Protein and Amino Acid For Poultry Final
Protein and Amino Acid For Poultry Final
BAB 1. PENDAHULUAN
Produk pangan yang murah, aman, halal serta menggandung berbagai nutrisi
sangat diperlukan untuk menunjang hidup yang lebih sehat dan terbebas dari
segala gangguan penyakit.Telur asin meupakan sumber protein yang mudah
didapat dan berharga relatif murah, memiliki daya tahan keawetan yang lebih
tinggi dibandingan telur mentah selain itu telur asin memiliki rasa yang lebih
enak. Kondisi tersebut cukup kuat untuk dijadikan alasan mengapa telur asin
sangat digemari oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai pengganti protein yang
murah.
Lemak di dalam telur asin mengandung kolesterol, kandungan kolesterol
dalam kuning telur tergolong tinggi yaitu 550 mg setiap 100 g bahan dengan
kategori berbahaya. Bahan makanan yang mengandung kolesterol yang tinggi
apabila dikonsumsi secara terus menerus akan memicu penyakit seperti tekanan
darah tinggi/hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Agar telur asin
layak dikonsumsi maka diperlukan suatu pengolahan yang tepat. Salah satu cara
yang dilaporkan dapat menurunkan kandungan kolesterol pada telur yaitu dengan
memanfaatkan bahan herbal yang tersedia di alam. TAHER merupakan produk
olahan telur asin yang mengkombinasikan tanaman herbal sehingga menghasilkan
telur asin herbal yang bermanfaat bagi tubuh.
Selama ini telur asin yang beredar di masyarakat kebanyakan telur asin
biasa yang masih mengandung kolestrol tinggi sehingga hanya sebagian orang
yang dapat mengkonsumsinya. TAHER ini diolah dengan rebusan herbal seperti
akar alang-alang,kayu secang,daun dewa,daun jambu,teh hijau, daun salam,
dicampur abu gosok, garam dan gula merah untuk membungkus telur-telurnya.
Penambahan bahan herbal tersebut mempunyai antioksidan tinggi dan senyawa
polifenol berupa tannin yang dapat menyamak kulit telur sehingga pori-pori telur
tertutup dan mencegah masuknya mikroba menjadikan telur asin lebih awet dan
terbukti mampu menurunkan kolestrol.
Dengan adanya diversifikasi produk maka akan menjadikan TAHER
mempunyai nilai lebih karena TAHER mengandung kolestrol rendah serta
mengandung antioksidan yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu produk ini dapat
dikonsumsi oleh orang yang menderita hiperkolesterolemia karena kadar kolestrol
TAHER tidak membahayakan bagi si penderita.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1. Gambaran Sumber Bahan Baku
Bahan baku pembuatan TAHER sangat mudah untuk didapatkan
mengingat kota Malang merupakan sentra peternakan, dimana di daerah malang
banyak sekali peternak itik peterlur. Bahan baku utama berupa telur bebek
diperoleh dari mitra kami pak..... yang telah bekerjasama dengan tim PKM K
kami sehingga kesegaran dan kualitas telur dapat terjaga. Bahan selanjutnya
berupa bahan herbal seperti akar alang-alang,kayu secang,daun dewa,daun
jambu,teh hijau, daun salam dapat diperoleh dari toko herbal yang banyak tersedia
di Malang.
2.2. Gambaran Motto Usaha
Motto dalam memproduksi dan memasarkan “TAHER” (Telor Asin
Herbal) tersebut adalah “Good Food Good Live”
2.3. Gambaran Sumber Daya Tenaga Kerja
Untuk tahap awal tenaga kerja yang digunakan adalah dari penulis sendiri,
dengan anggota sebanyak empat orang. Namun, dalam perkembangan untuk
kesinambungan usaha, tidak menutup kemungkinan untuk menambah tenaga
kerja.
