Anda di halaman 1dari 18

BAB I

FUNGSI DAN APLIKASINYA DALAM DUNIA EKONOMI

A. Pengertian dan Jenis-jenis Fungsi

Yang dimaksud fungsi adalah hubungan antara dua buah variabel atau lebih.
Masing-masing dari dua buah variabel atau lebih tersebut saling memengaruhi.
Contoh: y = f(x) atau z = f (x, y)
Variabel yang terdapat dalam suatu fungsi dapat dibedakan atas variabel bebas
(independent variables) dan variabel yang dipengaruhi/tidak bebas (dependent
variables). Variabel bebas (independent variables) adalah variabel yang besarannya
dapat ditentukan sembarang, misalnya 1, 5, 8 dan seterusnya. Sebaliknya, variabel
yang dipengaruhi/tidak bebas (dependent variables) adalah variabel yang besarnya
dapat ditentukan setelah nilai variabel bebasnya ditentukan terlebih dalu.
Contoh : Bila y = 3x + 4
Dalam hal ini x merupakan variabel bebas dan y merupakan variabel yang
dipengaruhi/tidak bebas. Untuk mengetahui nilai y, terlebih dahulu ditentukan nilai x.
Dengan demikian, dapat diperoleh nilai y dari nilai x sembarang, yaitu :
Bila x = - 4, maka y = -8
Bila x = 0, maka y = 4 serta
Bila x = 2, maka y = 10 demikian seterusnya.
Terdapat beberapa jenis fungsi antara lain fungsi aljabar dan fungsi non aljabar.
a. Fungsi aljabar
1. Fungsi linear
Fungsi linear adalah fungsi yang variabelnya berpangkat satu atau suatu fungsi
yang grafiknya merupakan garis lurus. Oleh karena itu fungsi linear sering disebut
dengan persamaan garis lurus. Dengan bentuk umumnya adalah : Y = ax + b,
dimana b adalah bilangan konstanta. x, y adalah variabel dan a adalah gradien atau
kemiringan garis lurus.
Ciri-ciri fungsi linear adalah sebagai berikut :
- Mencari titik potong pada sumbu x dan y yaitu : bila x = 0, y dan bila y =
0, x
- Mencari koefisien arah (a) dari suatu fungsi
- Membuat tabel sembarang x dan y
- Menggambar grafik fungsi linear

Contoh : Diketahui suatu fungsi linear Y = 3x + 2


Ditanya : Gambarlah grafik tersebut diatas.
Jawab :
Fungsi : Y = 3x + 2
- Titik potong fungsi pada sumbu x, bila y = 0
Y = 3x + 2
0 = 3x + 2
X = -2/3, jadi titiknya (-2/3, 0)
Titik potong fungsi sumbu y, bila x = 0
Y = 3x + 2
Y = 2, jadi titiknya (0, 2)
- Mencari koefisien arah
Y = 3x + 2
Koefisien arahnya adalah 3
- Membuat tabel sembarang Y = 3x + 2
x -2 -1 0 1 2
y -4 -1 2 5 8

- Gambar grafik

8 y = 3x+2

X
-2 0 1 2

2. Fungsi Nonlinear (Kuadrat)


Fungsi nonlinear (garis tak lurus) adalah suatu fungsi nonlinear yang
variabelnya berpangkat dua. Grafik fungsi kuadrat ini, apabila digambarkan
merupakan garis tidak lurus yang berbentuk parabola. Bentuk umum fungsi
kuadrat ini adalah y = ax^2 + bx + c, dimana : a, b, c adalah konstanta. x
adalah variabel bebas dan y adalah variabel tidak bebas.

