Anda di halaman 1dari 6

Kepala Ruangan sebagai manajer unit (ruang rawat) adalah seorang tenaga keperawatanyang diberi

tanggung jawab dan kewenangan dalam mengelola kegiatan pelayanankeperawatan di satu ruang rawat di rumah sakit.
Oleh karena itu tanggung jawabmanajemen asuhan keperawatan telah didesentralisasikan kepada Kepala
Ruangan,sehingga merupakan kewenangan penuh Kepala Ruangan untuk mengatur seluruhaktifitas asuhan
keperawatan yaitu kewenangan untuk pengambilan keputusan,meningkatkan mutu
asuhankeperawatan secara terus menerus dalam 24 jam,meningkatkan komunikasi intra dan antar
unit/bagian, menciptakan hubunganinterpersonal yang baik sehingga anggota akan lebih kreatif bagaimana
meningkatkanasuhan keperawatan.

MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL


Pengembangan model ini
bertujuan meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui penataan sistem pemberian asuhan
keperawatan
. melalui model ini dapat ditetapkan
rencana kebutuhan tenaga keperawatan secara profesional, metoda pemberianasuhan
keperawatan yang digunakan dan cara pendokumentasian asuhankeperawatan.
Model Praktek Keperawatan Profesional merupakan suatu model yang memberikesempatan kepada para perawat
profesional untuk menerapkan otonominya dalammendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi
pelayanan/asuhan keperawatan yangdiberikan kepada pasien. Modelini selalu mengupayakan bentuk
pelayanan dan asuhankeperawatan yang dapat memenuhi kebutuhan pasien melalui berbagai pendekata
MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL
Pengembangan model ini
bertujuan meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui penataan sistem pemberian asuhan
keperawatan
. melalui model ini dapat ditetapkan
rencana kebutuhan tenaga keperawatan secara profesional, metoda pemberianasuhan
keperawatan yang digunakan dan cara pendokumentasian asuhankeperawatan.
Model Praktek Keperawatan Profesional merupakan suatu model yang memberikesempatan kepada para perawat
profesional untuk menerapkan otonominya dalammendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi
pelayanan/asuhan keperawatan yangdiberikan kepada pasien. Modelini selalu mengupayakan bentuk
pelayanan dan asuhankeperawatan yang dapat memenuhi kebutuhan pasien melalui berbagai pendekata

Pemberian asuhan keperawatan di ruang model ini berlandaskan nilai-nilai professionalyang menunjukkan
adanya otonomi, akontabilitas perawat, dan pengembangan profesiyang memfokuskan setiap upaya keperawatan pada
kulaitas pelayanan keperawatan yangtinggi. Kerja tim, kolaborasi, dan konsultasi dijalankan secara konsisten
untuk meningkatkan hubungan professional..
PENGELOLAAN DI RUANG MODEL PRAKTEK KEPERAWATANPROFESIONA
LModel praktek keperawatan professional terdiri dari 4 komponen utama, yaitu
:1.Ketenagaan Keperawatan2.Metoda pemberian asuhan
keperawatan3.Proses Keperawatan4.Dokumentasi Keperawatan
KetenagaanKeperawatan
Pada suatu pelayanan profesional, jumlah tenaga yang diperlukan tergantung pada :Jumlah pasien dan derajat
ketergantungan pasien
(Douglas, 1984
). Menurut
Loveridge& Cummings (1996
)
klasifikasi derajat ketergantungan pasien
dibagi 3 kategori, yaitu
:WaktuKlasifikasiP a g i
S o r e M
a l a m MinimalPartialTotal0,170,270,3
60,140,150,300,100,070,20a.Perawatan minimal : memerlukan waktu 1

2 jam/24 jam.:

Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.

Makan dan minum dilakukan sendiri

Ambulasi dengan pengawasan

Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift.

Pengobatan minimal, status psikologis stabil.

Persiapan prosedur memerlukan pengobatan.b.Perawatan intermediet : memerlukan waktu 3



4 jam/24 jam.:

Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu


Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam

Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali

Voley kateter/intake output dicatat

Klien dengan pemasangan infus, persiapan pengobatan, memerlukanprosedurc.Perawatan maksimal/total :


memerlukan waktu 5

6 jam/24 jam :

Segala diberikan/dibantu

Posisi yag diatur, observasi ytanda-tanda vital setiap 2 jam

Makan memerlukan NGT, menggunakan terapi intravena

Pemakaian suction

Gelisah/disorientasiMenurut
Douglas (1984
) ada beberapa kriteria jumlah perawat yang dibutuhkanperpasien untuk dinas pagi, sore dan malam.Sebagai contoh
:Ruang perawatan bedah terdapat 30 pasien, yang terdiri dari 10 pasien minimal, 15pasien partial, dan 5
pasientotal. Maka jumlah perawat yang diperlukan untuk jagapagi adalah :10 x 0,17 = 1,715 x 0,27 = 4,055
x 0,36 = 1,8

