Anda di halaman 1dari 5

Asma’ul Husna

PENGERTIAN ASMA’UL HUSNA


Asmaul husna menurut bahasa berarti nama nama yang baik. Sedangkan menurut istilah
adalah nama nama baik baik yang di miliki allah swt sebagai bukti keagungan dan kemuliannya.
Asmaul husna tidak di berikan pihak lain tetapi allah sendiri yang membuatnya dan
berhak atas-nya.
Dalam berdoa asmaul husna sering kita baca sesuai dengan permntaan kita.bila kita
mengharapkan ampunan, biasanya kita sebut ya goffar (maha pengampun), kalau kita diberikan
banyak rezeki, kita sebut ya razak (wahai pemberi rizki)dsb. Allah sendiri menegaskan agar
manusia bermohon kepadanya dengan menyebut asma’ul husna.

1. Al-Ghaffar (ُ‫)الغَفَّار‬
Al-Ghaffar artinya Maha Pengampun. Hanya Allah yang dapat mengampuni dosa-dosa hamba-
Nya. Sebesar apapun dosa seorang hamba, jika ia bertaubat dan memohon ampun, maka dosa
tersebut dapat diampuni oleh Allah SWT.
Dalil naqli al-Ghaffar, Qs. Thaha/20: 82

‫َاب ِل َمنُ لَغَفَّارُ َوإِنِي‬


َُ ‫ل َو َءا َمنَُ ت‬ َ ‫(اهتَ َدى ث َُّم‬82)
َُ ‫صا ِل ًحا َو َع ِم‬
Artinya :
Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh,
kemudian tetap di jalan yang benar.

2. Ar-Razzaq

Kata Ar-Razzaq diambil dari kata Razaqa atau Rizq yang artinya rezeki.

Contoh rezeki antara lain berupa pangan dan pemenuhan kebutuhan.


Dalam al-Qur’an kata ar-Razzaq terdapat dalam surat az-Zariyat ayat 58 :

Artinya : “Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi
sangat kokoh.”

Ar-Razzaq adalah Allah yang berulang-ulang dan banyak sekali memberi rezeki kepada mahluk-
Nya.

Rezeki adalah segala pemberian Allah yang dapat dimanfaatkan.

Setiap makhluk telah dijamin rezekinya oleh Allah SWT.

Tetapi bukan berarti Allah memberikannya begitu saja.

Manusia harus berusaha.

Misalnya agar kebutuhannya terpenuhi, maka manusia harus bekerja.

Jaminan Allah terhadap rezeki manusia, hewan dan tumbuhan berbeda-beda.

Karena kebutuhan manusia sangat banyak, maka manusia dianugerahi sarana yang lebih
sempurna.

Manusia diberi akal, ilmu dan pikiran agar dapat memenuhi kebutuhannya.

Rezeki bayi dan orang dewasa pun berbeda.

Bayi hanya menunggu makanan yang siap dan menanti untuk disuapi.

Sedangkan orang dewasa tidak demikian.


3. AL MALIK
Secara umum Al Malik diartikan Raja atau Penguasa, kata Malik terdiri dari huruf Mim Laam
Kaaf yang rangkaiannya mengandung makna “kekuatan” dan “Keshahihan”, ini menunjukkan
bahwa Allah adalah segala kekuatan yang ada di alam semesta ini yang shahih dan tidak dapat
di ingkari lagi kekuasaan-Nya meliputi semesta alam dan pengetahuan yang ada.
AL Malik dalam AL Qur’an menyebutnya Raja Yang Maha Berkuasa (yang Mutlak
kekuasaannya), Menurut AL Ghazali Malik adalah “yang tidak butuh pada zat dan sifat-Nya
segala yang wujud, bahkan Dia adalah yang butuh kepada-Nya, Wujud segala sesuatu bersumbr
dari pada-Nya. Maka segala sesuatu selainnya menjadi Milik-Nya dalam zat dan sifat-Nya serta
membutuhkan-Nya. Itulah Raja Yang Mutlak.
Firman Allah dalam Surat Thaaha: 114
“Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenar-benarnya” (Q.S. At Thaaha:114)
Sudahlah jelas bahwa Allah adalah Raja Yang sebenar-benarnya segala bentuk raja di dunia dan
semsta ini adalah miliknya dan tunduk kepada-Nya, selain merajai di dunia yang fana ini,
kerajaan Allah juga bersifat langgeng (abadi).