Ciri-ciri fungsi kuadrat adalah :

 Jika a > 0
D>0

A>0
D>0 Sb x
X1 X2
Grafik tersebut selalu terbuka ke atas dan memotong sumbu x di dua titik.
 Jika a > 0
D=0
A>0
D<0 Sb x
X1 = X2
Grafik tersebut selalu terbuka ke atas dan menyinggung sumbu x di satu
titik.
 Jika a > 0
D<0

A>0
D<0
Sb x

Grafik tersebut selalu terbuka ke atas tetapi tidak memotong atau tidak
menyinggung sumbu x.
 Jika a < 0
D=0 X1 = X2 Sb x

A>0
D<0

Grafik tersebut selalu terbuka ke bawah dan memotong sumbu x di dua


titik.
 Jika a < 0 A<0
D>0 D>0

Sb x

Grafik tersebut selalu terbuka ke bawah dan menyinggung sumbu x di satu


titik.
 Jika a < 0 Sb x
D<0
A<0
D<0

Grafik tersebut selalu terbuka ke bawah tapi tidak memotong atau


menyinggung sumbu x.

Seperti di atas untuk membuat grafik fungsi kuadrat, dapat dilakukan


dengan syarat-syarat sebagai berikut.
 Titik potong dengan ke dua sumbu
a. Titik potong dengan sumbu y jika x = 0
b. Titik potong dengan sumbu x jika y = 0
−𝑏
 Persamaan sumbu simetri x =
2𝑎
 Titik ekstrim atau titik puncak parabola
−𝐷
(x = -b/2a ; y = ) dengan D adalah diskriminan atau D = b^2 – 4ac
4𝑎
 Jika a > 0 maka grafik terbuka ke atas, dan jika a < 0 maka grafik terbuka
ke bawah
 Membuat tabel sembarang untuk menggambarkan grafik.

Contoh : Diketahui suatu fungsi kuadrat y = x^2 – 5x + 6


Ditanya : Gambarlah grafik fungsi tersebut !
Jawab : Fungsi y = x^2 – 5x + 6

- Titik potong fungsi dengan sumbu y bila x = 0, maka


y = x^2 – 5x + 6
y = 6, jadi titiknya (0, 6)
Titik potong fungsi y = x^2 – 5x + 6 pada sumbu x bila y = 0, maka
y = x^2 – 5x + 6
(x – 3) (x – 2) = 0
- Mencari sumbu simetri
−𝑏 −5 1
x= =- = 2,
2𝑎 2 2
- Mencari titik puncaknya
1 −1
TP (x = -b/2a, y = -D/4a), jadi TPnya adalah (2, ; )
2 4
- Tabel sembarang
X -2 -1 0 1 2 2,5 3
20 12 6 2 0 -1/4 0
Y

- Gambar grafik

Sumbu simetri

20 x = -5

12
6
2

2,5

-2 -1 0 1 2 3
3. Fungsi pecah
Fungsi pecah adalah fungsi nonlinear (garis tak lurus) yang variabel
bebasnya merupakan penyebut. Grafik dari fungsi kuadrat ini apabila
digambarkan merupakan garis lurus yang berbentuk hiperbola. Adapun bentuk
umum dari fungsi pecah dalam bentuk y = f(x) :
𝑎𝑥+𝑏
y=
𝑐𝑥+𝑑

Dimana : a, b, c, d adalah bilangan konstanta


x adalah variabel bebas
y adalah variabel tak bebas
Ciri-ciri penting fungsi pecah yaitu
 Membuat titik potong fungsi pecah ini dengan sumbu y pada x = 0 maka
𝑏 𝑏
y = , jadi titik p (0, )
𝑑 𝑑
 Membuat titik potong fungsi pecah ini dengan sumbu x, pada y = 0
𝑎𝑥+𝑏 𝑎𝑥+𝑏
y= →0=
𝑐𝑥+𝑑 𝑐𝑥+𝑑
−𝑏
ax + b = 0 → x =
𝑎

−𝑏
jadi titik potongnya ( , 0)
𝑎
 Ciri yang penting dalam fungsi pecah adalah asimtut
Asimtut suatu garis lengkung adalah garis yang tak dilalui/dipotongg oleh
garis lengkung tersebut akan tetapi lebih didekati sampai pada titik tidak
terhingga untuk x dan y.
Asimtut pada dasarnya dapat kita bagi dua yaitu asimtut datar dan tegak.
- Asimtut datar adalah suatu garis lurus yang sejajar atau berimpit dengan
sumbu x yang tak akan dipotong tapi didekati oleh fungsi pecah ini sampai
pada titik di mana nilai x adalah tidak terhingga.
𝑎𝑥+𝑏
y=
𝑐𝑥+𝑑
𝑎+𝑏/𝑥
y=
𝑐+𝑑/𝑥

