Proses selanjutnya adalah pencernaan secara kimiawi yang dilakukan oleh saliva
(air liur). Air liur manusia mengandung sekitar 99,5% H2O dan 0,5% elektrolit dan
protein. Kandungan elektrolit disini terdiri dari sodium klorida, asam bikarbonat, dan
potassium. Sedangkan protein pada liur yang terpenting terdiri dari enzim amilase,
lisozim, dan mukus. Pada mulut, pencernaan karbohidrat dimulai dan belum terjadi
adanya penyerapan makanan kecuali obat-obatan misalnya nitrogliserin. Akan tetapi
proses hidrolisis dari karbohidrat, protein , dan lemak dibantu dengan menggunakan
air liur ini sendiri.
Berikut merupakan fungsi dan peran-peran penting dari air liur yang dimiliki oleh
manusia:
Menurut Foods Associated With Dental Health (ADA, 2007), ada beberapa
makanan yang sifatnya kariogenik, artinya dapat memicu timbulnya karies dentis
(lubang) pada email gigi bahkan dapat mengerosi sampai pada bagian pulpa gigi
dibawahnya dan ada juga makanan yang justru dapat melindungi gigi dari kerusakab.
Berikut pembagiannya:
Saluran pencernaan dibagi menjadi saluran cerna atas dan saluran cerna bawah
yang dibatasi oleh ligamentum Treitz / m. suspensorius duodeni (udah pada tau kann
pasti….). Saluran pencernaan atas terdiri dari esofagus, gaster, dan usus halus
(duadenum, dan jejunum proksimal) yang fungsinya untuk mempertahankan nutrisi
yang adekuat supaya bisa masuknya makanan dan dapat terjadinya proses pencernaan
maupun absorbs sari makanan. Sedangkan saluran pencernaan bawah terdiri atas
jejunum distal, ligamentum Treitz, ileum dan colon yang berperan penting dalam
proses absorbsi dan pencernaan makanan, maupun absorbs air dan elektrolit.
A. Lambung
Fungsi:
a. Mencampur makanan yang berlangsung di Antrum.
b. Sebagai tempat penyimpanan makanan yang masuk sampai makanan
dapat disalurkan ke usus halus dengan kecepatan yang sesuai untuk
pencernaan dan penyerapan yang optimal.
c. Sebagai tempat absorbs dari:
Alkohol
Air
Asam lipofilik
Vitamin B-12 (lambung punya hormon faktor intrinsik yang
membantu absorbsinya tapi pusat absorbsinya itu ada di ileum)
C. Hepar
Hepar merupakan pusat metabolisme dalam tubuh manusia sekaligus sebagai
organ terbesar dalam tubuh. Hepar akan menghasilkan separuh dari seluruh
kolesterol dalam tubuh, dan sisanya berasal dari makanan. 80% digunakan
untuk membuat empedu.
D. Garam Empedu
Garam empedu berfungsi untuk meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak,
dan vitamin larut lemak, membantu pelepasan air oleh usus besar, dan
pembuangan limbah.
1 Apabila saluran cerna berfungsi maka dapat diberikan nutrisi oral (melalui
mulut dan esofagus) /enteral. Apabila mengalami dispepsia maupun diare,
maka dapat kombinasi dengan parenteral pada tahap awal.
2 Apabila saluran cerna tidak berfungsi, maka harus dipuasakan dari pemberian
oral/enteral. Pemberian nutrisi paranteral misalnya pada gangguan disfagia,
inflammatory bowel disease, pankreatitis akut, dan operasi usus.
Faktor Koreksi:
Fase Akut: Pemberian parenteral nutrisi selama12-24 jam, evaluasi asupan 24-48 jam
, kemudian istirahatkan lambung untuk mencegah sekresi asam lambung berlebihan.
Enteral nutrisi merupakan KONSISTENSI NORMAL rendah serat dan rendah sisa
makanan.Makanan enteral rendah atau bebas laktosa dan mengandung asam lemak
rantai sedang (Medium Chain Trygliseride = MCT) menyebabkan Malabsorbsi lemak
dan intoleransi laktosa. Cairan perlu ditambahkan apabila ada muntah dan diare.