2.4. Gambaran Umum Produk
“TAHER” (Telor Asin Herbal) merupakan produk inovasi telur asin yang
memanfaatkan bahan herbal sehingga tercipta telur asin herbal. TAHER ini
memiliki kadar kolesterol lebih rendah dibandingkan dengan telur asin yang
beredar di pasaran, selain itu TAHER juga aman dikonsumsi, kaya antioksidan,
masir dan dari segi organoleptik lebih menarik. Produk ini dapat dikonsumsi oleh
semua kalangan baik anak kecil,remaja,dewasa bahkan lansia. Selain dari segi
kualitas kami juga mengutamakan segi estetika agar dapat menarik minat
pelanggan. Produk ini nantinya akan dikemas dan disajikan dengan kemasan yang
praktis dan menarik. Sehingga tidak diragukan lagi peluang dari TAHER tidak
menutup kemungkinan dapat berkembang luas dikota-kota besar seperti Malang
2.5. Gambaran Logo
Gambar 1. Logo Produk
3
Gambar 3. Ukuran dan sistem buka kemasan telur asin herbal „‟TAHER‟‟
2.7. Potensi Pasar
Telur asin herbal ini bisa dibilang produk baru yang masih sangat jarang
pelakunya di Malang Raya sehingga persaingan usaha telur asin herbal sepi
4
pesaing. Saingan utamanya tentu saja telur asin biasa, yang harganya lebih murah,
karena tidak membutuhkan bahan herbal tambahan. Sehingga produk kami
memiliki peluang besar untuk memasuki pasar karena TAHER memiliki
keunggualan dari pada telur yang beredar di pasaran. Selain itu kesadaran
masyarakat akan kesehatan semakin meningkat, sehingga TAHER bisa lebih
menarik konsumen untuk mengkonsumsinya sebagai pola hidup sehat.TAHER
ini akan dijual dibeberapa koperasi, warung, toko/swalayan yang ada di kota
Malang. Selain kadar kolestrol rendah TAHER juga bersifat masir,gurih enak dan
dari segi organoleptik lebih menarik.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Keprihatinan terhadap perkembangan pola hidup masyarakat yang
cenderung banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, tinggi kalori dan
zat aditif sehingga membuat makanan tersebut miskin gizi atau tidak layak untuk
dikonsumsi, merupakan modal kami dalam pembuatan produk telur asin herbal
„‟TAHER‟‟. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan bisnis ini adalah
sebagai berikut:
3.1. Strategi Produksi
a) Waktu dan Tempat
Kegiatan ini akan dilaksanakan sesuai jadwal yang ada dan diperlukan
waktu 4 bulan. Produksi akan dilaksanakan di tempat produksi yang
mengutamakan higienitas di daerah perumahan bumi palapa a2 no.6, Malang.
Pengujian produk dilakukakan di laboratorium teknologi hasil ternak Fakultas
Peternakan Universitas Brawijaya, untuk pemasaran dilakukan di daerah Malang
Raya dan Batu.
b) Alat dan Bahan
Bahan utama yang digunakan adalah telor bebek dan bahan herbal (ar
alang-alang,kayu secang,daun dewa,daun jambu,teh hijau, daun salam).
Sedangkan bahan penunjang lainnya berupa garam, abu gosok/bubuk batu bata
merah. Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah egg tray, panci besar,
kompor, pengaduk, oven.
3.2. Riset dan Perencanaan Pemasaran
a) Survei pasar dan pemantapan riset pasar
Survey pasar dilakukan sebelum memulai produksi, bertujuan untuk
mengtahui selera kansumen tentang makanan yang beredar di pasaran serta daya
beli terhadap minuman dan makanan sejenis. Selain itu untuk mengetahui produk
pesaing dan potensi produk sejenis sehingga layak dipasarkan. Survey pasar
dilakukan dengan mengajukan kuisioner ataupun wawancara kepada beberapa
konsumen dan penjual makanan untuk mendapatkan informasi yang releva
b) Pencarian bahan baku dan pembelian alat-alat pendukung produksi
Dilakukan pembelian alat-alat penunjang dan pencarian bahan baku
dilakukan setelah melakukan survey pasar dan dilakukan secara kontinyu sesuai
dengan kebutuhan dari produksi TAHER serta memiliki spesifikasi yang sesuai
dengan standar kualitas produk.
