Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh:
KEBIDANAN
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Latar Belakang
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti tentang cara menyusui yang baik
dan benar
E. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
F. Media
1. Leaflet
2. Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
G. Kegiatan penyuluhan
No Tahap/waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pembukaan : - Memberi salam
- Menjawab salam
3 menit pembuka
- Memperkenalkan
- Memperhatikan
diri - Memperhatikan
- Menjelaskan
pokok bahasan dam Menerima dan membaca
tujuan penyuluhan leaflet
- Membagi leaflet -
2. Pelaksanaan :- Menjelaskan
- Memperhatikan
20 menit pengertian tekhnik
menyusui yang benar
- Menjelaskan
- Memperhatikan
posisi dan perlekatan
menyusui yang benar
- Menjelaskan
- Memperhatikan
persiapan
memperlancar
pengeluaran ASI
- Menjelaskan
- Memperhatikan
langkah-langkah
menyusui yang benar
- Memperhatikan
- Menjelaskan cara
pengamatan tekhnik
menyusui yang benar.
-
- Lama dan Memperhatikan
frekuensi menyusui
3. Evaluasi : Menanyakan kepada Menjawab pertanyaan
5 menit peserta tentang
materi yang telah
diberikan.
4. Terminasi : - Mengucapkan
- Mendengarkan
2 menit terimakasih atas
peran serta dan
peserta
- Mengucapkan
- Menjawab salam
salam penutup
H. Evaluasi
Lampiran Materi
PEMBAHASAN
“Tekhnik Menyusui yang Baik dan Benar”
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu
pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki
diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola
bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar
(penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan
kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak (Vivian Nanny Lia Dewi, Tri
Sunarsih, 2011)
Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal
Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan
1. Membersihkan putting susu dengan air atau minyak , sehingga epital yang
lepas tidak menumpuk.
2. Putting susu di tarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk
memudahkan isapan bayi.
3. Bila putting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik karena isapan bayi
sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan
menyusui tanpa jadwal dan sesuai kebutuhan bayi, akan mencegah timbulnya
masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui
pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi
ASI.
A. Kesimpulan
B. Saran
Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011. Asuhan Kebidananan Pada Ibu Nifas.
Salemba Medika : Jakarta
Kemenkes RI 2018, Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan,
Jakarta : WHO