1 ML = 0.9-1.2 Kkal / mL
Osmolaritas : 300-800 m Osm/kg air
Kandungan enteral standar: Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin, maupun
mineral
Cara pemberian:
Gangguan Esofagus
Contoh: Refluks gastroesofagus, obstruksi esofagus dan disfungsi motorik
Pengurangan tekanan sfingter esofagus bagian bawah (LES = Lower
Esophageal Sphincter) menyebabkan refluks gastroesofagus (GERD=
gastroesophageal reflux disease)
Faktor lain gangguan pengosongan saluran cerna & peristalsis esofagus
refluks isi lambung ke esofagus esofagitis dan nyeri ulu hati
GERD
Sebagian makanan yang yang mengandung asam dan enzim masuk ke esofagus yang
menyebabkan iritasi, inflamasi, dan nyeri. Pelindung lambung dari asam lambung
“stomach lining” Esophagus tidak ada pelindung kerusakan dari asam lambung
dan enzim pencernaan. Gejala GERD berupa “heartburn” ataupun hiatal hernia.
Tujuan diet GERD
Mencegah iritasi dan inflamasi mukosa esophageal pada fase akut
Mencegah “esophageal reflux”
Menurunkan “acidity” dari asam lambung
Menurunkan BB bila kegemukan penurunan tekanan abdominal (hiatal
hernia)
Cara Diet GERD
1 Hindari makanan yang mempengaruhi tekanan LES
Protein dalam diet meningkatkan LES
Lemak dalam diet menurunkan LES < 45 g/hari
Coklat mengandung caffeine menurunkan LES
Alkohol dan karminativa (peppermint, garlic, bawang merah)
menurunkan LES
Rokok (nikotin) menurunkan LES
Kopi menurunkan LES dan merangsang sekresi asam lambung
2 Menurunkan iritasi esophagus
Menghindari: citrus juice, tomat, kopi, makanan berbumbu tajam,
merica, makanan pedas, minuman yang mengandung karbonat
Menghindari makanan yang secara teratur menyebabkan “hearburn”
misalnya, pastry, cakes
Clearing Esofagus:
Jangan berbaring / tidur >2 jam setelah makan karena akan
meningkatkan refluks (porsi besar dan high in fat and protein)
Meninggikan kepala pada waktu tidur
Menurunkanfrekuensi dan volume reflux
Makanan porsi kecil dan sering
Menurunkan berat badan jika overweight “obesity is likely be a
contributing factor to hiatal hernia and refluks because it
increase intragastric pressure” (Kjellin et al, 1996)
Cukup serat untuk menghindari konstipasi (meningkatkan
tekanan intra abdominal)
Menghisap sedikit-sedikit minuman diantara makan
Beberapa hal lain yang dapat menurunkan frekuensi dan volume reflux :
GASTRITIS
Gastritis merupakan proses inflamasi atau peradangan pada mukosa dan sub-
mukosa lambung. Gastritis memiliki 2 tipe yaitu akut dan kronik. Penyebab
terjadinya gastritis yaitu: bakteri / infeksi virus, “autoimun disorders”, “bile reflux”;
iritasi dari obat, alkohol, sekresi asam lambung berlebihan (stres), muntah kronis.
Gejalanya berupa cegukan, nyeri ulu hati, nafsu makan menurun, mual, muntah, BAB
coklat, muntah darah.
GASTRITIS AKUT
GASTRITIS KRONIS
Pada gastritis kronik, perlu penilaian status folat dan Vitamin B12.
Pada atropi lambung dan intestinal pasti berhubungan dengan penyerapan
folat dan Vitamin B12
Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung misalnya
alkohol, cafeine, lada hitam, cola.