3.3. Pelaksanaan Produksi
5
Produksi TAHER ini diagi beberapa tahapan yaitu pemilihan telur bebek,
perebusan tanaman herbal, dan pembalutan telur bebek. Pemilihan telur bebek
yang berkualitas merupakan kunci penting dalam pembuatan telur asin karena
merupakan bahan baku utama dan secara tidak langsung akan mempengaruhi citra
rasa yang akan dihasilkan. Perebusan tanamann herbal dimaksudkan agar di dapat
ekstrak yang akan digunakan untuk menghasilkan telur asin herbal. Proses
pembalutan telur asin juga harus diperhatikan missal telur asin harus dibalut
secara merata agar hasil telur asin yang dihasilkan nanti tingkat keasinan,
kemasiran serta dari segi kualitas merata. TAHER akan diproduksi dalam sekala
rumah tangga. Produk TAHER (Telor Asin Herbal) tersebut akan dikemas dalam
sebuah kardus yang telah didesain. Tidak lupa pelabelan P.I.R.T diletakkan pada
setiap kemasan produk. Produk ini merupakan suatu diversifikasi bagi penggemar
telur asin. Jumlah produk yang direncanakan adalah 3600 butir/bulan yang
ditunjukkan pada lampiran 6.
3.4 Pengemasan dan Pelabelan Produk
Setelah produk TAHER (Telor Asin Herbal) dihasilkan, perlu
penanganan selanjutnya agar produk tersebut terjual dipasaran, seperti
pengemasan. Pasalnya, tidak jarang konsumen lebih tertarik membeli produk
dengan kemasan menarik selain itu, diperlukan pelabelan. Pelabelan merupakan
salah satu prosedur dari dinas kesehatan setempat (Malang) yang diberikan
kepada produk yang layak untuk dikonsumsi orang banyak. Setelah mendapat ijin
dari pihak terkait maka produk dapat dipasarkan pada daerah yang lebih luas
setelah mendapat nomor seri P.I.R.T. Pelabelan sangat penting artinya baik dari
konsumen ataupun produsen, hal ini bertujuan untuk melindungi hak-hak
konsumen yang sering disalahgunakan oleh produsen. Label P.I.R.T ini diletakkan
dalam kemasan yang sudah didesain sedemikian rupa.
3.5 Pemasaran Produk
Pemasaran merupakan suatu kegiatan manajemen yang berfungsi
mempromosikan usaha. Mengingat TAHER (Telor Asin Herbal) merupakan
suatu produk baru dan belum dikenal secara umum oleh masyarakat, Perencanaan
pemasaran yang akan dilakukan dalam mengenalkan produk ke konsumen antara
lain yaitu: iklan, publisitas, dan promosi penjualan. Bentuk iklan yang
direncanakan antara lain, menyebarkan selebaran, leaflet, brosur dan pembuatan
website atau blog di internet. Kegiatan yang bersifat publisitas direncanakan
menjadi sponsor kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di kampus-kampus. Harga
produk ditentukan sesuai dengan biaya pembuatan. Mengingat bahan baku yang
digunakan mudah didapatkan dan sesuai dengan daya beli konsumen maka harga
TAHER (Telor Asin Herbal) ditetapkan sebesar Rp 3.500,- per butir.
3.6 Evaluasi
Evaluasi kegiatan merupakan kegiatan yang berfungsi untuk mengontrol
dan menganalisa kegiatan yang sudah berlangsung. Kegiatan baik mulai dari
proses produksi hingga sistem pemasaran. Kelemahan-kelemahan selama
berjalannya usaha diharapkan dengan adanya kegiatan evaluasi ini dapat diatasi.