jadi, apabila bilangan dibagi dengan ~


𝑏 𝑑
yaitu atau =0
~ ~
𝑎+0
Sehingga y =
𝑐+0

𝑎
y=
~
𝑎
Persamaan garis asimtut datar yaitu y =
𝑐
- Asimtut tegak adalah suatu garis lurus yang sejajar atau berimpit dengan
sumbu y yang tak akan dipotong, tetapi didekati oleh suatu fungsi pecah
ini sampai pada titik di mana nilai y adalah tak terhingga (~) positif atau
negatif. Jadi, persamaan garis asimtut tegak adalah bila y = ~, maka :
𝑎𝑥+𝑏
y=
𝑐𝑥+𝑑
𝑎𝑥+𝑏
~=
𝑐𝑥+𝑑
𝑎𝑥+𝑏
cx + d =
~
cx + d = 0
cx = -d
−𝑑
x=
𝑐
−𝑑
, sehingga persamaan garis asimtut tegak x =
𝑐

2𝑥+3
Contoh : y = 𝑥+1 , buktikan fungsi pecahannya dan gambar !
Jawab :

- Titik potong fungsilah pecah ini dengan sumbu y adalah pada x = 0,


2𝑥+3
y = 𝑥 +1 → 𝑦= 3, jadi titiknya (0, 3)
- Titik potong fungsi pecah ini dengan sumbu x adalah pada y = 0,
2𝑥+3
y = 𝑥+1
2𝑥+3
0 = 𝑥+1 → 0 = 2x + 3
X = -1, 5, jadi titiknya (-1,5, 0)
- Asimtut tegak adalah bila y = ~
2𝑥+3
Maka : y = 𝑥+1
2𝑥+3
~ = 𝑥+1
2𝑥+3
x+1= ~
x + 1 = 0, x = -1, jadi persamaan garis asimtut tegak x = -1
Asimtut dasar bila x = ~
3
2+𝑥
Maka : y = 1
1+𝑥
2+3/~
y = 1+1/~
2+0
y = 1+0
y = 2, jadi persamaan garis asimtut datar adalah y = 2.
- Tabel sembarang :
2𝑥+3
y = 𝑥+1
X Y Y
X
~ -~
-1 -1
3 0
0 -1,5
2,5 1
1 -2
2 1/3 1,5
2 -3
2 1/6 1 2/3
5 -4
2 1 3/4
~ -5
2
-~

- Grafik gambar

Asimtut datar

-2 X

Asimtut Tegak

2. Fungsi Non Aljabar

a. fungsi Eksponensial

fungsi Eksponensial adalah fungsi yangvariabel-varabelnya merupakan


bilangan pangkat dari suatu konstan.

Contoh:

Y=ax

Di mana, x dan ymerupakan variabel

a = bilangan konstanta
Dalam hal ini fungsi eksponensial ini perlu diperhatikan hukum-hukum
eksponensial yang penting, yaitu:

1) a0 =1
1
2) a-k =
𝑘
𝑞
1/q
3) a = √𝑎
4) am.an = am+n
𝑎𝑚
5) =am-n
𝑎𝑛
𝑚 𝑘
6) (a ) = amk

Contoh soal

Buktikan fungsi di bawah ini dengan gambarkan grafiknya!

Y =2x

Penyelesaian

Dari y = 2x kita akan peroleh tabel x, y adalah:

X -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Y 1/8 1/4 1/2 1 2 4 8 16 32

Gambar

y = 2x

2. Fungsi logaritma

Fungsi logaritma adalah fungsi nonlinier (garis tak lurus) di mana variabel
bebasnya dalam bentuk logaritma.

