Anda di halaman 1dari 10

JKPM, Vol.01, No.02, 01 Jun 2016, hlm.

257–266 Prasetia, Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil ⋯

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL


TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Fargil Prasetia
BimBel “Smart Solution” Perum Griya Tonjong Asri
Blok A2 No.7 RT.006 RW.06 Kel. Waringin Jaya
Kec. Bojong Gede, Kab. Bogor, Jawa Barat.
e-mail: fargilprasetiashp@yahoo.co.id

Abstrak: Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Matematika.


Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audio visual
terhadap hasil belajar matematika. Manfaat dari dipilih dan digunakannya media
audio visual untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi pelajaran
matematika. Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain eksperimen true
experimental design dengan bentuk posttest only control design. Penelitian ini
dilaksanakan pada peserta didik kelas VI di SD Negeri Duren Tiga 01 Pagi Jakarta
Selatan. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik simple random sampling,
diambil masing-masing 20 orang peserta didik untuk kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Setelah kedua kelompok sampel diberi perlakuan berbeda,
masing-masing kelompok sampel diberi posttest dengan instrumen yang terdiri dari
30 butir soal pada pokok bahasan bangun datar dengan 4 alternatif jawaban untuk
soal pilihan ganda. Adapun instrumen tersebut sudah diujicobakan terlebih dahulu
dan sudah divalidasi secara isi (content validity) dan secara konstruk (construct
validity). Analisis data menggunakan uji , dengan terlebih dahulu menguji
normalitas dan homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan media audio visual terhadap hasil belajar matematika.

Kata Kunci: Media Audio Visual, Hasil Belajar Matematika.

Abstract: The Effect of Media Audio Visual on Mathematics Achievement.


This experimental research aimed to determine the effect on mathematics
achievement. The benefit of using audio-visual media is to facilitate learners in
understanding mathematics. The design of the research is true experimental design
with posttest only control design. The research was conducted at the sixth grade
students at SD Negeri Duren Tiga 01 Pagi, South Jakarta. The research sample was
determined by simple random sampling technique, were taken each 20 students for
the experimental group and the control group. After two sample groups were given
different treatment, each sample group were given a posttest with the instrument
consists of 30 items on the subject Flat with four alternative answers to multiple
choice questions. The instrument has been tested in advance and validated content
(content validity) and construct (construct validity). Analysis of the data used
test, with the first test of normality and homogeneity. The results showed that there
is significant effect of media audio visual on mathematics achievement.

Keywords: Media Audio Visual, Mathematics Achievement.

≈ 257 ≈
JKPM, Vol.01, No.02, 01 Jun 2016, hlm. 257–266 Prasetia, Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil ⋯

