Pada 1 Juni 1955 ada sebuah pertemuan di Messina, Italia yang menunjuk Paul
Henry Spaak (Menteri Luar Negeri Belgia) sebagai ketua komite yang harus
menyusun laporan tentang kemungkinan kerja sama ke semua bidang ekonomi.
Laporan Komite Spaak berisi dua rancangan yang mengintegrasikan Eropa, yaitu:
Rancangan Spaak itu akhirnya disetujui pada tanggal 25 Maret 1957 di Roma
dan kedua perjanjian itu mulai berlaku tanggal 1 Januari 1958. Pertemuan di Roma
menghasilkan Traktat Roma yang meresmikan berdirinya MEE. Pembentukan MEE
dilatarbelakangi oleh keberhasilan European Coal and Steel Community (ECSC)
dalam mendorong negara-negara seperti Belgia, Perancis, Italia, Luxemburg, Belanda,
dan Jerman Barat membentuk pasar bersama yang mencakup sektor ekonomi.
Dengan demikian, terdapat tiga organisasi di Eropa, yaitu ECSC, EEC (MEE), dan
Euratom (EAEC). MEE menegaskan tujuannya, antara lain :
- Meningkatkan tarif yang tinggi dan membatasi secara ketat barang-barang masuk
yang bukan dari negara-negara anggota.
Nah, di sini Indonesia berperan, Squad. AFTA dibentuk saat Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) ASEAN ke-IV di Singapura tanggal 28 Januari 1992. AFTA merupakan
kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk kawasan bebas perdagangan
dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional dengan
menjadikan wilayah ASEAN sebagai basis produksi dunia.
a.) Menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif sehingga
produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global.
APEC didirikan pada tahun 1989 oleh beberapa negara di wilayah Asia dan
Pasifik. Tujuan didirikannya APEC adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
mempererat komunitas negara-negara di Asia Pasifik. APEC memiliki prinsip dalam
menjalankan kegiatan organisasi antara lain: consensus (keputusan APEC harus
bermanfaat dan disepakati semua anggota), voluntary and non-binding (kesepakatan
secara sukarela), concerted unilateralism (keputusan dilakukan bersama-sama),
dan differentiated time frame (liberalisasi negara ekonomi anggota). Keberadaan
APEC secara nyata berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi negara-negara di
kawasan Asia Pasifik. Negara anggota APEC berkontribusi dalam terhadap 53% GDP
dunia serta 44% volume perdagangan di dunia. APEC hingga kini beranggotakan 21
negara di wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia di dalamnya.
5.) Resiprositas.
7.) Transparansi.
OPEC didirikan September 1960 di Baghdad, Irak oleh lima negara, yaitu Iran,
Irak, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Pendirian OPEC merupakan respon
terhadap keberadaan perusahaan minyak bumi multinasional milik Amerika Serikat
yang sering melakukan monopoli pasar terhadap minyak bumi. Tujuan utama dari
OPEC adalah mengkoordinasi dan menyamakan kebijakan perihal minyak bumi di
antara negara anggota, serta menjaga stabilitas minyak bumi di pasaran agar ada
suplai yang berkelanjutan bagi konsumen dan juga pemasukan yang merata bagi
produsen.
Untuk memasuki keanggotaan OPEC ada syarat khusus yang sudah ditetapkan,
yaitu harus mendapatkan ¾ persetujuan dari negara anggota termasuk lima negara
pendiri OPEC. Jumlah negara anggota OPEC hingga tahun 2016 adalah 14 negara
yang terdiri dari enam negara Timur Tengah, enam negara Afrika, dan dua negara
Amerika Selatan.
Hubungan ekonomi yang baik antarnegara ini perlu dijaga agar ke depannya
semua negara dapat mencapai tujuan ekonomi yang bebas dan bermanfaat bagi
masyarakat setiap negara.