Pada penyakit ini, biasanya pasien terkena tukak gaster dulu kemudian sebagai
hasil komplikasinya terbentuk tukak duodenum dan secara gamblang jadinya Tukak
Gaster + Tukak Duodenum = Tukak Peptikum. Etiologinya karena sekresi asam
berlebihan atau kerusakan pembatas mukosa saluran cerna, sehingga menyebabkan
terbentuknya tukak. Faktor utama dikarenakan infeksi Helicobater pylori pada epitel
lambung. Faktor lain karena merokok, penggunaan teratur obat-obatan anti inflasi
nonsteroid (misalnya Aspirin), stres emosional, dan genetik. Faktor predisposisi atau
faktor yg cenderung mengundang penyakit ini, yaitu merokok berlebihan,
mengkonsumsi obat aspirin berlebihan, kebiasaan minum kopi dan cola, genetik,
stres psikis, dan kurang istirahat.
Tujuan Diet:
Makan teratur porsi kecil dan sering {6-8 kali} / setiap 3 jam
Konsumsi makanan tinggi protein dan vitamin C untuk mempercepat
pemulihan
Pemberian suplemen Vit A, C, D, asam folat, Vit B12, kalsium, besi,
magnesium, dan seng
Prostaglandins pada omega 3 dan 6, berefek pada perlindungan mukosa dan
immune dari mukosa saluran cerna
Menghindari kopi, teh, cola, coklat, dan kafein dalam minuman serta alcohol
Hindari penggunaan oba yang merusak “stomach lining”
Hindari penggunaan lada yang berlebihan dalam memasak
SINDROMA DISPEPSIA
Kumpulan gejala berupa nyeri epigastrium, mual, muntah, perut kembung, cepat
kenyang, anoreksia, dan flatulens. Faktor sekunder karena gangguan sistemik
misalnya aterosklerosis, hipertensi, penyakit hati, ginjal. Faktor lain karena makan
terlalu banyak, terlalu cepat, stres, rokok, olahraga setelah makan, obat-obatan yang
dapat menyebabkan iritasi lambung.
Penyebab Gastroenteritis:
Pengobatan Gastroenteritis:
1 Muntah dan diare hebat akan mengakibatkan dehdrasi dan penuruan tekanan
darah sehingga dapat menyebabkan syok.
2 Untuk mengurangi dehidrasi akibat kehilangan kalium dan natrium dapat
diberikan lebih banyak cairan elektrolit da sari buah untuk anak-anak.
3 Dapat juga diberikan tempe rebus yang mengandung isoflavin sebgai antivirus
dan mengurangi diare.
4 Jika gejala membaik bertahap diberikan makanan lunak seperti bubur, pisang,
gandum, selai apel, dan roti panggang.
5 Pencegahan yang peling mudah dilakukan adalah biasakan mencucui tangan
yang baik dan benar.
Rehydration Solution (Rehidrasi) menurut WHO:
DIVERTIKULAR’S DISEASE
Tujuan Diet
1. Divertikulosis
KONSTIPASI
Konstipasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan / jarang
BAB lebih dari 3 hari dikarena penyumbatan pada usus besar, berkurangnya aliran
darah ke usus besar dan cidera tulang belakang. Konstipasi dapat disebakan karena
mengkonsumsi antasid (alumunium hidroksida), garam bismut, garam besi, anti
hipertensi, narkotika, obat penenang / obat tidur.
Diet Tinggi Serat untuk mencegah konstipasi:
Konsumsi serat 14 g/1000 kalori
Perempuan: 25 gr/hr; laki-laki: 38 gr/hr
Gandum, padi2an, buah, sayuran, biji2an dan kacang-kacangan dikonsumsi
setidaknya 4 kali/hari
2 liter air perhari atau lebih
Jus buah dan cairan elektrolit tinggi serat untuk melancarkan BAB
Probiotik (lactobacillus sp, streptococcus sp, bifidobacterium sp, eubacterium sp)
(susu fermentasi, yoghurt, susu yang diperkaya dengan bakteri asam laktat) Prebiotik
(FOS, GOS, inulin) (gandum, pisang, tomat, bawang-bawangan dan madu) untuk
melancarkan BAB dan melindungi mukosa lambung.
