4%
, jawaban tidak setuju sebesar 18,7%, jawaban netral 14,3%, jawaban setuju
20,9%, jawaban sangat setuju 19,8%.Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden sangat tidak setuju jika pimpinan memberikan saran atau nasihat teknis
kecerdasan mencakup kebijakan, pemikiran kreatif, dan daya pikir. Hasil deskripsi
berjalan baik.
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1. Pimpinan bersikap - 4 20 34 33
tegas dalam (4,4%) (22,0%) (37,4%) (36,3%)
melaksanakan aturan
perusahaan.
2. Pimpinan bersikap 1 5 15 41 29
tegas terhadap (1,1%) (5,5%) (16,5%) (45,1%) (31,9%)
pelanggaran yang
dilakukan karyawan.
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
aturan perusahaan, responden yang menjawab jawaban tidak setuju 4,4%, jawaban
netral 22,0%, jawaban setuju 37,4%, jawaban sangat setuju 36,3%. Hal ini
jawaban tidak setuju sebesar 5,5%, jawaban netral 16,5%, jawaban setuju 45,1%,
jawaban sangat setuju 31,9%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
dilakukan karyawan.
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1. Pimpinan percaya 1 4 19 34 33
diri dalam (1,1%) (4,4%) (20,9%) (37,4%) (36,3%)
menyelesaikan
masalah yang ada
dalam perusahaan.
2. Pimpinan 1 5 15 44 26
menyelasaikan (1,1%) (5,5%) (16,5%) (48,4%) (28,6%)
tugas perusahaan
dengan benar.
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
masalah yang ada dalam perusahaan, responden yang menjawab sangat tidak
setuju 1,1%, jawaban tidak setuju 4,4%, jawaban netral 20,9%, jawaban setuju
37,4%, jawaban sangat setuju 36,3%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
54
responden setuju jika pimpinan percaya diri dalam menyelesaikan masalah yang
menunjukkan responden yang menjawab sangat tidak setuju 1,1%, jawaban tidak
setuju sebesar 5,5%, jawaban netral 16,5%, jawaban setuju 48,4%, jawaban sangat
setuju 28,6%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju jika
No Pernyataan Persentase
1. Kemampuan 33%
2. Kebutuhan prestasi kerja 36,3%
3. Kecerdasan 24,75%
4. Ketegasan 37,67%
5. Kepercayaan diri 37,67%
37,67%, dan kepercayaan diri 37,67%. Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat
untuk memelihara agar manajemen dan para karyawan tetap tahu tentang
Memperoleh Informasi
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1. Saya selalu dengan 1 6 22 28 34
mudah (1,1%) (6,6%) (24,2%) (30,8%) (37,4%)
mendapatkan
informasi.
2. Saya mendapat 2 4 12 42 31
informasi yang (2,2%) (4,4%) (13,2%) (46,2%) (34,1%)
disampaikan secara
langsung.
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
di perusahaan, responden yang menjawab sangat tidak setuju 1,1%, jawaban tidak
setuju 6,6%, jawaban netral 24,2%, jawaban setuju 30,8%, jawaban sangat setuju
37,4%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju jika
menunjukkan responden yang menjawab sangat tidak setuju 2,2%, jawaban tidak
56
setuju sebesar 4,4%, jawaban netral 13,2%, jawaban setuju 46,2%, jawaban sangat
setuju 34,1%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju jika
(2000) kinerja yang baik dari seseorang dapat tercipta apabila terdapat kemudahan
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1. Saya mendapat 2 6 9 39 35
penjelasan dan (2,2%) (6,6%) (9,9%) (42,9%) (38,5%)
instruksi sebelum
melakukan
pekerjaan.
2. Apabila saya 2 4 13 29 43
melakukan (2,2%) (4,4%) (14,3%) (31,9%) (47,3%)
kesalahan maka,
atasan saya akan
menegur dengan
sopan.
