Halaman
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
1. PENDAHULUAN ...............................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................2
C. Tujuan .............................................................................................................2
2. PEMBAHASAN ..................................................................................................3
2.1.1 KondisI Sosial Wilayah Kabupaten Banyuwangii ...................................3
2.1.2. Kondisi Fisik Wilayah Kabupaten Banyuwangi .....................................14
2.2.1. Potensi di Wilayah Kabupaten Banyuwangi ...........................................18
2.2.2. Permasalahan di Wilayah Kabupaten Banyuwangi ................................24
2.3. Arah Perencanaan Wilayah yang Tepat di Kabupaten Banyuwangi ........27
3. PENUTUP ..........................................................................................................30
3.1. Kesimpulan .................................................................................................30
3.2. Saran ...........................................................................................................30
4. DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................32
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk ................................................................... ..............3
Tabel 2.2. Jumlah Kepadatan Penduduk ..................................................................5
Tabel 2.3. Jumlah Sex Ratio setiap Kecamatan .......................................................6
Tabel 2.4. Realisasi Indikator Urusan Pendidikan ...................................................8
Tabel 2.5. Proyeksi Angka Harapan Lma Studi .....................................................10
Tabel 2.6. Proyeksi Angka Rata-Rata Lama Sekolah . ..........................................10
Tabel 2.7. Proyeksi Angka Harapan Lama Studi ...................................................10
Tabel 2.8. Proyeksi Angka Rata-Rata Lama Sekolah ............................................11
Tabel 2.9. Proyeksi Indeks Pendidikan ..................................................................11
Tabel 2.10. Rekapitulasi Data Penduduk Menurut Pekerjaan................................12
Tabel 2.11. Jumlah Indikator Ketenagakerjaan......................................................13
Tabel 2.12. Susunan Geologi ................................................................................14
Tabel 2.13. Jenis Tanah ..........................................................................................15
Tabel 2.14. Jumlah Kunjungan Wisatawan ...........................................................19
Tabel 2.15. Jumlah Produksi Tanaman Pertanian ..................................................21
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Gambar Piramida Penduduk
................................................................ ..................................................................4
Gambar 2.2. Kondisi Air .......................................................................................16
Gambar 2.3. Jumlah Populasi Ternak Tahun 2013-2014.......................................22
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
iii
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam seni di tiap daerah tetap mempunyai pengaruh
dan hubungan yang kuat antara satu dan lainnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Penduduk
3
Sumber: Data dari BPS Kabupaten Banyuwangi dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
diolah (tahun 2017)
4
jiwa/km². dengan kata lain rata-rata setiap km² di Kabupaten Banyuwangi
terdapat penduduk sebanyak 293 jiwa pada tahun 2017.
Jumlah
Luas Wilayah Kepadatan
Penduduk
No Kecamatan
1 2 3 4 5
13 Rogojampi 57,827 - -
14 Kabat 65,859 - -
5
15 Glagah 36,205 76.75 472
25 Blimbingsari 58,16 - -
Sumber: Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil diolah (tahun 2017)
Jumlah
Jumlah Penduduk Ratio Jenis
No Kecamatan Penduduk
Kelamin
L P L+P
1 2 3 4 5 6
6
3 Purwoharjo 34,627 33,906 68,533 102.13
7
JUMLAH 850,423 841,901 1,692,324 101.01
Sumber: Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil diolah (tahun 2017)
b. Pendidikan
TAHUN
No Uraian
2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 APK (%)
- SMP/MTs/
101,44 103,26 100,67 101,14 101,21 97,81
Paket B
- SMA/SMK/MA/
76,68 76,71 76,75 83,32 66,29 77,13
Paket C
2 APM (%)
Angka Putus
3
Sekolah (%)
8
- SMA/SMK/MA 0,94 0,83 0,84 0.39 0.27 0.56
Angka Melek
4 88,08 88,44 94.99 91,36 92 99,3
Huruf (%)
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur
9
HLS dapat duganakan untuk mengetahui kondisi pembangunan system
pendidikam di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya
pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.
10
Tabel 2.7, dapat dilihat perkembangan Angka Harapan Lama
Sekolah (AHS) Kabupaten Banyuwangi terus meningkat dan pada tahun 2017
hasil proyeksi dari BPS Angka Harapan Lama Sekolah mencapai angka 13,10
tahun.
c. Pekerjaan
11
Tabel 2.10. Rekapitulasi Data Penduduk Menurut Pekerjaan Kabupaten Banyuwangi
Bulan Desember 2017
Sumber: Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017
12
Tabel 2.11. Jumlah Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Banyuwangi
Sumber: Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017
13
2.1.2 Kondisi Fisik Wilayah Kabupaten Banyuwangj
14
terluas adalah jenis tanah podsolik dengan luas 348.684,75 ha atau 60,30%
dari luas wilayah Kabupaten Banyuwangi, jenis tanah regosol 23,96%,
lithosol 6,75%, dan gambut 6,55% dan jenis tanah lathosol hanya 2,44% dari
luas wilayah Kabupaten Banyuwangi.
