Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“KOSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP

EKONOMI MANAJERIAL”

OLEH :
KELOMPOK : 1
KELAS : 6H
Endah Sri Wilujeng

DOSEN PENGEMPU :
Ratnaning Tyasasih, SE., MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEHSITUBONDO
2019
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................ i

Kata Pengantar ........................................................................... ii

Daftar isi ....................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan ...................................................................... 1

Bab II Pembahasan:

1. Definisi dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial .......... 2


2. Teori Perusahaan ................................................................. 4
3. Konsep Laba ......................................................................... 9
4. Pembuatan Keputusan Manajerial .................................... 11

Bab III Kesimpulan dan Saran .................................................. 13

Daftar Pustaka ............................................................................. 14


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide baik materi maupun pikirannya. Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman.
Untuk ke depannya kita dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Ekonomi adalah kegiatan atau usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhan an keinginan hidupnya. Ekonomi merupakan pemberitaan sehari-
hari diberbagai media. Hal ini menandakan bahwa kehidupan masyarakat
sangat erat berkaitan dengan ekonomi. Perilaku masyarakat diarahkan dan
dimotivasi oleh nilai-nilai yang ada dimasyarakat seperti pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumsi dimasyarakat dipengaruhi oleh hukum
ekonomi. Berbagai tataran nilai kehidupan yang berlaku di masyarakat,
biasanya termuat dalam aturan organisasi dan lingkungan masyarakat
setempat. Sehubungan dengan hal ini, maka wawasan mengenai ekonomi
manajerial sangat perlu dimiliki oleh para pengambil keputusan, baik disektor
publik maupun disektor swasta.

1.2.RUMUSAN MASALAH
1.2.1. Apa definisi dan ruang lingkup ekonomi manajerial?
1.2.2. Bagaimana teori perusahaan?
1.2.3. Bagaimana konsep laba?
1.2.4. Bagaimana pembuatan keputusan manajerial?

1.3.TUJUAN
1.3.1. Untuk mengetahui dan ruang lingkup ekonomi manajerial
1.3.2. Untuk mengetahui teori perusahaan
1.3.3. Untuk mengetahui konsep laba
1.3.4. Untuk mengetahui pembuatan keputusan manajerial

1.4.MANFAAT
1.4.1. Dapat mengetahui dan ruang lingkup ekonomi manajerial
1.4.2. Dapat mengetahui teori perusahaan
1.4.3. Dapat mengetahui konsep laba
1.4.4. Dapat mengetahui pembuatan keputusan manajerial
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial

Para ahli bervariasi dalam mendefinisikan ekonomi manajerial


variasi tersebut membuktikan cara pandang yang luas terhadap ekonomi
manajerial. Ada yang mendeinisikan ekonomi manajerial sebagai aplikasi
mikro-ekonomi, ada yang memberikan definisi sebagai bidang dari ilmu
manajemen dan penelitian operasional dan ada pula melihat bahwa
ekonomi manajerial sebagai kerangka kerja terpadu untukk menganalisis
masalah-masalah pengambilan keputusan.
Istilah ekonomi manajerial terdiri atas dua kata:
- Ekonomi
- Manajerial

a. Ekonomi
Ekonomi adalah kegiatan atau usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan hidupnya. Dengan deikian, secara konseptual
hampir semu aktivitas manusia terkait dengan ekonomi, karena hampir
semua aktivitas manusia berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan
keinginan.
Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempersoalkan
masalah kebutuhan dan pemuas kebutuhan manusia (Albert L Mayer).
Ilmu Ekonomi dikelompokkan menjadi Ekonomi Makro dan Ekonomi
Mikro.
Ekonomi Makro mempersoalkan masalah totalitas-totalitas
ekonomi/perekonomian secara keseluruhan. Masalah yang dibahas
dalam ekonomi makro antara lain:
1. Pendapatan nasional
2. Neraca pembayaran
3. Pengangguran
4. Inflasi
5. Kebijakan fiskal/moneter

Ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku


ekonomi secara individual sebagai unit pengambilan keputusan.