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
jawaban tidak setuju 4,4%, jawaban netral 14,3%, jawaban setuju 31,9%, jawaban
sangat setuju 47,3%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
dengan sopan, menunjukkan responden yang menjawab sangat tidak setuju 2,2%,
jawaban tidak setuju sebesar 4,4%, jawaban netral 13,2%, jawaban setuju 46,2%,
jawaban sangat setuju 34,1%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden sangat setuju jika melakukan kesalahan maka, atasan akan menegur
dengan sopan.
(2000) apabila banyaknya terjadi percakapan yang baik, maka proses komunikasi
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1. Bahasa yang 1 9 17 21 43
digunakan dalam (1,1%) (9,9%) (18,7%) (23,1%) (47,3%)
berkomunikasi
dapat dimengerti
dengan mudah.
2. Saya merasa tidak 9 13 34 35
tertekan atas - (9,9%) (14,3%) (37,4%) (38,5%)
informasi dan
perintah yang
disampaikan.
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
58
tidak setuju 1,1%, jawaban tidak setuju 9,9%, jawaban netral 18,7%, jawaban
setuju 23,1%, jawaban sangat setuju 47,3%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar responden sangat setuju jika bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi
Pernyataan tentang merasa tidak tertekan atas informasi dan perintah yang
sebesar 9,9%, jawaban netral 14,3%, jawaban setuju 37,4%, jawaban sangat setuju
38,5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju jika
frekuensi tatap muka untuk memudahkan orang lain mengetahui apa yang
Kereta Api Indonesia (Persero) Sub.Divisi Regional III.2 Tanjung Karang Bandar
Lampung.
59
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1. Penyampaian 6 17 34 34
informasi - (6,6%) (18,7%) (37,4%) (37,4%)
menggunakan alat
bantu.
2. Instruksi tugas dari 8 14 30 39
pimpinan dapat - (8,8%) (15,4%) (33,0%) (42,9%)
dipahami dengan
jelas.
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
menggunakan alat bantu, responden yang menjawab tidak setuju 6,6%, jawaban
netral 18,7%, jawaban setuju 37,4%, jawaban sangat setuju 37,4%. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju dan sangat setuju jika
Pernyataan tentang instruksi tugas dari pimpinan dapat dipahami dengan jelas,
jawaban netral 15,4%, jawaban setuju 33,0%, jawaban sangat setuju 42,9%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju jika instruksi
(2000) seseorang dapat memahami apa yang ingin disampaikan oleh seorang
seseorang. Adanya komunikasi yang baik dan lancar dapat lebih memudahkan
seseorang atau penerima mengerti dan memahami pesan yang akan disampaikan.
60
jika tingkat pemahaman pesan dapat berjalan baik di PT Kereta Api Indonesia
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1. Saya bersedia 2 4 7 25 53
menaati semua tata (2,2%) (4,4%) (7,7%) (27,5%) (58,2%)
tertib yang ada dalam
perusahaan.
2. Saya bersedia 2 3 12 39 35
menerima sanksi (2,2%) (3,3%) (13,2%) (42,9%) (38,5%)
apabila saya
melakukan kesalahan.
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
Tabel 4.15 menunjukkan pernyataan tentang bersedia menaati semua tata tertib
yang ada dalam perusahaan, responden yang menjawab sangat tidak setuju 2,2%,
tidak setuju 4,4%, jawaban netral 7,7%, jawaban setuju 27,5%, jawaban sangat
setuju 58,2%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju
jika bersedia menaati semua tata tertib yang ada dalam perusahaan.
menunjukkan responden yang menjawab jawaban sangat tidak setuju 2,2%, tidak
setuju sebesar 3,3%, jawaban netral 13,2%, jawaban setuju 42,9%, jawaban sangat
setuju 38,5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju
kepada penerima pesan, maka akan terjadi perubahan sikap yang dilakukan sesuai
61
sebagian besar karyawan sangat setuju jika perubahan sikap dapat berjalan baik di
Bandar Lampung.