SERAT
Diet serat memiliki banyak efek fisiologis penting pada saluran pencernaan, yang
berperan besar sebagai sumber untuk sifat fisiko-kimia serat. Misalnya pada saluran
pencernaan bagian atas. Peran penting dari serat adalah sifat melekatnya, yang
menyebabkan keterlambatan dalam pengosongan lambung, dan menurunkan
kolesterol darah atau kenaikan post prandial glukosa darah. Dalam usus besar,
fermentabilitas serat sangat dominan; makin sedikit serat yang difermentasi makin
baik agen bulking dan serat memulai laxation, sedangkan jika lebih banyak serat yang
difermentasi menghasilkan gas dan asam lemak rantai pendek (salah satunya, butirat,
adalah bahan bakar aerobic untuk sel-sel usus besar).
Serat tidak hanya berasal dari tanaman tetapi juga dari binatang, seperti chitosan
atau glikosaminoglikan. Sebagian orang berpendapat bahwa monosakarida dan
disakarida bukan merupakan serat karena mereka berdua dikaraktisasikan sebagai
gula, sebagian orang juga berpendapat bahwa oligosakarida dan fruktosa merupakan
serat. Masih ada beberapa perdebatan apakah pati termasuk serat atau tidak. Serat
yang telah diekstrak / sintesis dapat lebih baik dari seratus hasil dari makanan atau
dapat lebih buruk.
Efek dari serat pada saluran gastrointestinal tergantung sifat spesifik dari serat,
yang paling penting viskositasnya (untuk memberikan efek pada saluran
gastrointestinal bagian atas ) dan kemapuan untuk di fermentasi pada colon. Namun
tidak semua serat larut adalah viscous. Serat yang tidak larut dianggap berkontribusi
terhadap massa tinja dan dengan demikian meningkatkan pencahar.
Efek serta pada lambung’karena serat tidak dicerna dengan enzim pada manusia,
itu artinya akan tetap utuh di dalam lambung, serta dalam usus halus. Kehadiran dari
serat yang kental pada lambung dapat menghambat pengosongan mkanan dari
lambung ke duodenum melalui bentuk yang kental yang konsistensi seperti gel.
Gel yang terdapat di sekitar usus halus diproduksi dari serat yang kental
menunjukkan penghamabtan aktivitas dari enzim terkait dengan pencernaan lemak,
karbohidrat dan protein. Akibatnya, penyerapan intestinal dari lemak, kolesterol
karbohidrat dan protein di laporkan dapat di kuragi dengan mengkonsumsi serta,
sebagaimana ditentukan oleh peningkatan isi fecal dari makronutrien ini
mengakibatkan menurun metabolisme energi. Menghambat pengosongan lambung,
mengurangi pencernaan dari karbohidrat, sebagai hasil dari konsumsi serat, yang
telah di laporkan akan mengurangi indek glikemi dari daging. Bukti tertentu
menyarankan untuk diet serta dengan tujuan dapat mengurangi resiko dan sebagai
pengobatan bagi penderita ulkus duodenum. Guar gum, sebuah serat viscous(kental)
di laporkan dapat membantu meringankan nyeri dan memberikan toleransi yang ,ebih
baik untuk makanan tertentu ketika diberikan pada pasien dengan ulkus duodenum.
Fermentasi
Efek serat pada usus besar tergantung besar nya bagian yang kana
difermentasikan , yang mana itu kembali tergantung sifat psikokimia dari serat dan
mikroflora di kolon. Sumber serat seperti oat bran, pectin dan guar memiliki tinggi
fermentasi, padahal selulosa dan gandum bran memiliki fermentasi yang rendah. Pada
umumnya, buah dan sayuran ( kaya hemiselulosa dan pectin) terkandung serat lebih
banyak di fermentasi di bandingkan sereal yang kaya selulosa. Derajat kemampuan
fermentasi berdampak pada kemampuan pembentukan massa feses, dan pada
umumnya semakin besar pembentukan massa feses makan semakin besar efek
pencahar. Ketika serat di fermentasi, maka akan terbentu hidrogen, karbondioksida,
methana dan gas lainnya sebagai asam lemak rantai pendek sebagai anion utama
dalam kolon. Walaupun fermentasi serta tinggi tidak baik sebagai agen untuk
pembentukan massa, karena menghasilkan asam lemak rantai pendek dalam jumlah
besar termasu butirat, yang dianggap sebagai sumber utama untuk kolon, dan
hipotesiskan menjadi pelindung yang melawan kanker kolon.
