Anda di halaman 1dari 28

WAYANG

JawaWINDU
Barat
KELOMPOK 7

◉ DIDIN MUHIDIN
◉ ARDIN EKA
◉ MUHAMMAD DAFFA
◉ SENJA SUKMA
◉ RISKA INDAH
PENDAHULUAN

◉ Terletak di : Jawa Barat (40 km ke selatan dari Bandung;


190 km ke selatan dari Jakarta)
◉ Telah beroperasi sejak tahun 2000
◉ Total kapasitas terpasang saat ini di 227 Mwe
◉ Tekanan atmosfer : 830 mbar
◉ Temperatur : 20°C
STRUKTUR GEOLOGI
◉ Terletak di zona tektonik aktif
◉ Analisis struktur permukaan :
◉ Sesar cermin (Slickenside)
◉ Sesar gouge dan brekiasi
◉ Manifestasi thermal : fumarol, mata air panas
• Batuan utama terdiri dari urutan berulang dari lava /
piroklastik kasar dan tufa andesit basaltik untuk
komposisi andesit.
ALTERASI
◉ Dibagian dominasi uap bagian utara dibagi menjadi 4 :
1. Zona Smektit (terjadi di permukaan ke kedalaman hingga 700 m)
2. Zona Transisi ( terjadi pada kedalaman antara 700 – 900 m)
3. Zona Illite ( terjadi pada kedalaman antara 900 – 1390 m)
4. Zona Amphibole (terjadi pada kedalaman diatas 1390 m)

◉Alterasi mineral di Wayang Windu utara bisa diklasifikasikan menjadi dua


berdasarkan zat kimia yang mengalterasi fluida:
1. PH Netral
2. Asam
• Zona kumpulan mineral yang menjadi ciri bawah permukaan
Wayang Windu utara dapat diklasifikasikan sebagai jenis alterasi
argilik, propilitik atau lanjutan.

• Di dalam reservoir yang didominasi uap, perubahan propilitik


sebagian besar terjadi.

• Karakteristik dari beberapa perubahan bawah permukaan mineral


(mis.wairakite, epidote) di dalam reservoir yang didominasi uap
mengindikasikan disekuilibrium dengan kondisi sekarang.
KARAKTERISTIK RESERVOIR

◉ Reservoir Top dan Bottom (Volume)


Secara geometri, top reservoir menggukan kontrol
sumur yang ditandai dengan perubahan gradien temperatur
dan tekanan terhadap reservoir dan bottom reservoir pada 1000
masl.
◉ Model Geologi Resrvoir 2D
- Interpretasi Batuan
Thin section, core examinations, FMS imagery dan cuttings.
- Interpretasi Permukaan Geologi
Pemetaan permukaan geologi dan foto udara mengindentifikasi pusat
eruptif aktif di masa lalu dan merupakan sumber batuan resrvoir Wayang
Windu. Pusat eruptif terletak dibagian utara dan timur lapangan.
◉ Distribusi Batuan
Unit batuan yang ada di lapangan Wayang Windu di kelompokkan
menjadi 4 facies, yaitu Central-Proximal yang terdiri dari lava dan breksi,
Proximal-Medial yang terdiri dari breksi dan tuf breksi, Medial-Distal yang
terdiri dari lapili dan tuf. Pada bagian reservoir dangkal, sumur di bagian utara
berpotongan dengan aliran lava. Pada bagian reservoir medium, sumur di
bagian tengah dan selatan lapangan didominasi oleh aliran lava dan breksi.
Pada bagian reservoir terdalam, sumur ditembus oleh piroklastik. Secara
keseluruhan, hanya sedikit sumur yang memiliki batuan intrusive.
◉ Validasi Model Geologi
Pengambilan sampel utama dan analisa X-Ray Flourencence (XRF)
digunakan untuk memvalidasi model geologi. Analisa XRF digunakan untuk
mengindentifikasi jenis batuan dan evolusi dari sumber magma.
◉ Base Case Model
- Facies and Rock Types
Dipilih sumur yang sesuai untuk menginterpretasi batas-batas facies.
- Petrophysical (Porositas)
- Fault Planes
Patahan dapat dicermati setela dilakukannya foto udara, pemetaan
permukaan, dan korelasi statigrafi.
◉ Uncertainty Assessment
Ketidakpastian perhitungan terdiri dari :
- Ketidakpastian Volume Batu
Ketidakpastian volume batu adalah kemungkinan kesalahan pada volume
secara keseluruhan yaitu reservoir geometri, reservoir elevation, dan top of reservoir
surface.
- Ketidakpastian Grup Facies dan Proporsi Batuan
Ketidakpastian ini dapat disebabkan dari interpretasi alternatif dari well-tied
cross section yang menyediakan versi optimis dan pesimis.
- Ketidakpastian Porositas
Ketidakpastian ini disebabkan oleh analisis volume pori, ataupun
pendistribusian porositas dengan reservoir yang dibatasi oleh proporsi batuan tiap
facies.
Perhitungan Potensi
Reservoir
Parameter diketahui :

Parameter Nilai Satuan


Volume batuan 4.53E+10 km3
massa batuan 1.2E+23 kg
Kedalaman top Reservoir 1000 m
kedalaman bottom reservoir 2510 m
kedalaman rata2 reservoir 1755 m
Temperature rata2 reservoir 285 deg.C
ketebalan 1755 m
Porositas 7%
Rock Heat Capacity 1
Densitas Batuan 2550 kg/m3
Temperatur Awal 285 deg-C
Temperatur Akhir 260 deg-C
Parameter Nilai Satuan
Temperatur Awal 285 deg-C
Temperatur Akhir 260 deg-C
Saturasi Air Awal 0.3
Saturasi Air Akhir 0.25
Densitas Liquid Awal 741.25178 kg/m3
Densitas Liquid Akhir 783.619819 kg/m3
energi dalam liquid awal 1253.694769 kJ/kg
energi dalam liquid akhir 1128.838944 kJ/kg
Densitas Uap Awal 36.02579201 kg/m3
Densitas Uap Akhir 23.71045541 kg/m3
energi dalam uap awal 2581.741656 kJ/kg
energi dalam uap akhir 2598.753255 kJ/kg
Parameter Nilai Satuan
Electric Convertion factor 0.046
Recovery factor 0.3
Life time 30 years
Rumus Menghitung Potensi Reservoir
Energi yang Tersedia = Energi Awal – Energi Akhir
Energi Awal = Energi dalam batuan awal + Energi dalam Air awal + Energi Dalam Uap awal
Energi Akhir = Energi dalam batuan akhir + Energi dalam Air akhir+ Energi Dalam Uap akhir

Energi yang bisa diambil = Energi yang tersedia x Recovery factor

MW = Energi yang bisa di ambil x electric convertion factor


Life time x 365 x 24 x 3600 x 1000
Energi Awal

◉ Energi dalam Batuan Awal


= volume batuan x Densitas Batuan x (1-Porositas) x Rock Heat Capacity x Temperature Awal
◉ Energi dalam Air Awal
= volume batuan x Porositas x saturasi air awal x Densitas liquid awal x energi dalam liquid awal
◉ Energi dalam Uap Awal
= volume batuan x Porositas x saturasi air awal x densitas uap awal x energi dalam uap awal
Energi Awal

◉ Energi dalam Batuan Awal


= 4.53E+10 x 2550 x (1-0.07) x 1 x 285 = 3.06E+16 kJ/kg
Energi dalam Air Awal
= 4.53E+10 x 0.07 x 0.3 x 741.25178 x 1253.694769 = 8.84E+14 kJ/kg
◉ Energi dalam Uap Awal
= 4.53E+10 x 0.07 x 0.3 x 36.02579201 x 2581.741656 = 8.85E+13 kJ/kg

JUMLAH ENERGI AWAL = 3.06E+16 kJ/kg + 8.84E+14 kJ/kg + 8.85E+13 kJ/kg


= 3.15898E+16 kJ/kg
Energi Akhir

◉ Energi dalam Batuan Akhir


= volume batuan x Densitas Batuan x (1-Porositas) x Rock Heat
Capacity x Temperature Akhir
◉ Energi dalam Air Akhir
= volume batuan x Porositas x saturasi air akhir x Densitas liquid akhir x energi
dalam liquid akhir
◉ Energi dalam Uap Akhir
= volume batuan x Porositas x (1- saturasi air akhir) x densitas uap akhir x
energi dalam uap akhir
Energi Akhir

◉ Energi dalam Batuan Akhir


= 4.53E+10 x 2550 x (1-0.07) x 1 x 260 = 2.79E+16 kJ/kg
◉ Energi dalam Air Akhir
= 4.53E+10 x 0.07 x 0.25 x 783.619819 x 1128.838944 = 7.01E+14 kJ/kg
◉ Energi dalam Uap Akhir
= 4.53E+10 x 0.07 x (1 - 0.25) x 23.71045541 x 2598.753255 = 1.47E+14 kJ/kg

JUMLAH ENERGI AKHIR = 2.79E+16 kJ/kg + 7.01E+14 kJ/kg + 1.47E+14 kJ/kg


= 2.87793E+16 kJ/kg
ENERGI YANG TERSEDIA

ENERGI YANG TERSEDIA = JUMLAH ENERGI AWAL – JUMLAH ENERGI AKHIR


= (3.15898E+16 kJ/kg) – (2.87793E+16 kJ/kg)
= 2.81E+15 kJ/kg
Energi Yang Bisa Diambil

Energi Yang Bisa Diambil = ENERGI YANG TERSEDIA * Recovery Factor


= 2.81E+15 kJ/kg x 0,3
= 8.43E+14 kJ / kg
MWe

MW = Energi Yang Bisa Diambil *Electric Convertion factor


Life time (*365*24*3600*1000)
MW = 8.43E+14 kJ / kg x 0.046
30 x (*365*24*3600*1000)

MW = 230.2012113 MW
DAFTAR PUSTAKA

◉ Yamaguchi, Naoko. 2010. Design of Wayang Windu Unit 2 Geothermal Power Station.
◉ Asrizal Masri, Collen Borten, Lee Hartley. 2015. Structural Permeability Assessment Using Geological
Structural Model Integrated with 3D Geomechanical Study and Discrete Facture Network Model in Wayang
Windu Geothermal Field, West Java, Indonesia.
◉ Angeline B. Abrenica, Agung Harijoko, Yudi Indra Kusumah, and Ian Bogie. 2010. Characteristics of
Hydrothermal Alteration in Part of the Northern Vapor-Dominated Reservoir of the Wayang Windu
Geothermal Field, West Java.
◉ M. Asrizal, J. Hadi, A. Bahar, and J.M. Sihombing. 2006. Uncertainity Quantification by Using Stochastic
Approach in Pore Volume Calculation, Wayang Windu Geothermal Field, W. Java, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai