Anda di halaman 1dari 2

Resume hal 13-17

Berdasarkan kemandirian lembaga KS di UGM terbagi dua yaitu kelompok studi yang
otonom/ independen (bukan bagian dari lembaga apapun) dankelompok studi semi otonom.
Berdasarkan sisi esehatan lembaga KS dikategorikan menjadi 3 jenis lembaga yaitu lembaga
studi perintis, lembaga studi madya, dan lembaga studi mapan.

Lembaga studi perintis umumnya belum memiliki alur kaderisasi, memiliki blue print dan
rencana strategis yang belum jelas, hanya memiliki sedikit personil untuk menggerakkan
lembaga, pengolaan lembaga tergantung personil, belum punya banyak jaringan yang sesuai
dengan core lembaga, hanya sebatas melakukan kegiatan. Spesifikasi lembaga belum jelas
dan belum aktifv dalam kegiatan-kegiatan ilmiah fakultas atau universitas. Belum memiliki
media.

Lembaga studi madya umumnya sudah punya alur kaderisasi yang setengah terbuka,
sudah memiliki dan menjalankan blue print serta rencana strategis lembaga, sudah memiliki tim
inti yang menggerakkan lembaga. Spesifikasi lembaga sudah jelas, sudah aktif di kegiatan
ilmiah, sudah punya media.

Lembaga studi mapan umumnya sudah mempunyai kaderisasi terbuka, tim inti
semuanya berasal dari second line, blue print dan rencana strategis sudah terlaksana 80% dan
telah memikirkan pembagian peran lembaga tim inti. Pengelolaan lembaga terstandarisasi dan
tersistemasi, sudah mempunyai banyak jaringan dan terjaga hubungannya, aktif dimkegiatan
ilmiah fakultas dan unversitas serta media rutin hadir ditengah publik

1.3 Peran Kelompok Studi Mendukung WCRU


Visi UGM menjadi WCRU (World Class Research University) yaitu universitas riset
kelas dunia yang unggul, mandiri, bermartabat, dan dengan dijiwai Pancasila mengabdi
kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa, untuk mencapai visi tersebut diperlukan
adanya peran kelompok studi. Berikut beberapa strategi yang sudah dirumuskan UGM
untuk mencapai tujuan menjadi universitas riset kelas dunia yaitu:
1. Terwujudnya pembelajaran berbasis riset
2. Tercapainya peningkatan reputasi dan akreditasi internasional di bidang
pendidikan, riset dan pengabdian kepada masyarakat
3. Tercapainya peningkatan jejaring kerjasama internasional
4. Tercapainya peran UGM yang selalu meningkat dalam penyelesaian masalah
bangsa dengan pendekatan kerakyatan dan sosio-budaya Indonesia mencakup
advokasi keunggulan lokal ke tingkat dunia (Sumber : Rencana Strategis UGM
2008-2012)
Strategi yang sudah dirumuskan diatas sejalan dengan sistem KPK yang akan
dijalankan dalam kelompok studi. Sehingga dengan sistem KPK yang telah dibuat,
maka peran kelompok studi akan semakin signifikan untuk mendukung UGM menjadi
WCRU.

BAB II
KPK
(Kompeten, Profesional, Kontributif)

KPK, gerak kelompok studi mengacu pada tiga kata: kompetensi, profesionalitas
dan kontribusi. Kompetensi berarti kapasitas dan kemampuan individu dalam suatu
bidang tertentu. Profesionalitas, menunjukkan kualitas pekerjaan yang mendekati
sempurna dan jauh dari cacat. Kontribusi, tak lain adalah wujud kepekaan terhadap
lingkungan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai