Pola Hidup Sehat Rasul
Pola Hidup Sehat Rasul
Menurut Indra Kusumah SKL, S.Psi dalam bukunya “Panduan Diet ala
Rasulullah”, seumur hidupnya, Rasulullah SAW hanya pernah mengalami sakit
dua kali sakit. Pertama, ketika diracun oleh seorang wanita Yahudi yang
menghidangkan makanan kepada Rasulullah SAW di Madinah. Kedua, ketika
menjelang wafatnya.
2. Di pagi hari pula Rasulullah SAW membuka menu sarapannya dengan segelas
air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa.
Dalam Al Qur’an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim
nakiroh menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya, bisa menjadi
obat berbagai penyakit. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk
membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit,
wasir dan peradangan.
“Sesungguhnya Rasulullah SAW menarik nafas tiga kali pada bejana bila Beliau
minum. Beliau bersabda : “Cara seperti ini lebih menyenangkan dan menimbulkan
kepuasan.” (Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa’id, dan diriwayatkan pula oleh
Yusuf bin Hammad,keduanya menerima dari 'Abdul Warits bin Sa’id, dari Abi
'Ashim, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
6. Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas
terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat
dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.
7. Disamping menu wajib di atas, ada beberapa makanan yang disukai Rasulullah
tetapi tidak rutin mengonsumsinya. Diantaranya, tsarid yaitu campuran antara roti
dan daging dengan kuah air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthin atau
labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian, beliau juga senang
makan buah anggur dan hilbah (susu).
“Nabi saw memakan qitsa dengan kurma (yang baru masak).”(Diriwayatkan oleh
Isma’il bin Musa al Farazi, dari Ibrahim bin Sa’id, dari ayahnya yang bersumber
dari 'Abdullah bin Ja’far r.a.)
Qitsa adalah sejenis buah-buahan yang mirip mentimun tetapi ukurannya lebih
besar (Hirbis) “Sesungguhnya Nabi saw memakan semangka dengan kurma (yang
baru masak)”(Diriwayatkan oleh Ubadah bin 'Abdullah al Khaza’i al Bashri, dari
Mu’awiyah bin Hisyam,dari Sufyan, dari Hisyam bin 'Urwah, dari bapaknya, yang
bersumber dari 'Aisyah r.a.)
10. Pola makan Rasulullah SAW ternyata sangat cocok dengan irama biologi
berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut
circadian rhytme (irama biologis).