Quality Assuransi PDF
Quality Assuransi PDF
BAB 2
LANDASAN TEORI
yang ditetapkan "akan dijamin" tercapai. Salah satu elemen dari QA adalah QC.
Elemen yang lain yaitu: Planning, organization for quality, Established Procedure,
produk, dan datanya bisa diperoleh dari data sampling orang QC atau feedback dari
internal perusahaan ataupun adanya Quality complain dari luar perusahaan yaitu
costumer. Dan QA biasanya juga berperan sebagai sertifikasi dari produk tersebut.
dipenuhi.
29
proyek, tim proyek, dan manajemen) untuk memberikan jaminan tentang kebijakan
kualitas, tujuan dan tanggungjawab dari pelaksanaan proyek agar proyek dapat
memenuhi kebutuhan dan permintaan mutu yang sudah disepakati. Kualitas yang
dimaksud di sini biasanya memiliki hubungan keterkaitan yang sangat erat dengan
• Internal QA: Jaminan yang disediakan untuk manajemen dan tim proyek.
• External QA: Jaminan yang disediakan kepada customer yang ada di luar
proyek.
rencana mutu yang dapat diartikan sebagai totalitas ekspektasi yang diharapkan oleh
30
pemrakarsa atau sponsor proyek; dalam arti kata mereka yang termasuk di dalam
yang dikerjakan.
Dalam proyek juga dikenal adanya Project Quality Management yang terdiri
• Rencana Mutu harus sesuai dengan Sasaran Mutu (quality objective) dan
konstruksi.
Program.
• Rencana Mutu harus mencakup kebutuhan sumber daya manusia dan sumber
merupakan persyaratan yang sifatnya sangat strategis untuk menilai kinerja sistem
manajemen mutu penyelenggaraan proyek. Semua pihak yang terkait, baik Pimpinan
atasan Ka Satker maupun Direksi atasan Penanggung Jawab Penyedia Jasa akan
mudah mengukur dan memonitor kinerja proyek sejauh apa pencapaian mutunya,
Sasaran mutu merupakan suatu pernyataan yang harus ditetapkan dalam Rencana
Mutu Proyek (RMP) maupun Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebagai suatu bentuk
komitmen pencapaian kinerja yang terukur dalam penerapan sistem manajemen mutu.
RMK sebagai upaya untuk mengkomunikasikan kepada setiap personil yang terlibat
Secara umum sasaran mutu harus dinyatakan dalam dalam bentuk target- target yang
Adapun kriteria bagi penetapan sasaran mutu adalah kegiatan apa saja yang
dapat diukur atau dapat dijadikan terukur terkait dengan sistem manajemen mutu,
apabila di suatu saat terjadi perubahan program atau kontrak karena suatu kondisi
tertentu dalam pelaksanaan proyek, maka RMK atau RMP harus dikaji ulang dan
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam membuat sasaran mutu harus memenuhi
berikut :
• Timely, yaitu waktu pencapaiannya jelas, ada batas waktu yang ditentukan
No QA QC
(QC= Executor)
dengan record-record
nature in nature
1. Umum.
2. Membuat QA Plan.
3. Review Quality.
4. Ketua Tim Proyek menugaskan tindak lanjut Laporan Quality Assurance, baik
berupa tindakan koreksi atau peningkatan (improvement) ke tim proyek.
• Systems modeling
• Flowchart
• Cause-and-effect analysis
• Run chart
• Control chart
• Histogram
• Scatter diagram
• Pareto chart
• Client window
• Benchmarking
• Gantt chart
relatif dari berbagai masalah atau penyebab masalah. Adapun bentuk dari Pareto
• Sumbu horizontal yang menempatkan item dalam urutan (dari nilai tertinggi
• Nilai Satuan dari item itu sendiri seperti frekuensi, harga, dan waktu
41
mempermudah penentuan masalah yang paling penting dan akar penyebab masalah
yang memberikan dampak terbesar. Dengan demikian tim dapat fokus pada usaha
Dalam pareto chart ini dikenal apa yang dinamakan the Pareto Principles,
yang menyatakan bahwa ketika beberapa faktor mempengaruhi situasi, faktor yang
paling sedikit akan memberikan dampak yang paling tinggi . Prinsip ini lebih dikenal
dengan prinsip 80/20 yang dapat diartikan 80 % masalah diakibatkan oleh 20%
penyebab.
Langkah pengerjaan:
Langkah 1: Buatlah list-list dari masalah, item , atau penyebab masalah untuk
dibandingkan
Langkah 5: Tally, untuk tiap item, berapa banyak kejadian (atau biaya, atau waktu
yang diperlukan). Lalu jumlahkan untuk menentukan total keseluruhan untuk semua
item. Tentukan persentase dari tiap item dengan membagi antara jumlah kumulatif
antar item (n+ (n-1)) dengan jumlah total seluruh item dan dikalikan dengan 100.
