Oleh Kelompok I
Aghinia 17.7.04.052
Arifin 17.7.04.053
Clarita Febelina Yowei 17.7.04.054
Erizha Sekti Wijaya Mukti 17.7.04.055
1.2 Tujuan
1. Mengetahui perubahan yang terjadi terhadap garis pantai oleh nangunan pantai;
2. Mengetahui ukuran bertambah atau berkurangnya areal garis pantai yang
terbentuk/terkikis oleh datangnya arus laut;
3. Melengkapi tugas mata kuliah bangunan pantai.
BAB II METODOLOGI
Ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan dalam mengamankan garis
pantai seperti pemecah gelombang dan pengembangan vegetasi di pantai. Untuk
mengatasi abrasi/penggerusan garis pantai dari gelombang/ombak dapat digunakan
pemecah gelombang yang berfungsi untuk memantulkan kembali energi gelombang.
Berbagai cara yang ditempuh untuk memecahkan gelombang di antaranya dengan
menggunakan tumpukan tetrapod yang terbuat dari beton pada jarak tertentu dari garis
pantai.
Berikut adalah gambar yang diambil dari google earth di wilayah Takisung,
Kalimantan selatan pada tahun 2002 sampai 2017. Dilihat pada tahun 2002, bangunan
breakwater ini telah dibangun (lihat gambar 3)
B. Garis Pantai
Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat
terjadi air laut pasang tertinggi. Garis laut dapat berubah karena adanya abrasi, yaitu
pengikisan pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya
areal daratan. Berikut perubahan panjang garis pantai di Wilayah Takisung,
Kalimantan Selatan yang disebabkan oleh pembangunan 5 (lima) buah breakwater
dari tahun 2012 - 2017:
-38,615,000,000 1
-38,620,000,000
2
-38,625,000,000
SUMBU X
-38,630,000,000 3
-38,635,000,000
-38,640,000,000 4
5
-38,645,000,000
-38,650,000,000
-38,655,000,000
-38,660,000,000
SUMBU Y
4.1 Kesimpulan
Pantai merupakan kemampuan alam dan terjadi interaksi keseimbangan dinamis
antara air, angin dan material (sedimen). Angin dan air bergerak membawa material
berupa sedimen dari satu tempat ke tempat yang lain, mengikis dan kemudian
mengendapkannya secara berkesinambungan. Fenomena ini disebut dengan transport
sedimen yang mengakibatkan terjadinya perubahan morfologi pantai. Bangunan pantai
berupa breakwater inilah yang mampu mengendapkan sedimen dan menahan
gelombang besar yang datang darilaut lepas yang mengarah ke pantai. Kasus ini terjadi
di wilayah Takisung dengan membangun 5 (lima) buah breakwater dan dalam tempo
beberapa tahun yang dapat terlihat perubahannya.