Karakteristik dari zat kimia alami berbeda pada setiap diet serat yang tergantung
tipe daris eratnya. Kabnyak definisi serat yatitu termasuk nonstarch polysacarides dan
lignin. Kabanyakan nonstrach polysacarides meliputi serat diet dari selulosa , beta
glucans hemiselulosa, pectin, dan gums. Selulosa dan dan beta glukans merupakan
pololimer dari glukosa, tetapi tidak seperti pati, ikatan unit glukosa ikatan beta 1,4
dari pada ikatan alfa 1,4 dan karena enzim mamalia tidak dapat memecah ikatan beta,
makan tidak dapat di cerna dan diserap. Hemiselulosa adalah kelompok serat yang
terdiri dari xylans, galactans, atau mannans dan memiliki sisi rantai yang beragam
seperti arabinosa dan galaktosa. Pektin memiliki residu asam galacturonic sebagai
penyangga. Ligni termasuk bagian sari serat karena memiliki ikatan pada polisakarida
tanaman.gum termasuk galactomannans atau arabinogaaktans dan di temukan
komponen non struktural di sepanajng tanaman dengan mucilago. Pektin,
hemiselulosa, selulosa dan lignin merupakan sel bagian dari tanaman.
Metode analisis untuk menentukan
Dua kategori umum untuk mengukur total diet serat yang digunakan sekarang :
metode enzimatik/gravimetric dan metode enzimatik/kimiawi. Secara umum, pada
metode gravimetric lebih simpel dalam penampilannya dan bisa secara otomatis,
tetapi kekurangan daftar isi dari monosakarida yang mana ini tersedia pada metode
secara enzimatik/ kimiawi.
Jumlah energi yang disumbangkan oleh serat makanan adalah subyek perdebatan
yang cukup. Beberapa peneliti mengatakan bahwa peran serat sangat disepelekan
karena beberapa gangguan penyerapan energi yang mengandung macronutrients,
ditambah dengan sangat kecilnya peran serat dalam metabolisme melalui produksi
penyerapan produk fermentasi (terutama asam lemak rantai pendek). Dengan kata
lain , the combinations of decrease in energy from decreased absorption of
macronutrients and a very small contribution of energy from microbial fermentation
of fiber result in a zero net balance. Penelitian serat lainnya menyediakan nilai yang
lebih tinggi untuk serat makanan dalam kisaran 1,5 sampai 2,5 kkal / g ( 56 , 57 ) . Di
amerika serikat , serat makanan saat ini diberikan nilai energi untuk tujuan pelabelan
makanan yaitu 0 kkal / g jika tidak larut dan 4 kkal / g ( sama seperti untuk
karbohidrat dan protein ) jika larut . Metode yang digunakan untuk menentukan nilai
energi serat makanan yang ditinjau oleh Fahey dan Grieshop .
Serat makanan dan penyakit atau kondisi kesehatan lainnya yang berhubungan
Serat makanan, khususnya serat kental , dapat mengurangi rasa lapar. Rasa
kenyang dengan asupan serat sudah telah dikaitkan, sebagian untuk menunda
pengosongan dari lambung, dan juga dapat memperlama perasaan kenyang. Beberapa
penelitian tidak menunjukkan efek kenyang dengan asupan serat , dan perbedaan ini
sebagian telah dikaitkan dengan tingkat serat yang dikonsumsi. Berdasarkan laporan
penelitian konsumsi tambahan 14 g / hari serat berhubungan dengan penurunan 10 %
asupan energi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi serat membantu dalam
penurunan berat badan. Data pengamatan menunjukkan bahwa asupan serat makanan
secara positif terkait dengan menurunya insiden obesitas dan indeks massa tubuhyang
lebih rendah. Studi prospektif kohort yang dilakukan pada perawat perempuan
menunjukkan bahwa kenaikan berat badan berbanding terbalik dengan konsumsi
tinggi serat , makanan gandum.