Contoh:
Traffic tie-up 32 44 44
Woke up late 20 28 71
Family problems 8 10 82
Sick 6 8 90
Langkah 6: Masukkan urutan item tersebut ke garis horizontal pada pareto chart dan
untuk satuan (frekuensi, harga, waktu) letakkan di garis vertikal kiri. Sedangkan garis
vertikal kanan diisi oleh persentase kumulatif (Jumlah kumulatif harus dengan total
Langkah 7: Hubungkan garis persentase kumulatif tiap item dimana untuk titik awal
paling besar. Lakukan ini dengan mencari breakpoint dari line graph yang memiliki
tanda penurunan level lebih cepat. Jika tidak ada break point tentukan item mana
yang menyumbang 50 % atau lebih dari efek. Jika ternyata pola grafik stabil (tidak
ada perbedaan tinggi antar bar), pikirkan beberapa faktor yang mungkin
mempengaruhi hasil seperti: Hari kerja, shift, dll). Lalu pisahkan data tersebut dan
buat pareto chart terpisah untuk tiap subgrup untuk melihat jika ada perubahan pola
grafik.
mendaftarkan seluruh penyebab dan efek yang ditimbulkan dari problem yang
menyediakan gambaran tentang “mengapa terjadi masalah dan apa kemungkinan efek
Cause and Effect analysis memberi peluang bagi problem solver untuk
Diagram cause and effect dapat merefleksikan baik penyebab masalah yang
menghambat pencapaian keadaan ideal yang diinginkan maupun faktor lain yang
Peringatan:
Ingatlah bahwa cause and effect diagram ini mewakili hipotesa tentang “causes”
“facts” seringkali mengantar tim pada implementasi solusi yang salah dan menyia-
nyiakan waktu.
Sesuai dengan metoda pengolahan data yang dipakai dalam laporan ini, maka penulis
Diagram pohon (tree diagram) merupakan tipe kedua dari cause and effect
dimulai dengan efek dan kelompok mayoritas dari penyebab untuk kemudian ditanya
setiap cabangnya,” Kenapa ini terjadi?”, “Apa penyebabnya?”. Diagram pohon juga
merupakan tampilan grafik dari metode sederhana yang dikenal dengan metode Five
lebih dalam untuk mencari akar permasalahan. Metode ini dapat digunakan sendiri
Step 1. Sepakati masalah atau kondisi ideal yang ingin dicapai dan tuliskan dalam
kotak effect. Cobalah untuk lebih spesifik dalam memilih topik permasalahan.
Step 2. Tentukan penyebab spesifik dan masukkan dalam cabang atau sub cabang
mengklasifikasikannnya dalam diagram, atau gunakan cabang yang telah ada terlebih
dahulu untuk menstimulasi keluarnya ide. Jika sebuah ide cocok untuk lebih dari satu
cabang, tempatkan pada keduanya. Pastikan bahwa peyebab masalah yang telah
disusun memiliki hubungan langsung dan logic terhadap masalah atau efek yang
Step 3. Teruslah bertanya “Why?” dan “Why else?” untuk setiap penyebab ssampai
akar masalahnya ditemukan. Akar masalah adalah sesuatu yang: (a) Dapat
menjelaskan “effect” baik secara langsung atau melalui serangkaian kejadian, (b) Jika
dapat diterima dan jika mungkin dapat diajukan sebagai action. Periksa kelogisan dari
rantai penyebab masalah : baca diagram dari akar hingga effect untuk melihat apakah
alirannya logis dan tidak melenceng dari topik. Lakukan perubahan bila perlu.
47
• Langsung ke kesimpulan
Peringatan:
Dalam menentukan akar masalah tim harus mengumpulkan data untuk menguji
hipotesis. Effect atau masalah harus dijabarkan dengan jelas untuk menghasilkan
hipotesis paling relevan tentang penyebab (cause). Jika effect atau masalah terlalu
umum tim akan kesulitan dalam fokus terhadap effect, dan diagram akan
penuh. Jika tidak mungkin tim perlu mengumpulkan lebih bannyak informasi atau
bantuan dari pihak lain untuk mencapai pemenuhan dari seluruh cabang-cabang ini.
48
Teknik ini digunakan untuk menilai bagaimana sejumlah variasi komponen bekerja
mengerti hubungan di antara aktivitas dan pengaruh aktivitas satu terhadap lainnya.
Model sistem menggambarkan proses sebagai bagian dari sistem yang lebih besar
input kritis berasal, dan bagaimana produk atau servis diharapkan untuk memenuhi
kebutuhan masyakat/user. Ketika tim tidak tahu bagaimana memulai, model sistem
49
sistem ini juga dapat mencapai sasaran dari area masalah lain. Secara keseluruhan
• Input
aktivitas proses. Input dapat berupa bahan mentah, produk atau servis yang
penyembuhan Malaria, input meliputi obat anti malaria dan pekerja kesehatan
terlatih. Bagian lain dari sistem yang menyediakan kedua input ini adalah:
• Proses
input menjadi produk dan servis. Untuk penyembuhan malaria, proses terdiri
dari kegiatan diagnosis, konseling dengan pasien, dan proses penyembuhan itu
sendiri.
50
• Output
Output secara umum merujuk pada output langsung yang dihasilkan proses,
dapat pula berupa efek tak langsung yang dirasakan oleh client atau dampak
kepada komunitas yang lebih luas. Untuk sistem penyembuhan malaria ini
Hasil yang dirasakan dari output ini dapat berupa efek maupun
maupun psikologis yang disebabkan dari output. Dalam kasus malaria ini,
efek berupa pengurangan tingkat fatalitas dari kasus penyakit tersebut dan
output yang dirasakan oleh client maupun masyarakat luas. Untuk kasus
• Control.
kriteria yang diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol seluruh
51
komponen yang terlibat dalam proses, baik inputnya sendiri, orang yang
dan sasaran mutu yang telah ditetapkan. Visi, misi, dan sasaran mutu biasanya
ditetapkan untuk jangka waktu tertentu misalnya 4 hingga 5 tahun atau untuk
satu siklus kerja saja seperti yang terjadi pada proyek-proyek pembangunan.