Evaluasi kegiatan direncanakan diadakan setiap dua minggu sekali.
6
Pemutaran modal terjadi setiap bulan, dapat dilihat pada persamaan berikut:
Dana modal setiap bulan = Harga Pokok Produksix jumlah jual telur perbulan
= Rp. 2.130 x 3.600
= Rp 7.668.000
Harus tersedia dana sebesar Rp. 7.668.000dari hasil penjualan perbulan untuk
biaya produksi bulan berikutnya.
3.7.5 Keuntungan Kotor
Keuntungan Kotor =Harga jual x jumlah jual perbulan – (ketersediaan dana/bulan)
= Rp. 3.500 x 3.600 – Rp. 7.668.000
= Rp. 12.600.000 – Rp. 7.668.000
= Rp. 4.932.000
3.7.6 Keuntungan Bersih Perusahaan (Pengembangan Usaha)
Keuntungan bersih perusahaan atau dana pengembangan usaha di ambil
dari keuntungan kotor sebesar 30%, keuntungan bersih perusahaan dapat di putar
untuk pengembangan keperluan produksi atau hal-hal yang menyangkut penjualan
atau pemasaran.
Pengembangan usaha = Keuntungan kotor x Keuntungan bersih 30% 7
= Rp. 4.932.000 x 30%
= Rp. 1.479.000
3.7.7 Keuntungan Pelaksana Kegiatan
Keuntungan pelaksana kegiatan menggunakan sistem profit sharing dari
Selisih keuntungan kotor dan keuntungan bersih.
Keuntungan pelaksana = Keuntungan kotor – keuntungan bersih
= Rp. 4.932.000 – Rp. 1.479.000
= Rp. 3.453.000
Setelah itu, dilakukan profit sharing bagi pelaksana kegiatan diantaranya:
No Nama Tugas Profit Sharing
1 Yuli Fitria Sari Ketua Pelaksana Rp. 733.000
2 Sri Rahayu Manager Produksi Rp. 680.000
3 Manager Pemasaran Rp. 680.000
4 Manager Keuangan Rp. 680.000
Manager SDM Rp. 680.000
Jumlah Rp. 3453.000
3.7.8 Return of Investment dan Break Event Point Return of Investment
Keuntungan = (Harga jual – Harga Pokok Produksi)xJumlah penjualan perbulan)
= (Rp. 3.500 – Rp 2.130) x 3.600
= Rp. 4.932.000 / Bulan
ROI = Keuntungan Bersih / Total Biaya (modal awal)
= Rp. 1.479.000 / Rp.12.043.200
= 0.12
ROI waktu = Total biaya (modal awal) / Keuntungan Bersih
= Rp.12.043.200/ Rp. 1.479.000
= 8.14
= 10 bulan
Artinya, usaha ini layak untuk dikembangkan karena Return of Investment setiap
bulan beratio 0.12 dan dana akan kembali pada 8 bulan.
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
Tabel 1. Ringkasan anggaran biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralaatan Penunjang Rp 3.545.000
2 Bahan habis pakai Rp 6.243.200
3 Perjalanan Rp 1.020.000
4 Lain-lain Rp 1.235.000
Jumlah Rp 12.043.200
4.2. Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
Jenis Kegiatan Februari Maret April Mei PJ
Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan awal
Survei pasar dan
pemantapan riset
pasar
Pembuatan desain
produ
Pencarian bahan
baku dan
pembelian
alat pendukung
produksi
Pelaksanaan
Riset Produk dan
studi literatur
Produksi TAHER
Pembuatan
LABEL
Pemasaran Produk
Evaluasi
Rapat Evaluasi
Pelaksanaan hasil
evaluasi
Laporan Akhir
Pembuatan laporan
akhir