Anda di halaman 1dari 5

SENDANGBIRU BIRU

Bersih Dusun Sendangbiru 2018 membangun semangat baru


ARTI TEMA DAN SUB TEMA
1. Sendangbiru, menunjukkan lokasi dan tempat kegiatan sekaligus memberikan gambaran tentang situasi Sendangbiru
2. Biru, warna yang menunjukkan keteguhan hati, ketenangan dan gambaran tentang laut berwarna biru yang berada di Sendangbiru
3. Bersih Dusun, nama kegiatan bermakna dusun Sendangbiru menuju kepada suasana yang bersih lahir dan batin
4. 2018, tahun pelaksanaan dan menggambarkan situasi yang terjadi pada kurun waktu tertentu
5. Membangun, dimensi dari keinginan untuk aktif dan tidak pasif dalam menyikapi perkembangan dan keadaan dunia yang sedang berubah di dalam
Sendangbiru, karena Sendangbiru dan untuk Sendangbiru
6. Semangat, gambaran suasana hati warga dusun Sendangbiru yang penuh dengan sifat dinamis dalam dinamika yang terjadi di Sendangbiru
7. Baru, merujuk kepada keadaan yang diharapkan agar terjadi. Bahwa perubahan dan pembaruan harus dilakukan dalam proses yang baik dan benar serta tidak
dipenuhi dengan pemikiran-pemikiran yang tidak sesuai perkembangan jaman.

PELAKSANAAN KEGIATAN
1. DASAR DAN TUJUAN
a. Mengenang sejarah babad alas di Sendangbiru
b. Membangun rasa bangga dan rasa cinta serta rasa memiliki terhadap dusun Sendangbiru
c. Menjaga kebersamaan dan persatuan diantara sesama warga yang ada di Sendangbiru
2. SASARAN
a. Warga dusun Sendangbiru
b. Lembaga, instansi dan pihak serta masyarakat luas yang terkait dengan Dusun Sendangbiru
3. PELAKSANA
a. Panitia Bersih Dusun Sendangbiru 2018
b. Warga Dusun Sendangbiru
4. ANGGARAN
Terlampir
5. KEGIATAN
Terlampir
HARI, JAM TEMPAT KEGIATAN KETERANGAN
TANGGAL
Senin, 13.00 Balai Dusun PEMBUKAAN BERSIH DUSUN Peresmian acara Bersih Dusun.
9 Juli 2018 Sendangbiru Doa Bersama Pembukaan acara Festival Biru.
Prosesi Pembukaan
14.00 Balai Dusun dan NAPAK TILAS SENDANGBIRU Team napak tilas dibagi 4 kelompok sesuai mata angin.
Wilayah Dusun Pawai, jalan berkeliling dusun Sendangbiru, ke beberapa Melihat perkembangan dan perubahan, mengenal sejarah,
Sendangbiru tempat “sejarah” Sendangbiru (lapangan, mata air menemukan pergumulan dan potensi Sendangbiru.
sendangbiru, tempat ibadah, TPI, Pelabuhan, JLS, tawing)
16.00 Balai Dusun FESTIVAL BIRU Produk ekonomis, potensi wisata, peluang kerjasama,
Sendangbiru Pameran produk khas dan unggulan dari Sendangbiru display renstra Dusun Sendangbiru
(Tanggal 9 – 11 Juli 2018)

Selasa, 09.000 Balai Dusun SARASEHAN SENDANGBIRU BIRU Paparan hasil Napak Tilas,
10 Juli Sendangbiru Masa Lalu, Masa Kini, Masa Depan Materi dari “penelitian” tentang Sendangbiru
2018 14.00 Balai Dusun MEMANDANG DIRI Istighosah dan Kebaktian Syukur
Sendangbiru Kegiatan Doa Bersama, Lintas Agama, Tauziah dan khotbah lintas agama
Doa Bersama tokoh agama di Sendangbiru
17.00 Balai Dusun GELAR SENI Peran serta murid TK, SD, SMP.
Sendangbiru Pertunjukan kesenian Sendangbiru Potensi kesenian warga masyarakat

Rabu, 08.00 Balai Dusun PERAYAAN BERSIH DUSUN Sejarah Sendangbiru


11 Juli Sendangbiru Acara dan prosesi Bersih Dusun Paparan hasil Sarasehan
2018 Sambutan-sambutan
Prosesi bersih dusun
14.00 Balai Dusun WAYANG KULIT (siang)
Sendangbiru Ruwatan desa
19.00 Balai Dusun WAYANG KULIT (malam)
Sendangbiru Syukur Bersih Dusun
Panggung gembira
MATA AIR,

BERTEMU AIR MATA (semoga tidak)

Catatan Bersih Dusun Sendangbiru, 14-16 Juli 2018

Sendangbiru, merupakan nama daerah yang berada di sekitar 70 km arah selatan kota Malang, Jawa Timur. Daerah ini sekarang termasuk dalam rangkaian
pengembangan wisata, khususnya pantai dan ekonomi, khususnya hasil laut yang berkembang dengan pesat. Perkembangan yang terjadi ini, mau tidak mau harus
terus bisa disikapi dengan bijaksana. Salah satu cara yang setiap tahun dilakukan oleh warga dusun Sendangbiru dalam menjaga diri, hidup dan kepercayaan serta
kebudayaannya adalah kegiatan Bersih Dusun. Pada tahun 2018, acara bersih dusun ini diselenggarakan selama 3 hari, sejak tanggal 14 hingga 16 Juli 2018.

SENDANGBIRU BIRU adalah tema yang dikedepankan dalam event tahunan ini. Mungkin tidak baru, namun dengan mengangkat unsur dan nuansa biru, maka ada
terselip harapan adanya kehidupan dusun di Sendangbiru yang semakin biru. Selain warna biru yang identik dengan bumi Arema, biru juga berdimensi harapan
kehidupan yang teduh. Layaknya nuansa laut yang berada di sekitar Sendangbiru. Laut biru yang memang memiliki gelombang dan arus tak terduga namun juga
berlimpah berkah dan rejeki. Demikian juga kehidupan penduduknya, dengan dinamikanya masing-masing tetap memiliki harapan untuk hidup dengan harmoni dan
cukup rahmat dari Allah.

Rangkaian kegiatan yang diramu sedemikian rupa mengajak seluruh warga dusun untuk bisa mengingat tentang perjalanan kebersamaannya. Sejak babad hutan tahun
1925 hingga merangkai harapan pada tahun 2018 ini. Dimulai dari perjalanan napak tilas dan sarasehan kesejarahan dusun, festival dan bazar hasil produk warga serta
wayang, hingga prosesi mensyukuri keberadaan sendang (mata air) Sendangbiru. Terselip didalamnya, pemaknaan bahwa kehidupan bersama di dusun Sendangbiru
adalah karena tuntunan Allah Maha Kuasa dalam wujud ibadah syukur untuk umat Kristiani dan pelaksanaan Istighosah bagi umat Muslim.

Pada event ini secara khusus, diadakan sarasehan untuk mengenal jati diri dan arah serta harapan dalam kehidupan dusun Sendangbiru. Keadaan sosio bahari,
perkembangan arus wisata, perlindungan alam, dan perubahan masyarakat dengan basis agraris menjadi maritim adalah topik-topik percakapan yang ingin
dimunculkan dalam sarasehan ini. Sekaligus diharapkan melalui masukan dari para pembicara yang hadir, maka akan dimunculkan bentuk dan sikap serta inspirasi
dalam hidup dalam konteks yang semakin cepat berubah.

MATA AIR

Pada beberapa hari sebelum pelaksanaan Bersih Dusun, terlebih dahulu sebagian dari panitia berkunjung ke beberapa tempat yang memiliki keterkaitan sejarah masa
dulu di Sendangbiru. Antara ke mata air Sendang Gambir, Telaga Bunder dan tentu saja ke sendang Sendangbiru. Pada kesempatan ini, diketemukan beberapa fakta
yang harus menumbuhkan kewaspadaan dan keprihatinan tersendiri. Sendang Gambir berada di dekat lapangan dusun sendangbiru. Nama Gambir berasal dari nama
pohon Gambir yang ada di mata air ini sudah pada tahap pemanfaatan yang berlebihan tanpa pemeliharaan. Pada saat kunjungan ini terdapat paling tidak ada 15
deretan pompa air untuk mengambil air. Kabel berseliweran dan malahan pohon pelindung banyak yang dipotong. Padahal pernah dikisahkan bahwa pohon gambir
itu sudah tumbang, tenggelam namun tetap bisa dilihat meskipun berada di kedalaman beberapa meter. Bisa dibayangkan betapa jernih air sendang gambir pada saat
itu. Satu hal menarik, dulu keberadaan Sendang Gambir adalah tempat mandi umum. Terbukti dengan dibangunnya babakan (bilik mandi, yang terpisah laki-laki dan
perempuan) yang dibangun tahun 1980an akhir sekitar 30 meter dari Sendang Gambir. Dikisahkan, jika babakan ini dibersihkan maka malam harinya akan turun hujan
yang dimaknai sebagai bentuk pembersihan diri yang total. Namun dengan perkembangn pola pikir individual yang juga bersifat privat maka, pompa air tadi
dipergunakan untuk mengambil air dan disalurkan ke kamar mandi masing-masing keluarga. Mungkin ini yang menjadi mata rantai perubahan sifat masyarakat dari
komunal menjadi individual. Selain itu, panitia juga ke Telaga Bunder. Dulu berbentuk bundar dan berada di tepian jalan utama menuju pantai sendangbiru pada
sekian puluh tahun lalu. Namun sekarang keadaanya penuh dengan sampah, dan terpinggirkan semenjak ada pembukaan jalur jalan yang baru. Kondisinya sekarang
hampir kering dan lebar yang semakin berkurang. Dan yang tidak boleh ditinggalkan adalah berkunjung ke Sendangbiru, sebagai mata air yang besar dan menjadi
nama dusun. Keadaanya juga sudah dimanfaatkan namun disayangkan tampak kurang memperhatikan perawatannya. Semestinya pihak pengelola mata air ini bisa
menjaga dengan lebih maksimal. Posisi mata air, sendang dan telaga di Sendangbiru diduga salinglah berhubungan dibawah bumi nun jauh disana. Sedikit penyebab
dari keadaan mata air yang tidak jernih, berkurang debit airnya, dan semakin dangkal dasarnya adalah sifat eksplotatif manusia dan peristiwa penebangan pohon di
hutan yang tidak terkendali. Kondisi pegunungan karst yang mengelilingi Sendangbiru memang menyebabkan sulitnya resapan air namun semakin parah sejak
manusia pengguna mata air semakin banyak.

Berkaca pada keberadaan sendang, utamanya Sendangbiru, dengan rangkaian sejarahnya sebagai zona berkumpulnya perahu kecil ( kunthing, perahu dayung) dan
menjadi tempat hewan ternak minum serta dibagian tertentu juga menjadi sumber air untuk penduduk maka tentunya ada beberapa pemikiran yang bisa
disampaikan. Pertama, pemeliharaan mata air merupakan hal yang sangatlah penting. Kedua, semangat menjaga alam dan jauh dari sikap eksploitasi perlu
dikembangkan. Ketiga, perlu dicari kemungkinan baru dalam pemeliharaan alam yang tetap bisa memberikan dampak dan peluang ekonomi bagi penduduk dusun.

BUKAN AIR MATA

Bersih Dusun Sendangbiru secara khusus memang mengajak warganya untuk terus menerus merefleksikan tentang “apakah yang diharuskan bersih” dalam kehidupan
kemasyarakatan. Terdapat dimensi spiritual membersihkan diri dan perilaku sehingga keseluruhan hidup, alam dan manusia juga bersih lahir dan batin. Melalui
kegiatan ini diharapkan warga dusun sendangbiru bisa bersikap bijak dalam suasana dunia yang berubah. Sehingga biru yang menjadi dominan dalam acara ini benar-
benar menyemangati warga dusun untuk hidup dengan harmonis. Biru, warna yang menunjukkan keteguhan hati, ketenangan dan gambaran tentang laut berwarna
biru yang berada di Sendangbiru. Suasana ini hendaknya bisa membangun keinginan bersama untuk aktif dan tidak pasif dalam menyikapi perkembangan dan
keadaan dunia yang sedang berubah. Hingga akhirnya, semua warga dusun sendangbiru, bisa merasa bangga dan makin mencintai Dusun Sendangbiru. Disinilah akan
ditemukan bukan air mata kesedihan karena sendangbiru yang berubah namun air mata sukacita karena sendangbiru yang berkembang.
Sayup kudengar lagu Sendangbiru....

Sendangbiru asalira wanagung


Ngarsa jladri neng wuri pereng gunung
Sendangbiru papane pegunungan
Sendangbiru O......O.....abrehing kaendahan
Dhek biyen dheweke dadi tampikan
Ning saiki malih dadi kraharjan
Reff.
Sapa ingkang murwani, mbah Titi, mbah Titi
Lan sapa rewange
Mbah Mintah lan mbah eMar
Lan mbah Triaji uga
Oh Sendangbiru,......oh Sendangbiru........

Sendangbiru sajak asri dinulu


Segarane kanggo pelabuhan prahu
Tengah banyu atuwuh pulo Sempu
Semana iku amung Allah kang mengku
Mula payo padha bekti satuhu
Rejekine mesthi mubra mubru

Anda mungkin juga menyukai