C 10 30 11,78
D 8 30 11,78
E 9 22,5 15,6
F 10 20 17,54
G 8 20 17,54
H 9 15 23,4
I 10 25 14,035
J 8 25 14,035
K 9 30 11,695
L 10 62,5 5,614
7.5.2. Perhitungan
1. Methylene blue yang digunakan = 10 ml
2. Volume lumpur (R / Unigel) =2 ml
3. Bentonite Equivalent
20
R/Unigel
CEC, meq/100ft
15 Semarang
Pacitan
Boyolali
10 Linear (R/Unigel)
Linear (Semarang)
Linear (Pacitan)
Linear (Boyolali)
5
0
7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5
Bentonite, gr
Grafik 7.1
Penambahan Bentonite vs CEC
7.6. PEMBAHASAN
Pada percobaan yaitu pengukuran harga CEC (cation exchange capacity)
dengan MBT (Methylene Blue Test) dimana pada percobaan ini bertujuan unutk
mengetahui kemampuan clay dalam mengikat kation dari suatu larutan, dan
menentukan harga CEC (cation exchange capacity) dari sampel (bentonite).
Metode pada percobaan ini adalah dengan cara titrasi dengan prinsip
kesetimbangan asam dan basa.
Pada percobaan ini hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan
lumpur dasar + 8 gr bentonite R/Unigel, lalu masukan ke dalam erlemenyer sebesar
2 ml, kemudian tambahkan 10 ml aquadest + 15 ml H2O2 lalu sampel tersebut
kemudian diaduk dan dipanaskan diatas hot plate selama 10 menit lalu sampel
tersebut di titrasi dengan methylene blue test setiap 1 ml dan diaduk, kemudian
ambil sampel dengan pipet dan teteskan diatas kertas whatman sampai terdapat
lingkaran dua warna biru yang berbeda (biru muda dan biru tua). Kemudian catat
pada penambahan MBT volume berapa terdapat gradasi warna tersebut. Kemudian
hitung nilai bentonite equivalent dan nilai CEC-nya. Dari percobaan didapat nilai
bentonite equivalent sebesar 25 ppb dan CEC sebesar 14,035 meq/100gr, berarti
jumlah kation yang diserap oleh bentonite adalah 14,035 mili equivalent per 100
gram bentonite kering.
Pada Grafik 7.1 penambahan bentonite vs CEC, penambahan bentonite
R/Unigel membuat cenderung mengalami penurunan. Hal ini tidak sesuai, karena
seharusnya nilai CEC tersebut juga mengalami peningkatan karena bentonite yang
digunakan juga bertambah.
Semakin besar CEC pada formasi maka akan mengakibatkan terserapnya
air filtrat dari lumpur sehingga dapat menurunkan niali densitas dari lumpur dan
meningkatkan viskositas lumpur karena air filtratnya hilang terserap formasi clay.
Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui jenis lumpur
yang akan di gunakan dan additive apa yang perlu ditambahkan agar tidak terjadi
swelling, karena swelling dapat menyebabkan sloughing atau pipe sticking pada
lubang bor dan dari CEC ini dapat mengetahui jenis litologi dari formasi yang
ditembus sehingga dapat meramalkan problem yang terjadi pada formasi tersebut.
7.7. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Pada percobaan pengukuran harga MBT (methylene blue test) menggunakan
metode titrasi dengan prinsip kesetimbangan asam dan basa.
2. Pada percobaan di peroleh hasil:
- CEC = 14,035 meq /100 gr
- Bentonite equivalent = 25 ppb
3. Semakin besar CEC pada formasi maka akan mengakibatkan terserapnya
air filtrat dari lumpur sehingga dapat menurunkan niali densitas dari lumpur
dan meningkatkan viskositas lumpur karena air filtratnya hilang terserap
formasi clay.
4. Aplikasi lapangan dari pecobaan ini adalah untuk mengetahui jenis lumpur
yang akan di gunakan dan additive apa yang perlu ditambahkan agar tidak
terjadi swelling, karena swelling dapat menyebabkan sloughing atau pipe
sticking pada lubang bor dan dari CEC ini dapat mengetahui jenis litologi
dari formasi yang ditembus sehingga dapat meramalkan problem yang
terjadi pada formasi tersebut.