Masalah yang dibahas dalam ekonomi makro antar lain:

1. Motivasi dunia usaha


2. Teori biaya/analisis
3. Teori/fungsi permintaan
4. Teori harga
5. Teori produksi
6. Struktur pasar

Variabel Ekonomi Makro VS Mikro


Ekonomi Makro Ekonomi Mikro
Y = Pendapatan Total/Nasional y = Pendapatan Seseorang/
Perusahaan Tertentu
C = Konsumsi Total c = Konsumsi Seseorang
S = Tabungan Total s = Tabungan Seseorang
P = Tingkat Harga p = Harga Barang Tertentu
DD = Permintaan Total dd = Permintaan Perorangan
SS = Penawaran Total ss = Penwaran Perorangan
O = Output Total o = output tertentu

b. Manajerial
Manajerial merupakan kata sifat dari manajemen, yang berarti
pengelolaan sesuatu dengan baik. Manajerial berarti bagaimana
membuat proses, keputusan dan menjalankan suatu kegiatan untuk
menacapai tujuan tertentu. Manajerial diartikan juga sebagai mencari
solusi atau alternatif terbaik untuk mencapai tujuan tertentu.
c. Ekonomi Manajerial
Ekonomi Manajerial adalah cabang ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan penerapan prinsip-prinip metodologi ekonomi dalam
proses pengambilan keputusan perusahaan atau organisasi (Evan J.
Douglas).
Ekonomi Manajerial adalah pengetahuan yang menunjukkan
adanya aplikasi teori ekonomi dan analisis pengetahuan pengambilan
keputusan yang menelaah bagaimana orgnisasi dapat mencapai tujuan
secara efisien (Dominic Salvatore).
Ekonomi Manajerial merupakan Ilmu bagaimana memimpin
pengelolaan tujuan dengan berhasil dengan sumber daya yang terbatas
secara efisien (Michael R. Baye).
Ekonomi Manajerial adalah aplikasi teori ekonomi dan praktik
praktik bisnis berupa penggunaan teori-teori ekonomi dan teknik
manajemen dalam analisis dan pemecahan masalah optimasi. Atau
Ekonomi Manajerial adalah sinergi dari aplikasi teori ekonomi dan
riset operasi.
Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan,
di mana keuntungan merupakan selisih penerimaan total dengan biaya
total. Untuk lembaga yang tidak mencari keuntungan (nirlaba), selisih
tersebut disebut surplus perusahaan.
Ekonomi Manajerial juga menunjukkan studi yang bersifat
interdisipliner dan terpadu karena didalam pembahasannya
mengandung elemen-elemen akuntansi, pembelanjaan (financial
manajement), pemasaran, statistik dan metode kuantitatif. Ekonomi
Manajerial berisikan teori ekonomi, khususnya teori mikro-ekonomi,
dimana mikro-ekonomi adalah teori teori ekonomi yang membahas
perilaku variabel-variabel ekonomi individual.

Manfaat ekonomi manajerial:


1. Membantu para manajer untuk menganalisis bagaimna kekuatan
ekonomi yang mempengaruhi organisasi dari pantauan manajerial.
2. Ekonomi manajerial menyarankan peraturan-peraturan, solusi-
solusdi untuk memperbaiki keputusan manajerial untuk mencapai
tujuan organisasi secara efisien.
3. Memberikan aturan penetapan harga dan kekuatan yang
mengiinginkan perusahaan mencapai tujuan pertumbuhannya.

