Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan semakin meningkat pembangunan di bidang pertambangan,
semakin meningkat pula jumlah limbah yang dihasilkan termasuk limbah
berbahaya dan beracun (Limbah B3) yang dapat membahayakan lingkungan dan
kesehatan manusia. Keanekaragaman jenis limbah akan tergantung pada aktivitas
industry dan pertambangan serta penghasil limbah lainnya. Mulai dari penggunaan
bahan baku, pemilihan proses produksi, pemilihan jenis mesin dan sebagainya akan
mempengaruhi karakter limbah. Hal ini tidak terlepas dari proses industry dan
pertambangan itu sendiri. Untuk menghindari terjadinya dampak akibat dari limbah
B3 diperlukan suatu sistem pengelolaan yang terintegrasi dan berkesinambungan.
Upaya pengelolaan limbah B3 tersebut merupakan salah satu usaha dalam
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup.
Salah satu hal penting dalam pengelolaan limbah B3 yaitu proses pengangkutan
limbah tersebut menuju tempat pengelolaan selanjutnya.

Pengangkutan limbah B3 merupakan kegiatan pemindahan B3 dari suatu


tempat ke tempat lain menggunakan sarana angkutan. Semua kegiatan
pengangkutan limbah B3 harus memiliki tujuan akhir pengelolaan dan tidak boleh
dilakukan antar kegiatan yang melakukan fungsi yang sama. Diantara semua
kegiatan pengelolaan limbah B3, pengangkutan limbah B3 merupakan satu-satunya
kegiatan yang izin operasionalnya tidak diberikan oleh KLHK, melainkan oleh
Departemen Perhubungan. Pada dasarnya kegiatan pengangkutan limbah B3 adalah
kegiatan peyimpanan limbah B3 dalam bentuk berjalan. Oleh karena itu, semua
kaidah penyimpanan limbah B3 harus pula diterpakan dalam prosesnya yang
meliputi pemilihan alat angkut yang sesuai dengan limbah yang akan diangkut,
pelekatan symbol limbah B3 pada badan kendaraan pengangkut sebagai bentuk
komunikasi bahaya atas limbah B3 yang diangkut, penerapan aturan segregasi
dalam pemuatan limbah B3 ke dalam alat angkut dan penerapan inspeksi kondisi
limbah B3 yang diangkut oleh pengemudi. Kaidah-kaidah tersebut harus diterapkan

1
2

agar proses pengangkutan limbah B3 ke tempat lain dapat berjalan dengan baik
untuk kemudian dilakukan proses pengelolaan selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini, antara lain yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan pengangkutan Limbah B3 ?
2. Bagaimana proses dalam pengangkutan Limbah B3 ?
3. Apa saja syarat yang harus dilengkapi dalam pengangkutan Limbah B3?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini, antara lain :
1. Dapat mengetahui penjelasan mengenai pengangkutan Limbah B3.
2. Dapat mengetahui tentang proses pengangkutan Limbah B3.
3. Dapat mengetahui tentang syarat yang harus dilengkapi dalam pengangkutan
Limbah B3.

Anda mungkin juga menyukai