OBAT YANG BEKERJA PADA

SISTEM SYARAF OTONOM

Ika Nurzijah, M.Sc., Apt
OVERVIEW
1.  Pengertian Sistem Syaraf Otonom
2.  Neurotransmitter dan Reseptor pada Sistem
Syaraf Otonom
3.  Obat-obatan yang Bekerja pada Sistem Syaraf
Otonom
SISTEM SYARAF OTONOM
u Merupakan bagian dari sistem syaraf pusat yang
bersifat involuntary (bekerja tanpa kesadaran)
u Terdiri dari syaraf parasimpatik (craniosacral)
dan simpatik (thoracolumbar)
u Penghantaran/transmisi sinyal/informasi melalui
neurotransmitter : asetilkolin, dopamin,
norepinefrin
u Ta r g e t a k s i o b a t : p r o d u k s i / r e u p t a k e
neurotransmitter, neurotransmitter reseptor
PRODUKSI NEUROTRANSMITTER PADA SISTEM SYARAF
OTONOM

1.  Sintesis dan penyimpanan

u  Ach à ujung syaraf oleh Choline transferase
u  Norepinephrine à ujung syaraf
2.  Pelepasan neurotransmitter
u  Aktivasi kanal kalsium ke ujung sinaps
3.  Terminasi dan metabolisme
u  Ach à choline esterase
u  Norepinephrine + dopamin à MAO, Catechol-O-
metiltransferase (COMT)
PRODUKSI NEUROTRANSMITTER PADA
SISTEM SYARAF OTONOM

Dihidroksi fenilalanin
 RESEPTOR PADA SISTEM SYARAF OTONOM

u  Cholinoseptor (Muskarinik/ u  Adrenoseptor (α dan β)

M, Nikotinik (N)
AKTIVASI SISTEM SYARAF OTONOM PADA SISTEM
ORGAN
CONT…..
 OBAT YANG BEKERJA PADA
ADRENOSEPTOR
u  SIMPATOMIMETIK (AGONIS RESEPTOR ADRENERGIK)
u  ADRENOCEPTOR BLOCKER (ANTAGONIS RESEPTOR ADRENERGIK)
SIMPATOMIMETIK

TCA : tricyclic
antidepressant

Direct acting : secara langsung mempengaruhi kerja reseptor

Indirect acting : mempengaruhi produksi senyawa katekolamin
(norepinefrin/dopamin)
 KERJA PADA SISTEM ORGAN
u  Senyawa agonis reseptor adrenergik à inaktif jika diberikan secara
per ora, maka i.v dan sulit menembus sawar darah otak
u  Amfetamin dan kokain dapat menembus BBB à stimulant à
tolerance dan dependance, dosis tinggi à kejang, paranoia,
agresivitas

u  Simpatomimetik (α2 agonis selektif) à menurunkan tekanan intraokular/

pupillary dilator

u  β2 agonis (isoproterenol, albuterol) menyebabkan relaksasi bronkus

u  α1 agonis selektif : kontraksi otot polos prostat GENITORURINARY

u  β2 agonis selektif : relaksasi uterus pada ibu hamil trimester akhir TRACT
à perlu monitoring dosis karena dapat menyebabkan takikardia

u  β1 agonis meningkatkan sekresi renin

SISTEM METABOLISME u  β1 agonis meningkatkan sekresi insulin dan
DAN HORMONAL glycogenolysis à hipokalemia
 PEMBULUH DARAH

u  Alpha 1 agonist (phenylephrin)

•  Menyebabkan kontraksi otot polos, meningkatkan tekanan darah à mengatasi
refleks bradycardia
u  Alpha 2 agonis (clonidine)
•  Menyebabkan vasokonstriksi (i.v dan topikal)
•  Per-oral à menurunkan kerja syaraf simpatis dan menurunkan tekanan darah
(dapat melewati BBB)
u  Beta 2 agonist (albuterol, metaproterenol, terbutalin); non selektif beta agonis
(isoproterenol)
•  Menyebabkan penurunan tekanan darah intra-arteri
u  Beta 1 agonist
•  Efek minimal pada pembuluh darah
u  Dopamine D1 agonist
•  Vasodilatasi pada otot ginjal à terapi gagal ginjal
•  Pada dosis tinggi mempengaruhi kerja reseptor beta di jantung dan reseptor alfa
(pada organ lain)
u  Jantung didominasi oleh reseptor Beta-1 dan Beta-2.
u  Beta-1 dan beta-2 agonis dapat meningkatkan cardiac pacemaker dan
cardiac force

BRADIKARDIA TAKIKARDIA
 APLIKASI KLINIS

Anaphylaxis shock : reaksi alergi parah (onset cepat dan dapat menyebabkan
kematian) à hipotensi, angioedema,bronchospasm à consider kortikosteroid dan
antihistamin
APLIKASI KLINIS
APLIKASI KLINIS
ANTAGONIS RESEPTOR ADRENERGIK