2.2. Teori Perusahaan


a. Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengombinasikan dan
mengorganisir berbagai sumber daya yang bertujuan memproduksi
barang dan jasa untuk dijual.
Teori ekonomi perusahaan merupakan teori dasar bagaimana
sebuah perusahaan beroperasi. Teori ini didasari asumsi bahwa para
manajer akan berusaha memaksimalkan nilai perusahaan dengan
tunduk pada berbagai kendala yang ada.
Macam-macam perusahaan:
1. Perorangan: perusahaan yang dimiliki oleh seorang individu.
2. Persekutuan/firma: perusahaan yang dimilki oleh dua orang atau
lebih.
3. Perseroan Terbatas/korporasi: perusahaan yang dimiliki pemilik
saham.
b. Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan secara umum adalah mencari dan
memaksimumkan keuntungan/laba, sekalipun memaksimumkan
keuntungan bukan merupakan prioritas. Dengan memaksimumkan
laba selama beroperasi, tujuan utama perusahaan untuk
memaksimumkan nilai perusahaan akan tercapai. Nilai perusahaan
merupakan nilai sekarang dari keuntungan perusahaan yang
diperoleh selama perusahaan beroperasi.
Bagi lembaga-lembaga nirlaba, pengembangan perusahaan
perluasan pasar bukanlah untuk memaksimumkan surplus,
melainkan agar dengan anggaran yang tersedia, dapat diperoleh
dampak maksimum. Dengan demikian masalah esensial
perusahaan maupun lembaga nirlaba adalah sama, yaitu
meningkatkan penerimaan dan pengendalian biaya.
Keuntungan/surplus yang tercapai ataupun terhindarnya dari
kerugian merupakan cerminan dari efektivitas perusahaan/lembaga
tersebut.
c. Analisis Nilai Perusahaan
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam
Manajemen Keuangan pada suatu perusahaan. Ada beberapa pakar
yang mengatakan bahwa pada dasarnya Manajemen Keuangan
merupakan aplikasi konsep nilai waktu uang. Pemahaman nilai
waktu uang sangat penting dalam studi Manejemen Keuangan.
Banyak keputusan dan tehnik dalam Manajemen Keuangan yang
memerlukan pemahaman nilai waktu uang. Biaya modal, analisis
keputusan investasi (penganggaran modal), analisis alternatif dana,
penilaian surat berharga, merupakan contoh-contoh tehnik dan
analisis yang memerlukan pemahaman konsep nilai waktu uang.
1. Analisis Nilai Sekarang (present value/PV)
Nilai perusahaan merupakan nilai sekarang dari keuntungan
perusahaan yang diperoleh selama perusahaan beroperasi. Nilai
perusahaan: sebagai nilai sekarang (Present Value) dari aliran
kas suatu perusahaan yang diharapkan akan diterim pada masa
yang akan datang.
Rumus nilai perusahaan
1 ∏ 2 ∏ ∏
PV = (1+𝑟)1 + (1+𝑟)2 + ............ + (1+𝑟)𝑛 .............. 1


PV = ∑𝑛𝑡=1 𝑡 ........................................................ 2

Dimana:
PV : Nilai Sekarang
∏ : Nilai Arus Kas
n/t : Jumlah Periode Waktu
i/r : Tingkat Suku Bunga
Karena laba sama dengan penerimaan total (TR)
dikurangi biaya total (PV) maka persamaan diatas dapat ditulis
kembali:
𝑇𝑅𝑡 − 𝑇𝐶𝑡
Nilai Perusahaan = ∑𝑛𝑡=1 (1+𝑟)𝑡

Contoh permasalahan:
Berapakah nilai sekarang dari investasi Rp 37.000.000, yang
akan diterima perusahaan 5 tahun yang akan datang dengan
tingkat diskonto 5%?
Penyelesaian:
∏ 37.000
PV = (1+𝑟)5 = (1+0,05)5 = 28.990.468

2. Analisis Nilai Sekarang Neto (Net Present Value/NPV)


Nilai Sekarang Neto atau NPV adalah ukuran kelayakan
investasi, berdasakan discounted dari arus dana neto selama
umur dari proyek investasi. Nilai Sekarang Neto/NPV adalah
selisih antara nilai sekarang (Present Value) dana yang masuk
dengan Present Value dana yang keluar (Cost Outflow).
Kriteria kelayakan berdasarkan NPV:
a. Kriteria proyek layak jika nilai NPV > 0, dan semakin besar
nilai NPV semakin layak proyek tersebut
b. NPV suatu proyek akan lebih besar, bila penerimaan awal
proyek lebih besar dan sebaliknya
c. Metode NPV tidak hanya bergunasebagai metode evaluasi
proyek investasi, tetapi juga dapat digunakan sebagai
ukuran profitability dari suatu proyek.