Contoh :
y = a log x atau log y = a+ b log x

dalam hal ini perlu kita perhatikan rumus-rumus logaritma, yaitu :

1) Log a . b = log a + log b


𝑎
2) Log 𝑏 = log a- log b
log 𝑏
3) a log b = log 𝑎
4) a log a = 1
5) log xn = n log x
6) a log 1 =0
a
7) a log b = b

soal

Buktikan dan gambarkan fungsi logaritma di bawah ini!

y = 5 log x

penyelesaian

fungsi ini dapat digambarkan dengan menggunakan tabel x dan y, sebagai berikut.

y= 5 log x

X 1 2 3 4 5 6 10
Y 0 1,51 2,39 3,01 3,49 3,89 5

gambar

3 y = 5 log x

2,39

0 1 2 3 x
B. Membentuk Fungsi
Persamaan fungsi linear apat dibentuk dengan dua cara, yaitu:
1. Metode dwi-koordinat (bi-coordinates)
Dari dua buah titik, P dan R, dapat dibentuk sebuah persamaan linear yang
memenuhi kedua titik tersebut. Masing- masing (X1, Y1) dan (X2, Y2) maka
persamaan linearnya:
𝐲− 𝐲𝟏 𝐱− 𝐱𝟏
=
𝐲𝟐 − 𝐲𝟏 𝐱𝟐 − 𝐱𝟏
Contoh :
Bentuklah fungsi persamaan linear yang memenuhi titik P (4,3) dan R(5,2)
Penyelesaian :
Titik P (4,3) maka x1 = 4 dan y1 = 3
R(5,2) maka y1 = 5 dan y2 =2
𝐲− 𝐲𝟏 𝐱− 𝐱𝟏
=
𝐲𝟐 – 𝐲 𝟏 𝐱𝟐 − 𝐱𝟏
𝐲−𝟑 𝐱−𝟒 𝒚−𝟑 𝒙−𝟒
= = dikalikan silang
𝟐−𝟑 𝟓− 𝟒 −𝟏 𝟏
1 (y - 3) = -1 (x – 4)
Y – 3 = -x + 4
x+y–7=0
y = -x + 7
gambar

y 7

1
x
0 1 2 3 4 5 6 7

1) Y = -X + 7 X=0
Y=7
2) Y =-X + 7 Y =0
0 = -X + 7
X=7

2. Metode koordinat lereng (slope-coordinate)


Dari sebuah titik dapat dibentuk sebuah persamaan linear / fungsi linier. Jika
diketahui koordinat titik P (X1- Y1) dan lereng garisnya (slope) adalah m,maka
persamaan garisnya :
Y – Y1 = m (x – x1)
Contoh
Tentukan persamaan linier yang lereng garisnya (slope) 4 dan melalui titik P(4, 5)
Penyelesaian :
P (4, 5) jadi X1 = 4 ------ (absis)
Y = 5 ------ (ordinat)
m=4
maka Y – Y1 = m (X – X1)
Y – 5 = 4 (X - 4)
Y - 5 = 4X – 16
Y = 4X – 11
Selanjutnya masalah slope / lereng garis bisa dijelaskan dengan rumus-rumus
sebagai ber
ikut.
𝐲− 𝐲𝟏 𝐱 − 𝐱𝟏
=
𝐲𝟐 – 𝐲𝟏 𝐱𝟐 − 𝐱𝟏

𝐲𝟐 – 𝐲 𝟏 𝐲𝟐 – 𝐲𝟏
y –y1 =
𝐱𝟐 − 𝐱 𝟏
(x - 𝐱 𝟏 ) atau m =
𝐱𝟐− 𝐱𝟏

contoh : hitunglah slope dari kurva garis lurus di bawah ini !


y

Y = 2x + 8

-2 0 x

𝐲𝟐 – 𝐲𝟏
Penyelesaian : m = (0. 4) dan (-2, 0)
𝐱𝟐− 𝐱𝟏
0−4
m=
−2−0
−4
m= =2
−2

C. Hubungan Dua Garis Lurus

Dalam mempelajari dan mengetahui dua buah garis lurus, maka hubungan
antara kedua garis itu dapat tegak lurus, berpedoman, sejajar, dan berimpit. Bila kedua
garis tersebut adalah :

Y = 𝑚1𝑥 + 𝑛1

Y = 𝑚2𝑥 + 𝑛2

1. Dua Garis Tegak Lurus

Dua garis lurus dikatakan tegak lurus bila sudut yang dibentuk oleh
perpotongan kedua garis itu = 90° . Supaya tegak lurus haruslah dipemuhi :
𝑚1 𝑚2 = -1 atau 𝑚1 𝑥 𝑚2 = -1

Contoh :

1. Y = 2x + 12
2. Y = -1/2x + 6
Jawab :
m1 = 2
m2 = -1/2, maka : m1 𝑥 𝑚2 = -1
2 (-1/2) = -1

12 y = 2x + 12

y = -1/2 + 6

-6 0 tegak lurus 12 X

Jawab :
 Y = 2x + 12
x=0
y = 12
0 = 2x + 12
-2x = 12
X = -6
 Y = -1/2x + 6
x=0
y=6
y=0
0 = -1/2x + 6
1/2x = 6
X = 12

2. Dua garis berpotongan


Dua garis lurus dikatakan berpotongan jika : 𝑚1 # 𝑚2 .
Contoh :
a. Y = 4x + 8
b. Y = 6x + 10

Jawab :

Garis I = Garis II
4x + 8 = 6x + 10 y = 4x + 8
4x – 6x = -8 + 10 y = 4 (-1) + 8
-2x = 2 y=4
X = -1

I. Y = 4x + 8 II. Y = 6x + 10
x=0 x=0
y=8 y = 10
y=0 y=0
0 = 4x + 8 0 = 6x + 10
-4x = 8 -6x = 10
X = -2 x = -1, 6

Y
10

I II

-2 -1, 6 (berpotongan) X

3. Dua garis lurus sejajar


Dua garis lurus dikatakan sejajar bila 𝑚1 = 𝑚2 dan 𝑎1 # 𝑎2 .
Contoh :
Dik : 1. y = 3x + 6
2. y = 3x + 9
Jawab :
a. y = 3x + 6 b. y = 3x + 9
x=0 x=0
y = 3 (0) + 6 y = 3 (0) + 9
y=6 y=9
y=0 y=0
0 = 3x + 6 0 = 3x + 9
-3x = 6 -3x = 9
x = -2 x = -3

y = 3x + 6

y = 3x + 9

-3 -2 0 sejajar x
4. Dua garis lurus berimpit
Dua garis lurus dikatakan berimpit bila, 𝑚1 = 𝑚2 dan 𝑎1 = 𝑎2
Contoh : Buktikan dengan gambar bahwa kedua garis di bawah ini
berimpit, yaitu : y = 5x + 10 dan y = 5x + 10
Jawab :
a. y = 5x + 10 b. y = 5x + 10
x=0 x=0
y = 10 y = 10
y=0 y=0
0 = 5x + 10 y = 5x + 10
-5x = 10 -5x = 10
x = -2 x = -2

10

ii. Y = 5x + 10 i. Y = 5x + 10

-2 0 (berimpit) x

D. Mencari Akar-Akar Fungsi


a. Substitusi
Contoh :
Buktikan nilai-nilai variabel-variabel x dan y dari persamaan berikut ini !
5x - 5y = 10
x + 5y = 20
Jawab :
selesaikan terlebih dahulu salah satu fungsi di atas, diperoleh :
x + 5y = 10
x = 20 – 5y
kemudian substitusikan ke dalam persamaan yang lain yaitu
5x + 5y = 10 x + 5y = 20
5(20 – 5y) - 5y = 10 x + 5(3) = 20
100 – 25y - 5y = 10 x + 15 = 20
100 – 30y = 10 x =5
-30y = -90
y =3

b. Eliminasi
Contoh :
4x + 8y = 20
x + 7y = 15
Jawab :
i. Misalkan bilangan yang akan dihilangkan untuk sementara adalah x, maka
kalikan persamaan pertama dengan 1 dan persamaan kedua dengan 4.

4x + 8y = 20 x1
x + 7y = 15 x4

4x + 8y = 20
4x + 28y = 60 agar x hilang maka kedua persamaan tersebut harus dikurangkan
-20y = -40
y=2
ii. Misalkan bilangan yang akan dihilangkan untuk sementara adalah y, maka
kalikan persamaan pertama dengan 7 dan persamaan kedua dengan 8.