PENDAHULUAN 2. Menggunakan penalaran pada pola


Matematika merupakan ilmu yang dan sifat, melakukan manipulasi
sangat penting dalam kehidupan sehari- matematika dalam membuat
hari, terutama untuk menjalani generalisasi, menyusun bukti, atau
kehidupan di era global ini. Dalam menjelaskan gagasan dan pernyataan
menghadapi era pasar bebas kehidupan matematika;
manusia sekarang ini dihadapkan pada 3. Memecahkan masalah yang meliputi
persoalan-persoalan yang dengan kemampuan memahami masalah,
persaingan yang ketat, sehingga merancang model matematika,
menuntut sumber daya manusia yang menyelesaikan model dan
memiliki kemampuan bernalar dan menafsirkan solusi yang diperoleh;
memiliki keterampilan dalam berbagai 4. Mengomunikasikan gagasan dengan
aspek kehidupan. Oleh karena itu, simbol, tabel, diagram, atau media
konsep dasar matematika harus sudah lain untuk memperjelas keadaan atau
bisa dimengerti oleh anak-anak sejak masalah;
dini agar bisa lebih terampil dan dapat 5. Memiliki sikap menghargai
mengaplikasikannya di kehidupan kegunaan matematika dalam
sehari-hari. Matematika merupakan kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
ilmu universal yang mendasari tahu, perhatian, dan minat dalam
perkembangan dunia modern saat ini, mempelajari matematika, serta sikap
matematika juga memiliki peran yang ulet dan percaya diri dalam
cukup „sentral‟ di dalam berbagai pemecahan masalah.
disiplin ilmu dan juga dapat memajukan Berdasarkan uraian tujuan di atas,
daya pikir manusia. Perkembangan belajar matematika adalah belajar untuk
pesat di berbagai bidang teknologi berpikir logis dan kritis, dan belajar
informasi dan komunikasi pada saat ini juga merupakan aktivitas untuk
didasari oleh perkembangan ilmu mengemukakan gagasan atau pendapat
matematika itu sendiri. sehingga dapat diaplikasikan ke dalam
Bagi peserta didik sekolah dasar, suatu kemampuan pemecahan masalah.
matematika sangat berguna dalam Hal tersebut sangat penting supaya
kehidupan sehari-hari untuk dapat ketika peserta didik dihadapkan pada
mengembangkan pola pikirnya dan suatu permasalahan matematika dalam
tidak hanya itu matematika dapat juga kehidupan sehari-hari, peserta didik
digunakan untuk membantu pelajaran- tersebut akan bisa mengomunikasikan
pelajaran lainnya. Seperti yang terdapat pemikiran matematisnya.
dalam tujuan mata pelajaran matematika Namun pada kenyataannya,
dalam standar kompetensi dan pembelajaran matematika itu sendiri di
kompetensi dasar tingkat sekolah dasar sekolah belum mencapai tujuan secara
(Depdiknas, 2006) yang menyatakan maksimal, sebab masih banyak ditemui
bahwa mata pelajaran matematika berbagai macam kendala yang dihadapi.
bertujuan agar peserta didik memiliki Banyak faktor yang dapat menyebabkan
kemampuan: hal itu terjadi, diantaranya hakikat anak
1. Memahami konsep matematika, dan hakikat matematika itu sendiri.
menjelaskan keterkaitan antara Keduanya memiliki dua karakteristik
konsep dan mengaplikasikan konsep yang sangat berbeda. Pada anak sekolah
atau algoritma, secara luwes, akurat, dasar sedang mengalami perkembangan
efisien, dan tepat; yaitu pada tahap operasi konkrit.

≈ 258 ≈
JKPM, Vol.01, No.02, 01 Jun 2016, hlm. 257–266 Prasetia, Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil ⋯

Pada tahap ini anak yang isi pesannya hanya diterima


mengembangkan konsep dengan melalui indera pendengaran. Dengan
menggunakan kata-kata yang konkrit kata lain, media jenis ini hanya
untuk dapat memahami dengan bahasa melibatkan indera dengar dan
mereka untuk menyelidiki hubungan memanipulasi unsur bunyi atau suara.
dan model ide abstrak. Di lain pihak, Media audio visual disebut juga sebagai
matematika adalah ilmu deduktif, media video. Video merupakan media
aksiomatik formal, hirarkis, abstrak, yang digunakan untuk menyampaikan
bahasa simbol yang padat dengan arti. pesan pembelajaran. Dalam media
Masalah-masalah yang sering terjadi video terdapat dua unsur yang saling
diantaranya adalah pada proses kegitan bersatu yaitu audio dan visual. Adanya
belajar mengajar di SD Negeri Duren unsur audio memungkinkan peserta
Tiga 01 Pagi Jakarta Selatan, dimana didik untuk dapat menerima pesan
pada proses pembelajaran matematika pembelajaran melalui pendengaran,
kegiatan bertanya yang dilakukan oleh sedangkan unsur visual memungkinkan
peserta didik hampir tidak pernah penciptaan pesan belajar melalui bentuk
dilakukan sama sekali pada saat sedang visualisasi. Berdasarkan uraian tersebut,
berlangsungnya pembelajaran. Peserta untuk menyelesaikan masalah ini perlu
didik pasif hanya mendengarkan guru ditemukan teknik pembelajaran yang
yang sedang menerangkan materi memperhatikan motivasi dan hasil
matematika. Apabila guru tersebut belajar peserta didik sehingga
bertanya kepada peserta didik tentang pembelajaran peserta didik menjadi
materi yang sedang dijelaskan, peserta aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
didik tersebut menjawab dengan dalam belajar matematika. Pada
kelihatan ragu, jika diberikan soal oleh kesempatan ini peneliti melaksanakan
guru tersebut, maka hanya beberapa suatu penelitian mengenai media
peserta didik yang dapat pembelajaran audio visual yang
mengerjakannya dengan baik. dianggap tepat untuk dapat diterapkan
Uraian permasalahan di atas pada mata pelajaran matematika
menunjukkan bahwa banyak anak yang khususnya materi bangun datar.
malas atau tidak mau untuk belajar
matematika. Bahkan tidak sedikit dari
mereka yang beranggapan bahwa METODE
belajar matematika itu sulit, sangat Penelitian eksperimen ini
membosankan, sangat rumit, dilaksanakan pada peserta didik kelas
menjenuhkan bahkan tidak sedikit yang VI di SD Negeri Duren Tiga 01 Pagi
menyebut belajar matematika itu Jakarta Selatan yang beralamat di Jln.
menakutkan. Hal ini dapat dilihat dari Pasar Minggu No.100 Jakarta Selatan.
dokumen dari guru untuk peserta didik Penelitian ini merupakan penelitian
pada mata pelajaran matematika, yaitu eksperimen terhadap dua kelompok
dari catatan peserta didik dan nilai sampel, yaitu kelompok eksperimen dan
harian peserta didik. Beranjak dari kelompok kontrol dengan menggunakan
permasalahan di atas dan didasarkan desain eksperimen true experimental
pada beberapa sumber, peneliti design dalam bentuk posttest only
mencoba menerapkan suatu media control design (Sugiono, 2010: 112).
untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun desain eksperimen dalam
Media yang dimaksud adalah media penelitian ini digambarkan sebagai
“audio visual”. Media adalah media berikut:

≈ 259 ≈
JKPM, Vol.01, No.02, 01 Jun 2016, hlm. 257–266 Prasetia, Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil ⋯