Contoh permasalahan:

Tuan Andi menerima tiga proposal proyek A, B dan C yang


masing-masing memerlukan inestasi sebesar Rp 15 Miliar,
dengan perkiraan Cast Flow (Rp Miliar) sebagai berikut:
Tahun Proyek A Proyek B Proyek C
1 Rp5,0 Rp1,0 Rp9,0
2 Rp5,0 Rp3,0 Rp7,0
3 Rp5,0 Rp5,0 Rp5,0
4 Rp5,0 Rp7,0 Rp3,0
5 Rp5,0 Rp9,0 Rp1,0
Total Rp25,0 Rp25,0 Rp25,0

Dengan mengguakan tingkat balas jasa modal atau discount


rate sebesar 12%. Dengan menggunakan kriteria kelayakan
NPV, manakah diantara ketiga proyek investasi tersebut yang
paling layak secara bisnis?

Penyelesaian:

Proyek A.
Aliran dana yang masuk adalah tetap setiap tahun yaitu Rp 5,0
Miliar. Dengan demikian, NPV dapat dihitung sebagai berikut:
Cast
Tahun Inflow Discounted PV Cast Inflow
1 Rp5,0 0,8928 4,464
2 Rp5,0 0,7971 3,985
3 Rp5,0 0,7117 3,558
4 Rp5,0 0,6355 3,177
5 Rp5,0 0,5674 2,837
3,6046 18,059
Nilai Investasi Awal 15.000
Net Present Value (NPV) 3,059 > 0 = layak
Proyek B
Aliran dana yang masuk setiap tahun pada proyek ini tidak
tetap. Dengan demikian NPV dapat dihitung sebagai berikut:
Cast
Tahun Inflow Discounted PV Cast Inflow
1 Rp1,0 0,8928 0,8928
2 Rp3,0 0,7971 2,391
3 Rp5,0 0,7117 3,559
4 Rp7,0 0,6355 4,449
5 Rp9,0 0,5674 5,107
16,398
Nilai Investasi Awal 15.000
Net Present Value (NPV) 1,398 > 0 = layak

Proyek C
Aliran dana yang masuk pada proyek ini tidak tetap. Dengan
demikian NPV dapat dihitung sebagai berikut:
Cast
Tahun Inflow Discounted PV Cast Inflow
1 Rp9,0 0,8928 8,035
2 Rp7,0 0,7971 5,580
3 Rp5,0 0,7117 3,559
4 Rp3,0 0,6355 1,907
5 Rp1,0 0,5674 0,567
19,625
Nilai Investasi Awal 15.000
4,6252 > 0 =
Net Present Value (NPV) layak

3. Analisis Nilai yang Akan Datang (Future Value)


Nilai untuk masa yang akan datang dapat di rumuskan sebagai
berikut:
FVn = Pvo + (1 + r)n
Dimana:
FVn : Nilai Masa Mendatang (Tahun ke-n)
Pvo : Nilai Saat Ini
r : Bunga
n : Jangka Waktu
Contoh permasalahan:
Perusahaan meminjamkan uang sebesar Rp 28.990.468 untuk
jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga 5%, maka uang
yang akan diterima perusahaan lima tahun yang akan datang
adalah?
FVn = Pvo(1+r)n
= 28.990.468(1+0,05)5
= 37.000.000

2.3. Konsep Laba

Laba merupakan elemen kunci dalam suatu sistem usaha. Sistem


perusahaan tidak akan berjalan tanpa adanya laba dan tanpa motif mencari
laba.

Laba dibedakan atas:

a. Laba Bisnis
Laba bisnis adalah laba yang diterima setelah dikurangi dengan biaya
eksplisit.
Biaya eksplisit: biaya yang benar-benar dikeluarkan dari kantong
perusahaan untuk membeli input yang diperlukan dalam produksi.
Contoh: gaji tenaga kerja, sewa tanahgedung, pembelian bahan
mentah.
b. Laba Ekonomi
Laba ekonomi adalah laba yang diterima perusahaan setelah dikurangi
biaya eksplisit dan implisit.
Biaya implisit: pengeluaran yang bukan tunai yang dapat berupa
pengorbanan waktu kerja atau usaha yang biasanya dinilai sesuatu
dengan harga pasar.
Contoh: sebagai manajer di perusahaan lain.