Trigliserida darah
Diet tinggi karbohidrat yang saat ini dianjurkan untuk mencegah penyakit jantung
adalah bahwa diet ini dapat meningkatkan kadar trigliserida darah (faktor risiko
independen untuk PJK). Asupan serat mungkin memainkan peran dalam pengurangan
trigliserida darah . lapora studi yang berhubungan menganjurkan bahwa jika diet
tinggi karbohidrat - juga harus diet tinggi serat , orang akan melihat penurunan kecil
dalam kadar trigliserida pada saat puasa , bukan kenaikan , sepertibiasa terlihat
dengan tinggi karbohidrat , diet rendah serat.
Menurunkan tekanan darah
Banyak aspek diet dapat mempengaruhi tekanan darah , terutama garam dan
asupan protein , namun metaanalisis serat pada penurunan tekanan darah
menunjukkan efek tersendiri pada asupan serat dalam menurunkan tekanan darah. Di
samping itu, efek gabungan antara efek serat dengan perubahan pola makan lainnya
mungkin juga menjadi tambahan. Efek tambahan ditunjukkan dalam uji coba yang
dilakukan pada pasien hipertensi di antaranya kombinasi protein dan suplemen serat
mengakibatkan penurunan tekanan darah sistolik 5,9 mm Hg.
Diet Serat Dan Pencegahan Kanker Kolon, Kanker Payudara, dan Kanker Lain.
Kanker kolon
Selama bertahun-tahun, serat dianggap dapat melindungi dari resiko kanker
kolorektal. Data yang mendukung adalah adanya perbedaan tingkat insiden kanker
kolorektal pada negara negara yang asupan seratnya berbeda.. Serta temuan dari studi
migrasi menunjukkan bahwa penduduk yang banyak bergerak akan kecil faktor
resiko terkena kanker kolorektal. Namun, baru-baru ini, dilakukan tiga percobaan
intervensi klinis skala besar, sebagai titik akhir kekambuhan polip usus, dan bukan
salah satu dari tiga percobaan menunjukkan efek dari serat melindungi dari kanker
usus besar. Satu percobaan melibatkan penambahan 13,5 g / hari gandum dedak serat
dibandingkan 2 g / hari serat kulit gandum. Tidak Ada perbedaan dilaporkan antara
kelompok kontrol dan kelompok intervensi dalam hal kekambuhan polip. Sebuah
negara berskala besar lembaga kesehatan yang terdiri dari delapan pusat klinis diuji
intervensi dengan diet rendah lemak, tinggi serat, dan tinggi dalam buah-buahan dan
sayuran. Tidak ada perbedaan antara grop intervensi dan kelompok kontrol tercatat.
Dalam sidang europian besar, intervensi adalah 3,5 g / hari psyllium. Sidang yang
benar-benar menunjukkan efek slighty promotif daripada pelindung dari intervensi
psyllium. Oleh karena itu, intervensi uji klinis tidak mendukung teori efek
perlindungan serat terhadap kanker usus besar. Namun, apakah perlindungan serat
terhadap penyakit ini masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Penjelasan
dengan alasan bahwa intervensi klinis ini berskala besar oleh karena itu percobaan
gagal dan tidak menunjukkan efek perlindungan dari serat terhadap kekambuhan
polip, kekambuhan polip mungkin saja bukan penentu utama untuk kejadian kanker
kolon; efek serat mungkin belum optimal; jenis serat mungkin belum benar; dan
faktor makanan mungkin juga ada.
