Anda di halaman 1dari 4

Narator : Ihda Rusdayanti

Keluarga : Nia Novita Sari


Perawat 1 : Eka Putri Wulandari
Perawat 2 : Mia Athika
Perawat 3 dan Pasien : Trian Fajar Julianda
Dokter : Hendri Kristiyawan

Seorang pasien laki-laki atas nama tuan A (40 tahun) datang ke igd dibawa oleh keluarganya.
Keluarga pasien mengatakan pasien sebelumnya mengeluh dada berdebar-debar, berkeringat, dan
sesak nafas dan tiba-tiba pingsan.

Keluarga : Suster, suster tolong suami saya!


Perawat 1 : baik bu, ibu tenang dulu ya, kami akan segera menangani suami ibu

perawat 1 dan 2 memperkenalkan diri dan melakukan pengkajian sambil menangani pasien.
Perawat memasang bedside monitor, dan didapatkan hasil tekanan darah 170/100 mmhg,
nadi 120 x/menit, pernapasan 32 x/menit, suhu 36,6º, SPO2 88%. Kemudian pasien dipasang
masker oksigen simple mask 3 lpm dan melakukan pemeriksaan EKG.
Perawat 2 memanggil dokter IGD

Perawat 2 : Dok, ada pasien baru atas nama Tn. A umur 40 tahun, istri mengatakan tadi malam
pasien mengeluh dada berdebar-debar, berkeringat, sesak nafas.Tadi sudah kami
pasang bedside monitor dan terapi oksigen simple mask 3 lpm dok, karena SPO2
pasien saat masuk 88% dan sekarang sudah naik menjadi 99%. Untuk TTV pasien
saat ini tekanan darah 170/100 mmhg, nadi 120 x/menit, pernapasan 32 x/menit,
suhu 36,6 CDan tadi juga sudah dilakukan pemeriksaan EKG juga dok, ini hasilnya.
Dokter : (dokter melihat hasil EKG) Iya sus, kita langsung ke bed pasiennya saja.
Perawat 2 : Mari dok.
Dokter dan perawat mendatangi pasien dan melakukan pemeriksaan kepada pasien
Dokter : Ibu perkenalkan saya dokter Hendri yang jaga di Igd pada hari ini. Ibu kalau saya
boleh tau bapakanyaa kenapa bu.?
Istri : suami saya tadi malam mengeluh dada berdebar-debar dan sesak napas juga dok
Dokter : dari kapan bu?
Istri : dari tadi malam dok.

Dokter kemudian memeriksa pasien.

Perawat 1 : ibu istrinya bapak?


Istri : iya sus, ada apa?
Perawat 1 : ibu, ada yang ingin kami tanyakan mengenai penyakit bapak, apakah ibu
bersedia?
Istri : iya, boleh sus.
Perawat 1 : sebelumnya nama ibu siapa?
Istri : nama saya Istri
Perawat 1 : iya bu, sebelumnya bagaimana ceritanya bapak sampai bisa dibawa kesini ?
Istri : Jadi begini sus, tadi malam suami saya mengeluh dadanya itu berdebar katanya
sus, dan sesak nafas, jadi tadi malam sulit untuk tidur. Kan saya takut suami saya
kenapa-kenapa, jadi saya mau membawa suami saya ke rumah sakit. tapi dia
nggak mau, katanya mungkin cuman kecapekan aja jadi istirahat aja dulu. Tapi
tadi pagi, sesaknya makin nambah sus, dan saya langsung paksa suami saya ke
rumah sakit sekarang juga.
Perawat 1 : Oh jadi begitu ya bu. Apakah bapak punya riwayat penyakit jantung?
Istri : iya sus, sudah dari 6 bulan yang lalu.
Perawat 1 : Apakah dari keluarga bapak ada punya riwayat penyakit yang sama ?
Istri : Setahu saya, mertua saya itu hipertensi sus.
Perawat 1 : Oh iya ibu. Bapak ada punya alergi dengan obat atau makanan bu ?
Istri : Tidak ada sus.
Perawat 1 : Apakah ada obat yang dikonsumsi oleh bapak bu ?
Istri : Ada sus, tapi sudah habis di rumah dan saya lupa namanya apa.
Perawat 1 : Baiklah bu, terima kasih bu kerja samanya. Kalau begitu bisa tunggu diluar dulu
ya bu, kami mendiskusikan lagi tindakan selanjutnya.

Dokter dan perawat kembali ke nurse station untuk merencanakan tindakan selanjutnya

Perawat 3 : ini dok, hasil EKG Tn. A untuk kompleks QRS nya melebar dok 0,16 detik.
Dokter : iya iramanya irregular. Bapak ini mengalami aritmia takikardi , baiklah perawat
Trian saya minta tolong pasang IV line, perawat 1 siapkan obat amiodarone 150
mg di drift dalam infuse nacl 500 cc habis dalam 10 menit. Ners mia kamu tolong
jelaskan kepada keluarga tentang aritmia dan minta inform consent untuk tindakan
selanjutnya.
Perawat 3 : baiklah dok.

Perawat mia menjelaskan kepada keluarga dan Perawat Trian melakukan observasi pada
pasien secara bergantian, setelah 10 menit mereka memeriksa keadaan pasien ternyata
pasien mengalami penurunan tekanan darah dan nadi.

Perawat 3 : dok, pasien mengalami penurunan tekanan darah dari 170/100 mmHg menjadi
100/70 mmHg heart rate 45x menit, apa kita perlu lakukan EKG ulang?
Dokter : boleh, tolong ya.
Perawat 2 : Jadi obat amiodaron yang diberikan kita stop dulu, kita ganti dengan Sulfat atrofin
bolus?
Dokter : iya bagus, ganti dengan sulfat atrofin dengan dosis 0,5 mg observasi setiap 5
menit,jika masih belum menunjukkan perubahan berikan lagi obatnya 0,5 mg,
begitu juga selanjutnya jika tidak ada perubahan sampai batas maksimal yang
diberikan 3 mg.

Setelah pemberian dosis maksimal 3 mg sulfat atrofin, dari hasil observasi tekanan darah
dan heart rate tidak menunjukkan perubahan.
Perawat 3 : dok, saya ingin menyampaikan bahwa pasien tidak menunjukkan peningkatan
tekan tekanan darah dan heart rate, apakah obat ini harus kita ganti dok? Karena
obat sulfat atrofinnya sudah mencapai dosis maksimal.
Dokter : ya kita ganti obatnya menjadi dopamine dengan dosis 2 µg/KgBB/menit
Perawat 3 : baik dok.

Perawat 3 pun menyiapkan obat dan dan di campurkan dengan Nacl ke dalam spuit 50 cc
dan memasang ke siring pump dengan dosis 1.5 cc/jam.

Perawat 3 : dok, obat sudah diberikan.


Dokter : iya tetap lakukan observasi setiap 5 menit.
Perawat 3 : baik dok

Anda mungkin juga menyukai