No Pernyataan Persentase
Kereta Api Indonesia (Persero) Sub. Divisi Regional III.2 Tanjung Karang Bandar
Kinerja adalah kondisi dari sebuah kelompok di mana ada tujuan yang jelas dan
tetap yang dirasakan menjadi penting dan terpadu dengan tujuan individu
sebagai berikut:
62
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1. Saya berusaha 1 10 18 28 34
menghasilkan (1,1%) (11,0%) (19,8%) (30,8%) (37,4%)
kualitas kerja yang
baik dibandingkan
dengan rekan kerja.
2. Selama bekerja, 14 11 32 34
Saya berusaha lebih - (15,4%) (12,1%) (35,2%) (37,4%)
baik dari rekan
kerja.
3. Saya memiliki 2 7 22 22 38
orientasi pada (2,2%) (7,7%) (24,4%) (24,4%) (41,8%)
keberhasilan dalam
melaksanakan
pekerjaan.
4. Saya 5 27 32 27
menyelesaikan - (5,5%) (29,7%) (35,2%) (29,7%)
pekerjaan sesuai
dengan target yang
ingin dicapai
perusahaan.
5. Hasil pekerjaan 7 19 32 33
Saya selama ini - (7,7%) (20,9%) (35,2%) (36,3%)
cukup memuaskan
dari hasil
sebelumnya.
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
baik dibandingkan dengan rekan kerja, responden yang menjawab sangat tidak
setuju 1,1%, tidak setuju 11,0%, jawaban netral 19,8%, jawaban setuju 30,8%,
jawaban sangat setuju 37,4%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden sangat setuju jika kualitas kerja yang baik dibandingkan dengan rekan
kerja.
Pernyataan tentang berusaha lebih baik dari rekan kerja, menunjukkan responden
yang menjawab jawaban tidak setuju sebesar 15,4%, jawaban netral 12,1%,
63
jawaban setuju 35,2%, jawaban sangat setuju 37,4%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden sangat setuju jika berusaha lebih baik dari rekan kerja.
menunjukkan responden yang menjawab jawaban sangat tidak setuju 2,2%, tidak
setuju sebesar 7,7%, jawaban netral 24,4%, jawaban setuju 24,4%, jawaban sangat
setuju 41,8%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju
Pernyataan tentang pekerjaan selesai sesuai dengan target yang ingin dicapai
5,5%, jawaban netral 29,7%, jawaban setuju 35,2%, jawaban sangat setuju 29,7%.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju jika
Pernyataan tentang selama ini hasil yang dikerjakan cukup memuaskan dari hasil
sebesar 7,7%, jawaban netral 20,9%, jawaban setuju 35,2%, jawaban sangat setuju
36,3%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju jika
selama ini hasil yang dikerjakan cukup memuaskan dari hasil sebelumnya.
di mana proses atau hasil dari penyelesaian suatu kegiatan mendekati sempurna.
64
(Persero) Sub.Divisi Regional III.2 Tanjung Karang Bandar Lampung sudah baik.
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1. Saya 9 17 32 33
menyelesaikan - (9,9%) (18,7%) (35,2%) (36,3%)
pekerjaan dengan
rapi dan tidak
membuat
kesalahan.
2. Saya menguasai 1 5 16 40 29
bidang tugas yang (1,1%) (5,5%) (17,6%) (44,0%) (31,9%)
dibebankan oleh
perusahaan.
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
Tabel 4.18 menunjukkan pernyataan tentang pekerjaan dapat selesai dengan rapi
dan tidak membuat kesalahan, responden yang menjawab tidak setuju 9,9%,
jawaban netral 18,7%, jawaban setuju 35,2%, jawaban sangat setuju 36,3%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju jika pekerjaan
jawaban tidak setuju sebesar 5,5%, jawaban netral 17,6%, jawaban setuju 44,0%,
jawaban sangat setuju 31,9%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden sangat setuju jika menguasai bidang tugas yang dibebankan oleh
perusahaan.
