Kedalaman galian pondasi sebesar 0.9 m. Pada dasar galian pondasi diisi dengan urugan
pasir 5-10 cm dan di atasnya dipasang dengan batu kosong setebal 10 cm. Pondasi
mengunakan struktur bukan batu kali dan memakai adukan 1:3:10.
Bahan untuk pondasi bukan struktur menggunakan batu yang baik dan tidak keropos pada
pertemuan antar pondasi, slof, dan kolom harus disediakan stek-stek tulangan yang tertahan
dengan baik pada pondasi sedalam 20 cm. Profil-profil pondasi dari kayu kamper setinggi
patok galian yang dibentuk dan ukurannya sesuai dengan potongan gambar pondasi.
1
2. Pemasangan bekisting harus rapi dan kaku sehingga setelah di bongkar
memberi bidang yang rata dan hanya memerlukan sedikit penghalusan celeh-
celeh antara papan harus cukup rapat.
3. Sebelum pengecoran, sisi dalam bekisting harus bebas dari kotoran atau benda
lain yang tidak diperlukan
4. Tiang penyangga di buat dari bambu dan kayu.
3. Pekerjaan bekisting
Bekisting untuk pekerjaan beton pada bangunan menggunakan kayu taun, kayu
bekisting harus dibersihkan dari kotoran dan disiram air hingga basah semua.
2
4. Pasir
Pasir digunakan sama dengan pasir untuk pekerjaan beton.
5. Air
Air yang digunakan sama dengan air untuk pekerjaan beton.
6. Batu bata merah
Batu bata merah yang digunakan harus mempunyai rusuk yang tajam dan siku
yang datar, tidak menunjukan retak-retak, pembakaran harus matang, batu bata
harus sama dengan perunit bangunan.
a. Rangka atap yang dimaksud adalah gording, router, usuk, lisplank, reng, balok
tarik, dan kuda-kuda.
b. Seluruh strukur atap menggunkan kayu Jati yang tua, kering, dan lurus karena
kayu jati yang tua cenderung lebih kokoh dibandingkan dengan yang masih muda
dan bentuknya yang lurus memudahkan dalam hal penyambungan.
c. Untuk Router memiliki dimensi 2/20, Usuk 5/7, Gording 6/12 Kuda-kuda 6/12,
Balok Tarik 6/12, Listplank 2/20. Sedangkan Reng dipasang sesuai ukuran
genteng.
3
5.2. Pekerjaan penutup atap
a. Bahan penutup atap dipakai atap genteng tanah liat dengan 𝛼 = 40°.
b. Sebelum dipasang, seluruh genteng harus di seleksi baik warna, bentuk, maupun
kualitasnya.
c. pemasangan genteng harus menghasilkan permukaan yang baik dan rata, tidak
bergelombang dan tidak bocor.
d. Untuk nok atau bubungan digunakan dari bahan genteng beton.
e. Genteng tanah liat memiliki ketahanan terhadap api, tahan panas dan dingin dan
mudah diganti sehingga cocok digunakan sebagai penutup atap Rumah Tinggal 2
Lantai.
Semua dinding bata dibuat dengan tebal 0,5 batu dengan menggunakan campuran
1pc:3kpr:10 psr. Batu bata yang digunakan adalah batu bata kualitas baik dengan ukuran
sama.
Pemasangan batu bata dilakukan secaran bertahap. Tiap tahap terdiri dari batu bata
merah atau setinggi 1 m, diikuti dengan cor kolom beton praktis dengan delapan tulangan
pokok berdiameter 12 mm (8D12) dan dilanjutkan dengan pemasangan begel 8mm dengan
jarak 200 mm (8D-200). Ditunggu sampai kuat (minimal satu hari) untuk melanjutkan
pasangan berikutnya.
Pada atas kusen yang bentangnya lebih dari 1 m, dipasang balok Latei dengan ukuran
15x15 dan tulangan praktis, sedangkan untuk kusen yang bentangnya kurang dari 1 m, cukup
dipasang rolag bata dan spesi 1 Pc : 3 Psr.
7. Pekerjaan Plesteran
1. Semua pasangan dinding menggunakan bata merah dan harus diplester dengan
ketentuan :
a. Pasangan dinding bata 1 Pc:3 Kpr:10 Psr diplester dengan campuran 1 Pc:2
Kpr:10 Psr.
b. Pasangan dinding bata 1 Pc : 3 Psr diplester dengan campuran 1 Pc : 2 Psr.
c. Tebal plesteran tidak boleh kurang dari 1 cm dan tidak boleh lebih dari 2 cm.
4
2. Semua pekerjaan beton bertulang yang terlihat perlu diplester permukaannya dengat
total plesteran tidak boleh kurang dari 1 cm dan tidak boleh lebih dari 2 cm.
8. Pekerjaan Plafond
9. Pekerjaan lantai
Untuk kamar mandi atau wc dipakai ubin PC abu – abu ukuran 20x20 cm dengan plint,
plesteran plint masuk ke dinding setinnggi 10 cm dari permukaan atas ubin keramik.
Pemasangan ubin dengan menggunkan adukan 1 PC : 3 Psr, semen Portland dipasang
diatas pasir (dipadatkan) setebal 3 cm.
Untuk kusen interior dan menggunakan Kayu Solid Merbau ukuran 6/12 karena didalam
kayu ini terdapat senyawa tektikuinon yang berfungsi sebagai antibody terhadap serangan
rayap. Untuk kusen Pintu Utama menggunkan Kusen kayu solid + architrave. Tujuan
penerapannya adalah agar kusen pintu utama terlihat lebih klasik, lebih elegan, kuat, dan
lebih kokoh.
5
10.1. Pekerjaan Pintu
a. Rangka daun pintu menggunakan kayu solid merbau dengan ukuran dan cara
pemasangan sesuai gambar. Kayu yang digunakan harus bermutu baik dan
dipasang menggunakan lem kayu.
b. Penutup pintu yang digunakan adalah kayu jati dengan ukuran motif, dan warna
sesuai dengan keinginan. Setelah penutup terpasang, bidang permukaan rata.
c. Khusus daun pintu kamar mandi / WC, pada bagian dalamnya dipasang pelapis
berupa triplek setebal 3 mm.
d. Seluruh permukaan pintu dicat.
a. Rangka daun pintu dan jendela kaca menggunakan kayu solid merbau + kaca
5mm dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar.
b. Kayu rangka daun pintu/jendela yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan
baik, bentuk, dan ukurannya harus sama.
c. Rangka – rangka daun pintu/jendela tersebut distel dengan menggunakan system
pen dan lubang sedemikian rupa sehingga rapi dan kuat.
a. Kaca yang dipasang adalah kaca yang telah diseleksi dengan baik, dimana kaca
harus terbebas dari segala cacat. Permukaan kaca harus flat (rata) dan tidak
bergelombang.
b. Pemasangan kaca harus diberikan toleransi untuk kemungkinan mengembang dan
menyusut dan memberi bahan – bahan perekat yang elastik.
6
11. Pekerjaan Tempat Suci (Pura)
Konstruksi bangunan Pura, khusus Bataran atau Tembok menggunakan batu hitam
muntahan dari Gunung Agung. Material bangunan yang terdiri dari Tiang menggunakan
bahan kayu Majegau. Material atap Pelinggih menggunakan ijuk karena sesua dengan
asta kosala-kosali.
KM/WC: