Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN DAN PENGENDALIAN


PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan dalam Pembangunan


Kesehatan Dan Budaya Anti Korupsi Dosen pembimbing Ratifah, SSIT, MH

Disusun Oleh :

1. Feni Velinda
2. Lulut Dara Wigati
3.

POTITENIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Limbah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai bagaimana pengolahan limbah yang
baik. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Wassalamu’alaikum
DAFTAR ISI

KATA PENGATANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

D. Metode Penulisan

BAB II : Pembahasan

A. Pengertian Penyakit Menular

B. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

C. Macam-macam Penyakit Yang Tergolong Penyakit Menular

D. Pengertian Penyakit Tidak Menular

E. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

F. Macam-macam Penyakit Yang Tergolong Penyakit Tidak Menular

BAB III : Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perhatian terhadap penyakit menular dan tidak menular makin hari


semakin meningkat, karena semakin meningkat nya frekuensi kejadiannya
pada masyarakat. Dari tiga penyebab utama kematian (WHO, 1990). Penyakit
jantung, diare, dan stroke, dua di antaranya adalah penyakit menular dan tidak
menular. Selama epidemiologi kebanyakan berkecimpung dalam menangani
masalah penyakit menular, bahkan kebanyakan terasa bahwa epidemiologi
hanya menangani masalah penyakit menular. Karena itu, epidemiologi 4umpen
selalu dikaitkan dan dianggap epidemiologi penyakit menular dan tidak
menular.hal ini tidak dapat disangkal dari sejarah perkembangan nya
epidemiologi berlatar belakang penyakit menular. Sejarah epidemiologi
memang bermula dengan penanganan masalah penyakit menular dan tidak
menular yang merajalela dan banyak menelan korban pada waktu itu.
Perkembangan sosio-ekonomi dan kultural bangsa dan dunia kemudian
menurut epidemiologi untuk memberikan perhatian kepada penyakit tidak
menular karena sudah mulai meningkatkan sesuai dengan perkembangan
masyarakat.
Pentingnya pengetahuan tentang penyakit tidak menular
dilatarbelakangi dengan kecenderungan semakin meningkat nya prevalensi
PTM dalam masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia
yang sementara membangun dirinya dari suatu negara agraris yang sedang
berkembang menuju masyarakat 4umpeng4 membawa kecenderungan baru
dalam pola penyakit masyarakat. Perubahan pola struktur masyarakat ,
khususnya masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia yang sementara
membangun dirinya dari suatu negara agraris yang sedang berkembang menuju
masyarakat 4umpeng4 membawa kecenderungan baru dalam pola penyakit
dalam masyarakat. Perubahan pola struktur masyarakat agraris ke masyarakat
4umpeng4 banyak memberi andil terhadap perubahan pola fertilitas, gaya
hidup, 5umpen ekonomi yang pada giliran nya dapat memacu semakin
meningkat nya PTM. Di Indonesia keadaan perubahan pola dari penyakit
menular ke penyakit tidak menular lebih dikenal dalam sebutan transisi
epidemiologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penyakit menular?

2. Bagaimana cara pencegahan dan pengendalian untuk penyakit menular?

3. Apa saja macam-macam penyakit yang tergolong dalam penyakit


menular?

4. Apa pengertian dari penyakit tidak menular?

5. Bagaimana cara pencegahan dan pengendalian untuk penyakit tidak


menular?

6. Apa saja macam-macam penyakit yang tergolong dalam penyakit tidak


menular?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari penyakit menular.

2. Untuk mengetahui cara pencegahan dan pengendalian untuk penyakit


menular.

3. Untuk mengetahui saja macam-macam penyakit yang tergolong dalam


penyakit menular.

4. Untuk mengetahui pengertian dari penyakit tidak menular.

5. Untuk mengetahui cara pencegahan dan pengendalian untuk penyakit tidak


menular.

6. Untuk mengetahui saja macam-macam penyakit yang tergolong dalam


penyakit tidak menular.

D. Metode Penulisan

Adapun metode penulisan makalah ini adalah kami menggunakan


metode study pustaka sebagai karena dalam sumber pembuatan makalah ini
kami menggunakan referensi buku-buku teks dan internet.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyakit Menular dan Tidak Menular

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui


berbagai media. Penyakit jenis ini merupakan masalah kesehatan yang besar di
7umpen semua negara berkembang karena angka kesakitan dan kematiannya
yang 7umpeng7 tinggi dalam kurun waktu yang 7umpeng7 singkat. Penyakit
menular umumnya bersifat akut (mendadak) dan menyerang semua lapisan
masyarakat. Penyakit jenis ini diprioritaskan mengingat sifat menularnya yang
7ump menyebabkan wabah dan menimbulkan kerugian yang besar. Penyakit
menular merupakan hasil perpaduan berbagai 7umpen yang saling
mempengaruhi. (Widoyono, 2011: 3)
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus,
atau 7umpeng7 yang dapat ditularkan melalui media tertentu. Penyakit menular
sering juga disebut penyakit infeksi karena penyakit ini diderita melalui infeksi
virus, bakteri, atau 7umpeng7 yang ditularkan melalui berbagai macam media
seperti udara, jarum suntik, 7umpeng7e darah, tempat makan atau minum, dan
lain sebagainya (Vatimatunnimah, 2013).
Penyakit menular merupakan hasil perpaduan berbagai 7umpen yang
saling mempengaruhi. (Widoyono, 2008).
Menurut (Vatimatunnimah, 2013) penyakit tidak menular adalah
penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman melainkan dikarenakan adanya
masalah fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia.

B. Pencegahan Dan Penaggulangan Penyakit Menular


Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil tindakan
terlebih dahulu sebelum kejadian. Dalam mengambil langkah-langkah untuk
pencegahan, haruskan didasarkan pada data/keterangan yang bersumber dari
hasil analisis epidemiologi atau hasil pengamatan penelitian epidemiologis.
Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan secara umum yakni:

a. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) yang meliputi


promosi kesehatan dan pencegahan khusus, sasaran pencegahan pertama
dapat ditujukan pada 8umpen penyebab, lingkungan penjamu. Sasaran yang
ditujukan pada 8umpen penyebab atau menurunkan pengaruh penyebab
serendah mungkin dengan usaha antara lain: desinfeksi, pasteurisasi,
sterilisasi, yang bertujuan untuk menghilangkan mikro-organisme penyebab
penyakit, penyemprotan inteksida dalam rangka menurunkan menghilangkan
sumber penularan maupun memutuskan rantai penularan, di samping
karantina dan isolasi yang juga dalam rangka memutuskan rantai
penularannya. Mengatasi/modifikasi lingkungan melalui perbaikan
lingkungan fisik seperti peningkatan air bersih, sanitasi lingkungan dan
perubahan serta bentuk pemukiman lainnya, perbaikan dan peningkatan
lingkungan biologis seperti pemberantasan serangga dan binatang pengerat,
serta peningkatan lingkungan 8umpen seperti kepadatan rumah tangga,
hubungan antar individu dan kehidupan 8umpen masyarakat. Meningkatkan
daya tahan penjamu yang meliputi perbaikan status gizi, status kesehatan
umum dan kualitas hidup penduduk, pemberian imunisasi serta berbagai
bentuk pencegahan khusus lainnya, peningkatan status psikologis, persiapan
perkawinan serta usaha menghindari pengaruh 8umpen keturunan, dan
peningkatan ketahanan fisik melalui peningkatan kualitas gizi, serta olah raga
kesehatan.

b. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) yang meliputi


diagnosis dini serta pengobatan yang tepat . sasaran pencegahan ini terutama
ditunjukkan pada mereka yang menderita atau dianggap menderita (suspek)
atau yang terancam akan menderita (masa tunas). Adapun tujuan usaha
pencegahan tingkat kedua ini yang meliputi diagnosis dini dan pengobatan
yang tepat agar dapat dicegah meluasnya penyakit atau untuk mencegah
timbulnya wabah, serta untuk mencegah proses penyakit lebih lanjut serta
mencegah terjadi akibat samping atau komplikasi. Pencarian penderita secara
dini dan aktif melalui peningkatan usaha surveveillans penyakit tertentu,
pemeriksaan berkala serta pemeriksaan kelompok tertentu (calon pegawai,
ABRI, mahasiswa dan sebagainya), penyaringan (screening) untuk penyakit
tertentu secara umum dalam masyarakat, serta pengobatan dan perawatan
efektif. Pemberian chemoprophylaxis yang terutama bagi mereka yang
dicurigai berada pada proses prepatogenesis dan 9umpeng9esis penyakit
tertentu.

c. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang meliputi


pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi. Sasaran pencegahan tingkat ke
tiga adalah penderita penyakit tertentu dengan tujuan mencegah jangan
sampai mengalami cacat permanen, mencegah bertambah parahnya suatu
penyakit atau mencegah kematian akibat penyakit tersebut. Pada tingkatan ini
juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah terjadinya akibat samping
dari penyembuhan suatu penyakit tertentu. Rehabilitasi adalah usaha
pengembalian fungsi fisik, psikologi dan 9umpen optimal mungkin yang
meliputi rehabilitasi fisik/medis, rehabilitasi mental/psikologis serta
rehabilitasi 9umpen. Ketiga tingkat pencegahan tersebut saling berhubungan
erat sehingga dalam pelaksanaan nya sering dijumpai keadaan yang 9umpeng
tindih.

C. Macam-macam Penyakit Yang Tergolong Dalam Penyakit Menular

1. Diare

Penyakit menular yang pertama adalah diare. Penyakit yang


disebabkan oleh virus ini menyebabkan seseorang mengalami gangguan
buang air besar (BAB). Penyakit ini ditandai dengan BAB lebih dari tiga
kali sehari, dengan konsistensi tinja cair, dan dapat disertai dengan darah
dan atau lendir.

Meski banyak orang menganggap diare adalah penyakit yang tidak


berbahaya, nyatanya penyakit menular ini dapat berisiko menyebabkan
kematian, terutama jika dialami pada balita. Diare menular melalui air,
tanah, atau makanan yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.

Penularan penyakit ini dapat dihindari jika seseorang rajin mencuci


tangan dengan sabun antiseptik sebelum makan. Selain itu, jangan lupa
mengonsumsi makanan yang sudah dimasak dan hindari makanan-makan
mentah dari tempat yang belum terjamin kebersihannya.
2. Malaria

Gigitan nyamuk merupakan cara penularan dari penyakit menular ini.


Penderita malaria umumnya menunjukkan gejala demam, menggigil,
berkeringat, nyeri otot, sakit kepala, disertai mual dan muntah. Penduduk
yang tinggal di wilayah endemik malaria memiliki risiko tertinggi tertular
penyakit ini.

Pencegahan penyakit menular ini bisa dilakukan dengan penggunaan


lotion anti nyamuk dan tidak membiarkan nyamuk berkembang dengan
mudah, salah satunya adalah tidak membuat genangan air.

3. Kolera

Kolera adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penderitanya


mengalami dehidrasi akibat diare parah. Penularan kolera biasanya terjadi
melalui air yang terkontaminasi. Jika tidak segera ditangani, kolera dapat
berakibat fatal hanya dalam beberapa jam saja.

Tindakan pencegahannya meliputi, tidak tinggal di daerah yang


terinfeksi kolera dan tidak mengonsumsi makanan dan minuman sisa
penderita kolera. Selain itu, minum air mineral botol atau air yang sudah
dimasak hingga mendidih. Pada umumnya, minuman botol, kaleng, atau
minuman hangat lebih aman. Namun sebelum membuka minuman kemasan,
bersihkan bagian luarnya terlebih dahulu.

4. Tifus

Tifus adalah penyakit infeksi berkelompok yang meliputi berbagai


jenis demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri
ini bisa dibawa oleh ektoparasit seperti kutu dan tungau, kemudian
menginfeksi manusia. Ektoparasit sering ditemukan pada hewan seperti
tikus, kucing, dan tupai. Beberapa orang juga bisa membawanya dari
pakaian, seprai, kulit, atau rambut.

Pencegah penyakit menular ini bisa dilakukan dengan menghindari


kontak langsung dengan penderita dalam jangka waktu yang lama. Selain
itu, hindari juga kebiasaan saling menggunakan barang-barang pribadi
seperti handuk yang dapat menularkan penyakit ini. Jangan lupa konsumsi
antibiotik yang diresepkan oleh dokter dan ikutilah petunjuk pemakaian
yang telah diberikan.