--------------------7,55
8 orang perawat yang dibutuhkan untuk dinas pagi.Untuk mengetahui kebutuhan aktual tenaga keperawatan
diruangperawatan sebaiknyadilakukan setiap hari selama minimal 22 hari, dan dalam waktu yang
sama.Misalnya rata-rata perawat yang diperlukan di Ruang Bedah menurut perhitunganDouglas adalah 10 orang
perawat, maka jumlah yang diperlukan pada ruang tersebutadalah

Perawat shift : 10 orang

Libur cuti : 5 orang

Ketua tim : 3 orang

Kepala Ruangan : 1 orang------------------------------------19 orang

Metoda pemberian asuhan keperawatan :


Sistem pemberian asuhan keperawatan adalah suatu pendekatanpemberian
asuhankeperawatan secara efektif dan efisien kepada sejumlah pasien. Setiap metoda memilikikeuntungan
dan kerugian masing-masing.Terdapat 3 pola yang sering digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan, yaitupenugasan
fungsional, penugasan tim , penugasan primer.
a.Penugasan Keperawatan Fungsional :
Sistem penugasan ini berorinetasi pada tugas dinama fungsi keperawatan tertentuditugaskan pada setiap
perawat pelaksana, misalnya seorang perawat ditugaskankhusus untuk tindakan pemberian obat,perawat
yang lain untuk mengganti verband,penyuntikan, observasi tanda-tanda vital, dan sebagainya. Tindakan ini
didistribusikanberdasarkan tingkat kemampuan masing-masing perawat pelaksana. Oleh karena itukepala
Ruangan terlebih dahulu mengidentifikasitingkat kesulitan tindakan tersebut,selanjutnya ditetapkan perawat
yang akan bertanggung jawab mengerjakan tindakanyang dimaksudkan. Setiap perawat pelaksana bertanggung jawab
langsung kepadakepala Ruangan. Tidak ada perawat pelaksana yang bertanggungjawab penuh untuk asuhan
keperawatan pada seorang pasien.
Keuntungan :

Menyelesaikan banyak pekerjaaan dalam waktu singkat.

Tepat metoda ini bila ruang rawat memiliki keterbatasan/kurang tenagakeperawatan professional.

Perawat lebih terampil, karenaorientasi pada tindakan langsung dan selaluberulang-ulang dikerjakan.

Kerugian :

Memilah-milah asuhan keperawatan oleh masing-masing perawat.

Menurunkan tanggung gugat dan tanggung jawab.

Hubungan perawat-pasien sulit terbentuk.

Pelayanan tidakprofessional.

Pekerjaan monoton, kurang tantangan.
b. Penugasan Keperawatan Tim :
Adalah suatu bentuk sistem/metoda penugasan pemberian asuhan keperawatan, dimanaKepala Ruangan
membagi perawat pelaksana dalam beberapa kelompok atau tim, yangdiketuai oleh seorang perawat
professional/berpengalaman. Metoda ini digunaklan bilaperawat pelaksana terdiri dari berbagai latar
belakang pendidikan dan kemampuannya.Ketua tim mempunyai tanggung jawab untuk mengkoordinasikan seluruh
kegiatanasuhan keperawatan dalam tanggung jawab kegiatan anggota tim. Tujuan metodapenugasan
keperawatan tim untuk memberikan keperawatan yang berpusat kepadapasien. Ketua Tim melakukan
pengkajian dan menyusun rencana keperawatan padasetiap pasien, dan anggota tim bertanggung
jawabmelaksanakan asuhan keperawatanberdasarkan rencana asuhan keperawatan yang telah dibuat. Oleh
karena kegiatandilakukan bersama-sama dalam kelompok, maka ketua tim seringkali
melakukanpertemuan bersama dengan anggota timnya (konferensi tim) guna membahaskejadian-kejadian
yang dihadapi dalam pemberian asuhan keperawatan.
Keuntungan :

Melibatkan semua anggota tim dalam asuhan keperawatan pasien.

Akan menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang dapaty dipertanggung jawabkan.

Membutuhkan biaya lebihsedikit/murah, dibanding sistem penugasan lain.


Pelayanan yang diperoleh pasien adalah bentuk pelayanan professional.
Kerugian :

Dapat menimbulkan pragmentasi dalam keperawatan.

Sulit untuk menentukan kapan dapat diadakan pertemuan/konferensi, karenaanggotanya terbagi-bagi dalam shift.

