PENDAHULUAN
Darah merupakan salah satu cairan yang sangat penting yang juga
sebagai cairan terbesar yang dalam tubuh. Darah yang diedarkan melalui
pembuluh darah, yang banyknya padsa orang dewasa kurang lebih 5 liter ini,
Darahlah yang berjasa membawa oksigen nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh
kita. Selain fungsi utamanya sebagai pembawa dan pengendar oksigen dan
leukosit atau sel darah putih yang berperan dalam sistem imun tubuh,
Darah agak sedikit kental dan lengket dibandingkan air. Suhu darah
normal adalah 30 derajat celcius atau 1 derajat lebih tinggi dari suhu
tubuh darah memiliki PH sebesar 7,35 – 7,45. Walaupun darah berupa caiaran
plasma, didalamnya terkandung pula sel-sel darah dan trombosit. Darah yang
banyaknya 55% dari total volume darah yang ada ditubuh, sedangkan 45%
sisanya berupa sel darah yang terdiri dari eritrotsit (sel darah merah), leukosit
1
dalam darah ini memiliki tugas dan peran masing-masing yang spesifik.
pembekuan darah.
jenis kelainan yang selanjutnya sangat berguna bagi penegakan diagnosis dan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
cairan yang disebut plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai
jaringan pengikat dalam arti luas, karena pada dasarnya terdiri atas unsur-
darah dikeluarkan dari tubuh maka segera terjadi bekuan yang terdiri atas
unsur berbentuk dan cairan kuning jernih yang disebut serum. Serum
manusia terjadi proses sirkulasi berbagai macam zat yang dibutuhkan tubuh.
dalam sirkulasi untuk melakukan proses ini. Media dan alat-alat ini bekerja
darah. Media yang berperan dalam peredaran zat-zat penting ke seluruh tubuh
2.2 Plasma
Darah disusun oleh 2 komponen, yaitu plasma darah dan sel-sel darah.
5% dari berat badan. Apabila sejumlah volume darah ditambah dengan zat
3
menit dengan kecepatan 3000 rpm maka cairan yang terdapat pada bagian
atas disebut plasma. Plasma darah mengandung fibrinogen, oleh karena itu
faktor X dan faktor VII yang diperlukan untuk aktivasi intrinsik. Faktor XI
dan XII stabil dalam plasma simpan, tidak diabsorpsi oleh barium dan tidak
primer yang tidak stabil menjadi sumbatan haemostasis yang kuat, utuh, dan
faktor pembekuan yang beredar pada tempat luka. Reaksi melalui permukaan
terjadi pada kolagen yang telah terpapar, faktor III dan faktor jaringan.
4
Dengan pengecualian fibrinogen yang merupakan sub unit bekuan fibrin,
darah besar dan sistem peredaran darah kecil (Frandson, R.D. 1992).
melalui aorta menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ
bagian bawah). Melalui arteri darah yang kaya akan oksigen menuju ke
Dari sistem organ vena membawa darah kotor menuju ke jantung. Vena
yang berasal dari sistem organ di atas jantung akan masuk ke bilik kanan
melalui vena cava inferior, sementara vena yang berasal dari sistem
organ di bawah jantung dibawa oleh vena cava posterior. Darah kotor
mengandung CO2).
5
Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa
paru tepatnya pada alveolus terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2.
Gas O2 masuk melalui sistem respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar
tubuh. O2 yang masuk akan diikat oleh darah (dalam bentuk HbO) terjadi
di dalam alveolus. Selanjutnya darah bersih ini akan keluar dari paru-
paru melalui vena pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik kiri). Vena
karena di kelenjar limfe diproduksi sejenis sel darah putih yang disebut
2.5 Trombosit
6
merupakan sel terbesar yang ada dalam sumsusm tulang (Rukman Kiswari,
2014).
tidak hanya ada dalam jumlah normal, tetapi juga harus berfungsi dengan
endotel yang rusak. Selain itu, trombosit menyebar, menjadi aktif, dan
7
membran untuk membentuk enzim koagulasi yang mengarah ke
rangsangan migrasi dan proliferasi sel endotel dan sel otot polos medial
3. Adhesi Trombosit
4. Agregasi Trombosit
8
Agen ini meliputi materi seperti kolagen, enzim proteolitik seperti
jalur dapat diblokir oleh zat seperti prostaglandin E (PGE), adenosin, dan
9
untuk adhesi pada jaringan subendotel dan membentuk agregasi
(Juliantisilaen, 2014).
(Juliantisilaen, 2014).
sensitifitas, spesifisitas nilai prediktif positif dan negatif dari Bleeding Time
2014).
10
Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) tidak boleh dilakukan
ditunda selama 3-7 hari atau jika memungkinkan pasien diberitahu agar tidak
mengkonsumsi aspirin atau obat penghilang rasa nyeri tanpa resep selama 5
dipakai pada bayi dan anak kecil saja, karena pembendungan menggunakan
(R.Gandasoebrata, 2010).
bawah yang mudah diakses, memiliki pasokan darah superfisial yang relatif
11
1. Pemendekan waktu
Penyakit Hodkin
2. Pemanjangan Waktu
obat paraprotein atau kelainan trombosit (v.dacie, sir john dan lewis
S.M)
Abnormalitas vaskular
Leukemia
Anemia aplastik
12
2.8 Metode Pemeriksaan Bleeding Time (Waktu Perdarahan)
Insisi harus dibuat di tempat yang sudah dibersihkan, bebas dari penyakit
13
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Manidiri Gorontalo.
3.2 Metode
metode duke.
3.3 Prinsip
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini
3.5 Analitik
menyentuh luka
14
6. Catat waktu perdarahan
15
BAB IV
4.1 Hasil
PEMERIKSAAN HASIL
Manual 1 Menit
4.2 Pembahasan
menggunakan metode duke dimana metode duke dinilai kurang teliti dan
16
bayi dan anak kecil saja, karena pembendungan menggunakan
Faktor yang dapat mempengaruhi hasil yaitu pada saat menyerap darah dari
cuping telinga per 30 detik terkena pada tempat yang luka sehingga dapat
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
bahwa darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma didalam
cairan yang disebut plasma. Bleeding time (waktu perdarahan) adalah uji
manual 1 menit.
5.2 Saran
Saran dari praktikan agar pada saat menyerap darah yang keluar
menggunakan kertas saring jangan sampai terkena pada area yang luka
18
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi ke-4. Gadjah Mada
University Press : Yogyakarta.
Juliantisilaen. 2014. Waktu Perdarahan. http://www.slideshare.net/juliantisilaen/
waktu-perdarahan. Diakses pada tanggal 24 Maret 2018.
Smeltzer, S.C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Brunner &
Suddarth. Edisi 8. Vol. 2. Jakarta: EGC.
19