Anda di halaman 1dari 11

EVIDENCE BASED PRACTICE

COMMUNITY NURSING PROGRAM V

“Tinjauan Sistematik : Pengaruh Metode Latihan Terhadap Tingkat


Demensia dan Fungsi Kognitif Pada Lansia dengan Demensia”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Community Nursing Program V


pada Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Disusun oleh :
Fatimah Nur Faizah 220110140045
Intan Febryani 220110140052
Nur Ariyanti Suryana 220110140054
Tyanovi 220110140055

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
JATINANGOR
2018
PENDAHULUAN kognitif lansia secara teratur,
Demensia adalah kemunduran pemberian informasi dan pengetahuan
kognitif yang sedemikian beratnya pada keluarga dengan lansia yang
sehingga menggangu aktvitas hidup mengalami demensi sudah diberikan
sehari-hari dan aktivitas sosial. oleh program yang ada. Namun, hal
Kemunduran kognitif pada demensia ini dianggap masih kurang efektif
biasanya diawali dengan kemunduran dalam menangani demensia pada
memori atau daya ingat. Demensia lansia. Menurut Kemenkes (2013),
terutama yang disebakan oleh jumlah pengidap demensia pada
penyakit alzheimer berkaitan dengan lanjut usia mencapai satu juta orang.
usia lanjut (Nugroho, 2008). Berdasarkan kondisi yang ada,
Kemuduran kognitif pada tinjauan literatur berbasis eksperimen
lansia membuat mereka langsung ini bertujuan untuk
membutuhkan bantuan dalam mengetahui intervensi lain yang dapat
mencapai rasa tentram, nyaman, diberikan pada lansia untuk
kehangatan dan perlakuan yang layak meningkatkan fungsi kognitif lansia.
dari lingkungannya. Demensia pada Selain itu, intervensi yang diberikan
lansia membuat mereka kesulitan diharapkan dapat dipahami oleh
dalam berbahasa, orientasi dan keluarga lansia, sehingga
mengalami kemunduran dalam daya memaksimalkan intervensi yang ada.
ingat, sehingga mereka kesulitan Hasil dari kajian literature ini
dalam mengambil keputusan. kemudian dapat menjadi salah satu
Dukungan dan bantuan dari orang dasar pertimbangan dalam pemberian
sekitar terutama keluarga membantu intervensi keperawatan komunitas
membuat hidup lansia merasa berarti khususnya mengenai intervensi yang
dan lebih percaya diri. Membuat dapat diberikan pada lansia dengan
lansia tidak merasa putus asa dalam demensia.
menjalasi kehidupan masa tuanya.
Saat ini berbagai upaya dalam METODE
mengatasi dan memaksimalkan Metode yang digunakan yaitu dengan
demensia pada lansia sudah pencarian artikel menggunakan
dilakukan. Pemeriksaan status komputer melalui database elektronik
yaitu Google Schoolar dengan kata masing kelompok setelah beberapa
kunci “demensia” dan “terapi waktu pemberian intervensi.
demensia”. Pencarian berfokus pada Berdasarkan penelitian
artikel yang dipublikasikan antara tersebut, didapatkan hasil bahwa
tahun 2012-2017. Setelah beberapa setelah dilakukan senam otak
artikel didapatkan, kami memilih sebanyak 3 kali seminggu selama 4