4. AL HASIIB
Nama Allah, Al Hasiibu ( ‫ ) الحسيب‬dibaca Al Hasib termasuk Al-Asma`ul Husna, firman Allah :

 Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah


penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu
(dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu. (An-Nisaa’
[4]: 86)
 Yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya
dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah
Allah sebagai pembuat perhitungan. (Al-Ahzab [33]: 39)
5. Al-Hadi (‫)ال َهادِى‬
Al-Hadi artinya Maha Pemberi Petunjuk. Allah SWT yang dapat memberi petunjuk atau hidayah
kepada hamba-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Petunjuk yang paling berharga berupa agama
sehingga seorang selamat dalam kehidupannya baik di dunia maupun di akhirat kelak
Dalil naqli al-Hadi, al-Qashash/28: 56

َُ ‫ن أَح َببتَُ َمنُ تَهدِي‬


َُ‫ل ِإنَّك‬ ََُّ ‫( ِبالمهتَدِينَُ أَعلَمُ َوه َُو َيشَاءُ َمنُ َيهدِي‬56)
َُّ ‫ّللا َولَ ِك‬
Artinya :
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi,
tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih
mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.

6. Al-Khaliq (ُ‫)الخَا ِلق‬


Al-Khaliq artinya Maha Pencipta. Allah bisa menciptakan sesuatu dari yang tidak ada menjadi
ada. Kemudian ciptaan Allah tidak mencontoh kepada sesuatu, sebab hanya Dialah yang dapat
menciptakan.

Dalil naqli al-Khaliq, QS. Al-Hasyr/59: 24

ُ‫ّللا ه َو‬
َُّ ُ‫ارئُ الخَا ِلق‬ َ ‫س ِبحُ الحسنَى اْلَس َماءُ لَهُ الُم‬
ِ ‫ص ِورُ ال َب‬ َ ‫ت فِي َما لَهُ ي‬
ُِ ‫س َم َوا‬ ُ ِ ‫(ال َح ِكيمُ ال َع ِزيزُ َوه َُو َواْلَر‬24)
َّ ‫ض ال‬
Artinya :

“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai
Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
7. Al Hakim (Maha Bijaksana)

Salah satu Asma’ul Husna adalah ُ‫( ْال َح ِكيم‬Al-Hakim). Artinya, Yang memiliki hikmah yang tinggi
dalam penciptaan-Nya dan perintah-perintah-Nya, Yang memperbagus seluruh makhluk-Nya.
Sebagaimana firman-Nya:

“Dan siapakah yang lebih baik hukumnya daripada Allah bagi kaum yang yakin?” (Al-Ma’idah:
50)

Maka, Allah l tidak akan menciptakan sesuatu yang sia-sia dan tidak akan mensyariatkan
sesuatu yang tiada manfaatnya.

Artinya juga adalah Yang memiliki hukum di dunia dan akhirat. Milik-Nyalah tiga macam hukum
yang tidak seorangpun menyertai-Nya. Dialah yang menghukumi di antara hamba-Nya, dalam
(1) syariat-Nya, (2) taqdir-Nya, dan (3) pembalasan-Nya. Hikmah artinya meletakkan sesuatu
pada tempatnya. (Tafsir As-Sa’di, hal. 947)

DALIL BAHWA AL-HAKIIM ADALAH NAMA ALLAH


Banyak dalil dari Al-Qur`ân Al-Karîm yang menunjukkan bahwa al-Hakîm merupakan salah satu
nama Allah Azza wa Jalla . Di samping itu, banyak disebutkan secara bersamaan dengan nama
Allah lainnya. Sebagai contoh, misalnya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

ُ‫ْال َح ِكيمُ ْال َع ِزيزُ َوه َو‬

Dan Allah adalah ‘Azîz (Maha Perkasa) lagi Hakîm (Maha Bijaksana). [Lihat surat Fathir/35:2, al-
Hadîd/57:1, al-Hasyr/59:1& 24, al-Jumu’ah/62:3,dan lain-lain]

Anda mungkin juga menyukai