4x + 8y = 20 x7
x + 7y = 15 x8

28x + 56y = 140


8x + 56y = 120 agar y hilang maka kedua persamaan tersebut harus dikurangkan
20x = 20
x =1

c. Determinan
Metode determinan secara umum dapat dilambangkan dengan notasi sebagai
berikut.
1. Untuk determinan berderajat dua
a b
c d = ac – bd

dimana a, b, c dan e mencerminkan bilangan-bilangan tertentu. Sebuah


determinan terdiri atas beberapa baris dan kolom.
2. Untuk determinan berderajat tiga
a b c
d e f = aei + bfg + chd – gec – dbi - afh
g h i
Contoh :
a. 2 -4
5 7 = 2(7) – 5(-4) = 14 + 20 = 34

b. 3 6 4 = 3(-2)7 + 6(5)3 + 4(2)1 – 3(-2)4 – 1(6)7 – 3(5)2


1 -2 5 = -42 + 90 + 8 + 24 - 42 - 30
3 2 7 =8

3. Andaikan kita menghadapi dua persamaan dengan dua bilangan :


ax + by = c
dx + ey = f

Penyelesaian untuk x dan y dapat dilakukan sebagai berikut :


c b ce – fb
𝐷𝑋
X= 𝐷 f e =
a b ae – db
d e

a c af – dc
𝐷𝑋
Y= f e =
𝐷
a b ae – db
d e
Contoh : Carilah nilai variabel-variabel x dan y dari dua persamaan berikut :
2 3 21 3
D= = 5, 𝐷𝑥 = = 15
1 4 23 4

2 21
𝐷𝑦 = = 25
1 23

Jawab :
𝐷𝑋 15 𝐷𝑦 25
X= = =3 Y= = =5
𝐷 5 𝐷 5
4. Jika kita memiliki tiga persamaan dengan tiga bilangan :
ax + by + cz = k
dx + ey + fz = l
gx + hy + iz = m

maka :
a b c
D= d e f = aei + bfg + chd – gec – dbi – afh
g h i

k b c
𝐷𝑥 = l e f = kei + bfm + chl – mec – dbi – afh
m h i

a k c
𝐷𝑦 = d l f = ali + kfg + cmd – glc – dki – afm
g m i

a b k
𝐷𝑧 = d e l = aem + blg + khd – gek – dbm – alh
g h m

𝐷𝑋 𝐷𝑦 𝐷𝑧
Selanjutnya : X = Y= Z=
𝐷 𝐷 𝐷
Contoh : Carjilah nilai-nilai x, y, dan z dari persamaan-persamaan :
x + 2y – z = 0
2x + 5y + 2z = 14
y – 3z = -7
Penyelesaian :
1 2 -1
D= 2 5 2 = -7
0 1 -3

0 2 -1
𝐷𝑥 = 14 5 2 =7
-7 1 -3

1 0 -1
Dy = 2 14 -3 = -14
0 -7 -3

1 2 -1
Dz = 2 5 -14 = -21
0 1 -7

𝐷𝑋 7 𝐷𝑦 −14 𝐷𝑧 −21
X= = −7 = −1 Y= = =2 Z= = =3
𝐷 𝐷 −7 𝐷 −7

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Makalah 1
    Tugas Makalah 1
    Dokumen7 halaman
    Tugas Makalah 1
    Ropinus Sarumaha Ropinus
    Belum ada peringkat
  • Materi Kalkulus Lanjut
    Materi Kalkulus Lanjut
    Dokumen1 halaman
    Materi Kalkulus Lanjut
    Ropinus Sarumaha Ropinus
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ke 7
    Tugas Ke 7
    Dokumen7 halaman
    Tugas Ke 7
    Ropinus Sarumaha Ropinus
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ke 6
    Tugas Ke 6
    Dokumen7 halaman
    Tugas Ke 6
    Ropinus Sarumaha Ropinus
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ke 3
    Tugas Ke 3
    Dokumen5 halaman
    Tugas Ke 3
    Ropinus Sarumaha Ropinus
    Belum ada peringkat