Ketua tim lebih bertanggung jawab dan memiliki otoritas, dibandingkan dengananggota tim.
c. Penugasan Keperawatan Primer
Keperawat primer adalah suatu metoda pemberian asuhan keperawatan dimana
perawatperofesionalbertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap asuhan keperawatanpasien
selama 24 jam/hari. Tanggung jawab meliputi pengkajian pasien, perencanaan ,implementasi, dan
evaluasi asuhan keperawatan dari sejak pasien masuk rumah sakithingga pasien dinyatakan pulang, ini
merupakan tugas utama perawat primer yangdibantu oleh perawat asosiet.Keperawat primer ini akan
menciptakan kesepakatan untuk memberikan asuhankeperawatan yang komprehensif, dimana
asuhan keperawatan berorientasi kepada pasien.Pengkajian dan menyusun rencana asuhan keperawatan
pasien di bawah tanggung jawabperawat primer , dan perawat asosiet yang akan mengimplementasikan
rencanaasuhan keperawatan dalam tindakan keperawatan.
Keuntungan :

Otonomi perawat meningkat, karena motivasi,tanggung jawab dan tanggung gugatmeningkat.

Menjamin kontinuitas asuhan keperawatan.

Meningkatnya hubungan antara perawat dan pasien


Terciptanya kolaborasi yang baik.

Membebaskan perawat dari tugas-tugas yang bersifatmembantuan.

Metoda ini mendukung pelayanan professional.

Penguasaan pasien oleh seorang perawat primer.
Kerugian :

Ruangan tidak memerlukan bahwa semua perawat pelaksana harus perawatprofessional.

Biaya yang diperlukan banyak.
PROSES KEPERAWATAN
Proses keperawatan merupakanproses pengambilan keputusan yang dilakukan perawatdalam menyusun
kegiatan asuhan secara bertahap. Kebutuhan dan masalah pasienmerupakan titik sentral dalam
pengambilan keputusan. Pendekatan ilmiah yang fragmatisdalam pengambilan keputusan adalah :
1).Identifikasi masalah, 2) menyusun alternatif penyelesaikan masalah, 3) pemilihan cara penyelesdaian
masalah yang tepat danmelaksanakannya, 4) evaluasi hasil dari pelaksanaan alternatif penyelesaian
masalah.Seluruh langkah pengambilan keputusan ini tertuang pada langkah-langkah proseskeperawatan yaitu : 1) pengkajian
fokus pada keluhan utama dan eksplorasi lebihholistik, 2) diagnosis yaitu menetapkan hubungan sebab akibat dari masalah
masalahkeperawatan, 3) rencana tindakan untuk menyelesaikan masalah,4)
implementasirencana dan 5) evaluasi hasil tindakan


Terciptanya kolaborasi yang baik.

Membebaskan perawat dari tugas-tugas yang bersifatmembantuan.

Metoda ini mendukung pelayanan professional.

Penguasaan pasien oleh seorang perawat primer.
Kerugian :

Ruangan tidak memerlukan bahwa semua perawat pelaksana harus perawatprofessional.

Biaya yang diperlukan banyak.
PROSES KEPERAWATAN
Proses keperawatan merupakanproses pengambilan keputusan yang dilakukan perawatdalam menyusun
kegiatan asuhan secara bertahap. Kebutuhan dan masalah pasienmerupakan titik sentral dalam
pengambilan keputusan. Pendekatan ilmiah yang fragmatisdalam pengambilan keputusan adalah :
1).Identifikasi masalah, 2) menyusun alternatif penyelesaikan masalah, 3) pemilihan cara penyelesdaian
masalah yang tepat danmelaksanakannya, 4) evaluasi hasil dari pelaksanaan alternatif penyelesaian
masalah.Seluruh langkah pengambilan keputusan ini tertuang pada langkah-langkah proseskeperawatan yaitu : 1) pengkajian
fokus pada keluhan utama dan eksplorasi lebihholistik, 2) diagnosis yaitu menetapkan hubungan sebab akibat dari masalah
masalahkeperawatan, 3) rencana tindakan untuk menyelesaikan masalah,4)
implementasirencana dan 5) evaluasi hasil tindakan.

DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam sistem pelayanankeperawatan, karena melalui
pendokumentasian yang baik, maka informasi mengenaikeadaan Kesehatan pasien dapat diketahui secara
berkesinambungan. Disamping itu,dokumentasi merupakan dokumen legal tentang pemberian asuhan
keperawatan. Secaralebih spesifik, dokumentasi berfungsi sebagai sarana komunikasi antar profesi
Kesehatan,sumber data untuk pemberianasuhan keperawatan, sumber data untuk penelitian, sebagaibahan
bukti pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan asuhan keperawatan.Dokumen dibuat berdasarkan pemecahan
masalah pasien. Dokumentasi berdasarkanmasalah terdiri dari format pengkajian, rencana keperawatan,
catatan tindakankeperawatan, dan catatan perkembangan pasien

Anda mungkin juga menyukai