Dalam laba ekonomi dibagi atas 4 teori:


1. Teori Laba Friksional
2. Teori Laba Monopoli
3. Teori Laba Inovasi
4. Teori Laba Kompensasi

1. Teori Laba Friksional.


Laba ini didapat dari keseimbangan jangka panjang. Jika jangka
pendek dalam industri memperoleh keuntungan diatas normal maka
dalam jangka panjang banyak industri yang masuk ke pasar tersebut
dan akan menekan keuntungan menjadi normal. Sebaliknya jika dalam
jangka pendek industri merugi perusahaan banyak yang akan keluar
dan menyebabkan keuntungan perusahaan bisa meningkat.
Contoh: industri otomotif
2. Teori Laba Monopoli
Perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi/mengatur
output/mengatur harga yang menyebabkan harga tinggi sehingga
menghasilkan laba yang lebih besar.
Contoh: perusahaan-perusahaan BUMN
3. Teori Laba Inovasi
Dalah laba diatas normal yang diperoleh dari inovasi yang berhasil.
Dalam hal ini sistem hak paten sangat penting dalam mendorong
inovator karena tanpa hak paten inovator tidak bisa menikmati
keuntungan sebagai mana mestinya.
Contoh: perusahaan teknologi
4. Teori Laba Kompensasi
Teori laba yang menyatakan bahwa penerimaan diatas normal
merupakan imbalan bagi perusahaan yang berhasil memenuhi
keinginan konsumen, mempertahankan cara kerja yang efektif, efisien
dan produktif.
Contoh: perusahaan Toyota dengan sistem produksinya.
2.4. Pembuatan Keputusan Manajerial

Pembuatan keputusan adalah proses identifikasi masalah dan


kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang
baik merupakan bagian vital dari manajemen yang baik. Karena keputusan
–keputusan yang menentukan bagaimana suatu cara organisasi
menyelesaikan masalah, mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran.
Dengan demikian setiap manajer harus menajamkan keterampilan dalam
membuat keputusan. Karena, pertumbuhan, kemakmuan atau kegagalan
suatu perusahaan merupakan hasil dari keputusan yang dibuat oleh para
manajer.

Setiap keputusan manajerial yang diambil merupakan hasil dari


pencarian yag sedemikian rupa dalam mengatasi kendala-kendala dan
memperhitungkan resiko-resiko yang disebabkan ketidaksempurnaan
informasi. Keputusan akan diambil setelah solusi optimal sudah diperoleh
yang dianggap memberikan hasil yang paling konsisten dalam upaya
pencapaian tujuan.

Kendala utama dalam proses pengambilan keputusan:

1. Kendala sumber daya


Contoh: keberadaan tenga kerja terampil
2. Kendala kuantitas/kualitas output
Contoh: syarat nutrisi, jumlh minimum pelanggan yang diberikan
pelayanan khusus.
3. Kendala hukum/peraturan
Contoh: batasan-batasan hukum yang mempengaruhi kegiatan
produksi atau pemasaran

Langkah-langkah pengambilan keputusan:


a. Merumuskan tujuan dan masalah
Tujuan dapat berupa memaksimumkan nilai perusahaan,
meminimumkan biaya dan sebagainya.
b. Mengidentifkasi alternatif-alternatif penyelesaian masalah
Alternatif penyelesaian masalah bisa saja keluar dari intuisi dan
pengalaman serta keterampilan para pengambil keputusan dalam
menggunakan teori dan prinsip-prinsip.
c. Mengidentifikasi kemungkinan kejadian untuk variabel-variabel tidak
terkendali.
Hal ini dilakukan pada variabel tidak terkendali yang pada umumnya
berupa variabel yang mempengaruhi permintaan atau mempengaruhi
biaya.
d. Mengevaluasi hasil setiap alternatif penyelesaian masalah. Tahap ini
dilakukan dnegan menggunakan pengetahuan yang kita miliki
terutama pengetahuan tentang hubungan antar variabel.
e. Pengambilan keputusan
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN
Ekonomi manajerial sangat dibutuhkan dalam menganalisis teori ekonomi
perusahaan, konsep laba maupun pengambilan keputusan.

3.2. SARAN
Setiap perusahaan harus memahami ekonomi manajerial dan menerapkannya
dalam perusaan. Supaya analisis tentang teori ekonomi perusahaan, konsep laba
maupun pengambilan keputusan dapat dijalankan perusahaan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Sudrajad Usep, dan Suwaji.2018.Ekonomi Manajerial.Yogyakarta:CV Budi


Utama

Anda mungkin juga menyukai