SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2016/2017
DISUSUN OLEH
KELOMPOK : 3
HANIFAH MUSLIMAH 161411074
HESTI NUR AINI 161411075
INGGRID NOVASULI 161411076
MATHILDA JOWITO 161411077
KELAS : 1C
2017
LAPORAN INSTRUMENTASI ANALITIK
A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menentukan konsentrasi Fe total
2. Menggunakan spektrofotometer ‘Sprektronic-20’
3. Membuat kurva kalibrasi dengan benar
B. LANDASAN TEORI
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan yang
digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud
dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom
dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi.
Dalam analisis dengan spektrofotometri digunakan suatu sumber radiasi pada
daerah sinar tampak, yaitu pada panjang gelombang 380-750 nm. Spektrum yang
diperoleh akan lebih ideal, yaitu dengan lebar pita kurang 1 nm. Hal ini dikarenakan
instrument yang digunakan (spektrofotometer) dilengkapi dengan system optic (yang
dapat menghasilkan sebaran/dispers radiasi elektromagnetik yang masuk) dan alat
untuk mengukur intensitas radiasi yang diteruskan.
Hukum dasar dari Spektrofotometri diterangkan oleh Lambert dan Beer, sehingga
hukum atau persamaan yang digunakan dikenal dengan “hukum Lambert-Beer”.
Ir
Ia It
Bila cahaya jatuh pada suatu medium homogen, maka sebagian cahaya
tersebut akan dipantulkan, sebagian diserap dalam media dan sisanya diteruskan. Jika
intensitas cahaya yang masuk dinyatakan dengan Io, intensitas cahaya yang
dipantulkan Ir, intensitas cahaya yang diserap Ia dan intensitas cahaya yang diteruskan
It, maka :
IO = Ia + I r + It
Untuk antar muka udara-kaca sebagai akibat penggunaan sel kaca, cahaya
yang dipantulkan hanya sekitar 4%, sehingga Ir biasanya terhapus dengan penggunaan
suatu control (misalnya dengan sel pembanding atau blanko, jadi :
Io = Ia + I t
A=kbc
A = a b c(gram/liter)
A = E b c(mol/liter)
absorbansi
konsentrasi
C. PROSEDUR KERJA
a. Alat & Bahan
No. Alat Bahan
1 Spektrofotometer ‘Spectronic-20’ Larutan induk Fe3+ 100 ppm
2 Pipet tetes Larutan H2SO4 pekat
3 Pipet ukur 5 mL Larutan HNO3 4 N
4 Pipet ukur 10 mL Larutan KSCN 10%
5 7 buah labu takar 50 mL Aquades
6 Botol semprot
7 Gelas kimia 250 mL
8 Gelas kimia 500 mL
9 Bola hisap
b. Skema Kerja
FLOW CHART
Persiapan Larutan
Pengerjaan langkah a ke 2, 3,
Larutan blanko diganti dengan Pengerjaan no. 2 diulangi
4, 5 diulangi. Panjang
larutan standar yang dengan mengganti larutan
gelombang diatur sesuai
berkonsentrasi palng rendah standar yang berbeda-beda
panjang gelombang maksimum
dan nilai %T nya dicatat konsentrasinya
yang telah diperoleh
No. c A T
1 0.8 0.102373 0.79
2 1.6 0.173925 0.67
3 2.4 0.259637 0.55
4 4 0.431798 0.37
5 4.8 0.522879 0.3
6 5.6 0.537602 0.29
2 ml x 100 ppm = 50 ml x N2
N2 = 4 ppm
10 mL x 4 ppm = 50 mL x N3
N3 = 0.8 ppm
4 ml x 100 ppm = 50 ml x N2
N2 = 8 ppm
10 mL x 8 ppm = 50 mL x N3
N3 = 1.6 ppm
6 ml x 100 ppm = 50 ml x N2
N2 = 12 ppm
10 mL x 12 ppm = 50 mL x N3
N3 = 2.4 ppm
10 mL x 100 ppm = 50 mL x N2
N2 = 20 ppm
10 mL x 20 ppm = 50 mL x N3
N3 = 4 ppm
12 ml x 100 ppm = 50 ml x N2
N2 = 24 ppm
24 ppm x 10 mL = 50 mL x N3
N3 = 4.8 ppm
14 ml x 100 ppm = 50 ml x N2
N2 = 28 ppm
28 ppm x 10 mL = 50 mL x N3
N3 = 5.6 ppm
c. Penentuan Konsentrasi Sampel pada Sp. Spektronic-20
A1 = 0.207608
Persamaan Kalibrasi : y = 0.0971x + 0.0272
Maka, konsentrai sampel (x1) adalah
y = 0.0971x + 0.0272
0.207608 = 0.0971x + 0.0272
X1 = 1.85796 ppm
A2 = 0.462181
Persamaan Kalibrasi : y = 0.0971x + 0.0272
Maka konsentrasi sampel (x2) adalah
y = 0.0971x + 0.0272
0.462181 = 0,0971x + 0.0272
X2 = 4,47972 ppm
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan untuk menentukan panjang gelombang
unsur besi (Fe) yang konsentrasinya sebesar 100 ppm. Direaksikan dengan 5 ml
larutan HNO3 4 N, 5 ml larutan KCNS 10% dan 1 tetes H2SO4 pekat dengan sampel
Fe sebanyak delapan sampel yaitu 0 ml, 2 ml, 4 ml, 6 ml, 8 ml, 10 ml, 12 ml dan 14
ml. Dalam delapan sampel yang telah dibuat dapat dilihat bahwa semakin banyak
volume Fe maka warna larutan akan berubah dari warna terang ( merah jingga)
menuju warna yang lebih pekat ( merah tua). Untuk menentukan panjang gelombang
maksimum digunakan sampel dengan konsentrasi Fe sedang (8 ml).
Penentuan panjang gelombang Fe menggunakan alat Sp. Spektronic-20.
Diambil larutan Fe 8 ml dan larutan blanko (0 ml) yang dijadikan sampel. Kuvet yang
berisi larutan blanko dimasukkan ke dalam alat spektronic-20. Jarum akan mengarah
ke angka 100%, atur dengan memutar skala dan atur panjang gelombang yang
diinginkan. Panjang gelombang dari 400nm sampai 540nm. Dari hasil percobaan
didapat panjang gelombang maksimum sebesar 470nm dengan nilai %T sebesar 75
dan nilai absorbansinya sebesar 0.124939.
Selain penentuan panjang gelombang Fe dilakukan penentuan kurva kalibrasi
dan konsentrasi cuplikan dari semua sampel Fe yang dibuat dengan panjang
gelombang maksimum 480nm. Praktiknya sama dengan perlakuan menentukan
panjang gelombang. Didapat data absorbansi tertinggi sebesar 0.537602 dilarutan 5,6
ppm dengan larutan Fe sebanyak 14 ml. Penentuan konsentrasi sampel dilakukan dengan
mencampur sampel secara acak sehingga didapatkan 2 larutan sampel yang berbeda.
Nilai absorbansi yang didapat sebesar 0.207608 pada sampel 1 dan 0.462181 pada sampel
2. Dengan menggunakan persamaan kurva kalibrasi diperoleh konsentrasi sampel 1 sebesar
1.85796 ppm dan konsentrasi sampel 2 sebesar 4,47972 ppm.
G. KESIMPULAN
Semakin banyak larutan Fe yang ditambahkan, maka akan semakin pekat warna
yang dihasilkan.
Panjang gelombang maksimum yang didapatkan dari pengukuran di Sp.
Spektronic-20 adalah 470 nm.
Sampel yang diukur di Sp. Spektronic-20 mempunyai nilai absorbansi sebesar
0.207608 pada sampel 1 dan 0.462181 pada sampel 2. Dengan konsentrasi sampel 1
sebesar 1.85796 ppm dan konsentrasi sampel 2 sebesar 4,47972 ppm.
H. LAMPIRAN
0.5
0.4
Absorbansi
0.3
y = 0.0971x + 0.0272
0.2 R² = 0.9864
0.1
0
0 1 2 3 4 5 6
Konsentrasi (ppm)
DAFTAR PUSTAKA