Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 TEKNIK PRODUKSI 1

RESUME MATERI DAN SOAL

OLEH :

NAMA : ARDIN EKA YULIANTO

NIM : 113170101

KELAS : E

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2019
Teknik Produksi
Teknik produksi merupakan metode untuk mengalirkan fluida, khususnya minyak
yang ada dalam reservir menuju ke permukaan. Dan dapat mengatur laju produksi agar
keefektifan dan keefisienan dalam produksi minyak terjaga.
2 hal yang mendasari dalam teknik produksi merupakan:
1. Gerakan fluida dari formasi ke dasar sumur (gerakan fluida melalui media berpori).
Ini ditunjukkan dengan kurva Inflow Performance Relationship (IPR) yang
menunjukkan hubungan antara laju produksi terhadap drawdown (Pw) pada dasar
sumur.
2. Gerakan fluida dari dasar sumur ke permukaan melalui media pipa.

Sistem Sumur Produksi

Tekanan Wellhead (Pwh)


Choke Separator
Flowline

Tubing

ΔP

Formasi Produktif

Drawdown (Pw)

Dari gambar diatas dapat dilihat drawdown yang merupakan selisih dari Static
Bottomhole Pressure (Ps) dengan Flowing Bottomhole Pressure (Pwf). Dimana drawdown
tersebut merupakan parameter yang digunakan untuk menentukan laju produksi dengan
persamaan berikut:
𝑄 = 𝑣 × 𝐴 = 𝐽 × (𝑃𝑠 − 𝑃𝑤𝑓)
Karena (Ps-Pwf) merupakan drawdown (Pw), maka persamaan tersebut dapat dijadikan
sebagai berikut:
𝑄 = 𝐽 × 𝑃𝑤
Dimana Q merupakan laju produksi, bpd
J merupakan Productivity Index/PI, bpd/psi
Dan Pw merupakan drawdown, psi
Dalam gambar tersebut juga terdapat ΔP yang merupakan perbedaan tekanan pada
wellhead dengan dasar sumur. Sehingga ΔP = Pwf – Pwh
Productivity Index tersebut merupakan kemampuan suatu sumur untuk berproduksi.
Yang dimana PI ini merupakan fungsi dari saturasi minyak, skin factor, dan permeabilitas
relatif minyak. Jika saturasi minyaknya besar, makan nilai PI akan besar, begitupun
sebaliknya. Apabila skin factornya besar, maka nilai PI akan kecil. Dan jika permeabilitas
relatif minyaknya besar, maka nilai PI akan besar juga.
Skin merupakan problem produksi yang terjadi setelah perforasi dilakukan. Skin ini
dapat mengurangi laju produksi karena menghambat laju alir fluida yang akan masuk ke
sumur. Skin dapat diatasi dengan menstimulasi sumur dengan acidizing atau hydraulic
fracturing atau dengan kombinasi keduanya.
Soal

Anda mungkin juga menyukai