15
Kabupaten Bnayuwangi terdapat di Kecamatan Kalibaru, Glenmore, dan
Pesanggran.
Tanah lathosol yaitu tanah yang banyak mengandung zat besi dan
aluminium. Tanah ini sudah sangat tua, sehingga kesuburannya rendah.
Warna tanahnya merah hingga kuning, sehingga sering disebut tanah merah.
Tanah latosol yang mempunyai sifat cepat mengeras bila tersingkap atau
berada d udara terbuka disebut tanah laterit. Tanah latosol memiliki kadar liat
yang tingi dengan presentase lebih dari 60%, remah sampai gumpal, gembur.
Tanah lathosol adalah tanah yang banyak dijumpai didaerah tropik, tersebar
di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Banyuwangi. Tersebar di
Kecamatan Purwoharjo dan Tegaldlimo.
16
b. Kondisi Air di Kabupaten Banyuwangi
17
yang cukup. Selain dari banyaknya DAS yang terdapat di wilayah Kabupaten
Banyuwangi, faktor yang menyebabkan Banyuwangi memiliki ketersediaan
air yang cukup adalah karena wilayah Kabupaten Banyuwangi terdapat
gunung api aktif yang menyebabkan dapat ditemukan sumber mata air.
18
2.2 Potensi dan Permasalahan di Wilayah Kabupaten Banyuwangi.
A. Potensi Pariwisata
19
2013 terjadi peningkatan kunjungan wisatawan domestik sebesar 18,74%,
sedangkan untuk wisatawan mancanegara sebesar 19,54%. Peningkatan
tersebut tentu merupakan sebuah prestasi Kabupaten Banyuwangi, yang dapat
membuktikan bahwa pemerintah daerah berhasil melakukan city branding,
apabila sebelumnya Banyuwangi terkenal sebagai kota santet, saat ini
Banyuwangi terkenal sebagai kota wisata.
Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam yang
berada di Puncak Gunung Ijen dengan tinggi 2.443 meter di atas permukaan
laut. Kawah Ijen menjadi salah satu tempat wisata yang menjadi ciri khas
Kabupaten Banyuwangi, karena Kawah Ijen memiliki fenomena alam blue
fire atau api biru yang di dunia hanya ada dua tempat, yaitu Islandia dan Ijen.
Dari kawah ijen juga dapat melihat pemandangan gunung lain yang ada di
kompleks Pegunungan Ijen, diantaranya adalah puncak Gunung Merapi yang
berada di timur Kawah Ijen, Gunung Raung, Gunung Suket, dan Gunung
Rante.
20
B. Potensi Pertanian
Data tabel 2.15 menunjukkan bahwa hasil panen tanaman padi sawah mengalami
peningkatan dan penurunan, hasil panen tidak stabil atau mengalami peningkatan.
Penyebabnya adalah cuaaca yang buruk sehingga hasil panen mengalami penurunan, selain
cuaca buruk hama tanaman juga memiliki pengaruh terhadap hasi panen padi sawah. Hasil
panen padi ladang juga mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun ke tahun,
disebabkan oleh curah hujan setiap tahun juga mengalami peningkatan dan penurunan yang
berakibat dengan hasil panen padi ladang. Begitupun dengan hasil panen jagung, kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar.
21
C. Potensi Peternakan
D. Potensi Perikanan
22
Kabupaten Banyuwangi memiliki Panjang garis pantai sekitar 175,8
km serta jumlah pulau-pulau kecil sebanyak 16 buah (tujuh diantaranya
belum bernama), dengan luas perairan sebesar 485,12 km². kawasan pesisir
dan laut Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah yang sangat strategis
karena letaknya yang merupakan sisi penghubung antara wilayah di Pulau
Jawa dan Pulau Bali. Potensi peikanan yang ada di Kabupaten Banyuwangi
sangat banyak dan beragam, tidak bearsal dari ikan saja tetapi ada juga non
ikan seperti, cumi-cumi, rajungan, kerrang-kerangan, dan lain-lain.
E. Potensi Industri
23
2.2.2. Permasalahan di Wilayah Kabupaten Banyuwangi
24
Air Terjun Lider yang infrastruktur masih buruk yang menyebabkan
aksebilitasnya sulit dijangkau karena wisata ini terdapat di dalam hutan.
25
umumnya masyarakat bisa berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris.
26
Salah satu sektor yang memilki potensi besar untuk meningkatkan Produk
Domestik Bruto (PDB) adalah sektor pariwisata. Hal tersebut selaras dengan tema
pembangunan daerah di Kabupaten Banyuwangi yang sejak 2009 adalah
pembangunan sektor pariwisata untuk mendukung percepatan penanggulangan
kemiskinan. Tema ini mengacu pada Pembangunan Daerah Tematik Banyuwangi
tahun 2009 yang telah ditungkan daam RPMMJD, yang memprioritaskan sektor
pariwisata sebagai leading sector.
27
pohon. Program terebut bisa membuat lingkungan masyarakat menjadi lebih
nyaman karena banyak pepohononan yang bisa membuat lingkungan di wilayah
Kabupaten Banyuwangi menjadi lebih asri. Dengan lingkungan yang bersih,
pepohonan yang rindang, dan udara yang segar juga akan menambah wisatawan
yang berkunjung ke Banyuwangi.
Setiap desa harus memiliki pengelolaan sampah, dalam bentuk Bank Sampah.
Sampah akan memiliki nilai ekonomi daripada dibuang atau dibakar yang akan
mencemari lingkungan. pengelolaan bank smpah juga akan bekerjasama dengan
pengepul sampah dan akan meningkatkan pendapatan mereka. Pegawai bank
sampah juga bisa dari masyarakat desa setempat untuk menambah lapangan
pekerjaan.
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
29
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Kabupaten
Banyuwangi memiliki kondisi sosial yang secara kuantisas memumumpuni untuk
membangun Kabupaten Banyuwangi sebagai kota wisata yang berbasis lingkungan
dan budaya. Kondisi fisik yang dimiliki wilayah Kabupaten Banyuwangi sangat
beragam dan menjadikan kelebihan yang dimilki Kabupaten Banyuwangi dalam
membangun kota wisata. Berdasarkan kedua kondisi yang dimiliki Kabupaten
Banyuwangi yang saling berhubungan dapat dengan cepat untuk membangun
Kabupaten Banyuwangi sebagai kota wisata.
3.2 Saran
30
wisata untuk memudahkan masyarakat berkomunikasi dengan wisatawan yang dari
luar Banyuwangi ataupun wisatawan mancanegara.Pemerintah harus lebih
bertindak tegas kepada pabrik-pabrik yang ada di Kaabupaten Banyuwangi yang
membuang limbah secara langsung tanpa pengelolaan terlebih dahulu yang
berdampak sangat berbahaya bagi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
31
Kabupaten Banyuwangi (Online), (https://banyuwangikab.bps.go.id/),
diakses 17 Februari 2018
Kabupaten Banyuwangi 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi
(Online), (https://banyuwangikab.bps.go.id/), diakses 17 Februari 2018
Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten
Banyuwangi (Online), (https://banyuwangikab.bps.go.id/), diakses 17
Februari 2018
Irawan, Eri. 2015. Implementasi Kebijakan Pembangunan Pariwisata di
Kabupaten Banyuwangi. Universitas Airalangga. Nomor 2.
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-admp06ec0f4bd1full.pdf,
diakses 17 Februari 2018
Mithra, Bayu. 2014. Pembangunan Terintegrasi Dalam Mewujudkan Kota
Pariwisata Bertaraf Internasional: Studi Kasus Di Kabupaten Banyuwangi
Jawa Timur. 2 (2). https://core.ac.uk/download/pdf/147322047.pdf.
diakses 17 Februari 2018
Sekilas PT Industri Gula Glenmore. Industri Gula Glenmore (Online),
(https://www.industrigulaglenmore.com/tentang_kami/sejarah_perusahaan
), diakses 17 Februari 2017
Ribuan Warga Banyuwangi Beri Dukungan untuk Bupati Azwar Anas.
TEMPO.CO
(Online), (https://nasional.tempo.co/read/1048705/ribuan-warga-
banyuwangi-beri-dukungan-untuk-bupati-azwar-anas), diakses 17 Februari
2017
Kebijakan Top Bupati Banyuwangi: Larang Mal di Kota dan Syarat IPK 3,5 untuk
PNS. Detiknews (Online),
(https://news.detik.com/berita/2512513/kebijakan-top-bupati-banyuwangi-
larang-mal-di-kota-dan-syarat-ipk-35-untuk-pns), diakses 17 Februari
2018
32
33