Kanker payudara
Studi epidemiologi hubungan antara asupan serat dengan kejadian kanker
payudara menunjukkan hubungan yang negatif saat asupan serat sangat berbeda,
seperti di inggris vs Wales, di italia vs amerika serikat. Dan di china vs amerika
serikat, tetapi tidak pada studi kohort prospective saat perbedaan antara kadar asupan
tertinggi dan terendah tidak ditandai, seperti pada new york, negara bagian amerika
serikat, dan negara bagian belanda. Mekanisme serat dapat melindungi tubuh
terhadap kanker payudara telah menjadi perhatian besar adalah melalui penurunan
kadar estrogen serum . Estrogen yang sekresi dari tubuh dengan cara saluran
pencernaan , tetapi mereka dapat diserap jika mereka dalam bentuk terkonjugasi .
Serat dapat mengikat langsung ke estrogen terkonjugasi , sehingga mengganggu
reabsorpsinya, dan serat juga dapat menurunkan jumlah bakteri terkonjugasi.
Kanker lainnya
Sebagian besar penelitian ilmiah tentang serat dan kanker diarahkan untuk kanker
usus besar dan kanker payudara . namun , karena data menunjukkan penurunan kadar
estrogen darah dengan asupan serat tinggi, beberapa peneliti telah memperkirakan
efek perlindungan terhadap kanker hormon terkait seperti endometrium , ovarium ,
dan kanker prostat . Pada saat demikian , data yang samar-samar tentang hubungan
antara asupan serat dan kanker endometrium. Penelitian telah menunjukkan
penurunan risiko kanker ovarium dengan asupan makanan tinggi serat dan risiko
kanker prostat.
Efek dari kelebihan konsumsi serat
Serat kental difermentasi dalam usus besar dalam asupan tinggi dapat
menyebabkan ketidaknyamanan gatrointestinal (misalnya perut kembung , perut
penuh) . Ketika 12g / hari terhidrolisis guar gum dikonsumsi , sedang sampai perut
kembung yang parah. ketika sebanyak 32 g / hari pati resisten dikonsumsi , 91 % dari
orang yang diteliti melaporkan perasaan kembung . sebuah metaanalisis dari delapan
studi menunjukkan bahwa psyllium dapat ditoleransi dengan baik tanpa efek
samping yang merugikan.
PROTEIN
PENCERNAAN PROTEIN
Diet protein, pada hewan dan tanaman, tidak bisa secara langsung melewati tubuh
tapi harus di pecah terlebih dahulu mnejadi komponen-kompenen asam amino
mlelaui proses pencernaan. Ini dimulai pada lambung dengan mendenaturasi protein
melalui asam lambung. Denaturasi ini terlibat secara langsung dan membuka
gulungan molekul protein pada ikatan aam amino sehingga lebih mudah terpapar oleh
enzim pencernaan.
Panas maupun asam dapat mendenaturasi protein. Protein akan dipecah pada usus
halus masing-masing menjadi asam amino atau peptida, yang jika dikombinasikan
menjadi dipeprida atau menjadi beberapa asam amino. Asam amino dan peptida,
terutama dipeptida akan di angkut dengan mekanisme penyebrangan pada lapisan
usus halus kedalam vena porta hepatika dan akan diantar ke hati untuk proses lebih
jauh (metabolisme) / di gunakan. Secara umum beberapa tripeptida akan di absorpsi
melalui saliran intestinal tapi secara kuantitas jumlah mereka tidak bergizi secara
significan.paa individu normal, jumlah diabaikan atau tidak tercerna atau ptotein
hanya tercerna sebagian akan di absorpsi dari saluran pencernaan.
Kerusakan penyerapan akibat masuknya protein atau peptida besar kedalam aliran
darah akan menghasilkan sakit yang parah pada intestinal dan atau akan mengancam
reaksi alergi. Tubuh sangat sensitif terhadap benda asing protein, yang mana protein
atau fragmen protein dikenali tidak dibuat sendirinya. Kemampuan mendeteksi
protein asing ini, walaupun tidak spesifik patogen, sangat penting untk mekanisme
pertahanan melawan infeksi atau lainnya.
Mohon maaf apabila banyak terdapat kekurangan pada tentir yang kami
buat…. Saran dan kritik sangat kami harapkan dari kalian apabila ada yang
ingin disampaikan…
THANK YOU