artikel dengan kriteria (1) merupakan minggu, terjadi peningkatan pada
hasil penelitian langsung (Original fungsi kognitif lansia. Dengan durasi
Research), berupa kuasi eksperimen waktu yang tidak lama, lansia dapat
(Quasi Expertiment), (2) seluruh menyelaraskan anggota gerak,
partisipan adalah lansia, (3) berkaitan pernapasan, dimana gerakan-
dengan terapi demensia. gerakannya (gerakan menyilang)
menimbulkan stimulasi yang dapat
HASIL terekam oleh otak.
(Wakhid, Hartati, & Supriyono, (Mei, 2017) dalam artikelnya
2016) mempublikasikan sebuah yang berjudul “The Effect Of Brain
artikel penelitian yang berjudul Gym On Cognitive Function Of The
“Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) Elderly In Surabaya”, terhadap 73
Terhadap Fungsi Kognitif Lansia lansia yang mengalami penurunan
dengan Dimensia di Unit Pelayanan fungsi kognitif. Partisipan dibagi
Sosial Lanjut Usia Wening Wardoyo menjadi dua kelompok, yaitu
Ungaran” terhadap 32 lansia dengan sebanyak 33 orang kelompok
demensia sebagai partisipan. perlakuan dan 33 orang kelompok
Penelitian ini menggunakan metode kontrol. Sebelumnya, peneliti
kuasi eksperimen dengan pre-test dan melakukan pretest dengan Mini
post test design, dimana rancangan ini Mental State Examination (MMSE),
tidak memakai kelompok kontrol, kemudian dilakukan senam otak pada
kemudian dilakukan pre test pada kelompok perlakuan, setelah itu
kelompok tersebut, di ikuti dengan dilakukan post test pada kedua
intervensi pada masing-masing kelompok setelah intervensi
kelompok dan diakhiri dengan menggunakan kuisioner MMSE. Dari
melakukan post test pada masing- penelitian tersebut didapatkan hasil
bahwa terdapat pengaruh senam otak ringan di PSTW Sabai Nan Aluih
terhadap fungsi kognitif lansia. Sicincin. Senam otak dapat menjadi
(Adawiyah,Sasmita,Miswarti, salah satu alternatif program kegiatan
2012) dalam artikel penelitiannya di panti untuk mencegah penurunan
yang berjudul “Pengaruh Latihan fungsi kognitif.
Kognitif terhadap Perubahan Skor (Septianti, Suyanto, & Santoso,
Fungsi Kognitif pada Lansia dengan 2016) dalam artikel peneltiannya
Dimensia Ringan di Panti Sosial yang berjudul “Pengaruh Senam Otak
Tresna Werdha Sabai Nan Aluih (Brain Gym) Terhadap Tingkat
Sicincin”, terhadap 34 lansia dengan Demensia Pada Lansia” di Sleman
demensia sebagai partisipan. Pada Yogyakarta terhadap 38 lansia dengan
penelitian partisipan dibagi menjadi 2 demensia sebagai partisipan.
kelompok yaitu 17 orang kelompok Partisipan dibagi menjadi dua
perlakuan dan 17 orang kelompok kelompok yang terdiri dari 19 orang
kontrol. kelompok kontrol, dan 19 orang
Kedua kelompok baik kelompok eksperimen. Penelitian ini
kelompok kontrol dan kelompok menggunakan metode quasy
perlakuan dilakukan pengukuran eksperimental dengan rancangan non
MMSE (pre-test) yang terdiri dari 30 randomized control group pretest-
pertanyaan, setelah itu pada kelompok posttest design. Dari penelitian
perlakuan dilakukan latihan kognitif tersebut didapatkan hasil bahwa
(brain gym) berupa gerakan-gerakan senam otak merupakan metode yang
ringan dengan permainan melalui efektif untuk menurunkan tingkat
olah tangan dan kaki. Kemudian demensia pada lansia.
dilakukan pengukuran MMSE (Putri, Nurachmah, & Gayatri,
kembali setelah perlakuan (post-test). 2012) dalam artikelnya yang berjudul
Berdasarkan penelitian tersebut, “Pengaruh Latihan Senam Otak dan
didapatkan hasil bahwa terdapat Art Therapy Terhadap Fungsi
pengaruh latihan kognitif (senam Kognitif Lansia dengan Demensia di
otak) yang bermakna terhadap PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur
perubahan skor fungsi kognitif pada dan Abiyoso” terhadap 82 orang yang
lansia yang mengalami demensia dibagi menjadi kelompok kontrol 41
orang dan kelompok intervensi 41 menit selama 2 minggu. Minggu
orang. pertama, peneliti melakukan
Penelitian ini merupakan Quasy intervensi art therapy berupa
Experimental Pre-Post Control menggambar dan pada minggu kedua,
Group Design. Intervensi yang peneliti melakukan intervensi brain
diberikan berupa latihan senam otak gym. Didapatkan hasil bahwa
3x seminggu dan art therapy intervensi art therapy dan brain gym
sebanyak 2x seminggu selama 4 efektif meningkatkan fungsi kognitif
minggu pada kelompok intervensi dan lansia di BPSTW Yogyakarta Unit
senam lansia pada kelompok kontrol. Budi Luhur.
Didapatkan hasil yaitu pada (Abas, 2015) dalam artikel
kelompok kontrol terdapat penelitiannya yang berjudul “Senam
peningkatan fungsi kognitif sebesar Gerak Latih Otak (GLO) Mencegah
1,6%, begitupun dengan kelompok Demnsia Lanjut Usia Penghuni
intervensi setelah diberikan latihan Sasana Tresna Werdha (STW) Karya
senam otak dan art therapy terdapat Bhakti” terhadap 39 lansia dengan
peningkatan sebesar 10,5%. demensia sebagai partisipan. Metode
Disimpulkan bahwa senam otak dan yang digunakan dalam enelitian ini
art therapy dapat meningkatkan yaitu kuasi eksperimen tanpa kontrol
fungsi kognitif lansia dengan dengan alat ukur Mini Mental State
demensia. Examination (MMSE).
(Erwanto & Amigo, 2017) Intervensi yang diberikan
dalam artikelnya yang berjudul berupa senam GLO yang diberikan 30
“Efektifitas Art Therapy dan Brain menit per sesi, tiga kali dalam
Gym terhadap Fungsi Kognitif seminggu sebanyak 12 sesi (satu
Lansia” yang berada di BPSTW bulan). Setelah dilakukan intervensi
Yogyakarta Unit Budi Luhur dan diukur dengan MMSE,
Kasongan, Bantul Yogyakarta didapatkan hasil bahwa terdapat
terhadap 52 lansia sebagai partisipan. peningkatan fungsi kognitif pada 6
Dalam penelitian ini, intervensi yang komponen terutama dalam fungsi
diberikan yaitu Art Therapy dan perhatian-kalkulasi, memori dan
Brain Gym yang dilakukan selama 30 bahasa.
Selain itu, (Lathifah,
Haryanto,& Fauziningtyas, 2016)
dalam artikel penelitiannya yang
berjudul “Pengaruh Permainan
Tradisional Dhakonan Terhadap
Tingkat Demensia Pada Lansia”
terhadap 20 lansia dengan demensia
sebagai partisipan yang dibagi
menjadi dua kelompok dengan
masing-masing kelompok sebanyak
10 partisipan. Penelitian ini
merupakan kuasi eksperimental,
dengan intervensi yaitu permainan
tradisional dhakonan yang dilakukan
sebanyak 9x selama 3 minggu,
dengan frekuensi 3 kali seminggu dan
setiap pertemuan permainan terdiri
dari 3 babak yang dilakukan secara
berpasangan. Didapatkan hasil bahwa
terdapat pengaruh permainan
tradisional dhakonan terhadap tingkat
demensia pada lansia.
Tabel 1.1 Perbandingan Jurnal
Judul Pengaruh Senam The Effect Of Brain Pengaruh Latihan Pengaruh Senam Pengaruh Latihan Efektifitas Art Senam Gerak Latih Pengaruh
Otak (Brain Gym) Gym on Cognitive Kognitif Terhadap Otak (Brain Gym) Senam Otak Dan Therapy dan Brain Otak (GLO) Permainan
Terhadap fungsi Function of The Perubahan Skor Terhadap Tingkat Art Therapy Gym Terhadap Mencegah Tradisional
Kognitif Lansia Elderly In Surabaya Fungsi Kognitif Demensia Pada Terhadap Fungsi Fungsi Kognitif Demensia Lanjut Dhakonan Terhadap
Dengan Dimensia Pada Lansia dengan Lansia Kognitif Lansia Lansia Usia Penghuni Tingkat Demensia
di Unit Pelayanan Dimensia Ringan di Dengan Demensia Sasana Tresna Pada Lansia
Sosial Lanjut Usia Panti Sosial Tresna di PSTW Werdha (STW)
Wening Wardoyo Werdha Sabai Nan Yogyakarta Unit Karya Bhakti
Ungaran Aluih Sicincin. Budi Luhur dan
Abiyoso
Tahun 2016 2017 2012 2016 2012 2017 2015 2016
Penulis Abdul Wakhid, Dini Mei W, Ihda Al Adawiyah Sarifah Dwi Wulan Dewi Murdiyanti Rizky Erwanto, Ibnu Abas Mita Nur Lathifah;
Elis Hartati, S.Kep., Ns., M. Kep MZ, Heppi Sasmita, Septianti, Suyamto, Prihatin Putri, Prof. Thomas Aquino Joni Haryanto; Rista
Mamat Supriyono Miswarti Teguh Santoso Elly Nurachmah, Erjinyuare Amigo Fauziningtyas
Dewi Gayatri
Tujuan Analisa pengaruh Analisa Pengaruh Analisa pengaruh Analisa pengaruh Analisa pengaruh Analisa pengaruh Analisa pengaruh Analisa pengaruh
senam otak (Brain Brain Gym pada latihan kognitif pemberian senam latihan senam otak Art Therapy dan senam GLO permainan
Gym) terhadap fungsi kognitif terhadap perubahan otak terhadap dan art theraphy Brain Gym terhadap terhadap fungsi tradisional
fungsi kognitif lansia di Surabaya skor fungsi kognitif tingkat demensia terhadap fungsi fungsi kognitif kognitif lansia. dhakonan terhadap
lansia dengan pada lansia dengan pada lansia. kognitif lansia lansia. tingkat demensia
dimensia di Unit dimensia ringan di dengan demensia. pada lansia
Pelayanan Sosial PSTW Sabai Nan
Lanjut Usia Aluih Sicincin
Wening Wardoyo
Ungaran.
Lokasi Unit Pelayanan Surabaya Panti Sosial Tresna Sleman PSTW Yogyakarta BPSTW Yogyakarta Sasana Tresna Posyandu Dusun
Sosial Lanjut Usia Werdha Sabai Nan Unit Budi Luhur Unit Budi Luhur Werdha Karya Wedoro Belahan &
Wening Wardoyo Aluih Sicincin dan Unit Abiyoso Kasongan, Bantul Bhakti Dusun Wedoro
Ungaran. Yogyakarta Utara, Desa
Wedoro, Kabupaten
Sidoarjo

Jenis Quasy- Quasy- Quasy- Quasy- Quasy- Quasy- Quasy- Quasy-


Penelitian Eksperimental. Eksperimental. Eksperimental. Eksperimental. Eksperimental. Eksperimental. Eksperimental. Eksperimental.
Jumlah 32 responden 66 responden, 34 responden, 38 responden, 82 responden, 52 responden 39 responden 20 responden,
Responden dibagi menjadi dibagi menjadi dibagi menjadi dibagi menjadi dibagi menjadi
kelompok perlakuan kelompok perlakuan kelompok perlakuan kelompok perlakuan kelompok perlakuan
dan kelompok dan kelompok dan kelompok dan kelompok dan kelompok
kontrol, masing- kontrol, masing- kontrol, masing- kontrol, masing- kontrol, masing-
masing kelompok masing kelompok masing kelompok masing kelompok masing kelompok
33 responden 17 responden 19 responden 41 responden 10 responden
Metode Penelitian ini Kedua kelompok Kedua kelompok Kedua kelompok Pengukuran fungsi Intervensi Art Eksperimen semu Peneliti melakukan
tidak dilakukan dilakukan dilakukan pre-test kognitif dilakukan Therapy dan Brain tanpa kontrol pretest (kuisioner
menggunakan pengukuran MMSE pengukuran MMSE sebelum intervensi, Gym yang dengan alat ukur MMSE, GDS;
kelompok kontrol. (pre-test) (pre-test) yang Intervensi dilakukan sesudah intervensi dilakukan selama 30 Mini Mental State FAST)
terdiri dari 30 pada kelompok dan setiap minggu menit selama 2 Examination
Dilakukan pre- Senam otak pertanyaan, setelah perlakuan. selama 4 minggu. minggu. Minggu (MMSE). Senam Permainan
test pada dilakukan pada itu pada kelompok pertama, peneliti GLO yang tradisional
responden, lalu kelompok perlakuan dilakukan Post test dilakukan Intervensi yang melakukan diberikan 30 menit dhakonan dilakukan
dilakukan perlakuan. latihan kognitif pada kedua diberikan berupa intervensi art per sesi, tia kali pada kelompok
intervensi berupa (brain gym) berupa kelompok setelah latihan senam otak therapy berupa dalam seminggu perlakuan. Saat
senam otak, Post test dilakukan gerakan-gerakan intervensi. dan art therapy menggambar dan sebanyak 12 sesi lansia melakukan
setelahnya pada kedua ringan dengan pada kelompok pada minggu kedua, (satu bulan) permainan, peneliti
diakhiri dengan kelompok setelah permainan melalui intervensi dan peneliti melakukan mengobservasi
melakukan post- intervensi olah tangan dan senam lansia pada intervensi brain respon lansia dan
test setelah menggunakan kaki. Kemudian kelompok kontrol. gym. dituliskan di dalam
beberapa waktu kuisioner MMSE. dilakukan log book.
pemberian pengukuran MMSE
intervensi. kembali setelah Post test dilakukan
perlakuan. pada kedua
kelompok setelah
intervensi hari
terakhir,
menggunakan
kuisioner MMSE,
GDS, dan FAST.

Hasil Terdapat Terdapat Terdapat Terdapat Terdapat Terdapat Terdapat Terdapat


peningkatan peningkatan fungsi peningkatan fungsi peningkatan fungsi peningkatan fungsi peningkatan fungsi peningkatan fungsi peningkatan fungsi
fungsi kognitif kognitif pada lansia kognitif pada lansia kognitif pada lansia. kognitif pada kognitif pada kognitif pada kognitif pada
pada lansia. dengan demensia kelompok kelompok kelompok kelompok ntervensi.
ringan intervensi. intervensi. intervensi.
PEMBAHASAN untuk mengurangi tingkat demensia
Dari beberapa artikel yang pada lansia. Terapi ini jika dilakukan
diidentifikasi, ditemukan beberapa selama 30 menit/minggu atau 3x
kekurangan atau kelemahan dari dalam seminggu terbukti dapat
artikel-artikel tersebut. Artikel meningkatkan fungsi kognitif pada
Erwanto Rizky tidak adanya lansia dengan demensia. Terapi
pembagian kelompok dalam merupakan salah satu program yang
penelitian untuk mengetahui dapat membantu lansia dengan
efektifitas antar kelompok yang demensia karena terapi dapat
mendapatkan terapi dan tidak dilakukan di rumah baik secara
mendapatkan terapi dan pada metode mandiri maupun kelompok dan dapat
brain gym tidak dijelaskan secara terapi ini menunjukkan hasil yang
detail media apa yang digunakan memuaskan untuk peningkatan
untuk intervensi dan seperti apa fungsi kognitif serta penurunan
metodenya. Kemudian untuk artikel demensia pada lansia.
lainnya kurang efektif karena Terapi selanjutnya yang dapat
menggunakan banyak media dan dilakukan untuk lansia dengan
waktu yang lama serta dapat demensia yaitu senam gerak latih
membuat lansia merasa bosan. Dari otak (GLO) yang mana senam ini
beberapa artikel yang telah juga dapat meningkatkan fungsi
didapatkan kami menemukan kognitif pada lansia dengan demensia
beberapa metode terapi atau latihan dan yang paling utama adalah pada
untuk lansia dengan demensia. peningkatan memori dan bahasa.
Diantaranya ada senam otak (brain Terapi GLO ini dapat dilakukan juga
gym), senam gerak latih otak (GLO), selama 30 menit per sesi atau 3x
art therapy, dan permainan dalam seminggu selama satu bulan.
tradisional dhakonan. Selanjutnya yaitu art therapy, dan
Metode senam otak (brain permainan tradisional dhakonan. Art
gym) menjadi salah satu metode therapy berupa mewarnai dan
terapi untuk lansia dengan demensia. menggambar dapat meningkatkan
Metode ini dapat berpengaruh pada fungsi kognitif lansia dengan
fungsi kognitif lansia dan efektif demensia. Art therapy dapat
dilakukan selama 2x seminggu atau latihan yang dapat mempengaruhi
30 menit selama 1 minggu dan terapi tingkat demensia dan fungsi kognitif
selanjutnya yaitu permainan pada lansia. Dalam jurnal yang dikaji
tradisional dhakonan yang dapat penulis, metode latihan yang dapat
menurunkan tingkat demensia pada dilakukan adalah senam otak (brain
lansia dengan melakukan terapi gym), senam gerak latih otak (GLO),
sebanyak 9x selama 3 minggu. art therapy, dan permainan
Terapi ini juga dinilai efektif dan tradisional dhakonan. Dalam jurnal
menyenangkan untuk lansia dengan diketahui bahwa metode latihan ini
demensia. mempengaruhi tingkat demensia dan
fungsi kognitif pada lansia.
SIMPULAN SARAN Perlu dilakukan penelitian
Demensia adalah lebih lanjut mengenai terapi latihan
kemunduran kognitif yang dalam pengobatan demensia karena
sedemikian beratnya sehingga dalam artikel yang penulis
menggangu aktvitas hidup sehari- identifikasi tidak ada literature yang
hari dan aktivitas sosial. Beberapa menjelaskan tentang efek jangka
upaya dapat dilakukan untuk panjang dari terapi latihan yang
mengatasi demensia pada lansia. diberikan.
Salah satunya adalah dengan metode
DAFTAR PUSTAKA

Abas, Ibnu. (2015). Pengaruh Gerak Latih Otak (GTO) Mencegah Demensia
Lanjut Usia Penghuni Sasana Tresna Werda Karya Bhakti.
Al Adawiyah, I., Sasmita,H., Miswarti. (2012). Pengaruh Latihan Kognitif
terhadap Perubahan Skor Fungsi Kognitif pada Lansia dengan Dimensia
Ringan di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin. Jurnal
Keperawatan Volume 8, No 2, 161-168.

Erwanto,R & Amigo, T. (2017). Efektifitas Art Therapy Dan Brain Gym Terhadap
Fungsi Kognitif Lansia. Yogyakarta: Jurnal Kesehatan Vol. 10 No. 2, 1-12.

Lathifah, Mita Nur. (2016). Permainan Tradisional Dhakonan Mencegah


Progresifitas Tingkat Demensia Pada Lansia. Jurnal Kesehatan Wiraraja
Medika

Mei, Dini. (2017).The Effect Of Brain Gym on Cognitive Function of The Elderly
In Surabaya.Proceeding of Surabaya International Health Conference
Murdiyanti, Dewi. 2017. Pengaruh Latihan Senam Otak dan Art Therapy terhadap
Funsi Kognitif Lansia dengan Demensia di PSTW. Jurnal Keperawatan
Indonesia.
Septiani, S. D. W., Suyamto, & Santoso, T. (2016). Pengaruh Senam Otak ( Brain
Gym ) Terhadap Tingkat Demensia Pada Lansia. Jurnal Keperawatan
Notokusumo, IV(1), 47–53.
Wakhid, A., Hartati, E., & Supriyono, M. (2016). Fungsi Kognitif Lansia Dengan
Dimensia Di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Wening Wardoyo Ungaran.
Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan (JIKK), 1–13.

Anda mungkin juga menyukai