5. Cacar air
Cacar air adalah penyakit menular yang bisa menyebar dengan cepat
dan mudah. Meski pada umumnya cacar air lebih banyak menyerang anak-
anak yang berusia di bawah 10 tahun, tidak menutup kemungkinan orang
dewasa juga bisa terkena cacar air.

Pencegahan penyakit menular ini juga dapat dilakukan melalui


vaksinasi. Pemberian vaksin cacar air biasa dianjurkan untuk melindungi
orang-orang yang berisiko tinggi terkena cacar air serius atau berisiko
menularkannya pada banyak orang.

Sementara itu, pencegahan penyebaran pertama yang bisa dilakukan


adalah dengan mengisolasi penderita cacar air dari tempat-tempat umum
sebelum semua bintil pecah, mengering, lalu menjadi koreng. Masa ini
biasanya berlangsung selama satu minggu setelah kemunculan ruam.

6. Campak

Campak adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di


seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan
mengarah pada komplikasi yang lebih serius.

Cara terbaik mencegah penyakit menular ini adalah dengan


melakukan imunisasi sejak kecil. Terdapat dua pilihan imunisasi, yang
pertama adalah vaksin khusus campak dan MMR (gabungan untuk penyakit
campak, gondongan, dan campak Jerman)

Jika Anda menderita campak, hindari pusat keramaian setidaknya


empat hari setelah kemunculan ruam campak untuk pertama kalinya. Hal ini
penting dilakukan agar tidak terjadi penyebaran infeksi kepada orang lain.
Hindari kontak langsung dengan orang-orang yang rentan terhadap infeksi
virus ini seperti wanita hamil balita, dan anak kecil.

7. Batuk

Batuk adalah respons alami dari tubuh sebagai sistem pertahanan


saluran napas jika terdapat gangguan dari luar. Respons ini berfungsi
membersihkan lendir atau faktor penyebab iritasi atau bahan iritan (debu
atau asap) agar keluar dari paru-paru dan saluran pernapasan bagian atas.

Pencegahan penyakit menular ini bisa dilakukan dengan


menggunakan masker dan tidak bersalaman dengan penderita, karena
biasanya orang yang menderita batuk atau flu akan menggunakan tangannya
untuk menutup cairan yang keluar baik dari mulut atau hidung.
Penyakit menular seksual

Penyakit menular seksual atau PMS dikenal juga sebagai infeksi


menular seksual atau IMS adalah penyakit menular yang sangat berbahaya.
Penyakit menular ini umumnya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak
aman, bisa melalui sperma, cairan vagina, darah, atau pun cairan tubuh lainnya.

Hindari berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom setiap


berhubungan seks adalah pencegahan yang bisa Anda lakukan.

1. Hepatitis

Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada


peradangan yang terjadi di hati. Penyakit menular ini umumnya disebabkan
oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain.
Beberapa penyebab hepatitis selain infeksi virus adalah penyakit autoimun,
zat racun dan obat-obatan tertentu atau kebiasaan mengonsumsi alkohol.

Pencegahan penyakit menular ini dapat dilakukan dengan:

a. Tidak berbagi pakai sikat gigi, pisau cukur, atau jarum suntik dengan
orang lain.

b. Menjaga kebersihan sumber air agar tidak terkontaminasi virus hepatitis.

c. Mencuci bahan makanan yang akan dikonsumsi, terutama kerang dan


tiram, sayuran, serta buah-buahan.

d. Melakukan hubungan seksual yang aman, yaitu dengan menggunakan


kondom, atau tidak berganti-ganti pasangan.

e. Hindari konsumsi alkohol.

Selain melalui pola hidup bersih dan sehat, hepatitis (terutama A dan
B) bisa dicegah secara efektif melalui vaksinasi. Vaksin ini dapat dilakukan
dalam satu kali vaksin atau dalam vaksin yang berbeda. Namun sampai saat
ini, hepatitis C tidak bisa dicegah dengan vaksin karena tidak ada vaksin
yang tersedia untuk mencegah penyakit tersebut.

