Anda di halaman 1dari 5

BAB XI

PENGUKURAN BERAT JENIS

(SPECIFIC GRAVITY TEST)

11.1 Tujuan

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan berat jenis butiran tanah (GS). Berat
jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dengan berat air destilasi diudara
dengan volume yang sama pada temperature tertentu. Biasanya diambil pada temperature
27,5ᵒC

Berdasarkan nilai GS tersebut dapat diketahui apakah contoh tanah organis atau
anorganis.

11.2 Dasar Teori

Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dengan berat air
yang mempunyai volume sama pada suhu tertentu. Berat jenis tanah diperlukan untuk
menghitung indeks properties tanah lainnya (misalnya: angka pori, derajat kejenuhan,
karakteristik pemampatan) dan sifat-sifat penting tanah lainnya.

Dimana: = berat isi butir

= berat isi air (kg/cm3)

Gs= berat jenis tanah

Nilai Gs< 2,6 : tanah organis

Nilai Gs> 2,6-2,8 : tanah anorganis

73
Jadi untuk tanah yang terdiri dari campuran bahan organic maupun bahan
anorganik tentu mempunyai nilai Gs yang tergantung dari komposisi campuran bahan-
bahan tersebut. Untuk perencanaan bangunan, pengetahuan tentang adanya bahan organis
sangat penting karena tanah organis berbahaya untuk tanah bangunan.

Tabel 11.1 Pembagian jenis tanah berdasarkan berat jenis

Tipe Tanah Gs
Sand (pasir) 2,63-2,67
Silkysand (lanau) 2,67-2,70
Inorganic Clay 2,70-2,80
Soil with Mika 2,75-3,00
Gambut <2
Humus Soil 1,37
Gravel > 2,7
Sumber : L.D. Weslev. Mektan. Cetakan IV hal 5.

11.3 Peralatan

a. Tabung piknometer sebanyak 3

b. Ayakan (sieve) no 10

c. Neraca O’hauss dengan ketelitian 0,01 gram

d. Oven

e. Air suling dan tabung

11.4 Prosedur Percobaan

a. Contoh tanah yang sudah di oven di ayak dengan nomor 10 dan tanah yang lolos di
ambil, minimal 10 gram untuk satu piknometer
b. Piknometer di cuci dan dikeringkan, kemudian piknometer dan tutupnya ditimbang
dengan ketelitian 0,01 gr (w)
c. Tanah yang lolos ayakan dimasukkan ke dalam piknometer 1/3 nya, kemudian
bersama piknometer dan tutupnya ditimbang lagi (w2)
d. Kemudian di tambahkan air suling 2/3nya lalu diguncang supaya udaranya keluar
e. Piknomer dan isinya direbus ±10 menit kemudian dikeluarkan lagi, didinginkan

74
f. Setelah dingin, tambahkan air sampai penuh kemudian ditimbang, yaitu berat
piknometer diukur suhu (tᵒC)
g. Keluarkan isi piknometer, kemudian isi air sampai penuh dan timbang

11.5 Pengolahan Data

Pengolahan data atau perhitungan untuk percobaan berat jenis ini dilakukan sesuai
langkah-langkah berikut:

a. Berat jenis butir-butir pada suhu tᵒ adalah:


- Berat piknometer
- Berat piknometer + tanah
- Berat piknometer + tanah + air
- Berat piknometer + air

Gs (tᵒ) = (W2-W1)/(W4-W1)-(W3-W2)

b. Berat jenis tanah pada temperature 27,5ᵒC

Gs(27,5ᵒC) = Gs(tᵒ)

11.6 Hasil Percobaan

Tabel 11.1 Pengujian berat jenis tanah

Langkah Pengujian Hasil Perhitungan


No. Piknometer 10 17
Berat Piknometer 54.83gr 38.76 gr
Berat Piknometer + Tanah Kering 84.83 gr 68.76gr
Berat Tanah Kering 30 gr 30 gr
Temperatur tᵒC 27,5 oC 27,5 oC
Berat Piknometer + Tanah + Air 157.36 gr 183.21 gr
Berat Piknometer + Air pada tᵒC 138.70 gr 164.39 gr
Berat Jenis pada Suhu tᵒC 2.65 2.68
Rerata Berat Jenis (Gs) pada Suhu tᵒC 2.66
Berat Jenis (Gs) pada Suhu 27,5ᵒC
2.67
Gs x (BJ air tᵒC)/(BJ air 27,5ᵒC)
11.7 Kesimpulan

75
Dari percobaan pengukuran berat jenis (Specific Gravity Test) diperoleh berat
jenis pada suhu tᵒC secara berturut-turut 2.65 gram dan 2.68 gram, sehingga didapat rata-
rata 2.67 gram. Dan diperoleh berat jenis (Gs) pada suhu 27.5ᵒC adalah 2.67. Maka tanah
tersebut digolongkan sebagai tanah anorganis dan tipe tanah tersebut adalah lanau
berpasir.

11.8 Foto

Gambar 11.1 Piknometer Gambar 11.2 Saringan No. 10

76
Gambar 11.3 Oven Gambar 11.4 Air Suling

Gambar 11.5 Neraca O’hauss

77

Anda mungkin juga menyukai