65
produksi yang dihasilkan dapat ditunjukkan dalam satuan mata uang, jumlah unit
No Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1. Saya selalu 5 21 24 41
berusaha datang - (5,5%) (23,1%) (26,4%) (45,1%)
tepat waktu ketika
masuk kerja.
2. Seluruh tugas 2 3 21 28 37
pekerjaan dapat (2,2%) (3,3%) (23,1%) (30,8%) (40,7%)
diselesaikan dengan
tepat waktu.
Sumber : Data diolah SPSS, 2015
Tabel 4.19 menunjukkan pernyataan tentang berusaha datang tepat waktu ketika
masuk kerja, responden yang menjawab tidak setuju 5,5%, jawaban netral 23,1%,
jawaban setuju 26,4%, jawaban sangat setuju 45,1%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden sangat setuju jika berusaha datang tepat waktu ketika
masuk kerja.
tepat waktu, menunjukkan responden yang menjawab jawaban sangat tidak setuju
2,2%, jawaban tidak setuju sebesar 3,3%, jawaban netral 23,1%, jawaban setuju
30,8%, jawaban sangat setuju 40,7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
66
responden sangat setuju jika seluruh tugas pekerjaan dapat diselesaikan dengan
tepat waktu.
kegiatan tersebut dapat diselesaikan, atau suatu hasil produksi dapat dicapai, pada
yang lain dan memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain.
sangat baik.
No Pernyataan Persentase
Divisi Regional III.2 Tanjung Karang Bandar Lampung berjalan sangat baik.
67
kinerja karyawan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan serta dengan syarat
dapat dikatakan berpengaruh signifikan jika sig <α (0,05). Hasil uji t dapat dilihat
pada Output Coefficient dari hasil analisis regresi linier berganda dengan
Jika thitung > ttabel (0,05), maka Ha didukung, dan Ho tidak didukung
Jika thitung < ttabel (0,05), maka Ha tidak didukung dan Ho didukung
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Berdasarkan Tabel 4.21 dan 4.22 di atas dapat diperoleh hasil yaitu:
0,000 < 0,05dan thitung (3,595) < ttabel (1,986), maka Ha didukung dan Ho
yang berarti bahwa jika kepemimpinan meningkat, maka kinerja juga akan
meningkat.
0,000 <0,05dan thitung (7,658) > ttabel (1,986), maka Ha didukung dan Ho
meningkat.
69
khas, diperlukan bagi satu situasi khusus. Sebab dalam suatu kelompok yang
Supardi (2002) memaknai komunikasi sebagai usaha untuk mendorong orang lain
titik persamaan, saling pengertian. Komunikasi mengandung arti yang lebih luas
suatu pengertian.
Jika Fhitung > Ftabel (0,05), maka Ha didukung, dan Ho tidak didukung
Jika Fhitung < Ftabel (0,05), maka Ha tidak didukung dan Ho didukung
70
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
b
ANOVA
Total 3731.846 90
Berdasarkan Tabel 4.23 dan 4.24 di atas dapat diperoleh hasil yaitu:
0,000 < 0,05 dan Fhitung (2,254) <Ftabel (3,100), maka Ha didukung dan Ho
= 0,05) sebesar 0,000 < 0,05dan Fhitung (6,844) > Ftabel (3,100), maka Ha
dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000. Nilai Fhitung (33,212)> Ftabel (3,100)
dan nilai sigma lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 <
Hasil penelitian diatas didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang
Pada penelitian diatas juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka simpulan pada penelitian ini
adalah :
Lampung.
Lampung.
membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel, maka Fhitung (33,212) ≥ nilai Ftabel
5.2 Saran
pengetahuan dan wawasan yang luas melalui masa kerja yang panjang.
73
yang sesunguhnya.
Mathis, R.L. dan Jackson JH. 2002. Manajemen Sumber Daya manusia, Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business Buku 2. Edisi 4. Salemba
empat. Jakarta.
Supardi, dan Anwar Syaiful. 2002. Dasar- Dasar Perilaku Organisasi. UII Pres,
Yogyakarta.