a. Menentukan kelas penelitian dengan


RE : X O1 teknik purposive sampling, yaitu
RK : Y O2 teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Dimana
Gambar 1. Desain Penelitian sampel diambil pada kelas VI SD
Keterangan: Negeri Duren Tiga 01 Pagi Jakarta
RE = Kelompok eksperimen dipilih Selatan.
secara acak b. Menentukkan anggota sampel dari
RK = Kelompok kontrol dipilih secara penelitian dengan teknik simple
acak random sampling, yaitu tenik
X = Perlakuan untuk kelompok pengambilan sampel dengan acara
eksperimen berupa pembelajaran acak sederhana.
matematika dengan penggunaan
media audio visual dan tanya Pengembangan instrumen berupa
jawab. instrumen tes tulis dalam bentuk pilihan
Y = Perlakuan untuk kelompok ganda yang terdiri dari 35 butir soal
kontrol berupa pembelajaran bentuk multiple choise dengan 4
matematika dengan penggunaan alternatif pilihan jawaban. Perangkat
media konvensional dan tanya instrumen tersebut semuanya masuk
jawab. dalam standar kompetensi:
O1 = Posttest kelompok eksperimen “Menghitung luas segi banyak
O2 = Posttest kelompok kontrol sederhana, luas lingkaran dan volume
prisma segitiga” yang terlebih dahulu
Populasi pada penelitian ini divalidasi. Instrumen divalidasi secara
adalah seluruh peserta didik di SD validitas isi dan konstruk maupun
Negeri Duren Tiga 01 Pagi Jakarta divalidasi secara empiris. Validitas isi
Selatan yang terdaftar pada tahun ajaran untuk instrumen dilakukan dengan
2013/2014 dengan jumlah peserta didik analisis isi oleh tiga orang pakar.
keseluruhan ada 290 peserta didik. Kemudian untuk validitas empirisnya,
Populasi target dalam penelitian ini instrumen diujicobakan ke 28 orang
adalah semua peserta didik aktif di SD peserta didik yang tidak masuk dalam
Negeri Duren Tiga 01 Pagi Jakarta sampel penelitian, yaitu peserta didik di
Selatan. Adapun Populasi terjangkau kelas V.A di MI Al-Khairiyah.
adalah seluruh peserta didik kelas VI Sebanyak 25 butir soal yang disiapkan,
SD Negeri Duren Tiga 01 Pagi Jakarta hanya 22 butir soal yang digunakan
Selatan yang terdiri dari dua kelas yaitu sebagai sumber pengambilan data untuk
kelas VI.A dan VI.B yang berjumlah 80 hasil belajar matematika peserta didik.
orang peserta didik. Sampel penelitian Adapun karakteristik instrumen dan
yang digunakan masing-masing hasil ujicoba adalah: instrumen disusun
berjumlah 20 peserta didik yang akan untuk ranah kognitif C1, C2, dan C3;
dijadikan sebagai kelompok peserta ketiga ranah kognitif ini menupakan
didik yang akan diajarkan menggunakan aspek kognitif yang menjadi prioritas
media audio visual dan kelompok dalam pembelajaran matematika tingkat
peserta didik yang akan diajarkan sekolah dasar atau sederajat. Kemudian
menggunakan media konvensional. koefisien tingkat kesukaran instrumen
Adapun penentuan sampel dilakukan dalam rentang 0,300 s.d. 0,967 meliputi
melalui dua tahap: soal-soal dengan kategori mudah,
sedang, dan sukar.

≈ 260 ≈
JKPM, Vol.01, No.02, 01 Jun 2016, hlm. 257–266 Prasetia, Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil ⋯

Pada bagian koefisien tingkat homogenitas. Uji normalitas data hasil


kesukaran, di sini jelas instrumen penelitian dengan uji Chi Square dan uji
terwakili untuk masing-masing tingkat homogenitas menggunakan uji Fisher,
kesukarannya. Koefisien daya beda dimana perhitungan uji normalitas, uji
instrumen dalam rentang 0,001 s.d. homogenitas, dan juga uji dilakukan
0,431 meliputi daya beda soal yang dengan menggunakan bantuan software
jelek, sedang, dan baik; koefisien Ms. Excel.
validitas dalam rentang 0,341 s.d. 0,718
meliputi tingkat validitas sedang, tinggi,
dan sangat tinggi; dan reliabilitas HASIL DAN PEMBAHASAN
instrumen masuk kategori sangat tinggi
dengan skor 0,931. Hasil Penelitian
Teknik analisis terhadap data hasil Setelah tes diberikan kepada
penelitian dilakukan secara deskriptif peserta didik di kelas eksperimen yang
dan inferensial. Secara deskriptif, data di dalam proses pembelajarannya
hasil tes dianalisis untuk skor mean, dengan media audio visual dan tanya
median, dan modus. Adapun maksud jawab disertai tugas kelompok dengan
analisis skor mean, median, dan modus jumlah 20 orang dan pada kelas kontrol
adalah untuk mendeskripsikan yang di dalam proses pembelajarannya
perolehan ukuran pemusatan data nilai diberikan metode konvensional yaitu
posttest dari peserta didik. Secara metode ceramah dan tanya jawab
inferensial, data hasil penelitian dengan jumlah 20 orang, diperoleh
dianalisis menggunakan uji , dengan deskripsi data hasil penelitian sebagai
terlebih dahulu diuji untuk persyaratan berikut:
analisisnya yaitu uji normalitas dan uji

Tabel 1. Ringkasan Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif


Data Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Terendah 55 36
Nilai Tertinggi 100 95
Mean 81,91 64,57
Median 85,3 66,0
Modus 81,83 62,17
Simpangan Baku 11,51 15,09
Varians 132,56 227,83
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan data di atas, dapat nilai modus, pada kelas eksperimen


terlihat perbandingan statistika diperoleh nilai lebih tinggi
deskriptif skor tes hasil belajar peserta dibandingkan kelas kontrol. Dapat
didik antara kelas eksperimen dan kelas terlihat juga, dimana nilai terendah dan
kontrol. Dari 20 peserta didik kelas nilai tertinggi pada kelas kontol lebih
eksperimen diperoleh nilai rata-rata rendah dibandingkan kelas eksperimen,
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol kemudian mean, median dan modus
yang juga terdiri dari 20 peserta didik. pada kelas kontrol tidak menunjukkan
Begitu pula dengan nilai median serta perbandingan positif yang sangat besar,

≈ 261 ≈
JKPM, Vol.01, No.02, 01 Jun 2016, hlm. 257–266 Prasetia, Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil ⋯

artinya jumlah peserta didik yang a. Uji Normalitas Kelas


mendapat nilai di bawah rata-rata pada Eksperimen
kelas kontrol lebih sedikit dari jumlah Uji normalitas yang digunakan
peserta didik yang mendapatkan nilai di adalah uji chi kuadrat, diperoleh
atas rata-rata. Sehingga dapat diketahui hasil pengujian untuk kelompok
bahwa rata-rata hasil belajar matematika eksperimen diperoleh nilai
peserta didik kelas eksperimen lebih hitung = 2,39 dan dari tabel nilai
tinggi dari pada rata-rata hasil belajar kritis uji chi kuadrat diperoleh
matematika peserta didik kelas kontrol. nilai tabel untuk n = 20 pada
Terlihat juga mean, median, dan modus taraf signifikan   0,05 adalah
pada kelas eksperimen menunjukkan 7,82. Karena hitung kurang dari
perbandingan positif yang artinya tabel (2,39 < 5,991) maka H0
jumlah peserta didik yang mendapat diterima, artinya data yang
nilai di bawah rata-rata pada kelas terdapat pada kelas eksperimen
eksperimen lebih sedikit daripada berasal dari populasi yang
jumlah peserta didik yang mendapatkan berdistribusi normal.
nilai di atas rata-rata. b. Uji Normalitas Kelas Kontrol
Uji perbedaan dua rata-rata yang Uji normalitas yang digunakan
akan digunakan adalah uji . Akan adalah uji chi kuadrat diperoleh
tetapi uji dapat digunakan apabila hasil hasil pengujian untuk
memenuhi asumsi atau persyaratan kelompok kontrol diperoleh nilai
yaitu: sampel berasal dari data yang hitung = 4,28 dan dari tabel nilai
berdistribusi normal dan varians kedua kritis uji chi kuadrat diperoleh
kelompok data homogen. Berdasarkan nilai tabel untuk n = 20 pada
persyaratan analisis, sebelum dilakukan taraf signifikan   0,05 adalah
pengujian hipotesis. Uji prasyarat
5,991. Karena hitung kurang dari
analisis yang perlu dilakukan adalah:
tabel (4,28 < 5,991) maka H0
1. Uji Normalitas Tes Hasil Belajar
diterima, artinya data yang
Matematika Peserta didik
terdapat pada kelas kontrol
Pasangan hipotesis yang akan diuji
berasal dari populasi yang
adalah sebagai berikut:
berdistribusi normal. Untuk lebih
H0 : data berasal dari populasi yang
jelasnya hasil dari uji normalitas
berdistribusi normal
antara kelas eksperimen dan kelas
H1 : data berasal dari populasi yang
kontrol dapat dilihat pada tabel
tidak berdistribusi normal
berikut:

Tabel 2. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data


Kelompok Data Jumlah Sampel hitung tabel Simpulan
Eksperimen 20 2,39 5,991 Berdistribusi Normal
Kontrol 20 4,28 5,991 Berdistribusi Normal
Sumber: Data primer yang diolah

2. Uji Homogenitas homogenitas varians kedua populasi


Setelah kedua kelas sampel pada tersebut dengan menggunakan uji
penelitian ini dinyatakan berasal dari Fisher. Uji homogenitas ini
populasi yang berdistribusi normal, dilakukan untuk mengetahui apakah
maka selanjutnya dilakukan uji kedua varians populasi homogen.

≈ 262 ≈
JKPM, Vol.01, No.02, 01 Jun 2016, hlm. 257–266 Prasetia, Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil ⋯

Adapun langkah-langkah pengujian c. Kriteria pengujian adalah:


homogenitas adalah sebagai berikut: Terima H0 jika F(1- α)( n1– 1,n2 – 1) ≤
a. Hipotesis Fhitung ≤ F α (n1 – 1,n2 -1) untuk taraf
H0 : σ12 = σ22 nyata α = 0,05. Jadi F0,95 (19, 19) ≤
H1 : σ12 ≠ σ22 Fhitung ≤ F0,05 (19, 19)
Keterangan: d. Simpulan
σ12 : Varians kelompok 1 Dari hasil perhitungan diperoleh
yaitu kelompok data hasil nilai Fhitung = 2,15 dan Ftabel = 2,17
belajar kelompok pada taraf signifikansi   0,05
eksperimen dengan derajat kebebasan
σ22 : Varians kelompok 2 pembilang 19 dan derajat
yaitu kelompok data hasil kebebasan penyebut 19. Karena F
belajar kelompok hitung kurang dari F tabel (2,15 <
kontrol 2,17) artinya H0 diterima sehingga
b. Dari data hasil belajar matematika dapat disimpulkan bahwa kedua
diperoleh S12 = 109,99 dan S22 = data memiliki varians yang
51,06 sehingga didapat: homogen. Untuk lebih jelasnya
Fhitung = = = 2,15 hasil dari uji homogenitas dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians


Kelompok Jumlah
Varians Fhitung Ftabel Simpulan
Data Sampel
Kedua kelompok
Eksperimen 20 109,99 data memiliki
2,10 2,17 varians yang sama
Kontrol 20 51,06 atau dinyatakan
homogen
Sumber: Data primer yang diolah

3. Pengujian Hipotesis Penelitian ̅ ̅


= dengan
Hipotesis statistik yang diajukan: √
H0 : μ1 ≤ μ2 ( ) ( )
H1 : μ1 > μ2 S2 =
Keterangan: dari analisis data didapat:
μ1 : Rata-rata hasil belajar S12 = 109,99
matematika kelompok S22 = 51,06
eksperimen ̅ 1 = 76,9 ̅ 2 = 64,2
μ2 : Rata-rata hasil belajar Maka:
matematika kelompok kontrol ( ) ( )
a. Menentukan Harga hitung S=√
Untuk menguji hipotesis selisih
rata-rata antara kelompok 1 dan =√
kelompok 2 menggunakan rumus:
=√
= 8,97

≈ 263 ≈
JKPM, Vol.01, No.02, 01 Jun 2016, hlm. 257–266 Prasetia, Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil ⋯

Sehingga: Dengan demikian rata-rata hasil


= belajar matematika untuk peserta
√ didik kelompok eksperimen
dengan perlakuan berupa
= ( )
= = 4,48
pembelajaran matematika dengan
b. Menentukan Harga ttabel penggunaan media audio visual
Tipe pengujian yang digunakan dan tanya jawab lebih tinggi
adalah pengujian satu pihak, secara signifikan daripada rata-
dengan α = 0,05 dan dk = n1 + n2 rata hasil belajar matematika
– 2. Jadi dk = 20 + 20 – 2, dari kelompok peserta didik yang
tabel distribusi didapat harga diberi penggunaan media
t0,95 (40) = 2,02 konvensional dan tanya jawab
c. Kriteria Pengujian Dengan kata lain pemberian
Tolak H0 jika hitung > tabel dan media audio visual memebri
terima untuk kriteria lainnya pengaruh terhadap hasil belajar
d. Simpulan matematika peserta didik di SD
Kriteria hitung > tabel (4,48 > 2,02) Negeri Duren Tiga 01. Untuk
maka H0 ditolak dan H1 diterima lebih jelasnya dapat dilihat pada
pada α = 0,05. tabel di bawah ini:

Tabel 4. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Beda Rata-rata


Kelompok Jumlah Nilai
hitung tabel Simpulan
Data Sampel Rata-rata
Nilai rata-rata
Eksperimen 20 76,9 kelompok eksperimen
4,48 2,02 lebih tinggi daripada
Kontrol 20 64,2 nilai rata-rata
kelompok kontrol
Sumber: Data primer yang diolah

Pembahasan Hasil Penelitian dan peserta didik yang diberikan


Subjek penelitian ini adalah metode pembelajaran konvensional
peserta didik SD Negeri Duren Tiga 01 melalui tes pada akhir pokok bahasan
Pagi Jakarta Selatan. Pada penelitian ini Bangun Datar.
sampel yang digunakan adalah kelas VI Penelitian ini dilaksanakan selama
sebanyak 40 peserta didik, yaitu peserta lebih kurang 1 bulan di SD Negeri
didik kelas VIA sebanyak 20 peserta Duren Tiga 01 Pagi Jakarta Selatan
didik sebagai kelas eksperimen dan pada kelas VI dimana para peserta didik
kelas VIB sebanyak 20 peserta didik ditempatkan di kelas secara merata
sebagai kelas kontrol. Dengan demikian dengan kemampuan yang sama tanpa
peserta didik tersebut merupakan data adanya pengklasifikasian kelas (kelas
yang diperkirakan dapat mewakili unggulan dan biasa). Selama proses
populasi yang ada. Dari sampel pembelajaran yang dilakukan dalam
sebanyak 40 peserta didik tersebut penelitian ini, peneliti menggunakan
diperoleh nilai atau skor hasil belajar dua kelas. Pada kelas eksperimen proses
peserta didik yang yang diberikan pembelajaran tentang materi bangun
metode pembelajaran tugas kelompok datar menggunakan media audio visual

≈ 264 ≈
JKPM, Vol.01, No.02, 01 Jun 2016, hlm. 257–266 Prasetia, Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil ⋯

dan diskusi kelompok sedangkan pada pembelajaran matematika cenderung


kelas kontrol diberi media pembelajaran konvensional. Menurut Rooijokkers
konvensional dan tanya jawab. (2003:73), “Bentuk pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian konvensional terbagi menjadi tiga
didapat bahwa dalam penggunaan kategori, yaitu pengajar memberi tahu,
media audio visual dan diskusi pengajar mengadakan kontak dengan
kelompok yang diterapkan pada proses murid, dan pengajar memberi tugas”.
pembelajaran dalam penelitian di SD Dengan pembelajaran konvensional,
Negeri Duren Tiga 01 memperoleh nilai guru dituntut untuk sekedar melakukan
rata-rata yang lebih baik daripada kontak dengan peserta didik atau
penggunaan media konvensional dan sekedar memberi tugas, karena setiap
tanya jawab. Dengan demikian media peserta didik hanya mendengarkan dan
audio visual memberikan dampak menerima informasi apa saja yang
positif yaitu peserta didik lebih diberikan oleh guru. Secara spesifik
bersemangat dalam proses pembelajaran guru hanya menampilkan materi
dan mampu bertindak lebih aktif karena pelajaran dengan powerpoint saja yang
memotivasinya untuk menyiapkan disertai tanya jawab.
pertanyaan. Kemudian, medioa auido Dari hasil pengujian hipotesis
visual juga melatih kesiapan peserta statistik diperoleh statistik data nilai
didik dalam menjawab pertanyaan. Hal hitung = 4,48 dan tabel = 2,02 pada taraf
ini disebabkan karena pada 5% yang berarti nilai thitung > ttabel. Hasil
pembelajaran dengan bantual media tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak
audio visual, proses pembelajaran dan H1 diterima. Dengan diterimanya
berpusat pada peserta didik sehingga H1, hal ini berarti telah membuktikan
peserta didik lebih berperan aktif dalam kebenaran dari hipotesis dengan
proses pembelajaran. demikian disimpulkan terdapat pengaruh
Menurut Suherman (2001: 66), media audio visual terhadap hasil belajar
“Media pembelajaran menggunakan matematika peserta didik pada pokok
media berupa audio microsoft bahasan bangun datar.
powerpoint memang sebuah inovasi”.
Namun peserta didik hanya bisa
menyaksikan dan memperhatikan cara SIMPULAN DAN SARAN
guru menyampaikan materi melalui
visualisasi tanpa bisa mengkhayal Simpulan
secara langsung”. Pada suatu kegiatan Berdasarkan hasil penelitian yang
pembelajaran, peserta didik di tingkat diperoleh dengan menggunakan uji ,
sekolah dasar akan jauh lebih mudah penulis dapat menyimpulkan bahwa ada
memahami materi pelajaran apabila pengaruh metode pembelajaran tugas
dalam prosesnya mereka terlibat kelompok terhadap hasil belajar
langsung dan merasakan audio visual matematika peserta didik. Pada
tentang materi. Dengan demikian pengolahan dengan uji didapat nilai
peneliti sudah berhasil memberikan hitung = 4,48 > tabel = 2,02. Dengan
perlakuan berbeda dalam pembelajaran ditolaknya H0 dan diterimanya H1, hal
matematika dan hasilnya pun berbeda ini berarti terdapat perbedaan rata-rata
pula. Berbeda dengan pelaksanaan di hasil belajar matematika peserta didik
kelas eksperimen yang menggunakan kelompok eksperimen berupa
media audio visual melalui film pembelajaran matematika dengan
dokumenter, kelas kontrol terlaksana penggunaan media audio visual dan

≈ 265 ≈
JKPM, Vol.01, No.02, 01 Jun 2016, hlm. 257–266 Prasetia, Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil ⋯

kelompok kontrol berupa pembelajaran menggunakan metode tanya jawab yang


matematika dengan penggunaan media tepat sehingga dapat meningkatkan hasil
konvensional dan tanya jawab. Dengan belajar peserta didik. Guru diharapkan
demikian rata-rata hasil belajar dapat merancang waktu pembelajaran
matematika kelompok peserta didik dengan efektif agar tiap langkah dalam
yang diberi media audio visual lebih metode tugas kelompok dapat berjalan
tinggi secara signifikan daripada rata- dengan baik, terutama pada pokok
rata hasil belajar kelompok peserta bahasan dengan materi yang padat.
didik yang diberi media konvensional. Dengan adanya keterbatasan pada
Pemberian media audio visual penelitian ini disarankan adanya
merupakan salah satu cara yang dapat penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
menumbuhkan kerjasama, motivasi dan apakah pemilihan dan penerapan media
kreativitas belajar peserta didik. audio visual dalam pembelajaran
matematika dapat memberikan hasil
Saran belajar yang lebih baik untuk materi lain
Berdasarkan penelitian yang pada mata pelajaran matematika atau
sudah dilaksanakan, akan dikemukakan sampel yang dapat mewakili beberapa
beberapa saran, diantaranya: guru sekolah dengan kondisi yang berbeda
diharapkan mengetahui dan memahami untuk setiap jenjang pendidikan yang
beragam media dalam pengajaran berbeda pula. Sehingga diharapkan
khususnya media audio visual serta generalisasi jauh lebih luas.

DAFTAR RUJUKAN

Rooijokkers. 2003. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Grasindo.


Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, E., dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:
JICA UPI Bandung.

≈ 266 ≈

Anda mungkin juga menyukai