2. Demam berdarah dengue

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang


disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus ini menginfeksi manusia
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Demam
dengue merupakan penyakit musiman yang umum terjadi di negara beriklim
tropis dan lebih banyak terjadi saat di musim hujan

Pencegahan penyakit menular ini dapat dilakukan dengan rutin


membersihkan baskom yang berisi air atau wadah lain yang umumnya
menjadi tempat nyamuk bersarang. Bersihkan tempat-tempat tersebut
setidaknya dua kali seminggu.

3. TB (tuberkulosis)

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang paling merenggut


nyawa. Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri yang menyerang paru-paru,
namun bakteri tersebut bisa juga menyerang bagian tubuh lain seperti tulang
dan sendi, selaput otak (meningitis TB), kelenjar getah bening (TB
kelenjar), dan selaput jantung. Bakteri ini ditularkan melalui udara saat
penderita batuk atau bersin.

Pencegahan penyakit menular ini dapat dilakukan dengan


mengenakan masker saat berada keramaian, terutama jika berinteraksi
dengan pengidap TB, pastikan juga rumah Anda memiliki sirkulasi udara
yang baik, misalnya sering membuka pintu dan jendela agar udara segar
serta sinar matahari dapat masuk. Selain itu, TB juga dapat dicegah melalui
pemberian vaksin BCG.

D. Pengertian Penyakit Tidak Menular


Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab utama kematian
di dunia, yang bertanggung jawab atas 68% dari 56 juta kematian yang terjadi
pada tahun 2012 (WHO,2014).

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu atau masalah


kesehatan Dunia dan Indonesia yang sampai saat ini masih menjadi perhatian
dalam Dunia kesehatan karena penyakit ini merupakan salah satu dari
penyebab kematian (Jansje, Ticoalu & Samodra, 2012).

Penyakit Tidak Menular (PTM) juga dikenal sebagai penyakit kronis,


tidak ditularkan dari orang ke orang, mereka memiliki durasi yang panjang
dan umumnya berkembang lambat. Menurut Bustan (2007), dalam Buku
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular mengemukakan bahwa yang tergolong
ke dalam PTM antara lain adalah; Penyakit kardiovaskuler (jantung,
atherosklerosis, hipertensi, penyakit jantung koroner dan stroke), Diabetes
Mellitus (DM) serta kanker.

E. Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Tidak Menular


a. Pencegahan tingkat pertama yang meliputi promosi kesehatan
masyarakat meliputi : kampanye kesadaran kesehatan, promosi kesehatan
dan pendidikan kesehatan masyarakat.
b. Pencegahan khusus yaitu meliputi pencegahan keterpaparan dan
pemberian kemopreventif
c. Pencegahan tingkat kedua meliputi diagnosis dini, misalnya dengan
melakukan screening dan pengobatan misalnya kemoterapi atau tindakan
bedah
d. Pencegahan tingkat ketiga yaitu meliputi rehabilitasi, misalnya
perawatan rumah jompo dan perawatan rumah sakit

F. Macam-macam Penyakit Yang Tergolong Dalam Penyakit Tidak Menular


BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus,


atau parasit yang dapat ditularkan melalui media tertentu. Penyakit Tidak
Menular (PTM) juga dikenal sebagai penyakit kronis, tidak ditularkan dari
orang ke orang, mereka memiliki durasi yang panjang dan umumnya
berkembang lambat.

Untuk macam-macam penyakit menular diantaranya penyakit menular


seksual (HIV&AIDS),hepatitis sedangkan untuk penyakit yang tergolong
tidak menular seperti DM,kanker,cedera. Macam-macam penyakit tersebut
dapat dilihat di dalam pembahasan.

Selain macam-macam penyakit di dalam pembhasan juga membahsa


tentang cara pencegahan dan penanggulangnya. Cara pencegahan dan
penanggulangnya itu sendiri terdiri dari : Pencegahan tingkat pertama,
Pencegahan khusus , Pencegahan tingkat kedua dan Pencegahan tingkat
ketiga

B. Saran

Penyaji menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh


karena itu penyaji berharap kritik dan saran yang membangun untuk
pembuatan makalah selanjutnya..

DAFTAR PUSTAKA

Menkes, 2006 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


279/MENKES/SK/IV/2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas, Jakarta

Menkes, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai