LANDASAN TEORI
A. Landasan Toeri
Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Jadi, titik didih adalah temperatur
dimana tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer. Selama gelembung terbentuk dalam
cairan, berarti selam cairan mendidih, tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer,
karena tekanan uap adalah konstan maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama.
Penambahan kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih hanya
menyebabkan terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan akan lebih
cepat mendidih, tapi suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik didih cairan
Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat cair
sama dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan. Berdasarkan nilai titik
didih zat terlarut, larutan dapat dibagi dua yaitu titik didih zat terlarut lebih kecil
daripada pelarutnya sehingga zat terlarut lebih mudah menguap O2, NH2, H2S dan alkohol
didalam air. Yang kedua yaitu zat terlarut lebih besar daripada pelarutnya dan jika
dipanaskan pelarut yang lebih dulu menguap. Kenaikan titik didih larutan bergantung pada jenis
pelarut dan konsentrasi larutan, tidakbergantung pada jenis zat terlarutnya. Untuk
larutan yang sangat encer, trekanan uap zat terlarut dapatdiabaika, sehingga yang
Titik didih merupakan satu sifat lagi yang dapat digunakan untuk memperkirakan
secara tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antara molekul dalam cairan.
Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kuat, titik didihnya tinggi dan sebaliknya
3
4
bila gaya tarik lemah, titik didihnya rendah. Pendidihan merupakan hal yang sangat
khusus dari penguapan. Pendidihan adalah pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase
uap. Suatu cairan dikatakan mendidih pada titik didihnya, yaitu bila suhu dimana tekanan uap
cairan sama dengan tekanan atmosfer sekitarnya. Pada titik didih, tekanan uap cairan
cukup besar sehingga atmosfer dapat diatasi hingga gelembung uap dapat
terbentuk dipermukaan cairan yang diikuti penguapan yang terjadi di setiap titik dalam
cairan. Pada umumnya, molekuldapat menguap bila dua persyaratan dipenuhi, yaitu molekul harus
cukup tenaga kinetik dan harus cukup dekat dengan batas antara cairan-uap. Bila
dalam larutan biner, komponen suatu mudah menguap (volatile) dan komponen lain sukar
menguap (non volatile), makin rendah. Dengan adanya zat terlarut tekanan uap
pelarut akan berkurang dan ini mengakibatkan kenaikan titik didih, penurunan titik
beku dan tekanan uap osmose. Keempat sifat ini hanya ditentukan oleh banyaknya zat
terlarut dan tidak ditentukan oleh jenis zat terlarut. Seperti telah disebutkan, sifat-
sifat ini disebut sifat koligatif larutan. Adanya zat terlarut (solute) yang sukar
menguap (non volatile), tekanan uap dari larutan turun dan ini akan menyebabkan
titik didih larutan lebih tinggi dari pada titik didih pelarutnya. Ini disebabkan karena untuk
mendidih, tekanan uap larutan sama dengan tekanan udara dan untuk temperatur harus lebih
tinggi.
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada
macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat
sifat larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama
sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan
larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat
koligatif larutan di bedakan atas sifat koligatif larutan non elekrtolit dan sifat
kalogatif larutan elektrolit. Adanya partikel zat terlarut yang tidak mudah meguap
dalam larutan dapat mengurangi kemampuan zat pelarut untuk menguap, sehingga
tekanan uap larutan lebih rendah dari pada tekanan uap pelarut murni. Adanya
pertikel zat terlarut tersebut juga akan mengakibatkan kenaikan titik didih dan
penurunan titik beku larutan. Menurut hokum Roult, besarnya penurunan tekana
uap larutan, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan yang
mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan tidak mengalami diasosiasi
Besarnya kenaikan titik didih larutan 1 molal disebut kenaikan titik didih molal,
kb. Sedangkan basarnya penurunan titik beku larutan 1 molal disebut penurunan
∆Tb = m X Kb
∆Tf = m X Kf
M = molalaitas larutan
terlarut dan sebanding dengan massa molekul zat terlarut. Jika massa zat terlarut
dan massa zat pelarut diketahui, maka massa molekul zat terlarut dapat di
Untuk larutan yang mengadung zat terlarut tidak mudah menguap dan
larutan, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan, di pengaruhi oleh
B. Hipotesis
a. Jika konsentrasi zat terlarut semakin besar maka kenaikan titik didih semakin
tinggi.
b. Jika zat telarut bersifat elektrolit maka kenaikan titik didih lebih tinggi daripada